Title

[0-9] A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Now showing items 101-120 of 1507

ANALISA PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMBANGUNAN KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN LINGGA BAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNI 2008 DAN AHSP 2016

Pulungan, Ahmad Hidayat () 2024

Untuk merencanakan suatu anggaran proyek, estimator harus mempunyai pedoman metode yang ekonomis dan jelas berlaku di Indonesia. Keuntungan yang diperoleh Seorang Estimator tergantung pada kecakapannya membuat perkiraan biaya. Bila penawaran harga yang diajukan di dalam proses lelang terlalu tinggi, kemungkinan besar Estimator akan mengalami kekalahan. Sebaliknya bila memenangkan lelang dengan harga terlalu rendah, akan mengalami kesulitan dibelakang hari oleh karena itu perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelengaraan proyek untuk merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan maupun waktu. Di Indonesia terdapat metode untuk merencanakan harga satuan biaya anggaran proyek yaitu BOW (Burgelijke Openbare Werken), SNI 2008 dan AHSP 2016. Kontraktor umumnya membuat harga penawaran berdasarkan analisa yang tidak seluruhnya berpedoman pada analisa BOW (Burgelijke Openbare Werken), SNI 2008 maupun AHSP 2016. Para kontraktor lebih cenderung menghitung harga satuan pekerjaan berdasarkan dengan analisa mereka sendiri yang didasarkan atas pengalaman terdahulu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode apa yang paling ekonomis dan untuk menjadi acuan para estimator merencenakan biaya konstruksi dengan metode yang berlaku di Indonesia tidak dengan metode yang di analisa sendiri. Dalam perhitungan rencana anggaran biaya pembangunan Kantor Urusan Agama Kec. Lingga Bayu dengan menggunakan 2 metode maka diperoleh metode AHSP 2016 yaitu sebesar Rp. 1.077200.000, lalu metode SNI 2008 sebesar Rp. 1.181.800.000 Kata kunci : Anggaran, SNI 2008, AHSP 2016

ANALISA PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PENGGUNAAN BEKISTING KONVENSIONAL DENGAN BEKISTING SEMI SISTEM PADA STRUKTUR KOLOM GEDUNG HOTEL GRAND WING ACHMAD TAHIR POLTEKPAR MEDAN

Tanjung, Bagus Panondang () 2023

Perkembangan teknologi sangat berpengaruh besar terhadap dunia kontruksi sebab hal itu meningkatkan serta mempermudah kualitas kerja. Pada pembangunan Hotel Grand Wing Achmad Tahir AKPAR Medan, salah satu aplikasi teknologi yang digunakan adalah pada pelaksanaan cetakan beton atau bekistingnya yang sebagian besar sudah menggunakan bekisting semi sistem pada struktur kolom, walaupun beberapa masih tetap menggunakan bekisting konvensional. Hal inilah yang mendorong untuk dilakukannya penelitian terkait perbandingan biaya dan waktu penggunan bekisting konvensional dengan bekisting semi sistem pada struktur kolom gedung Hotel Grand Wing Achmad Tahir Politeknik Pariwisata (POLTEKPAR) Medan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui jenis bekisting yang tepat untuk digunakan pada suatu pekerjaan bekisting kolom. Proyek Hotel Grand Wing Achmad Tahir POLTEKPAR Medan jika mengutamakan segi biaya, pekerjaan bekisting lebih tepat menggunakan bekisting Konvensional. Jika mengutamakan segi waktu, pekerjaan bekisting sudah tepat menggunakan bekisting semi sistem karena bekisting ini durasi pelaksanaannya paling cepat diantara bekisting lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek Hotel Grand Wing Achmad Tahir Medan dikerjakan menggunakan bekisting Konvensional biaya yang dibutuhkan permeter persegi sebesar Rp. 173.866, dengan selisih biaya Rp 289.844 lebih murah dari perhitungan menggunakan bekisting semi sistem yaitu rata- rata sebesar Rp 463.710. Namun untuk perbandingan waktu, penggunaan bekisting konvensional waktu yang dibutuhkan permeter persegi ialah 13 menit, dengan selisih 7,68 menit lebih lama dari perhitungan menggunakan semi sistem yaitu rata-rata 5,32 menit. Kata kunci: bekisting, konvensional, semi-sistem.

ANALISA PERBANDINGAN DIAMETER DAN KEMIRINGAN ALIRAN MASUK AIR PADA NOZZLE TURBINE PELTON (KAPASITAS 5 KW)

Manalu, Ungkap Martogi () 2024

Turbin pelton adalah salah satu dari jenis turbin air yang paling efisien dibandingkan dengan turbin implus lainnya. Sudu dibentuk sedemikian sehingga semburan air akan mengenai titik tengah sudu dan pancaran air tersebut akan berbelok ke kedua arah sehinga bisa membalikkan semburan air dengan baik dan membebaskan sudu dari gaya- gaya samping.Diameter nozzle, jumlah nozzle, dan bentuk geometri sudu turbin. nozzle adalah alat atau perangkat yang dirancang untuk mengontrol arah atau karakteristik dari aliran fluida (terutama untuk meningkatkan kecepatan) saat keluar (atau memasuki) sebuah ruang tertutup atau pipa. Sebuah nozzle dapat digunakan untuk mengarahkan atau memodifikasi aliran fluida. nozzle sering digunakan untuk mengontrol laju aliran, kecepatan, arah, massa, bentuk, dan atau tekanan dari aliran yang muncul. Penelitian dilakukan melalui observasi data dan lapangan. Dari hasil perhitungan dan anlisa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Perbandingan pada unjuk kerja turbin pelton dan analisa yang dilakukan menunjukan ada pengaruh jarak semprot nozzle dan variasi bukaan katup pengatur debit air terhadap unjuk kerja turbin pelton dimana semakin besar jarak semprot nozzle dengan sudu turbin maka unjuk kerja turbin pelton yang dihasilkan akan kecil. Pada bukaan katup pengatur debit air dimana semakin besar bukaan katup maka unjuk kerja turbin pelton yang dihasilkan akan lebih bagus. Unjuk kerja turbin pelton yang paling baik diperoleh Diameter pancaran nozzle 20 mm dan bukaan jari jari bukaan nozzle 14,5 mm nilai daya turbin tertinggi sebesar 480 watt. Kata kunci : Diameter kemiringan, nozzle turbin pelton

ANALISA PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN WAKTU PROSES PERHITUNGAN METODE SAW DAN WP DALAM SPK MENENTUKAN SISWA BERPRESTASI

Sihombing, Ermayani () 2022

ABSTRAK Siswa berprestasi adalah impian setiap siswa disekolah, menonjol diantara siswa-siswi lainnya dan dikirim untuk mengikuti lomba dengan membawa nama sekolah tentu akan menjadi sebuah kebanggaan. Proses penentuan siswa berprestasi yang masih menggunakan sistem manual yang sebetulnya kurang efektif dalam penentuan siswa berprestasi. Maka dari itu penulis merancang sebuah sistm pendukung keputusan analisa perbandingan antara dua metode yaitu metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Weight Product (WP) dengan kriteria yang telah ditentukan. Kedua metode ini dibandingkan untuk mengetahui metode mana yang lebih efektif dalam waktu proses perhitungannya yang diharapkan dapat membantu dalam menentukan siswa berprestasi. Kata Kunci: SPK, SAW, WP, Prestasi, Sekolah

ANALISA PERBANDINGAN METODE SMART DENGAN WASPAS DALAM PENERIMAAN MEKANIK BARU PADA PT. DAYA ANUGRAH MANDIRI BERBASIS WEBSITE

Aulina, Riska () 2024

Mekanik merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dalam memperbaiki mesin. Peningkaan jumlah pengunjung harus diimbangi dengan kinerja mekanik dalam memperbaiki kendaraan bermotor. Pada saat ini penerimaan calon mekanik PT. Daya Anugrah Mandiri masih dilakukan oleh HRD secara langsung. Calon mekanik yang ingin bekerja datang ke bengkel, Kemudian PT. Daya Anugrah Mandiri menerima calon mekanik yang melamar bekerja. Oleh karena itu, mekanik yang telah bekerja di PT. Daya Anugrah Mandiri tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh calon pelamar. Perusahaan ini juga melakukan penerimaan mekanik baru berdasarkan kriteria yang diterapkan seperti pendidikan terakhir dari calon pelamar, usia, pengalaman kerja yang dimiliki, hasil psikotest, hasil interview dan bidang keahlian dari calon mekanik. Sehingga mengakibatkan proses penerimaan mekanik tidak sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuan dari calon mekanik. PT. Daya Anugrah Mandiri sering melakukan pergantian mekanik, hal ini mempengaruhi kinerja dari bengkel motor ini. Penelitian ini dilakukan untuk mangatasi masalah yang dialami oleh pemilik PT. Daya Anugrah Mandiri, dengan adanya sistem pendukung keputusan dapat mengurangi permasalahan yang terjadi. Kata Kunci : Mekanik, Sistem Pendukung Keputusan

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI ROUTING EIGRP MENGGUNAKAN IPV4 DAN IPV6

Baiduri, Dewi Novianda () 2020

Pemilihan routing protocol EIGRP mengklaim memiliki convergence time yang cepat yang perannya sangat vital dalam menangani kondisi topologi jaringan yang berubah. Alasan lainnya adalah secara teoritis EIGRP merupakan satu-satunya routing protocol yang memiliki fitur backup route dan penentuan metric-nya menggunakan perhitungan yang kompleks berbasis pengalamatan IPv6 dan IPv4. Metodologi Penelitian yang digunakan yaitu studi literatur, analisis dan perancangan sistem perancangan simulasi routing EIGRP pada IPv4 dan IPv6, implementasi sistem dengan aplikasi Cisco Packet Tracer, uji coba dan implementasi, dan penyusunan laporan penelitian. Berdasarkan pengujian ping pada IP V4 diperoleh total average 40ms dan pada IP V6 diperoleh 45ms, sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian ping, IP V4 lebih cepat 5ms dalam mengirim paket. Sedangkan dalam pengujian Tracert/Traceroute pada IP V4 diperoleh Average PC0 2.86ms, PC1 3.96ms, R1 1.55ms, dan R4 1.55ms, sedangkan pada IP V6 diperoleh Average PC0 3.33ms, PC1 3.93ms, R1 6.22ms, dan R4 2.55ms, sehingga dapat disimpulkan waktu yang dibutuhkan IP V4 untuk mengirim paket lebih cepat dibandingkan IP V6. Kata kunci: IP Address, Internet Protocol version 4 (IPv4), Internet Protocol version 6 (IPv6), Tracert, Ping, Parameter Ping, Traceroute, Routing EIGRP

ANALISA PERBANDINGAN SIKAP KERJA KARYAWAN PRIA DAN WANITA SEBAGAI UMPAN BALIK BAGI PERUSAHAAN PADA PT. RADJA ANGKUT INDONESIA

Bulele,Agustina () 2019

Sikap kerja karyawan satu dengan karyawan lain sangatlah berbeda-beda. Perbedaan itu tidak terlepas dari lingkungan pekerjaan. PT. Radja Angkut Indonesia merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa, dimana karyawan PT. Radja Angkut Indonesia memiliki 130 karyawan pria dan 20 karyawan wanita. Karyawan pria yang lebih banyak dari pada karyawan wanita, oleh karena itu penelitian ini bertujuan mengetahui adakah perbedaan sikap kerja karyawan pria dan karyawan wanita sebagai upaya bagi perusahaan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Penelitian ini dilakukan di PT. Radja Angkut Indonesia yang menyebar kuesioner kepada 150 responden, pengujian hipotesis peneltian ini menggunakan teknik uji-t alat bantu SPSS ( statistic product and service ) versi 20. Hasil penelitian ini membuktikan: terdapat perbedan yang signifikan antara sikap kerja karyawan pria dan karyawan wanita pada indikator kejujuran, kedisiplinan, partisipasi dan tanggung jawab dalam kelompok sedangkan pada indiktor partisipasi dalam kelompok tidak terdapat perbeda

ANALISA PERCEPATAN WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE CRASHING DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) PADA PROYEK REKONSTRUKSI JALAN DI HUTA III NAGORI DOLOK PAMONGAN KEC. BANDAR HULUAN KAB. SIMALUNGUN SUMATERA UTARA (Studi Kasus)

Siregar, Putri Artha Gusti () 2024

Proyek konstruksi sering kali menghadapi tantangan dalam memenuhi jadwal yang telah ditetapkan, yang dapat menyebabkan keterlambatan dan peningkatan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis percepatan waktu dan biaya dengan menggunakan metode crashing melalui penambahan jam kerja (lembur) pada proyek rekonstruksi jalan di Huta III Nagori Dolok Pamongan, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dengan penambahan jam kerja (lembur) mendapatkan hasil yang efisien dan mengevaluasi efektivitas penambahan jam kerja sebagai solusi untuk mempercepat durasi proyek tanpa mengabaikan standar mutu. Metode crashing dipilih untuk meminimalkan tambahan biaya sambil mempercepat waktu pelaksanaan proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi proyek dapat dipercepat dari 156 hari menjadi 135 hari memberikan pengurangan 21 hari dari jadwal awal. Kata kunci: jadwal, biaya, crashing, penambahan, lembur.

ANALISA PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN 2017 PADA PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS JALAN PROVINSI SIMPANG DURIAN MULO – NAMO UKUR KABUPATEN LANGKAT

Gultom, Daniel () 2023

Ruas jalan Simpang Durian Mulo–Namo Ukur Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu ruas jalan lintas provinsi dengan status jalan kolektor primer kelas III B. Ruas jalan ini banyak dilalui oleh kendaraan berat yang melebihi kapasitas maksimum rencana, hal tersebut mengakibatkan kerusakan berat pada ruas jalan. Peningkatan kendaraan bermuatan berat yang melintas di ruas jalan Simpang Durian Mulo–Namo Ukur Kabupaten Langkat dalam beberapa dekade terakhir telah menimbulkan kerusakan struktur pada ruas jalan tersebut. Desain infrastruktur jalan dianalisis menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Jalan Tahun 2017. Langkah pertama adalah mengumpulkan data lalu lintas, termasuk volume lalu lintas harian rata-rata. Langkah kedua adalah pengumpulan data geoteknik, seperti data CBR, dan data Sandcone Test. Kemudian langkah terakhir adalah perencanaan detail konstruksi perkerasan jalan termasuk spesifikasi material, dan ketebalan lapisan. Hasil analisa diperoleh bahwa konstruksi desain yang dibangun terdiri dari empat lapis perkerasan yaitu, lapis permukaan AC WC (40 mm), AC BC (60 mm), lapis pondasi kelas A (40 cm), urugan pilihan (10) cm dengan total ketebalan 60 cm. Untuk pelaksanaan dilapangan didapat ketebalan 56,5 cm sehingga terjadi perbedaan ketebalan sebesar 3,5 cm. Kata Kunci: Geoteknik, LHR, Jalan Kelas III B

ANALISA PERFORMA HONDA SCOOPY FI DENGAN VARIASI INJEKTOR STANDART DAN RACING

Mulis, Yudi Andri () 2020

Injektor merupakan satu komponen utama dalam sistem bahan bakar di antarnya adalah Injektor atau pengabut atau Nozle. Injektor berfungsi untuk menghantarkan bahan bakar dari fuel pump ke dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati posisi TMA. Dengan perubahan yang diberikan pada injektor kita dapat membandingkan performa pada motor, mulai dari daya dan torsi. karena dengan adanya perubahan pada injektor mempengaruhi suplai bahan bakar ke ruang bakar. Dari analisa penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil dari injektor standart dengan daya tertinggi pada injektor standart berada pada putaran 7500 rpm dengan nilai 7,3 Kw. pada torsi tertinggi injektor standart pada putaran 6500 rpm dengan nilai 10,3 Nm dan hasil daya teringgi yang diperoleh pada injektor racing pada puataran 7000 rpm dan 7500 rpm 7,4 Kw. Hasil torsi tertinggi pada putaran 5500 rpm yaitu 12,0 Nm . Maka dapat disimpulkan daya pada injektor racing lebih besar dari pada injektor standart dan torsi pada injektor racing lebih besar dari pada injektor standart Kata kunci : injektor , torsi ,daya.

ANALISA PERFORMA HONDA CBR250RR FI MENGGUNAKAN SYSTEM QUICK SHIFFTER DAN ASSIST SLIPPER CLUTCH DENGAN CBR250RR FI STANDARD DAN PENGARUH PREVENTIVE MAINTENANCE PADA QUICK SHIFTER DAN ASSIST SLIPPER CLUTCH

Randy, Said Muhammad () 2022

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Perbandingan Performa Motor Honda CBR250RR FI dengan menggunakan Sistem Quick shitter dan Assist Slipper clutch dengan yang standard,serta menerapkan perwatan berkala pada motor Honda CBR250RR, Metode yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan pada Motor Honda CBR250RR FI. Torsi engine yang dihasilkan oleh motor Honda CBR250RR F1 lebih besar dengan menggunakan system assist slipper clutch dan quick shiftter yaitu 27,6 Nm pada putaran engine 6000 rpm, sedangkan Torsi engine terendah yaitu 15,8 Nm pada putaran engine 2000 .Daya engine yang dihasilkan oleh motor Honda CBR250RR F1 lebih besar dengan menggunakan system assist slipper clutch dan quick shiftter yaitu 23,7 hp pada putaran engine 6000 rpm, sedangkan Daya engine terendah yaitu 4,5 hp pada putaran engine 2000 rpm. Maintenace atau pemeliharaan mesin di tujukan agar dapat mengurangi frekuensi kerusakkan dan mengurangi lamanya waktu kerusakkan.dengan pelaksanaan perawatan mesin yang baik dan efisien,maka dapat mempertahankan waktu penyelesaian produk,menjaga mutu produk,mengurangi biaya kerusakkan yang tidak di harapkan,serta menjaga agar fasilitas produksi dapat di gunakan secara efecktif. Kegiatan maintenance terdiri dari preventive maintenance yang merupakan salah satu tugas bagian maintenance yang dapat mendukung kegiatan maintenance dapat di lakukan seefesien mungkin. Pelaksanaan maintenance yang dilaksanakan di PT.Indako Trading Coy .khusus nya pada komponen-komponen sepeda motor. KATA KUNCI: Bahan Bakar, Motor Injeksi, Performa,maintenance ,preventive maintenance.

ANALISA PERFORMA HONDA SCOOPY FI DENGAN VARIASI INJEKTOR STANDART DAN RACING

yudi andri mulis ,junaidi ,fadly a kurniawan () 2020

Injektor merupakan satu komponen utama dalam sistem bahan bakar di antarnya adalah Injektor atau pengabut atau Nozle. Injektor berfungsi untuk menghantarkan bahan bakar dari fuel pump ke dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati posisi TMA. Dengan perubahan yang diberikan pada injektor kita dapat membandingkan performa pada motor, mulai dari daya dan torsi. karena dengan adanya perubahan pada injektor mempengaruhi suplai bahan bakar ke ruang bakar. Dari analisa penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil dari injektor standart dengan daya tertinggi pada injektor standart berada pada putaran 7500 rpm dengan nilai 7,3 Kw. pada torsi tertinggi injektor standart pada putaran 6500 rpm dengan nilai 10,3 Nm dan hasil daya teringgi yang diperoleh pada injektor racing pada puataran 7000 rpm dan 7500 rpm 7,4 Kw. Hasil torsi tertinggi pada putaran 5500 rpm yaitu 12,0 Nm . Maka dapat disimpulkan daya pada injektor racing lebih besar dari pada injektor standart dan torsi pada injektor racing lebih besar dari pada injektor standart.

ANALISA PERFORMA HONDA SUPRA X 125 MENGGUNAKAN KARBURATOR STANDART DAN KARBURATOR RACING BERBAHAN BAKAR PERTALITE

lailam qadarul harahap, junaidi () 2022

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Performa Honda Supra X 125 Menggunakan Karburator Standart dan Karburator Racing Berbahan Bakar Pertalite. Metode yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan pada Motor Honda Supra X 125. Torsi engine yang dihasilkan oleh motor Honda Supra X 125 menggunakan bahan bakar Pertalite lebih besar dengan menggunakan Karburator Racing mencapai Torsi maksimum yaitu 17,5 Nm pada putaran engine 4000 rpm, sedangkan Torsi maksimum yang dicapai Karburator Standart yaitu 12,2 Nm pada putaran engine 4000 rpm. Daya engine yang dihasilkan oleh motor Honda Supra X 123 menggunakan bahan bakar Pertalite lebih besar dengan menggunakan Karburator Racing yaitu mencapai Daya engine maksimum yaitu 14,7 hp pada putaran engine 8000 rpm, sedangkan Daya engine maksimum yang dicapai Karburator Standart yaitu 9,6 hp pada putaran engine 6000 dan 8000 rpm. Sfc engine yang dihasilkan oleh motor Honda Supra X 123 menggunakan bahan bakar Pertalite lebih besar dengan menggunakan Karburator Standart yaitu mencapai 0,7103 kg/hp.jam pada putaran engine 9000 rpm, sedangkan Sfc engine karburator Racing paling banyak yaitu 0,6247 kg/hp.jam pada putaran engine 9000 rpm. Hal ini menunjukkan semakin besar rpm yang digunakan maka semakin besar pula Torsi, Daya dan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik yang digunakan.

ANALISA PERFORMA HONDA SUPRA X 125 MENGGUNAKAN KARBURATOR STANDART DAN KARBURATOR RACING BERBAHAN BAKAR PERTALITE

Harahap, Lailam Qadarul () 2020

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Performa Honda Supra X 125 Menggunakan Karburator Standart dan Karburator Racing Berbahan Bakar Pertalite. Metode yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan pada Motor Honda Supra X 125. Torsi engine yang dihasilkan oleh motor Honda Supra X 125 menggunakan bahan bakar Pertalite lebih besar dengan menggunakan Karburator Racing mencapai Torsi maksimum yaitu 17,5 Nm pada putaran engine 4000 rpm, sedangkan Torsi maksimum yang dicapai Karburator Standart yaitu 12,2 Nm pada putaran engine 4000 rpm. Daya engine yang dihasilkan oleh motor Honda Supra X 123 menggunakan bahan bakar Pertalite lebih besar dengan menggunakan Karburator Racing yaitu mencapai Daya engine maksimum yaitu 14,7 hp pada putaran engine 8000 rpm, sedangkan Daya engine maksimum yang dicapai Karburator Standart yaitu 9,6 hp pada putaran engine 6000 dan 8000 rpm. Sfc engine yang dihasilkan oleh motor Honda Supra X 123 menggunakan bahan bakar Pertalite lebih besar dengan menggunakan Karburator Standart yaitu mencapai 0,7103 kg/hp.jam pada putaran engine 9000 rpm, sedangkan Sfc engine karburator Racing paling banyak yaitu 0,6247 kg/hp.jam pada putaran engine 9000 rpm. Hal ini menunjukkan semakin besar rpm yang digunakan maka semakin besar pula Torsi, Daya dan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik yang digunakan. KATA KUNCI: Karburator, Bahan Bakar, Pertalite

ANALISA PERFORMA SEPEDA MOTOR PCX 150 INJEKSI STANDARD DENGAN PCX 150 INJEKSI MENGGUNAKAN HYBIRD SYSTEM PARALLEL DAN MOTOR ASSIST BERBAHAN BAKAR PERTAMAX DENGAN MENERAPKAN PERAWATAN PREVENTIVE MAINTENANCE

Pradipta, Aditya Agung () 2022

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis ANALISA PERFORMA SEPEDA MOTOR PCX 150 INJEKSI STANDARD DENGAN PCX 150 INJEKSI MENGGUNAKAN HYBIRD SYSTEM PARALLEL DAN MOTOR ASSIST BERBAHAN BAKAR PERTAMAX DENGAN MENERAPKAN PERAWATAN PREVENTIVE MAINTENANCE, Metode yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan pada Motor Honda PCX 150 FI. Torsi engine yang dihasilkan oleh motor Honda PCX 150 F1 lebih besar dengan menggunakan Hybrid yaitu 18,4 Nm pada putaran engine 6000 rpm, sedangkan Torsi engine terendah yaitu 8,3 Nm pada putaran engine 2000 rpm menggunakan bahan bakar Pertmax.Daya engine yang dihasilkan oleh motor Honda PCX 150 F1 lebih besar dengan menggunakan Hybrid yaitu 11,8 hp pada putaran engine 6000 rpm, sedangkan Daya engine terendah yaitu 1,8 hp pada putaran engine 2000 rpm menggunakan bahan bakar Pertamax. KATA KUNCI: Bahan Bakar, Motor Injeksi, Performa

ANALISA PERHITUNGAN GAYA POTONG PADA PROSES PEMBUBUTAN TERHADAP MATERIAL DENGAN PAHAT CARBIDE MENGGUNAKAN KARAKTERISTIK

junaidi () 2019

Penelitian Pahat potong Carbide ini mengambil kesimpulan bahwa setiap adanya waktu perubahan pelaksanaan pengerjaan ,secara tidak langsung terjadinya perubahan pada kecepatan potong,Energi panas pada pemotongan logam,panas dikarenakan gesekan pahat chip, panas yang timbul akibat gaya gunting .SelanjutnAya berpengaruh terjadinya perubahan pada Temperatur Maximum walaupun dilakukan dengan gaya yang tetap dari hasil ini didapatkan data untuk waktu pengerjaan 2 ,4 dan 8 jam kecepatan potong ( Vc) = 2,66 m/s , 3,16 m/s ,3,83 m/s dengan Daya potong(Pc) = 14,77 Hp dan Daya Elektro motor (Pg) = 18,7 Hp.Untuk gaya-gaya yang terjadi pada proses pembubutan didapat Fc = 350 kg ,Ft = 180,3 kg ,Fs = 280,9 kg, Fns = 350 kg , Fv= 397 kg, Ff = 218 kg , Fn = 332 kg . Hasil yang didapat untuk Pm adalah 102 kal/s,116kal/s,169kal/s untuk Pf adalah 2172 kal/s,2580 kal/s,3127 kal/s untuk Ps adalah 128 kal/s , 152 kal/s 184 kal/s.Temperatur Zone 1 dan Temperatur Zone 2 adalah untuk Өm adalah 76,940C , 76,93 0C , 73,28 0C dan Өf adalah 4,82 0 C dengan waktu2,4 dan 8 jam. Selanjutnya untuk ∆tm = 584 0C , 583 0 C , 582 0C .Untuk ∆ts adalah: 8,6 0C,8,5 0C ,8,4 0C .Untuk ∆to = Temperatur kamar diambil 28 0C.Untuk Temperatur Maximun ∆.max = 620,6 0C,619,50C,618,4 0C

ANALISA PERUBAHAN SIFAT MEKANIS BAJA AISI 1045 BERDIAMETER 25 MM AKIBAT PERLAKUAN PANAS TEMPERING DAN MENGGUNAKAN TENSILE TEST DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR

rifki gunawan , junaidi , fadly a. kurniawan () 2020

Dalam proses pengerjaan yang dialami, terutama proses laku-panas yang diterima selama proses pengerjaan. Bila proses pendinginan dilakukan secara perlahan, maka akan dapat dicapai tiap jenis struktur mikro yang seimbang sesuai dengan komposisi kimia dan suhu baja. Pada proses pembuatannya, komposisi kimia yang dibutuhkan diperoleh ketika baja dalam bentuk fasa cair pada suhu yang tinggi. Pada saat proses pendinginan dari suhu lelehnya, baja mulai berubah menjadi fasa padat pada suhu 13.500 C, pada fasa ini lah berlangsung perubahan struktur mikro. Normalizing adalah suatu proses pemanasan logam hingga mencapai fase austenit yang kemudian diinginkan secara perlahan-lahan dalam media pendingin udara. Hasil pendingin ini berupa perlit dan ferit namun hasilnya jauh lebih mulus dari anneling. hasil tegangan setelah proses tempering memperlihatkan nilai tertinggi pada suhu 200 oC yaitu 1482, 311 N/mm2 dan nilai terendah pada suhu 400 oC yaitu 1104, 75 N/mm2 .

ANALISA PERUBAHAN SIFAT MEKANIS MATERIAL BAJA AISI 1045 BERDIAMETER 25 MM AKIBAT PERLAKUAN PANAS TEMPERING DAN MENGGUNAKAN TENSILE TEST DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR

Gunawan, Rifki () 2019

Dalam proses pengerjaan yang dialami, terutama proses laku-panas yang diterima selama proses pengerjaan. Bila proses pendinginan dilakukan secara perlahan, maka akan dapat dicapai tiap jenis struktur mikro yang seimbang sesuai dengan komposisi kimia dan suhu baja. Pada proses pembuatannya, komposisi kimia yang dibutuhkan diperoleh ketika baja dalam bentuk fasa cair pada suhu yang tinggi. Pada saat proses pendinginan dari suhu lelehnya, baja mulai berubah menjadi fasa padat pada suhu 13.500 C, pada fasa ini lah berlangsung perubahan struktur mikro. Normalizing adalah suatu proses pemanasan logam hingga mencapai fase austenit yang kemudian diinginkan secara perlahan-lahan dalam media pendingin udara. Hasil pendingin ini berupa perlit dan ferit namun hasilnya jauh lebih mulus dari anneling. hasil tegangan setelah proses tempering memperlihatkan nilai tertinggi pada suhu 200 oC yaitu 1482, 311 N/mm2 dan nilai terendah pada suhu 400 oC yaitu 1104, 75 N/mm2. Kata kunci: Baja AISI 1045, Perlakuan panas, Uji tarik (tensile test).

ANALISA PROSES TEMPERING DENGAN MEDIA PENDINGIN UDARA PADA MATERIAL AISI 1045 DIAMETER 19 CM AKIBAT PERUBAHAN SUHU DI BPPI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN”

Iman, Muhammad () 2021

Di dalam perkembangan industri terutama dalam bidang pemesinan, teknologi metalurgi memegang peranan penting dalam pemilihan logam yang memiliki sifat-sifat mekanik maupun fisik yang sesuai dengan tuntutan produksi. Semakin luasnya tuntutan produksi logam ini, maka sikap perancang desain dan ahli metalurgi harus mampu untuk menentukan pilihannya terhadap logam yang memiliki kekuatan. Alat ini menggunakan Mesin bubut yang berfungsi sebagai untuk pembuatan dan proses pengujian impak, tensil, dan torsi. Alat ini menggunakan Mesin gerenda duduk yang berfungsi sebagai untuk mengikis atau memotong benda kerja. Alat ini menggunakan mesin gerenda potong yang berfungsi sebagai memotong benda kerja. Alat ini menggunakan alat uji impak yang berfungsi sebagai untuk menguji benda. Alat ini menggunakan alat uji tarik yang berfungsi sebagai menguji bahan tersebut sejauh mana material itu bertambah panjang. Alat ini menggunakan furnance yang berfungsi sebagai pemanas bahan yang bertujuan mengetahui tingkat kekerasan suatu benda. Energi yang di serap terhadap impak dapat dirumuskan dengan persamaan E = m.g. ( cos β – cos α). Kata kunci: Mesin Bubut, Mesin Gerindra, Uji Impak, Uji Tarik, Furnance

ANALISA PROSES TEMPERING DENGANMEDIAPENDINGIN UDARA PADA MATERIAL AISI 1045 DIAMETER 19 CM AKIBAT PERUBAHAN SUHU DI BPPI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN

muhammad iman, junaidi junaidi, fadly ahmad kurniawa () 2021

Di dalam perkembangan industri terutama dalam bidang pemesinan, teknologi metalurgi memegang peranan penting dalam pemilihan logam yang memiliki sifat-sifat mekanik maupun fisik yang sesuai dengan tuntutan produksi. Semakin luasnya tuntutan produksi logam ini, maka sikap perancang desain dan ahli metalurgi harus mampu untuk menentukan pilihannya terhadap logam yang memiliki kekuatan. Alat ini menggunakan Mesin bubut yang berfungsi sebagai untuk pembuatan dan proses pengujian impak, tensil, dan torsi. Alat ini menggunakan Mesin gerenda duduk yang berfungsi sebagai untuk mengikis atau memotong benda kerja. Alat ini menggunakan mesin gerenda potong yang berfungsi sebagai memotong benda kerja. Alat ini menggunakan alat uji impak yang berfungsi sebagai untuk menguji benda. Alat ini menggunakan alat uji tarik yang berfungsi sebagai menguji bahan tersebut sejauh mana material itu bertambah panjang. Alat ini menggunakan furnance yang berfungsi sebagai pemanas bahan yang bertujuan mengetahui tingkat kekerasan suatu benda. Energi yang di serap terhadap impak dapat dirumuskan dengan persamaan E = m.g. ( cos β – cos α)