Title
Now showing items 41-60 of 1260
ANALISA KARAKTERISTIK OVER SIZE TERHADAP PENGARUH HASIL PENGUKURAN KEAUSAN ,KEOVALAN DAN KETIRUSAN PADA BLOK SELINDER
junaidi () 2019Penelitian ini adalah hasil survei beberapa jurnal teknik pengukuran yang diambil datanya dan akan dibuat karakteristik yang akan di analisis analisa hasil datanya pada karakteristik yang dibuat . selanjutnya juga hasil pengamatan data diambil dari lapangan yang diteliti. Adapun hasil data pada survei jurnal yaitu mengenai over size pengukuran keausan keovalan dan ketirusan pada blok silinder. Hasil datanya adalah kondisi dan batasan maksimum yaitu untuk keausan 0,20 mm , keovalan 0,10 mm , ketirusan 0,10 mm. Keausan blok silinder pada grafik 1 standart 75,00 – 75,05 mm (0,00- 0,05) Batas yang dizinkan 75,20 mm (0,20mm) Keausan terbesar 0,30mm , untuk silinder 1 0,30 mm , siliner 2 0,15mm, silinder 3 0,28mm , siliner 4 0,24mm . Keausan blok silinder pada grafik 2 standart 75,00 – 75,05 mm (0,00-0,05) Batas yang dizinkan 75,10mm (0,10mm) Keovalan terbesar 0,15mm , untuk silinder 1 0,15mm , siliner 2 0,05mm, silinder 3 0,05mm , siliner 4 0,05mm . Keausan blok silinder pada grafik 3 standart 75,00 – 75,05 mm (0,00-0,05) Batas yang dizinkan 75,10 mm (0,10mm) untuk silinder 1 0,1 mm , siliner 2 0,05mm, silinder 3 0,05mm , siliner 4 0,01 mm.
ANALISA KEAUSAN KAMPAS KOPLING SERAT SERABUT KELAPA DENGAN MATRIX EPOXY RESIN
Marja, Rio Iqbal () 2022Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi variasi serbuk tembaga, serbuk alumunium, serat serabut kelapa dengan tambahan serat fiberglass dan epoxy resin terhadap kekuatan aus dan kekerasan dari spesimen kampas kopling. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk tembaga, serbuk alumunium, serat serabut kelapa dan Epoxy resin. Kemudian dalam pembuatan dilakukan proses pencetakan specimen manual menggunakan cetakan yang telah di design dan dilakukan proses pengepresan manual terhadap specimen dengan berat +- 80kg. Setelah didapat enam keping specimen kampas kopling variasi serbuk tembaga, serbuk alumunium, serat serabut kelapa dan epoxy resin lalu dilakukan proses pengujian keausan kemudian dilakukan perbandingan data hasil test uji keausan dan sifat masing – masing bahan penyusunan specimen kampas kopling. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa komposisi bahan dengan fraksi berat serbuk tembaga sebesar 25%, serbuk alumunium 25%, serat sabut kelapa sebesar 50%, serat fiber 25% dan Epoxy resin 50% didapat harga keausan uji kering sebesar 2,9 mm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 3,7 mm. Sehingga mendekati harga kampas kopling danmotor dengan harga keausan uji kering sebesar 2,2 mm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 2 mm. Kata Kunci : kampas kopling, serat serabut kelapa, epoxy resin, serbuk alumunium, serbuk kuningan.
Analisa Kebisingan Terhadap Variasi Putaran Mesin Pada Mobil 1300 CC Akibat Getaran Mekanis
junaidi ,weriono () 2017Penelitian ini dilakukan untuk memantau sejauah mana tingkat getaran yang terjadi pada berbagai variasi putaran mesin dan meneliti perubahan masing-masing tingkat getaran baik dari sisi Kecepatan suara maupun Amplitudo tekanan suara yang timbul pada arah pengukuran yang dilakukan yaitu Vertikal, Horizontal dan Aksial. Adapun metoda yang digunakan adalah dengan melakukan pengukuran tingkat getaran pada mesin mobil yaitu dibagian atas pully kipas pendingin mesin dengan menggunakan alat ukur getaran (Vibration Gauge). Hasil pengukuran getaran yang divariasikan dengan putaran mesin dari 1000 – 3500 rpm dengan interval kenaikan 500 rpm diperoleh berbagai karakter getaran yang terjadi. Pada pengukuran kecepatan suara arah vertikal terlihat bahwa dengan kenaikan putaran akan berbanding lurus juga kenaikan Amplitudo getarannnya sebesar 3 x 10-3 m/s untuk setiap kenaikan putaran 500 rpm, sedangkan pada ukuran amplitudo tekanan suara untuk arah vertikal didapat 7,85 x 10-3 N/m2, pada putaran mesin 2500 rpm terjadi lonjakan amplitudo tekanan suara yang sangat signifikan. Pada arah horizontal kecepatan suara sebesar 7,7 x 10-3 m/s dana arah aksial sebesar 7,42 x 10-3 m/s. Kecepatan suara pada arah vertical mempunyai kenaikan terhadap variasi putaran mesin cukup tinggi sedangkan arah Horizontal dan Aksial kenaikan hampir grafiknya segaris dimana kenaikan fluktuatif. Getaran pada mesin dengan variasi putaran mengakibatkan kebisingan paling tinggi ke arah vertikal.
ANALISA KEGAGALAN PADA FAN BELT MOBIL TARUNA MENGGUNAKAN METODE TENSILE TEST (PENGUJIAN TARIK)
Prakoso, M. Bayu () 2022Fungsi Fan belt pada mesin mobil taruna adalah untuk memindahkan tenaga, menggerakkan poros dari kompresor AC, poros altenator, pompa air dan lain sebagainya dengan jalan menghubungkan poros-poros khusus dengan sebuah tali yang biasa disebut Fan belt atau v-belt. Fan belt rentan mengalami kerusakan karena Fan belt mengalami kendala dengan pully. Ada beberapa penyebab kegagalan pada Fan belt, seperti : tekanan kerja melebihi dari tekanan kerja Fan belt yang mendekati. Kelemahan rantai Fan belt adalah bunyinya yang kasar sehinga membutuhkan perawatan yang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tegangan tarik, regangan tarik, dan modulus elastisitas dari Fan belt mobil taruna menggunakan alat uji tarik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengujian tarik menggunakan mesin UTM. Mesin uji material dengan panjang 104 mm menggunakan ASTM E8. Hasil penelitian memiliki 5 spesimen untuk spesimen pertama pada Fan belt memiliki tegangan tarik dengan nilai 91,66 MPa, regangan dengan nilai 0,04. Dan modulus elastisitas dengan nilai 2.291,5 MPa. Spesimen kedua pada Fan belt memiliki tegangan tarik dengan nilai 95,73 MPa, regangan dengan nilai 0,06. Dan modulus elastisitas dengan nilai 1.595,5 MPa. Spesimen ketiga pada Fan belt memiliki tegangan tarik dengan nilai 78,08 MPa, regangan dengan nilai 0,03. Dan modulus elastisitas dengan nilai 2.602,6 MPa. Spesimen keempat pada Fan belt memiliki tegangan tarik dengan nilai 82,16 MPa, regangan dengan nilai 0,05. Dan modulus elastisitas dengan nilai 1.643,2 MPa. Spesimen kelima pada Fan belt memiliki tegangan tarik dengan nilai 90,73 MPa, regangan dengan nilai 0,03 Dan modulus elastisitas dengan nilai 3.024,3 MPa. Kata Kunci : Fan belt, Uji Tarik, Tegangan Tarik, Regangan Tarik, Modulus elastisitas
ANALISA KEGAGALAN RANTAI TIMING SEPEDA MOTOR BEBEK AKIBAT BEBAN TARIK DENGAN METODE UJI TARIK (TENSILE TEST)
Samudra, Bhagaskara Teguh () 2021Rantai timing adalah salah satu komponen yang berperan besar dalam menentukan kerja mesin bekerja dengan menerima putaran yang berasal dari crankshaft. Putaran tersebut berguna untuk menggerakkan camshaft yang terletak di cylinder head. ketika rantai timing kendor seringkali memberikan respon bunyi yang tak terduga yang dapat mengakibatkan rantai timing cepat mengalami kemuluran. rantai timing akan cepat mengalami kemuluran pada sepeda motor yang jarang mendapatkan asupan oli mesin baru dan segar. kurangnya perawatan pada oli mesin akan berdampak pada banyak hal. Selain rantai timing yang mudah kendor karena kurangnya formula pelumas yang ada pada oli mesin.. penelitian diawali dengan mencari dan mempelajari berbagai teori penunjang yang berkaitan dengan kekuatan dan kemuluran rantai timing. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengujian tarik menggunakan mesin UTM. universal testing machine. Material testing machine dengan panjang rantai timing 26,5 mm Hasil penelitian memiliki 5 spesimen untuk spesimen pertama pada rantai timing memiliki tegangan tarik dengan nilai 2,00 Mpa, regangan tarik dengan nilai 1,07 Dan modulus elastisitas dengan nilai 1,86 Mpa. Kata Kunci : Rantai timing, Uji Tarik, Tegangan Tarik, Regangan Tarik, Modulus elastisitas
ANALISA KEGAGALAN VELG CAST WHEEL SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE PENGUJIAN TARIK
Siddiq, Ichwanul () 2021Velg merupakan komponen yang membuat kendaraan dapat berjalan serta menahan beban pengendara, velg harus tetap dalam kondisi baik pada saat berjalan untuk itu perlu adanya pengujian pada velg cast wheel untuk mengetahui kekutan velg jika mengalami benturan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai regangan-tegangan pada velg cast wheel terhdap beban statik. Material velg yang digunakan adalah aluminium alloy 6061. Hasil penelitian memiliki 5 spesimen untuk spesimen pertama pada velg memiliki tegangan tarik dengan nilai 4.73 Mpa regangan dengan nilai 0,04 Dan modulus elastisitas dengan nilai 118,25 Mpa spesimen kedua pada velg memiliki tegangan tarik dengan nilai 4,56 Mpa regangan dengan nilai 0,02 Dan modulus elastisitas dengan nilai 152 Mpa spesimen ketiga pada velg memiliki tegangan tarik dengan nilai 4,46 Mpa regangan dengan nilai 0,02 Dan modulus elastisitas dengan nilai 223 Mpa spesimen keempat pada velg memiliki tegangan tarik dengan nilai 4,42 Mpa regangan dengan nilai 0,02 Dan modulus elastisitas dengan nilai 221 Mpa spesimen kelima pada velg memiliki tegangan tarik dengan nilai 4,76 Mpa regangan dengan nilai 0,02 Dan modulus elastisitas dengan nilai 119 Mpa. Kata Kunci : velg, Cast Wheel, Sepeda Motor, ASTM, Pengujian Tarik.
ANALISA KEGAGALAN VELG SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE PENGUJIAN THREE POINT BENDING
Rizki, Fahriza Tri () 2022Velg merupakan sarana penggerak dari motor untuk dapat bergerak maju maupun mundur. Velg adalah suatu sparepart penting di dunia otomotif, karena velg membuat bentuk ban menjadi bulat sempurna yang menjadikan kendaraan dapat berjalan dari satu tempat ke tempat lain. Velg juga menjadi titik rawan kecelakaan karena parts ini menerima beban berupa berat dan hantaman ketika menghadapai tekstur jalan yang tidak rata Velg yang sering beredar di pasaran yaitu cast wheel.Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian dari bahan velg sepeda motor. Velg yang digunakan adalah velg yang berjenis velg alloy sepeda motor. Digunakannya pemilihan pada jenis velg ini dikarenakan pada umumnya pengguna di indonesia lebih terttarik menggunakan velg cast well karena memiliki keunggulan pada handlingnya. Dan juga menggunakan bahan utama yaitu almunium.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengujian tekan menggunakan mesin UTM. Material testing machine dengan panjang 0,0608 m menggunakan ASTM D790. Hasil penelitian memiliki 5 spesimen untuk spesimen pertama pada velg memiliki tegangan tekan dengan nilai 5.461,86 Mpa dan regangan 0,16, spesimen kedua pada velg memiliki tegangan tekan dengan nilai 5.461,86 Mpa dan regangan 0,13 ,spesimen ketiga pada velg memiliki tegangan tekan dengan nilai 5.461,86 Mpa dan regangan 0,18, spesimen keempat pada velg memiliki tegangan tekan dengan nilai 4.372,53 Mpa dan regangan 0,19, spesimen kelima pada velg memiliki tegangan tekan dengan nilaI 5.461,86 Mpa dan regangan 0,16. Kata Kunci : Velg, Uji Tekan, Tegangan Bending, Regangan
Analisa Kekerasan Baja Carbon Steel 1045 Akibat Perlakuan Panas Yang Di Dinginkan DenganUdara,Air dan Oli Menggunakan Metode Vickers
Putra, Rizky Auditya () 2020Baja merupakan bahan material yang sering kita gunakan untuk membuat alat, baik alat berat ataupun yang ringan juga sebagai wadah makanan dan masih banyak lainya. Baja merupakan material yang paling banyak digunakan sebagai bahan industri, karena baja mempunyai sifat-sifat fisis dan mekanis yang bervariasi. Baja karbon adalah paduan antara besi dan karbon dengan sedikit Si, Mn, P, S, dan Cu. Sifat baja karbon sangat tergantung pada kadar karbon, bila kadar karbon naik maka kekuatan dan kekerasan juga akan bertambah tinggi. Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di bawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriktif, yaitu suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengujian secra seksama pada suatu objek yang sedang diteliti sehingga akan didapatkan data – data yang akurat setelah pengambilan data selesai akan dilakukan pengolahan data dengan menggukan rumus yang telah ditentukan Nilai rata- rata diagonal identasi sebelum perlakuan panas dengan beban penekanan 2000 gram pada titik 1 (atas ) 111,85 pada titik 2 (tengah) 107,4 dan pada titik 3 (bawah) 118,9.Angka kekerasan vickers dengan beban 2000 gram pada titik 1 (atas) 296,5 pada titk 2 (tengah) 321,6 dan pada nilai titk 3 (bawah) 262,4.Angka rata- rata dari pengujian baja carbon steel 1045 sebelum perlakuan panas dengan nilai 293,5. Dari kesimpulan penelitian menggunakan baja carbon steel 1045 dapat perbedaan nilai rata rata hasil diagonal identasi setelah perlakuan panas menggunakan media air sebagai pendingin dengan bebab penekanan 2000 gram pada titik 1 (atas ) 71 pada titik 2 (tengah) 131,80 dan pada titik 3 (bawah) 93. Angka kekerasan vickers dengan beban 2000 gram pada titik 1 (atas) 735,8 pada titik 2 (tengah) 213,5 dan pada titik 3 (bawah) 428,8. angka rata-rata dari pengujian baja carbon steel 1045 setelah perlakuan panas dengan media air sebagai pendingin dengan nilai 459,37. Nilai rata rata diagonal identasi setelah perlakuan panas menggunakan media oli sebagai pendingin dengan beban penekanan 2000 gram pada titik 1 (atas ) 96,81 pada titik 2 (tengah) 107,54 dan pada titik 3 (bawah) 100,09. Angka kekerasan Vickers dengan bebean 2000 gram pada titik 1 (atas) 395,7 pada titik 2 (tengah) 320,7 pada titik 3 (bawah) 370,2. Angka rata-rata dari pengujian baja carbon steel 1045 setelah perlakuan panas menggunakan media oli sebagai pendingin dengan nilai 362,20. Nilai rata rata diagonal identasi setelah perlakuan panas menggunakan media udara sebagai pendingin dengan beban penekanan 2000 gram pada titik 1 (atas ) 132,51 pada titik 2 (tengah) 140,38 dan pada titik 3 (bawah) 125,49. Angka kekerasan vicker dengan beban 2000 gram pada titik 1 (atas) 211,2 pada titik 2 (tengah) 188,2 pada titik 3 (bawah) 235,5. Angka rata-rata dari pengujian baja carbon steel 1045 setelah perlakuan panas menggunakan media udara sebagai pendingin dengan nilai 211,63. Kata kunci : baja, baja carbon,sifat baja karbon,uji kekerasan, sebelum dan setelah perlakuan panas dengan media air, oli, udara sebagai pendingin
Analisa Kekerasan Baja Carbon Steel 1045 Akibat Perlakuan Panas Yang Di Dinginkan DenganUdara,Air dan Oli Menggunakan Metode Vickers
rizky auditya putra,junaidi, fadly a. kurniawan () 2020Baja merupakan bahan material yang sering kita gunakan untuk membuat alat, baik alat berat ataupun yang ringan juga sebagai wadah makanan dan masih banyak lainya. Baja merupakan material yang paling banyak digunakan sebagai bahan industri, karena baja mempunyai sifat-sifat fisis dan mekanis yang bervariasi. Baja karbon adalah paduan antara besi dan karbon dengan sedikit Si, Mn, P, S, dan Cu. Sifat baja karbon sangat tergantung pada kadar karbon, bila kadar karbon naik maka kekuatan dan kekerasan juga akan bertambah tinggi. Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di bawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriktif, yaitu suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengujian secra seksama pada suatu objek yang sedang diteliti sehingga akan didapatkan data – data yang akurat setelah pengambilan data selesai akan dilakukan pengolahan data dengan menggukan rumus yang telah ditentukan Nilai rata- rata diagonal identasi sebelum perlakuan panas dengan beban penekanan 2000 gram pada titik 1 (atas ) 111,85 pada titik 2 (tengah) 107,4 dan pada titik 3 (bawah) 118,9.Angka kekerasan vickers dengan beban 2000 gram pada titik 1 (atas) 296,5 pada titk 2 (tengah) 321,6 dan pada nilai titk 3 (bawah) 262,4.Angka rata- rata dari pengujian baja carbon steel 1045 sebelum perlakuan panas dengan nilai 293,5.
ANALISA KEKERASAN BUSHING CONNECTING ROD MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM DAN BRONZE DENGAN SISTEM PERLAKUAN PANAS PADA MESIN MOBIL L300 DIESEL
jimmi lauren siahaan, junaidi, fadly a. kurniawan () 2022Mobil diproduksi agar dapat memudahkan pekerjaan manusia, maka diharapkan komponen mobil didesain secara efektif dan efisien serta menggunakan material komponen yang berkualitas dan tahan lama. Salah satu jenis komponen mobil adalah connecting rod. Connecting rod adalah komponen yang berfungsi meneruskan gerakan lurus dari piston menjadi gerakan putar pada crankshaft. Connecting rod sangat berpengaruh terhadap performa mesin L300 diesel, maka harus memiliki kekuatan yang baik. Oleh karena itu penulis tertarik membuat penelitian uji kekerasan bushing connecting rod bahan paduan aluminium dan bahan bronze dengan perlakuanpanas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perb andingan tingkat kekerasan connecting rod bahan aluminium dan bronze. Diawali dengan proses pengukuran nilai kekerasan bushing connecting rod, proses perlakuan panas, pendinginan, dan melakukan pengukuran nilai kekerasan ulang. Selanjutnya dilakukan analisa dan membandingkan nilai kekerasan bushing connecting rod bahan paduan aluminium dan bahan bronze. Setelah dilakukan proses perlakuan panas (heattreatment) dengan suhu350°C dan waktu 30 menit pada bushing connecting rod bahan paduan aluminium dan bronze mengalami peningkatan nilai kekerasan dengan penggunaan media pendingin oli. Nilai rata-rata kekerasan bushing connecting rod bahan paduan aluminium adalah 204 Kg/mm² dengan nilai rata-rata kenaikan nilai kekerasan 44.6 Kg/mm². Sedangkan nilai rata-rata kekerasan Bushing connecting rodbahan bronze adalah 170.4 Kg/mm² dengan nilai rata-rata kenaikan nilai kekerasan 25.6 Kg/mm².
ANALISA KEKERASAN BUSHING CONNECTING ROD MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM DAN BRONZE DENGAN SISTEM PERLAKUAN PANAS PADA MESIN MOBIL L300 DIESEL
Siahaan, Jimmi Lauren () 2021Mobil diproduksi agar dapat memudahkan pekerjaan manusia, maka diharapkan komponen mobil didesain secara efektif dan efisien serta menggunakan material komponen yang berkualitas dan tahan lama. Salah satu jenis komponen mobil adalah connecting rod. Connecting rod adalah komponen yang berfungsi meneruskan gerakan lurus dari piston menjadi gerakan putar pada crankshaft. Connecting rod sangat berpengaruh terhadap performa mesin L300 diesel, maka harus memiliki kekuatan yang baik. Oleh karena itu penulis tertarik membuat penelitian uji kekerasan bushing connecting rod bahan paduan aluminium dan bahan bronze dengan perlakuan panas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat kekerasan connecting rod bahan aluminium dan bronze. Diawali dengan proses pengukuran nilai kekerasan bushing connecting rod, proses perlakuan panas, pendinginan, dan melakukan pengukuran nilai kekerasan ulang. Selanjutnya dilakukan analisa dan membandingkan nilai kekerasan bushing connecting rod bahan paduan aluminium dan bahan bronze. Setelah dilakukan proses perlakuan panas (heat treatment) dengan suhu 350°C dan waktu 30 menit pada bushing connecting rod bahan paduan aluminium dan bronze mengalami peningkatan nilai kekerasan dengan penggunaan media pendingin oli. Nilai rata-rata kekerasan bushing connecting rod bahan paduan aluminium adalah 204 Kg/mm² dengan nilai rata-rata kenaikan nilai kekerasan 44.6Kg/mm². Sedangkan nilai rata-rata kekerasan Bushing connecting rod bahan bronze adalah 170.4 Kg/mm² dengan nilai rata-rata kenaikan nilai kekerasan 25.6 Kg/mm². Kata kunci : Bushing Connecting Rod, Mesin L300 Diesel, Pengujian Kekerasan
ANALISA KEKERASAN DUDUKAN KATUP MENGGUNAKAN BAHAN LOGAM FERRO DENGAN SISTEM PERLAKUAN PANAS PADA MOBIL COLT DIESEL
SINAGA, RICHARDO CHONGFU MAROJAHAN () 2021Mesin diesel merupakan mesin pembakaran yang melakukan proses pembakaran dengan menggunakan bahan bakar solar, pada mesin diesel khususnya mesin mobil colt diesel sangat umum dan dikeluhkan oleh para pengguna atau pengemudi karena mesin mobil colt diesel termasuk salah satu mesin mobil tua. Kebocoran dudukan katup sangat rentan terjadi pada setiap mobil, akibatnya karena muatan melebihi kapasitas mobil tersebut. Oleh karena itu, dudukan katup harus diganti dengan yang baru agar mobil dapat digunakan kembali. Bidang mekanik dan pemesinan secara tidak langsung juga dituntut untuk berkembang pula untuk mengimbangi dunia industri yang semakin maju.hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan material agar sesuai dengan kinerja mesin yang di harapkan. Syarat umum material ialah mempunyai kekuatan,kekerasan,kekakuan,dan pemeliharaannya. Proses pendinginan pada mobil colt diesel juga bisa dilakukan dengan pengoptimalan fungsi oli sebagai pendingin. Langkah yang sudah di terapkan adalah pendinginan oli dengan mempergunakan oli medistran sc. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat kekerasan atau kekuatan dudukan katup bahan logam ferro. Diawali dengan proses pengukuran nilai kekerasan dudukan katup, proses perlakuan panas, pendinginan dan melakukan perbandingan nilai kekerasan dudukan katup bahan paduan logam ferro. Kata Kunci : Dudukan Katup, Mobil Colt Diesel, Pengujian Kekerasan dan Perlakuan Panas
ANALISA KEKERASAN DUDUKAN KATUP MENGGUNAKAN BAHAN LOGAM FERRODENGAN SISTEM PERLAKUAN PANASPADA MOBIL COLT DIESE
richardo chonfu m. sinaga, junaidi, din aswan amran ritonga () 2022Mesin diesel merupakan mesin pembakaran yang melakukan proses pembakaran dengan menggunakan bahan bakar solar, pada mesin diesel khususnya mesin mobil colt diesel sangat umum dan dikeluhkan oleh para pengguna atau pengemudi karena mesin mobil colt diesel termasuk salah satu mesin mobil tua. Kebocoran dudukan katup sangat rentan terjadi pada setiap mobil, akibatnya karena muatan melebihi kapasitas mobil tersebut. Oleh karena itu, dudukan katup harus diganti dengan yang baru agar mobil dapat digunakan kembali. Bidang mekanik dan pemesinan secara tidak langsung juga dituntut untuk berkembang pula untuk mengimbangi dunia industri yang semakin maju.hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan material agar sesuai dengan kinerja mesin yang diharapkan. Syarat umum material ialah mempunyai kekuatan, kekerasan, kekakuan, dan pemeliharaannya. Proses pendinginan pada mobil colt diesel juga bisa dilakukan dengan pengoptimalan fungsi oli sebagai pendingin. Langkah yang sudah di terapkan adalah pendinginan oli dengan mempergunakan oli medistran sc. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat kekerasan atau kekuatan dudukan katup bahan logam ferro. Diawali dengan proses pengukuran nilai kekerasan dudukan katup, proses perlakuan panas, pendinginan dan melakukan perbandingan nilai kekerasan dudukan katup bahan paduan logam ferro.
ANALISA KEMIRINGAN SUDU TIGA BILAH DAN EMPAT BILAH PADA TURBIN ANGIN HAWT
Hutabarat, Michael A.G () 2022Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu factor penyebab meningkatnya kebutuhan akan energi. Meningkatnya kebutuhan energi ini diiringi dengan menurunnya jumlah sumber energi yang ada seperti batu bara, gas alam dan minyak bumi. Oleh karena itu diperlukan solusi untuk mengatasi keterbatasan ini yaitu dengan mencari alternatif sumber energi yang terbarukan (renewable) dan ramah lingkungan, sehingga bisa dimanfaatkan secara luas dan terus-menerus (continue). Salah satu sumber energi yang terbarukan dan ramah lingkungan adalah tenaga angin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa kemiringan sudut turbin angin sumbu horizontal 3 bilah dan 4 bilah. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui daya keluaran, Koefisien daya, dan tip speed ratio dari turbin angin tersebut. Penelitian ini menggunakan bahan plat aluminium dengan Panjang bilah 120 cm dan lebar 12 cm dengan daya generator 500 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya keluaran yang didapat adalah 8,65 A, Koefisien daya turbin angin adalah 59% dan tip speed ratio adalah 7,45 rad/s. Pada kondisi tersebut menunjukkan bahwa kecepatan angin dan diameter blade sangat mempengaruhi daya keluaran dari hasil perancangan. KATA KUNCI : Turbin Angin,Bilah,Kecepatan Angin,Daya,tip speed ratio
Analisa Kerusakan Bearing Arm Pada Mesin Can Seamer
bayu pradana , junaidi , fadly ahmad kurniawan () 2023Can seamer merupakan mesin penutup makanan dan minuman dengan bodi berbahan stainless steel. Ini mesin ini mempunyai cara kerja yang sederhana dan sederhana, yaitu operator mengisi kaleng dengan produk lalu letakkan tutup kaleng tepat di bibir kaleng lalu masukkan ke dalam mesin lalu Can Seamer akan membuat depresan. Jika penjualannya tinggi, maka hasil kerja can seamer juga sangat tinggi. Pemeliharaan atau maintenance terhadap mesin dan peralatan yang dilakukan sangatlah diperlukan dalam melaksanakan kegiatan proses produksi agar dapat berjalan dengan lancar. Pemeliharaan atau Pemeliharaan mesin dan peralatan merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup kelancaran pelaksanaan kegiatan proses produksi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah studi literatur dan penerapan pemeliharaan preventif dan korektif metode. Jenis kerusakan yang sering terjadi pada mesin Can Seamer adalah pressure ridge komponen yang seringkali tidak bisa menekan hal ini karena mesin tidak bekerja dengan baik dengan penggunaan prosedur tersebut. Hasil penelitian pada penelitian ini adalah menggunakan tipe maintenance preventice maintenance dimana perusahaan akan mengeluarkan biaya untuk perbaikan pemeliharaan Rp. 45.900.000 per tahun. Jika dibandingkan, perusahaan akan melakukan tindakan preventif sebesar Rp. 24.000.000 per tahun, maka selisih pemeliharaannya sebesar Rp21.900.000.
ANALISA KERUSAKAN BEARING ARM PADA MESIN CAN SEAMER (Di PT. Pacific Medan Industri)
Pradana, Bayu () 2022CAN Seamer adalah mesin penutup kaleng makanan dan minuman dengan body terbuat dari stainless steel. Mesin ini memiliki cara kerja yang simple dan sederhana yaitu operator mengisi kaleng dengan produk kemudian menempatkan tutup kaleng tepat di bibir kaleng dan kemudian menempatkannya di mesin lalu CAN Seamer akan melakukan pengepressan. Jika penjualan sedang tinggi maka kerja CAN Seamer juga sangat tinggi. Pemeliharaan atau perawatan mesin dan peralatan yang dilakukan sangat diperlukan sekali dalam melaksanakan aktivitas proses produksi agar dapat berjalan dengan lancar. Pemeliharaan atau perawatan mesin dan peralatan merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam menjamin kelancaran pelaksanaan aktivitas proses produksi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah studi literature dan penerapan metode perawatan preventive dan corrective. Jenis kerusakan yang sering terjadi pada mesin CAN Seamer adalah pada komponen pressure ridge yang sering tidak dapat menahan tekanan hal ini dikarenakan mesin tidak dilakukan perawatan yang sesuai dengan prosedur penggunaan. Hasil penelitian pada penelitian ini adalah dengan menggunakan jenis pemeliharaan preventiVe maintenance dimana perusahaan akan mengeluarkan biaya untuk pemeliharaan corrective sebesar Rp 45.900.000,- per tahun. Jika dibandingkan, perusahaan akan melakukan preventive sebesar Rp. 24.000.000,- per tahun, maka perbedaan perawatan sebesar Rp.21.900.000,-. Kata Kunci : Perbaikan, Perawatan, CAN Seamer
Analisa Kerusakan Pada Sistem Kopling Mobil Toyota Rush Menggunakan Metode Uji Sem (Scanning Electron Microscope)
niko syahputra1 , junaidi2 , yulfitra3 () 2023Sistem `power tra`nsfe`r secara luas terdiri dari unit kopling, transmisi, cacat, pada` sumbu dan kendaraan` whe`e`ls. Sedangkan posisi` kopling u`nit dan komponen-komponennya (klu`tch a`sse`mbly), adalah lokasi di` bagian depan dan`dan kekuatan sistem tra`nsfe`r pada` kendaraan`. Sesuai dengan itu fungsi, na`me`ly untuk memutuskan dan menghubungkan,` u`nit memutuskan` dan menghubungkan` aliran kekuatan / gerak / momen dari` mesin` ke sistem` daya tra`nsfe`r. Latar belakang` penulis dalam memilih `judul` penelitian ini disebabkan karena` kurangnya pengetahuan` pengguna kendaraan` dalam melakukan perjalanan sistem kopling, sehingga tidak terlalu besar da`ma`ge` akan menjadi` besar` dan akan meningkatkan` biaya pemeliharaan` ` dan re`pa`ir, gangguan yang sering terjadi pada` sistem kopling adalah kita` pada` pelat kopling`, a`s kami akan melakukannya a`s da`ma`ge` ke` komponen`nt Lainnya du`e` karena kurangnya tre`a`tme`nt. Penelitian ini menggunakan uji gesekan menurutku. Dalam` hasil dari` re`se`a`rch da`ma`ge` yang terjadi di` sistem kopling adalah we`a`r a`u`s, kami `a`k ple`nde`s, dra`gh kering yang tidak dapat ca`u`se` da`ma`ge` ke` sistem kopling. Faktor utama yang tidak menyebabkannya da`ma`ge` ke` sistem kopling`m adalah hu`ma`n e`rror atau drive`r sering`n menggunakan setengah` kopling yang tidak dapat`n ca` kamu` da`ma`ge` ke` sistem kopling`m dan kabel`. Saran` perbaikan`nya adalah jangan sering menggunakan` setengah-setengah kopling` dan lakukan layanan ulang
Analisa Kerusakan Pada Sistem Kopling Mobil Toyota Rush Menggunakan Metode Uji Sem (Scanning Electron Microscope)
Syahputra, Niko () 2022Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari unit kopling, transmisi, deferinsial, pada poros dan roda kendaraan. Sementara posisi unit kopling dan komponennya (clutch assembly), terletak pada ujung paling depan dan system pemindah tenaga pada kendaraan. Sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk memutus dan menghubungkan, unit memutus dan menghubungkan aliran daya / gerak / momen dari mesin ke sistem pemindah tenaga. Yang melatar belakangi penulis dalam memilih judul penelitian ini adalah dikarenakan kurangnya pengetahuan pemakai kendaraan dalam merawat sistem kopling, sehingga kerusakan kecil akan menjadi besar dan akan menambah biaya perawatan dan perbaikan, gangguan yang sering terjadi pada sistem kopling adalah keausan pada plat kopling, serta kerusakan komponen lainnya akibat kurangnya perawatan. Penelitian ini menggunakan metode uji SEM (Scanning Electron Microscope). Pada hasil penelitian kerusakan terjadi pada system kopling adalah kampas aus, plendes lemah, draghlaker kering yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kopling. Faktor utama yang menyebabkan kerusakan pada system kopling adalah human error atau sopir sering menggunakan setengah kopling yang dapat menyebabkan kerusakan sistem kopling serta kabel. Saran perbaikannya adalah jangan sering menggunakan setengah kopling serta lakukan servis secara berkala. Kata Kunci : Uji SEM, Sistem Kopling, Perawatan, Perbaikan.
ANALISA KERUSAKAN RUAS JALAN KOTA MEDAN DENGAN MENERAPKAN METODE BINA MARGA (JL. JAMIN GINTING – MEREK)
Triwanda, M. Rizky () 2023Jalan lintas kota medan adalah ruas jalan yang padat akan transportasi darat, jalan lintas kota medan memiliki konstribusi yang sangat penting untuk barang dan jasa. Namun seiring dengan penggunaannya yang dilakukan secara terus menerus jalan juga mampu mengalami kerusakan. Kerusakan jalan sering terjadi antara lain lubang, retak, gelombang bahkan tambalan hasil dari perbaikan jalan mampu rusak lebih awal karena di sebabkan oleh banyak faktor seperti faktor alam atau faktor kegunaanya, jika hal tersebut terjadi secara terus menerus tanpa jeda maka jalan akan mengalami kerusakan fatal yang mana dapat mengakibatkan jalan terputus sehingga merugikan semua pihak terkait. Untuk mengetahui jenis kerusakan dan nilai kondisi jalan kota medan khususnya ruas jalan jamin ginting - merek peneliti menggunakan penilaian langsung dilapangan untuk mendata kerusakan yang terjadi serta penulis menggunakan metode bina marga untuk mengetahui berapa nilai kondisi kerusakan jalan kota medan. Penelitian ini menganalisis kerusakan yang bertujuan untuk menentukan urutan prioritas dari kerusakan yang terjadi pada jalan kota medan dengan menerapkan metode bina marga agar mendapat tindakan preservasi yang sesuai. Kata Kunci : Kerusakan Jalan, Bina Marga, Preservasi.
Analisa Kerusakan Shaft Bottom Mold Pada Mesin Blowmolding Type Parker
m. fitrah ramadhana , junaidi , din aswan () 2023Blow moulding tipe parker merupakan mesin untuk proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara menyuntikkannya terlebih dahulu agar pengumpan plastiknya meledak. Jika penjualannya tinggi, Parkers Blow Moulding Type pekerjaan juga sangat tinggi. Maintenance atau pemeliharaan terhadap mesin dan peralatan yang dibawa Hal ini sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan proses produksi agar dapat berjalan dengan lancar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan penerapannya metode pemeliharaan preventif dan korektif. Jenis kerusakan yang sering terjadi pada Mesin blow moulding tipe Parker merupakan komponen cetakan bagian bawah poros yang sering mendapat a beban angkat yang melebihi kapasitas ideal beban angkat. Hasil penelitian ini adalah gaya angkat maksimum poros cetakan bawah adalah 1,87 ton dengan panjang poros 25 cm dengan a diameter 2,5 cm dan menggunakan jenis pemeliharaan preventif yaitu pemeliharaan untuk mencegah sebelum terjadinya kerusakan. Dimana perusahaan akan membayar biaya perbaikannya pemeliharaan Rp 130.200.000 per tahun. Jika dibandingkan, perusahaan akan mengambil tindakan preventif ukuran Rp. 62.160.000,- per tahun, maka selisih perlakuan sebesar Rp. 68.040.000,