Title

[0-9] A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Now showing items 416-420 of 1372

IDENTIFIKASI DINI GEJALA SINDROM BRIDEZILLA PADA CALON PENGANTIN DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

Arpa, Muhammad Bustanul () 2021

Pernikahan merupakan momen sakral yang harapannya terjadi satu kali seumur hidup. Oleh sebab itu, merencanakan pernikahan memerlukan waktu yang panjang dan tak jarang membuat calon mempelai pengantin kewalahan hingga menggalami tekanan dan stres. Tekanan atau stres yang menyebabkan seorang yang akan menjadi pengantin cepat marah dan mengamuk dimasa perencanaan pernikahan ini sering disebut dengan istilah Bridezilla. Bridezilla yang mungkin akan dialami oleh calon pengantin dapat berujung batalnya pernikahan atau berujung sebuah penyakit, maka diperlukan sebuah system yang dapat mendeteksi secara dini gejala-gejala dari Bridezilla calon pengantin tanpa harus menjumpai seorang ahlinya secara langsung. Oleh sebab itu dibutuhkan sistem pakar dengan penerapan metode Dempster-Shafer yang menghasilkan output berupa presentasi hasil deteksi sindrom Bridezilla dari setiap gejala yang input-kan serta memberikan solusi pada calon pengantin. Penelitian ini berhasil menerapkan metode Dempster-Shafer dengan tingkat kepercayaan deteksi sindrom sebesar 95%. Kata Kunci: Sistem Pakar, Sindrom, Bridezilla, Dempster-Shafer.

IDENTIFIKASI DINI GEJALA SINDROM BRIDEZILLA PADA CALON PENGANTIN DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

Arpa, Muhammad Bustanul () 2021

Pernikahan merupakan momen sakral yang harapannya terjadi satu kali seumur hidup. Oleh sebab itu, merencanakan pernikahan memerlukan waktu yang panjang dan tak jarang membuat calon mempelai pengantin kewalahan hingga menggalami tekanan dan stres. Tekanan atau stres yang menyebabkan seorang yang akan menjadi pengantin cepat marah dan mengamuk dimasa perencanaan pernikahan ini sering disebut dengan istilah Bridezilla. Bridezilla yang mungkin akan dialami oleh calon pengantin dapat berujung batalnya pernikahan atau berujung sebuah penyakit, maka diperlukan sebuah system yang dapat mendeteksi secara dini gejala-gejala dari Bridezilla calon pengantin tanpa harus menjumpai seorang ahlinya secara langsung. Oleh sebab itu dibutuhkan sistem pakar dengan penerapan metode Dempster-Shafer yang menghasilkan output berupa presentasi hasil deteksi sindrom Bridezilla dari setiap gejala yang input-kan serta memberikan solusi pada calon pengantin. Penelitian ini berhasil menerapkan metode Dempster-Shafer dengan tingkat kepercayaan deteksi sindrom sebesar 95%. Kata Kunci: Sistem Pakar, Sindrom, Bridezilla, Dempster-Shafer.

IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRIX PADA CITRA DIGITAL

Harahap, Sri Eka Riyani () 2022

Di era teknologi informasi saat ini, pemanfaatan citra banyak diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Beberapa pemanfaatan pengolahan citra diantaranya seperti pada bidang militer, kedokteran, pendidikan, pertanian dan lain sebagainya. Salah satu contoh pemanfaatan pengolahan citra yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah dalam bidang pertanian. Para petani dapat memanfaatkan teknologi dalam pemilihan buah dengan tingkat kematangan yang sesuai. Dalam hal pemilihan buah berdasarkan tingkat kematangannya, sebagian para petani buah masih menggunakan cara konvensional (manual) atau dengan indera penglihatan manusia yaitu mata. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk pendahuluan penelitian yang dapat mengubah cara konvensional (manual), menjadi suatu cara atau sistem yang menggunakan teknologi yang menjadikan cara pengidentifikasian tingkat kematangan buah secara komputerisasi. Sistem yang akan digunakan dalam mengidentifikasi kematangan buah, menggunakan metode Gray Level Co-occurance Matrix pada citra digital dan Euclidean Distance sebagai metode klasifikasi. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan pemrograman MatLab 2019a. Hasil Pengujian diperoleh bahwa metode Gray Level Co-occurance Matrix dan Euclidean Distance dapat digunakan untuk mengidentifikasi kematangan buah jambu, jeruk, pisang, pepaya dan mangga kedalam tiga kategori yaitu mentah, mengkal dan matang. Metode klasifikasi Gray Level Co-occurance Matrix dan Euclidean Distance berhasil melakukan identifikasi kematangan buah dengan tingkat keberhasilan keseluruhan sebanyak 87%. Kata Kunci: Pengolahan Citra, Gray Level Co-occurance Matrix, Euclidean Distance

IDIOMATIC EXPRESSIONS IN ENCANTO MOVIE SCRIPT

Tasya Pyarina () 2022

Thisresearch aimed to investigate the meaning of idiomatic expression and to find out the types of Idiom in Encanto movie script. The researcher used McCharty and O'Dell's theory to analyze the implementation of idiomatic expression occurred in the object of this research. The qualitative research method was applied. The data were collected by watching the Encanto movie several times, determining the words, phrases, or sentences to be analyzed, and then categorizing the terms, phrases, and sentences into types of idioms based on the used theory. The result showed that there were 20 data found namely 7 Simile, 1 Binomial, 2 Proverbs, 1 Euphemism, 2 Clichés, and 6 Fixed Statement. Furthermore, this research can be a valuable information and knowledge for many people in understanding the idiomatic meaning in some media.

ILLOCUTIONARY ACT CATEGORIES OF COMMAND FOUND IN JUSTICE MOVIE AS MARSHALL AND MAYOR PIERCE AS THE MAIN CHARACTERS

Rosdiana, Siti () 2019

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kategori tindak tutur perintah dan untuk mengetahui tindak tutur perintah yang paling dominan digunakan dalam Justice Movie. Penelitian ini dianalisis berdasarkan teori Holmes dalam Richards and Schmidt, 1983. Sumber data adalah film Justice (2017), dan datanya adalah ucapan berdasarkan naskah oleh Marshall dan Mayor Pierce sebagai karakter utama dalam film Justice. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Datanya sebanyak 60 ucapan. Hasil penelitian ini adalah (1) kategori tindak ilokusi perintah yang digunakan dalam film Justice berdasarkan bentuk verba dengan 15 data (25%), you + imperatif dengan 16 data (27%), verba elipsis dengan 1 data ( 2%), pengubah imperatif dengan 2 data (3%), let + kata ganti orang pertama dengan 8 data (13%), embedded agent dengan 8 data (13%), dan petunjuk dengan 10 data (17%) dan (2) kategori perintah yang paling dominan oleh Marshall dan Mayor Pierce sebagai pemeran utama dalam film Justice adalah you + imperatives dengan 16 data dari total 60 data (27%).