Teknik Sipil

Now showing items 151-160 of 158

ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL (Studi Kasus: Simpang Tiga Jl. William Iskandar- Jl. William Iskandar Pasar V)

Kesuma, Adji Wira Hadi () 2023

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah “Bagaimana mengevaluasi kinerja lalu lintas simpang tak bersinyal di Jl. William Iskandar-Jl. William Iskandar Pasar V?”. Objek dalam penelitian yaitu simpang tiga Jl. William Iskandar-Jl. William Iskandar Pasar V. penentuan objek berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap warga sekitar. Studi kasus ini merupakan salah satu masalah yang di hadapi kota Medan. Salah satu faktor dalam usaha menuju sistem prasarana transportasi yang baik adalah kemampuan kinerja jalan. Permasalahan di kota Medan pada umumnya terjadi kemacetan dan antrian pada persimpangan, baik simpang bersinyal ataupun simpang tak bersinyal. Salah satu persimpangan di kota Medan yang tak bersinyal mengalami permasalahan kemacetan dan antrian adalah simpang Jl. William Iskandar dan Jl. William Iskandar Pasar V yang berada di Kecamatan Medan Tembung. Setelah diperoleh data volume yang terjadi pada jam puncak, dilakukan analisa lalu lintas berdasarkan aspek teknik yang didasarkan pada pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997) untuk menentukan hambatan samping, tingkat kapasitas dan derajat kejenuhan di ruas Jl. William Iskandar dan Jl. William Iskandar Pasar V. Hasil analisa yang diperoleh bahwa kemacetatan disebabkan karena adanya angkutan umum yang menurunkan penumpang sembarangan. Di ruas persimpang jalan terdapat pertokoan, pasar, kendaraan berhenti, parkir tidak pada tempatnya. Arus lalu lintas berada dalam keadaan stabil, kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kendaraan lainnya. Nilai volume lalu lintas mencapai 1630 smp/jam, hambatan samping 95.2 kjd/jam dengan kapasitas jalan sebesar 4946 smp/jam dan memiliki derajat kejenuhan yang didapat 0.22. Kata kunci : Volume lalu lintas, Hambatan samping, Kapasitas, Derajat kejenuhan

ANALISIS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH KOMUNAL PADA APARTEMENT SKYVIEW SETIA BUDI KECAMATAN MEDAN SELAYANG (STUDI KASUS: APARTEMENT SKYVIEW KECAMATAN MEDAN SELAYANG SUMATERA UTARA)

Dani, Freddy () 2023

Instalasi pengolahan air limbah merupakan sistem pengolahan air limbah yang dilakukan secara terpusat yaitu merupakan bangunan yang memproses limbah cair yang difungsikan secara komunal (digunakan oleh sekelompok rumah tangga). Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, merupakan metode yang mengukur parameter kadar penggunaan air yang sesuai berdasarkan standar kebutuhan air bersih (SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing) dan Hasil neraca penggunaan air pada rumah susun “Skyview Setiabudi Apartment” yang berlangsung secara kontiniu selama 24 jam dengan potensi air limbah dihasilkan sebesar 169,229 m³/hari. Pada proses pengolaha air limbah “Skyview Setiabudi Apartement” terdiri dari Black water dan Grey water. Black Water sebesar 20% dari kebutuhan air domestik dan akan masuk kebak septic tank dan Grey water sebesar 80% akan masuk ke IPAL dan akan mengalami proses pengolahan lalu hasil pengolahan IPAL akan dibuang kesungai Sei Selayang yang merupakan titik pembungan air limbah. Dari hasil perhitungan potensi air limbah dan waktu pengolahan yang terjadi selama berada di Instalasi Pengolahan Air Limbah yang didapat maka kriteria desain yang sesuai dengan potensi air limbah yang dihasilkan “Apartment Skyview Setiabudi” yaitu adalah sebesar 169,3 m3/hari = 169,5 m3/hari dengan total waktu pengolahan adalah 42,5 jam. Kata Kunci: Apartement, IPAL, Boifilter An aerob-Aerob

ANALISIS STRUKTUR BOX CULVERT SEBAGAI AKSES JALAN (UNDERPASS) PADA PROYEK PENGGANTIAN JEMBATAN LAWE NATAM I KUTACANE KABUPATEN ACEH TENGGARA

Pratama, Riyan Arya () 2023

Analisis Struktur Box Culvert sebagai underpass untuk mengatasi konflik di proyek penggantian Jembatan Lawe Natam I. Underpass di batas Gayo Lues jl. Blangkejeren-Kutacane, kabupaten Aceh Tenggara, dimana jalan ini menjadi peran penting bagi pertumbuhan ekonomi antar daerah. Pembangunan Box Culvert ini menggunakan single Box Culvert dengan panjang 12m , lebar 3,50 m, dan tinggi 4 m. Struktur Box Culvert dipakai dengan tebal plat lantai atap 350 mm, tebal dinding 350 mm, dan tebal plat pondasi 700 mm. Bahan struktur yang digunakan adalah untuk plat lantai atap dan plat dinding menggunakan mutu beton fc’ = 30 MPa, dan mutu baja yang digunakan adalah fy = 420 MPa. Dalam skripsi ini, untuk analisis struktur menggunakan software SAP 2000 agar mendapatkan hasil perhitungan momen ultimit untuk mendapatkan tulangan yang digunakan. Selanjutnya, dilakukan analisis tegangan, defleksi, dan kestabilan struktur untuk memastikan bahwa Box Culvert mampu menahan beban yang diterima dengan aman. Jika diperlukan, perbaikan desain dan penguatan struktur akan dilakukan untuk memenuhi persyaratan kekuatan. Aspek keamanan juga menjadi perhatian utama dalam analisis ini. Pertimbangan terhadap faktor-faktor seperti gempa bumi, pergerakan tanah, dan beban dinamis akan dievaluasi untuk memastikan struktur Box Culvert tahan terhadap kemungkinan risiko yang ada. Sehingga Box Culvert yang direncanakan mampu menahan beban yang bekerja seperti beban Gempa Statik, beban akibat tekanan tanah dan beban kendaraan berupa Truk yang akan nmelewati Box Culvert. Kata Kunci : Underpass, Box Culvert, Bahan Struktur

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI BORE PILE DENGAN HASIL UJI PEMBEBANAN LANGSUNG (LOADING TEST) PADA PROYEK JALAN TOL BINJAI-PANGKALAN BRANDAN ( STUDI KASUS )

Rajagukguk, Heldinati () 2023

Pondasi bored pile berfungsi untuk memikul dan menahan beban yang bekerja diatasnya yaitu beban konstruksi atas ke lapisan tanah yang keras tanpa terjadi penurunan yang berlebihan. Besarnya daya dukung dari suatu pondasi tiang dapat diketahui juga dari Pengujian loading test. Studi ini untuk menghitung dan membandingkan daya dukung tiang bor dari data Standard Penetration Test (SPT) memakai metode Reese and Wright dan menghitung kapasitas tiang bor dari hasil loading test dengan metode Davisson, metode Mazurkiewich dan metode Chin. Hasil perhitungan daya dukung pondasi terdapat perbedaan nilai baik dilihat dari penggunaan metode maupun perbedaan titik yang ditinjau. Daya dukung pondasi bored pile tunggal dari titik Standard Penetration Test (BH-3A P.1) dikedalaman 52 meter dengan metode yang digunakan Reese and Wright kohesif sebesar 2972,55 Ton dan non kohesif sebesar 1987,84. Daya dukung pondasi bored pile tunggal dari titik Standard Penetration Test (BH-4A P.2) dikedalaman 49 meter dengan metode yang digunakan Reese and Wright kohesif sebesar 3085,87 Ton dan non kosesif sebesar 1954,12 Ton. Daya dukung ultimit berdasarkan hasil dari daya dukung loading test pada titik P1 dengan kedalaman 52 meter menggunakan metode Davisson sebesar 1755 Ton, metode Mazurkiewich sebesar 1630 Ton, metode Chin sebesar 16799 Ton. Daya dukung ultimit berdasarkan hasil dari daya dukung loading test pada titik P2 dengan kedalaman 49 meter menggunakan metode Davisson sebesar 1910 Ton, metode Mazurkiewich sebesar 1908 Ton, metode Chin sebesar 2915 Ton. Besar efisiensi dengan menggunakan Metode sederhana sebesar 0,530, metode Converse Laberre sebesar 0,655, metode Los Angeles sebesar 0,800, metode Seiler–keeney sebesar 0,800. Kata kunci : Pondasi,Loading test, SPT.

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KARET BAN (WASTE RUBBER) SEBAGAI BAHAN PENGGANTI PADA CAMPURAN ASPAL

Sipayung, Bastian Karya C () 2024

Penurunan kualitas lingkungan hidup dapat berdampak pada kehidupan makhluk hidup sehingga diperlukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Salah satu cara untuk meningkatakan kualitas lingkungan, yaitu dengan pemanfaatan limbah industri. Industri yang banyak menghasilkan limbah dan minim akan pengolahan antara lain: pabrik ban, pabrik tekstil, dan pembangkit listrik. Waste Rubber sebagai limbah pabrik ban menimbulkan pencemaran bagi lingkungan hidup. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan kualitas aspal beton sehingga mencapai titik optimum dengan cara mengganti sebagian aspal dengan waste rubber dengan variasi I (waste rubber 0%), variasi II (waste rubber 12,5%), variasi III (waste rubber 25%), variasi IV (waste rubber 37,5%), dan variasi V (waste rubber 50%). Metode penelitian menggunakan metode Marshall dengan rujukkan Spesifikasi Bina Marga tahun 2018 Revisi III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar aspal optimum yang didapatkan masing-masing variasi dengan waste rubber adalah: Variasi I (0%), Variasi II (12,5%), Variasi III (25%), Variasi IV (37,5%), dan Variasi V (50%). Selanjutnya, didapat nilai pengujian semua parameter dengan keterangan sebagai berikut: nilai stabilitas, VIM, VMA, VFB, dan Marshall Qoutient pada semua variasi pengganti sebagian aspal memenuhi spesifikasi, akan tetapi pada nilai stabilitas Marshall sisa pada variasi IV tidak memenuhi spesifikasi. Untuk variasi V (50%), dari hasil pengujian marshall, nilai hasil stabilitas marshall (kg) tidak ada yang memenuhi spesifikasi, yaitu min 800 kg. Dikarenakan nilai stabilitas marshall tidak ada yang memenuhi syarat spesifikasi, maka pengujian tidak dilanjutkan lagi (dinyatakan gagal/ tidak berhasil). Hal ini menunjukkan bahwa kadar aspal dan penambahan penggunaan penggunaan waste rubber mempengaruhi penurunan kualitas campuran pada aspal beton. Kata Kunci: Waste Rubber, LASTON, Marshall Test.

Analisis Efisiensi Penggunaan Material Dengan Metode Efisiensi Job Mix Formula Pada Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Sei Ular Kab. Serdang Bedagai

Rafanza, Teguh () 2024

Adanya dasar keinginan untuk melakukan kegiatan efisiensi biaya pada pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi di Sei Ular yaitu melakukan efisiensi job mix formula pada pekerjaan balok. Kegiatan efisiensi dipilih karena terdapat job mix formula yang dianggap melebihi standar, serta dipilihnya pekerjaan balok karena jumlahnya cukup besar. Pada penelitian ini dilakukan efisiensi job mix formula sebesar 5 % dari rencana design sebelumnya. Metode yang digunakan dalam pengambilan data ini adalah berupa data- data pendukung untuk mengkaji mutu beton balok. Data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari data perencanaan balok dan hasil penelitian yang dilakukan di Universitas Harapan Medan. Terdapat perubahan mutu beton pada kegiatan efisiensi material sebesar 5 % dimana, pemeriksaan di lapangan mendapatkan rata-rata mutu beton sebesar 14,94 MPa sedangkan pada penelitian mendapatkan rata-rata mutu beton sebesar 14,72 MPa dengan selisih mutu beton dengan rata-rata sebesar 0,22 Mpa. Hasil pemeriksaan mutu beton penelitian masih sesuai rencana design yaitu mendapatkan rata-rata sebesar 14,72 Mpa dan memenuhi persyaratan pada SNI 7394 - 2008 pada beton K-175 yaitu sebesar 14,5 Mpa. Untuk mendapatkan hasil mutu beton yang berkualitas harus dianalisis dengan sangat teliti, dan penulis sangat menyarankan untuk menggunakan bahan-bahan yang lebih baik, pemeriksaan yang lebih mendalam, serta menggunakan referensi - referensi terbaru serta kolaborasi dengan para pakar-pakar ahli struktur khususnya struktur bertulang untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik. Kat Kunci : Irigasi, Efisiensi, Balok

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH AL-RAHMAT DI KOTA MEDAN (STUDY KASUS)

Dachi, Erna Wati () 2021

Untuk membangun sebuah bangunan dengan beban berat, terlebih dahulu dilakukan survey penelitian tanah (Soil Investigation) agar dapat diketahui sifat fisik, karakteristik dan daya dukung lapisan tanah untuk keperluan desain type dan bentuk pondasi yang optimum dan ekonomis. Pondasi adalah suatu bagian konstruksi bangunan bawah (sub structure) yang berfungsi untuk meneruskan beban konstruksi atas (upper structure/super structure) yang harus kuat dan aman untuk mendukung beban dari konstruksi atas (upper structure/super structure) serta berat sendiri pondasi. Untuk dapat memenuhi hal tersebut di atas, dilaksanakan Penelitian tanah (soil investigation) di Lapangan dengan melaksanakan Pengujian Penetrasi Sondir (sondering test). Parameter-parameter tanah berupa perlawanan ujung/konus (cone resistant) dan hambatan lekat (skin friction) diperoleh dari hasil pengujian sondir yang digunakan dalam perhitungan daya dukung pondasi. Adapun tujuan dari analisis ini yaitu untuk menghitung daya dukung pondasi dari hasil pembebanan data tanah yang ada dengan jenis pondasi Bored Pile yang digunakan berdasarkan kualitas dan ukuran pondasi yang digunakan serta membandingkan perhitungan hasil daya dukung pondasi Bored Pile dengan hasil perencanaan yang telah dilaksanakan. Metode yang digunakan yaitu metode observasi untuk memperoleh data teknis yang didapatkan dari hasil survey di lokasi. Data diperoleh dari CV.WAHANA AIRA MAKMUR berupa Soil Test, hasil uji laboratorium, dan gambar struktur, lalu melakukan studi kepustakaan. Hasil yang didapat dari perhitungan manual yaitu kapasitas daya dukung pondasi Bored Pile yang terbesar yaitu 37.856 t/m2. Dari perhitungan berdasarkan desain pondasi Bored Pile dari berbagai ukuran meter dan kedalaman dapat disimpulkan pondasi yang efektif adalah cukup dengan kedalaman 6.00 meter. Kata kunci: Daya dukung, Soil Test, Bored Pile

PERBAIKAN NILAI CBR TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN STABILISASI DUA TAHAP MENGGUNAKAN ABU BATU BUKHO DAN ABU VULKANIK (Studi Penelitian)

Gulo, Sozatulo () 2022

Tanah dengan karakteristik yang kurang baik sering menimbulkan permasalahan baru, salah satunya adalah jenis tanah lempung lunak. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode perbaikan tanah untuk mengubah karakteristik tanah tersebut. Stabilisasi dua tahap menggunakan abu batu bukho dan abu vulkanik berpotensi mengatasi permasalahan tersebut. Variasi stabilisasi dua tahap dilakukan melalui penambahan abu batu bukho dan abu vulkanik. Stabilisasi tanah lempung lunak dengan 3% abu batu bukho dan 4% abu vulkanik, 6% abu batu bukho dan 4% abu vulkanik, 9% abu batu bukho dan 4% abu vulkanik, beserta 12% abu batu bukho dan 4% abu vulkanik. Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui potensi efektfitas stabilisasi dua tahap dengan abu batu bukho dan abu vulkanik adalah dengan cara pemadatan standart dan pengujian CBR laboratorium untuk mengetahui peningkatan nilai CBR tanah yang telah distabilisasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai CBR optimum sebesar 9,245% dari stabilisasi dua tahap tanah lempung lunak dengan variasi bahan tambah 12% abu batu bukho dan 4% abu vulkanik. Penambahan 6% abu batu bukho dan 4% abu vulkanik didapatkan 100% kepadatan tanah. Penambahan 9% abu batu bukho dan 4% abu vulkanik didapatkan 100 % kepadatan tanah. Penambahan 12% abu batu bukho dan 4% abu vulkanik didapatkan 100% kepadatan tanah. Hal tersebut menunjukkan pengaruh stabilisasi dua tahap berdasarkan variasi persentasi dapat meningkatkan kepadatan tanah Kata kunci: Stabilisasi, Tanah Lempung, Batu Bukho, Abu Vulkanik