ANALISA PERUBAHAN SIFAT MEKANIS BAJA AISI 1045 BERDIAMETER 25 MM AKIBAT PERLAKUAN PANAS TEMPERING DAN MENGGUNAKAN TENSILE TEST DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR
Dalam proses pengerjaan yang dialami, terutama proses laku-panas yang diterima selama proses
pengerjaan. Bila proses pendinginan dilakukan secara perlahan, maka akan dapat dicapai tiap jenis
struktur mikro yang seimbang sesuai dengan komposisi kimia dan suhu baja. Pada proses
pembuatannya, komposisi kimia yang dibutuhkan diperoleh ketika baja dalam bentuk fasa cair pada
suhu yang tinggi. Pada saat proses pendinginan dari suhu lelehnya, baja mulai berubah menjadi fasa
padat pada suhu 13.500 C, pada fasa ini lah berlangsung perubahan struktur mikro. Normalizing
adalah suatu proses pemanasan logam hingga mencapai fase austenit yang kemudian diinginkan
secara perlahan-lahan dalam media pendingin udara. Hasil pendingin ini berupa perlit dan ferit
namun hasilnya jauh lebih mulus dari anneling. hasil tegangan setelah proses tempering
memperlihatkan nilai tertinggi pada suhu 200 oC yaitu 1482, 311 N/mm2 dan nilai terendah pada
suhu 400 oC yaitu 1104, 75 N/mm2
.
URI :
https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/10007?q=ANALISA+PERUBAHAN+SIFAT+MEKANIS+BAJA+AISI+1045+BERDIAMETER+25+MM+AKIBAT+PERLAKUAN+PANAS+TEMPERING+DAN+MENGGUNAKAN+TENSILE+TEST+DENGAN+MEDIA+PENDINGIN+AIR
Collections :
Karya Ilmiah [1405]
URI :
https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/10007?q=ANALISA+PERUBAHAN+SIFAT+MEKANIS+BAJA+AISI+1045+BERDIAMETER+25+MM+AKIBAT+PERLAKUAN+PANAS+TEMPERING+DAN+MENGGUNAKAN+TENSILE+TEST+DENGAN+MEDIA+PENDINGIN+AIR
Collections :
Karya Ilmiah [1405]
View/Open
Fulltext
Author
rifki gunawan , junaidi , fadly a. kurniawanJunaidi