Title

[0-9] A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Now showing items 61-65 of 1597

ANALISA KEKERASAN BUSHING CONNECTING ROD MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM DAN BRONZE DENGAN SISTEM PERLAKUAN PANAS PADA MESIN MOBIL L300 DIESEL

Siahaan, Jimmi Lauren () 2021

Mobil diproduksi agar dapat memudahkan pekerjaan manusia, maka diharapkan komponen mobil didesain secara efektif dan efisien serta menggunakan material komponen yang berkualitas dan tahan lama. Salah satu jenis komponen mobil adalah connecting rod. Connecting rod adalah komponen yang berfungsi meneruskan gerakan lurus dari piston menjadi gerakan putar pada crankshaft. Connecting rod sangat berpengaruh terhadap performa mesin L300 diesel, maka harus memiliki kekuatan yang baik. Oleh karena itu penulis tertarik membuat penelitian uji kekerasan bushing connecting rod bahan paduan aluminium dan bahan bronze dengan perlakuan panas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat kekerasan connecting rod bahan aluminium dan bronze. Diawali dengan proses pengukuran nilai kekerasan bushing connecting rod, proses perlakuan panas, pendinginan, dan melakukan pengukuran nilai kekerasan ulang. Selanjutnya dilakukan analisa dan membandingkan nilai kekerasan bushing connecting rod bahan paduan aluminium dan bahan bronze. Setelah dilakukan proses perlakuan panas (heat treatment) dengan suhu 350°C dan waktu 30 menit pada bushing connecting rod bahan paduan aluminium dan bronze mengalami peningkatan nilai kekerasan dengan penggunaan media pendingin oli. Nilai rata-rata kekerasan bushing connecting rod bahan paduan aluminium adalah 204 Kg/mm² dengan nilai rata-rata kenaikan nilai kekerasan 44.6Kg/mm². Sedangkan nilai rata-rata kekerasan Bushing connecting rod bahan bronze adalah 170.4 Kg/mm² dengan nilai rata-rata kenaikan nilai kekerasan 25.6 Kg/mm². Kata kunci : Bushing Connecting Rod, Mesin L300 Diesel, Pengujian Kekerasan

ANALISA KEKERASAN DUDUKAN KATUP MENGGUNAKAN BAHAN LOGAM FERRO DENGAN SISTEM PERLAKUAN PANAS PADA MOBIL COLT DIESEL

SINAGA, RICHARDO CHONGFU MAROJAHAN () 2021

Mesin diesel merupakan mesin pembakaran yang melakukan proses pembakaran dengan menggunakan bahan bakar solar, pada mesin diesel khususnya mesin mobil colt diesel sangat umum dan dikeluhkan oleh para pengguna atau pengemudi karena mesin mobil colt diesel termasuk salah satu mesin mobil tua. Kebocoran dudukan katup sangat rentan terjadi pada setiap mobil, akibatnya karena muatan melebihi kapasitas mobil tersebut. Oleh karena itu, dudukan katup harus diganti dengan yang baru agar mobil dapat digunakan kembali. Bidang mekanik dan pemesinan secara tidak langsung juga dituntut untuk berkembang pula untuk mengimbangi dunia industri yang semakin maju.hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan material agar sesuai dengan kinerja mesin yang di harapkan. Syarat umum material ialah mempunyai kekuatan,kekerasan,kekakuan,dan pemeliharaannya. Proses pendinginan pada mobil colt diesel juga bisa dilakukan dengan pengoptimalan fungsi oli sebagai pendingin. Langkah yang sudah di terapkan adalah pendinginan oli dengan mempergunakan oli medistran sc. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat kekerasan atau kekuatan dudukan katup bahan logam ferro. Diawali dengan proses pengukuran nilai kekerasan dudukan katup, proses perlakuan panas, pendinginan dan melakukan perbandingan nilai kekerasan dudukan katup bahan paduan logam ferro. Kata Kunci : Dudukan Katup, Mobil Colt Diesel, Pengujian Kekerasan dan Perlakuan Panas

ANALISA KEKERASAN DUDUKAN KATUP MENGGUNAKAN BAHAN LOGAM FERRODENGAN SISTEM PERLAKUAN PANASPADA MOBIL COLT DIESE

richardo chonfu m. sinaga, junaidi, din aswan amran ritonga () 2022

Mesin diesel merupakan mesin pembakaran yang melakukan proses pembakaran dengan menggunakan bahan bakar solar, pada mesin diesel khususnya mesin mobil colt diesel sangat umum dan dikeluhkan oleh para pengguna atau pengemudi karena mesin mobil colt diesel termasuk salah satu mesin mobil tua. Kebocoran dudukan katup sangat rentan terjadi pada setiap mobil, akibatnya karena muatan melebihi kapasitas mobil tersebut. Oleh karena itu, dudukan katup harus diganti dengan yang baru agar mobil dapat digunakan kembali. Bidang mekanik dan pemesinan secara tidak langsung juga dituntut untuk berkembang pula untuk mengimbangi dunia industri yang semakin maju.hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan material agar sesuai dengan kinerja mesin yang diharapkan. Syarat umum material ialah mempunyai kekuatan, kekerasan, kekakuan, dan pemeliharaannya. Proses pendinginan pada mobil colt diesel juga bisa dilakukan dengan pengoptimalan fungsi oli sebagai pendingin. Langkah yang sudah di terapkan adalah pendinginan oli dengan mempergunakan oli medistran sc. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat kekerasan atau kekuatan dudukan katup bahan logam ferro. Diawali dengan proses pengukuran nilai kekerasan dudukan katup, proses perlakuan panas, pendinginan dan melakukan perbandingan nilai kekerasan dudukan katup bahan paduan logam ferro.

ANALISA KEKUATAN KAMPAS KOPLING MENGGUNAKAN KARBON DARI SERAT ALAM

Azharis, Vitra () 2022

Penelitian ini untuk mengetahui harga kekerasan, serta keausan kampas kopling dengan variasi komposisi serbuk aluminium, karbon arang tempurung kelapa,partikel board dan resin phenolic kemudian dibandingkan dengan kampas kopling yang ada dipasaran yaitu kampas kopling standart (DanMotor). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah karbon arang tempurung kelapa, serbuk aluminium, dan resin phenolic setelah bahan telah terkumpul semua maka dilakukan pencetakan manual. Setelah didapat spesimen kampas kopling karbon arang tempurung kelapa, serbuk aluminium, dan resin phenolic kemudian dilakukam pengujian keausan.Serta dilakukan pengukuran suhu,ketebalan akhir,berat akhir. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa komposisi bahan dengan variasi karbon arang tempurung kelapa sebesar 20 gram, partikel board 3gram bahan tambahan 25gram dan resin phenolic 50gram harga keausan uji kering sebesar 3,5mm/mnt dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 2,9mm/mnt. Sehingga mendekati harga kampas kopling standart (DanMotor),keausan uji kering sebesar 3mm/mnt dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 1,6mm/mnt. Kata kunci : kampas kopling, karbon arang tempurung, partikel board serbuk aluminium, resin poliester, keausan.

ANALISA KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PENGELASAN SMAW VARIASI LOGAM BERBEDA STAINLESS STEEL 201 DAN 304 DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA E 7016 DAN E 308

Pandia, Ardian Victori () 2023

Pengelasan logam adalah suatu proses pengelasan yang dilakukan pada dua jenis atau paduan logam yang berbeda.. stainless steel adalah baja yang dirancang dengan kualitas yang mampu bekerja pada kisaran suhu yang lebih tinggi, sehingga dapat digunakan di konstruksi tangki penyimpanan, pipa, dan katup. Dalam penggabungan dua logam yang berbeda permasalahan yang sering timbul dalam pengelasan antara lain perbedaan titik lebur, koefisien muai, sifat fisis dan mekanis. Oleh karena itu dengan pemilihan elektroda pengelasan yang tepat akan menghasilkan sambungan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis elektroda pada stainless steel 201 dan stainless steel 304 terhadap kekuatan tarik dan kekerasannya. Elektroda yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis E 7016 dan E 308. Metode pengelasan menggunakan las SMAW dengan kampuh v 60°. Kekuatan mekanik diuji menggunakan mesin uji tarik dan uji kekerasan. Berdasarkan uji tarik, terdapat perbedaaan yang signifikan. Pada pengelasan specimen yang berbeda jenis antara SS 201 dan SS 304 dengan menggunakan elektroda E 7016 memiliki kekuatan tegangan mekanis rata-rata sebesar 506,63 N/mm² ,dan E 308 sebesar 546,79 N/mm².Dan nilai rata-rata regangan pada elektroda E 7016 sebesar 8,17% sedangkan pada elektroda E 308 sebesar 22,53%. Dan nilai rata-rata kekerasannya pada elektroda E 7016 sebesar 422,5 kgf/mm² sedangkan pada elektroda E 308 sebesar 238,3 kgf/mm².Dan untuk perbandingannya pengelasan pada material yang sama jenis SS 201 dan SS 304 nilai rata-rata tegangan mekanis pada elektroda E 7016 sebesar 496,42 N/mm² dan pada elektroda E 308 sebesar 487,97 N/mm², untuk nilai rata-rata regangannya pada elektroda E 7016 sebesar 3,27% dan pada elektroda E 308 sebesar 7,59%. Dan nilai rata-rata kekerasannya pada elektroda E 7016 sebesar 491,7 kgf/mm² sedangkan pada elektroda E 308 sebesar 382,1 kgf/mm². Sehingga bisa disimpulkan, jenis elektroda dan perbedaan material yang dilas mempengaruhi kekuatan tarik dan kekerasan pada pengelasan stainless steel 201 dan stainless steel 304. Kata Kunci : Pengelasan Berbeda, SMAW, Variasi Elektroda, Uji Tarik dan Kekerasan.