Title
Now showing items 421-425 of 598
PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA DALAM MENENTUKAN JADWAL PEGAWAI PADA KANTOR ULP PLN MEDAN SELATAN
Yumarnis, Nina () 2022Covid 19 yang melanda dunia yang sedang terjadi membuat suatu istansi khususnya di Kantor ULP PLN Medan Selatan harus berusaha agar semua pekerjaan di proses lebih cepat dan hati - hati dalam bekerja. proses penyusunan jadwal shift di Kantor ULP PLN Medan Selatan yang sedang berjalan saat ini masih dengan menggunakan Microsoft excel (Fahrezi 2022). Terkadang dengan proses seperti ini masih sering terjadi bentrok antara satu jadwal dengan jadwal yang lainnya sehingga membuat kinerja di istansi tersbut kurang optimal (Dwi Oktarina 2019). Untuk mengatasi hal ini, Dalam melakukan penjadwalan ada beberapa cara atau metode yang digunakan, salah satunya adalah dengan dengan menggunakan algoritma genetika. Algoritma genetika adalah algoritma yang berusaha menerapkan pemahaman evolusi ilmiah untuk memecahkan masalah yang memiliki jenis kromosom induk yang berbeda serta pembentukan kromosom baru. Kemampuan individu yang lebih kuat akan lebih tinggi daripada individu yang lebih lemah dan hasil penelitian ini telah berhasil membuat aplikasi penjadwalan pada PLN Medan Selatan yang memeliki kegunaan untuk membantu perusahan dalam meningkatkan efesien kinerja karyawan pada Pln Medan Selatan. Kata Kunci: PLN, Genetika, Jadwal
Penggunaan Kandoushi Dalam Bahasa Jepang (Nihongo Ni Okeru Kandoushi No Shiyou)
KHAIRUNNISA NUR HASANAH () 2024Pada percakapan sehari-hari terkadang kita menggunakan kata seru seperti, ah, wah, eh, sebagai ungkapan perasaan. Kata seru digunakan agar lawan bicara mengerti penyampaian informasi tanpa harus menjelaskan panjang lebar. Kata seru dalam bahasa Jepang adalah kandoushi. Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui kosakata yang termasuk dalam kandoushi dan untuk menjelaskan pemakaian kandoushi dalam kalimat bahasa Jepang dengan metode kepustakaan. Kandoushi untuk mengukapkan perasaan yang terdiri dari perasaan terkejut, tidak menduga, bingung ketika mencari jawaban, dan bertanya pada diri sendiri. Contohnya seperti kata えっ (e’), へえ (hee), ええと (eeto), dan はて (hate). Kandoushi untuk mengungkapkan jawaban yang berupa persetujuan, penolakan, dan pengertian. Contohnya berupa kata はい (hai), いいえ (iie), dan ふうん (fuun). Kandoushi untuk panggilan, ajakan, dan imbauan, seperti おい(oi), こら(kora), dan ねえ (nee). Kandoushi yang mengungkapkan salam tegur sapa ketika bertemu, berpisah, berangkat, dan menyambut. Contohnya お早う (ohayou), じゃ、また (ja, mata), 行って来ます (ittekimasu), dan お帰りなさい (okaerinasai). Kandoushi yang digunakan untuk berbasa-basi ketika akan maupun selesai menyantap makanan dan minuman, berterima kasih, serta menjawab ucapan terima kasih. Contohnya いただきます (itadakimasu), ごちそうさま (gochisousama), どうも (doumo), dan どういたしまして (douitashimashite)
PENGGUNAAN KANJI ATEJI DALAM BAHASA JEPANG (NIHONGO DE NO ATEJI NO SHIYOU)
Almira, Nurul Tasha () 2021Ateji adalah furigana (aksara bantu yang digunakan sebagai panduan membaca kanji) yang dilekatkan pada sebuah kata, namun belum tentu terkait langsung dengan makna atau pelafalan alami kanji tersebut. Salah satu contoh ateji yang cukup umum ditemukan dalam manga adalah kanji 本気 (ほんき, honki) yang diberi furigana マジ (maji). Unsur ateji tersebut muncul dari karakteristik bahasa Jepang, yang memiliki tiga macam huruf/aksara yang berbeda, yaitu huruf kana, yang dibagi menjadi huruf hiragana dan katakana, serta huruf kanji. Ketiga jenis aksara tersebut memiliki fungsi yang berbeda dalam bahasa Jepang. Kedua jenis huruf kana, yaitu hiragana dan katakana, sama-sama merupakan aksara dasar yang mewakili bunyi dasar dalam bahasa Jepang, namun huruf hiragana digunakan pada kosakata murni Jepang, sedangkan katakana digunakan pada kosakata yang berupa istilah asing atau kata serapan. Jenis huruf terakhir, kanji, adalah aksara yang diserap dari Cina. Setiap aksara kanji ini memiliki makna serta sejumlah cara baca tersendiri. ateji adalah karakter yang digunakan untuk mewakili kata Jepang atau pinjaman tanpa memperhatikan arti karakter tersebut, Ateji sebagai sarana untuk mewakili kata-kata pinjaman sebagian besar telah digantikan kedalam bahasa Jepang modern dengan penggunaan Katakana, meskipun banyak ateji yang diciptakan diera sebelumnya masih bertahan.
Penggunaan Kenjougo dalam Anime Sakamoto Desu Ga (Anime Sakamoto Desu Ga No Naka De Kenjougo No Shiyou)
TENGKU CINTA ZANICE SYAH () 2024Penelitian ini menerapkan metode Kualitatif dan menggunakan penulisan Deskriptif. Sumber data berasal dari Anime Sakamoto Desu ga yang memiliki 12 episode. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis Kenjougo dalam bahasa Jepang dan menjelaskan penggunaan Kenjougo dalam Anime Sakamoto Desu ga. Kenjougo digunakan untuk merendahkan diri untuk menghormati seseorang, dalam Anime tersebut digunakan ketika berbicara dengan seseorang yang statusnya lebih tinggi. Dari hasil penelitian ini ditemukan penggunaan Kenjougo sebanyak 8 data. Dalam percakapan Sakamoto menggunakan Kenjougo ketika berbicara kepada guru atau dengan seseorang yang lebih tua darinya untuk merendahkan dirinya untuk menghormati mereka. Namun, Sakamoto juga menggunakan pola tersebut ketika bersama seseorang yang sudah dekat dengannya namun diselingi dengan bahasa santai atau tidak formal. Dari karakter Sakamoto dapat dilihat faktor-faktor penggunaan Keigo menunjukkan keakraban seseorang kepada seseorang yang memiliki status atau bersama seseorang yang setara dengannya. Penggunaan Keigo dalam Anime menjelaskan bahwa Anime juga bisa menjadi sarana pembelajaran untuk memahami penggunaan bahasa sopan yang sering digunakan
PENGGUNAAN METODE MFEP DALAM MENENTUKAN JENIS DAGING AYAM YANG BERKUALITAS UNTUK DI KONSUMSI BERBASIS WEB
Fransiska, Yunita () 2022Daging ayam merupakan bahan yang mengandung protein hewani tinggi di mana banyak dari ayam juga memberikan kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Kebutuhan daging ayam setiap tahunnya mengalami peningkatan, karena harganya yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.Banyak jenins daging ayam yang beredar luas di kalangan masyarakat indonesia, ditambah selama ini informasi mengenai daging ayam yang layak untuk di konsumsi belum ada. Masyakat harus dituntut untuk lebih teliti dalam dalam memilih daging ayam yang layak untuk di konsumsi. Tujuan dari dilakukan penelitian ini yaitu untuk menentukan daging yang layak dikonsumsi dengan baik oleh masyarakat dengan memanfaatkan metode mefp sebagai indikator dalam perhitungan penilaian dengan hasil mampu menentukan daging ayam yang layak untuk di konsumsi. Adapun kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu warna, aroma, tekstur, harga, dan protein dengan hasil ayam probiotik dan prebiotik sebagai ayam yang memiliki nilai yang baik untuk di konsumsi. Kata Kunci: Daging Ayam, Mefp