Title
Now showing items 371-380 of 1401
EVALUASI BIAYA ANTARA PENGGUNAAN PERANCAH BAMBU DENGAN PERANCAH SCAFFOLDING PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR BARU KABUPATEN MANDAILING NATAL ( Studi Kasus )
Yusuf, Mhd. Alfaisal () 2023Seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi, bidang konstruksi turut mengalami perkembangan yang cukup pesat. Metode-metode pelaksanaan dalam dunia konstruksi mulai beralih dari metode konvensional menjadi metode yang lebih modern, salah satunya yaitu metode pelaksanaan pekerjaan perancah. Pada dasarnya kedua metode memiliki fungsi dan cara kerja yang sama yaitu sebagai struktur sementara yang digunakan sebagai penyanggah beban, manusia, dan material pada pekerjaan konstruksi, namun karena kedua metode memiliki bahan yang berbeda terlintas untuk membandingkan biaya penggunaannya pada kedua metode tersebut. Perancah dengan metode konvensional yaitu dari bahan bambu dan perancah metode modern yaitu dari bahan besi/baja. Perbandingan ini dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dari pihak perencana dan pelaksana meliputi gambar kerja yang kemudian dilakukan perhitungan besar biaya yang dibutuhkan antara perancah dengan bahan bambu dan perancah dengan bahan besi/baja. Dari hasil perhitungan didapat perancah dari bahan bambu lebih unggul dari segi biaya namun memakan waktu yang cukup lama dalam pengerjaanya, sedangkan perancah dari bahan besi/baja lebih unggul dari segi pengerjaan yang memakan waktu relatif lebih singkat namun butuh biaya yang besar dalam pelaksanaannya. Kata Kunci: Perbandingan, Perancah, Biaya
EVALUASI DESAIN STRUKTUR BALOK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERDASARKAN SNI 2847:2013 (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG MENARA BRI MEDAN)
Ningsih, Dinda Rizkia () 2022Gedung Menara BRI Medan merupakan gedung bertingkat yang terdiri dari 12 lantai dan 2 basement sehingga dalam perencanaan struktur tersebut harus dirancang dengan cukup kuat dan aman agar dapat menahan beban yang dipikul maupun menahan pengaruh luar terhadap struktur. Sebelumnya Gedung Menara BRI Medan merupakan bangunan gedung dengan standar perancangan lama. Sehingga, Skripsi ini bertujuan untuk mengevaluasi desain struktur balok pada bangunan yang sudah ada dengan berdasarkan SNI 2847:2013 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Metode yang digunakan adalah metode analisis balok menggunakan SNI 2847:2013. Dari hasil analisis didapatkan hasil bahwa evaluasi perhitungan analisa balok yang didapatkan dengan hasil di lapangan sama. Tulangan tekan yang dipasang belum luluh sehingga penampang balok tersebut merupakan jenis penampang terkendali tarik. Jarak tulangan lentur pada balok adalah D10-200. Hasil dari evaluasi perhitungan analisa balok didapatkan jumlah tulangan tarik 14D25 dan 4D25 serta tulangan tekan 12D25 telah dapat memikul beban pada balok, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil dari perencanaan telah memenuhi syarat yang berlaku. SNI 2847:2013 dapat digunakan untuk perencanaan struktur beton bertulang dikarenakan hasil yang didapatkan pada saat perencanaan dengan hasil yang ada di lapangan adalah sama. Kata Kunci: Balok, Evaluasi, SNI 2847:2013
EVALUASI KEKUATAN BALOK BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PANTI SOSIAL TAHAP II DI MEDAN SESUAI SNI 2847:2019 DAN SNI 1726:2019 (STUDI KASUS)
Manik, Junesra Florensya () 2023Pembangunan sebuah gedung bertingkat memerlukan suatu analisa struktur yang juga direncanakan tahan terhadap gempa. Struktur bangunan yang direncanakan menggunakan tata cara perhitungan struktur beton bertulang berdasarkan SNI 2847:2019 dan SNI 1726:2019. Evaluasi elemen struktur dilakukan akan menunjukkan bagaimana detailing tulangan elemen struktur balok beton bertulang yang dievaluasi berdasarkan SNI 2847:2019 dan SNI 1726:2019, mengetahui kekuatan tulangan pada balok yang terpasang dengan cara menghitung analisis tampang terhadap lentur dan geser. Evaluasi dilakukan pada struktur atas Gedung Panti Sosial Tahap II di Medan dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Evaluasi yang dilakukan dengan metode pengumpulan data dan pengolahan data berupa metode perencanaan langsung dengan bantuan software SAP 2000 V.24 sehingga diperoleh hasil analisis yang menjadi tujuan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh balok memiliki kekuatan momen nominal memenuhi persyaratan (ϕM_n)>M_u, kekuatan geser nominal pada balok memenuhi persyaratan (V_u) < ϕV_n dan detailing tulangan yang terpasang dilakukan dalam evaluasi kekuatan lentur dan kekuatan geser dihitung sesuai dengan SNI 2847:2019. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa simpangan antar tingkat memenuhi syarat simpangan antar lantai tingkat desain (Δ) < (Δa) sesuai dengan SNI 1726:2019. Kata Kunci: Detailing Tulangan, Kekuatan Geser, Kekuatan Lentur, Simpangan Antar Tingkat
EVALUASI KEKUATAN BETON BOX CULVERT DENGAN METODE CURING TIME PADA PROYEK PENINGKATAN STRUKTUR JALAN DAN PEMBANGUNAN JEMBATAN GEUMPANG – PAMEU (MISSING LINK) SEKSI II KABUPATEN PIDIE PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM (NAD)
Rahman, Aulia () 2024Pembangunan jalan Geumpang-Pameu merupakan Pembangunan jalan baru yang memiliki Panjang ruas 60.6 Km dengan durasi kerja proyek selama tiga tahun dengan total biaya sekitar 500 Miliar Rupiah. Terdapat 73 titik Box Culvert yang akan dibangun. Proyek Peningkatan Struktur Jalan dan Pembangunan Jembatan Geumpang – Pameu (Missing Link) Seksi II berlokasi di Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Benda uji dibuat berdasarkan Mix Design yang dibuat berdasarkan hasil uji Laboratorium material yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini melibatkan tiga metode perawatan atau Curing time yaitu benda uji dibiarkan tidak dirawat, benda uji direndam didalam air, dan benda uji ditutupi kain Geotextile. Dengan menggunakan metode ini agar dapat dilakukan perbandingan untuk menentukan metode mana yang memiliki kuat tekan yang paling baik. Berdasarkan hasil penelitian, benda uji yang tidak dirawat hanya memiliki kuat tekan maksimal yaitu 31,96 Mpa, benda uji yang direndam didalam air memiliki kuat tekan maksimal yaitu 33 Mpa dan benda uji ditutupi kain geotextile memiliki kuat tekan maksimal 32,4 Mpa. Dengan hasil tersebut perawatan yang paling baik untuk beton adalah dengan cara direndam didalam air. Kata kunci : Box Culvert, Mix Design, Perawatan beton
EVALUASI KINERJA TURBIN & GENERATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DI PT INALUM POWER PLANT MENGGUNAKAN GADS, DISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN ANALISIS FMEA
Pratiwi, Dianty () 2022PT INALUM Power Plant merupakan perusahaan yang membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari stasiun pembangkit listrik Siguragura (SGP) dan Tangga (TNP). Sehingga mengharuskan PT INALUM Power Plant terus mengoptimalkan kebijakan maintenancenya. Meski telah dilakukan kegiatan perawatan, frekuensi kerusakan pada setiap unit masih sering terjadi sehingga mengakibatkan unit trip (mengalami penghentian) yakni forced outage, yang mempengaruhi jumlah downtime. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada penelitian ini metode yang digunakan untuk mengetahui performance kinerja pembangkit listrik menggunakan Generating Availability Data System (GADS), kemudian metode yang digunakan untuk mengetahui keandalan dan laju kerusakan menggunakan distribusi eksponensial. Sedangkan untuk mengevaluasi penyebab kerusakan pada turbin & generator menggunakan analisis FMEA. Adapun kesimpulan pada penelitian ini adalah Nilai downtime tertinggi pada PLTA Siguragura terjadi pada unit T/Ge1 sebesar 2,46% dan pada PLTA Tangga terjadi pada unit T/Ge3 sebesar 2,80%. Tindakan evaluasi yang tepat pada kinerja pembangkit listrik tenaga air yaitu melakukan perawatan dengan tipe periodical maintenance dan preventive maintenance. Khususnya T/Ge1 PLTA Siguragura pada komponen air cooler & metal cooling tube dan T/Ge3 PLTA Tangga pada komponen MTR Bushing. Strategi perawatan yang tepat untuk meminimalkan forced outage yaitu melakukan review planned maintenance yang ada di perusahaan pada air cooler & metal cooling tube untuk dilakukan flushing rutin selama 35,287 jam sekali (per ±1 hari) atau 70,574 jam (±3 hari). Pada MTR Bushing dilakukan perbaikan rutin selama 51,306 jam sekali (per ±2 hari) atau 102,612 jam (±4 hari). Kata Kunci: Turbin & Generator, GADS, Eksponensial, FMEA
EVALUASI KONDISI JARINGAN IRIGASI SALURAN IRIGASI PRIMER PADA DAERAH IRIGASI KERASAAN KABUPATEN SIMALUNGUN WILAYAH KERJA BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA II
Nazri, Khairul () 2023ABSTRAK Daerah irigasi Kerasaan merupakan daerah irigasi yang terletak di Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Dengan luas fungsional 5000 (Ha) dan luas saluran irigasi primer 31.02 (km). Dalam mengoptimalkan kinerja irigasi di daerah irigasi Kerasaan, maka harus dilakukan perawatan infrastruktur jaringan irigasi salah satunya adalah dengan cara mengevaluasi saluran irigasi di daerah tersebut. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kondisi serta fungsi aset irigasi di daerah irigasi Kerasaan, sehingga dapat mengoptimalkan fungsi saluran irigasi untuk mengairi lahan-lahan yang berada di daerah irigasi tersebut. Metode yang digunakan dalam mengevaluasi saluran irigasi tersebut yaitu metode observasi dengan melakukan penelusuran jaringan irigasi dengan menggunakan alat (GPS) untuk mengetahui koordinat titik saluran serta mendokumentasikan kerusakan aset dengan kamera/handphone. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh total panjang kerusakan struktur saluran pasangan sebesar 10 m dari gabungan beberapa segmen di 2 ruas saluran pada saluran primer dengan total index kerusakan sebesar 0,70%. Pada saluran primer Kerasaan dari hasil survei sejauh ( 1500 m) di lapangan terdapat 1 unit bangunan pelimpah samping, 2 unit bagi sadap, dan 2 unit bangunan kantong lumpur. Hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan bangunan irigasi dengan merencanakan bangunan struktur, pintu air maupun bangunan ukurnya. Kata Kunci: Infrastruktur, Irigasi, Saluran
EVALUASI KONDISI PERKERASAAN JALAN SINGKIL – SP. JAYA TIMUR (RIMO) PADA STA. 14+000 SAMPAI STA. 16+000 DENGAN MEMBANDINGKAN METODE PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX) DAN BINA MARGA SERTA PENANGANANNYA
Berutu, Rinaldo () 2023Pertumbuhan jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Singkil beberapa tahun terakhir semakin pesat. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk tersebut kebutuhan akan sarana transportasi di Kabupaten Aceh Singkil juga semakin meningkat. Ruas jalan Singkil - Sp. Jaya Timur (Rimo) merupakan jalur yang diprioritaskan karena selalu dilalui oleh masyarakat dan jalur ini juga merupakan jalur menuju daerah perkantoran, ibukota kabupaten serta penghubung ke pelabuhan penyeberangan. Evaluasi kondisi perkerasan jalan sangat perlu dilakukan untuk monitoring seberapa tingkat kerusakan yang terjadi pada suatu ruas jalan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat nilai kondisi perkerasan jalan dari kerusakan yang terjadi pada ruas jalan Singkil - Sp. Jaya Timur (Rimo) pada STA 14+000 – 16+000. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan data primer berupa hasil survei kerusakan jalan. Hasil evaluasi kondisi jalan dengan metode Bina Marga dan metode PCI ternyata menghasilkan penilaian yang relatif sama. Perhitungan nilai kondisi berdasarkan metode Bina Marga termasuk program pemeliharaan rutin dengan usulan perbaikan antara lain penebaran pasir, pengaspalan, penutupan retak, penambalan lubang, dan perataan. Sedangkan metode Pavement Condition Index termasuk kategori (good) baik dengan usulan perbaikan antara lain penambahan pasir, penutupan retak, penambalan parsial, penutup permukaan, dan overlay. Kerusakan paling parah terjadi pada Segmen 5, 14 dan 20 dengan kategori (poor) buruk. Kata Kunci: Kondisi Pekerasan Jalan, Bina Marga, Pavement Condition Index (PCI)
EVALUASI PELAT LANTAI JEMBATAN IDANO EHO TELUK DALAM – LOLOWA’U NIAS SELATAN
Siregar, Muhammad Arif () 2023Jembatan merupakan suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan terputus adanya rintangan rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, jalan kereta api dan lain – lain. Salah satu jenis struktur pada jembatan adalah pelat lantai masalah yang sering dihadapi adalah menentukan besarnya dimensi tulangan dan jarak tulangan pada pelat lantai, karena besarnya beban pada jembatan akan diterima langsung oleh lantai. Jenis jembatan yang dianalisa merupakan jembatan kelas I yang berlokasi di Teluk Dalam – Lolowa’u Kabupaten Nias Selatan. Standar yang menjadi acuan dalam mengevaluasi besarnya luas tulangan, jarak tulangan dan jumlah tulangan adalah RSNI – T – 12 – 2004 untuk perencanaan struktur beton untuk jembatan dan RSNI T – 02 – 2005 untuk standar pembebanan jembatan. Dari hasil evaluasi perhitungan tulangan yang dilakukan, didapatkan bahwa untuk tulangan pokok dan tulangan bagi dengan diameter yang sama akan tetapi jarak tulangan yang berbeda dan lebih rapat dibandingkan dilapangan. Hasil analisa didapat sesuai dengan peraturan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Kata Kunci: Jembatan, Dimensi Tulangan, Pelat Lantai
EVALUASI PENAMBAHAN POLYMER SEBAGAI BAHAN PENGISI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON RINGAN
Siahaan, Desri Yuniarso () 2023Beton saat ini telah menjadi salah satu material utama pada bangunan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan bangunan sipil. Dalam berbagai bangunan infrastruktur yang ada di dunia ini, beton yang dibuat dengan menggunakan semen portland menjadi material terbesar yang paling banyak digunakan dibandingkan material lain seperti baja, kayu ataupun bambu. Industri beton merupakan pengguna sumber daya alam terbesar di dunia. Beton yang telah mengeras merupakan material gabungan yang terdiri dari agregat kasar, agregat halus, semen dan admixture atau bahan tambah jika dibutuhkan.Salah satunya dengan menggantikan salah satu bahan dasar pembuatan beton dengan polymer. Polymer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom yang dipadukan melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi dimana molekul monomer bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk suatu rantai linier atau jaringan tiga dimensi dari rantai polimer.Jenis polymer yang digunakan pada pengujian ini adalah polymer polypropylene (biji plastik) yang sudah di daur ulang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan beton serta mengetahui nilai slump terhadap beton. Pengaruh dari penambahan polymer dengan variasi 0%, 2% dan 4% dengan mutu beton rencana 25 MPa pada umur beton 7 hari dan 28 hari.Berdasarkan hasil penelitian, presentase kuat tekan terbesar yang dicapai adalah pada beton dengan bahan tambah polymer 4% pada umur beton 28 hari mencapai 25,27 MPa. Setelah diteliti pengaruh penambahan polymer pada campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan beton karena hasil pengujian mencapai mutu rencana. Kata Kunci: Beton, Polymer, Kuat Tekan Beton
EVALUASI PERENCANAAN PONDASI SUMURAN PADA JEMBATAN BO’U LAHOMI - NIAS BARAT
GULO, YUSTINUS YUSTI PARDONIUS () 2022Jembatan Bo’u Lahomi-Nias Barat adalah jembatan yang berbentang 11,80 m. Bangunan bawah jembatan terdiri dari abutment dan pondasi. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui daya dukung pondasi sumuran dan faktor keamanan terhadap beban yang bekerja beserta dengan evaluasi analisis jumlah tulangan pondasi dan pile cap. Faktor aman daya dukung pondasi sumuran ditentukan berdasarkan perbandingan nilai daya dukung pondasi sumuran > dengan nilai beban maksimal yang bekerja di atas pondasi, sedangkan faktor aman tulangan pile cap dan pondasi sumuran di tentukan berdasarkan nilai kuat kolom > dengan nilai beban maksimal yang di terima. Selain data-data lapangan, analisis ini memerlukan uji parameter tanah di laboratorium. Para meter yang di uji adalah berat jenis (Gs), analisa saringan kadar air, density, kuat geser (directshear) tanah di lapangan. Berdasarkan hasil analisis daya dukung pada pondasi sumuran di dapatkan bahwa nilai kapasitas daya dukung tiang kelompok pondasi sumuran 2510,78 Ton dan beban maksimal yang bekerja pada pondasi 1550,40 Ton, dengan hasil analisis tulangan yang di gunakan pada pile cap didapatkan tulangan lentur 10 D 22, tulangan bagi 15 Ø 13, dan tulangan geser pada arah X Ø 10 – 140 dan Y Ø 10 – 100 dan analisis penulangan pada pondasi sumuran di dapatkan tulangan pokok 35 D 19-250 dan tulangan spiral Ø 12 – 50 dengan kuat kolom sebesar 7654,153 Ton > Pu = 1550,40 Ton, dengan demikian daya dukung pondasi sumuran pada jembatan bo’u memenuhi syarat dan aman terhadap beban yang di terima dan perencanaan penampang kolom memenuhi persyaratan sehingga ukuran tiang dan tulangan dapat digunakan. Kata kunci: Pondasi, Daya Dukung, Abutment.