Title

[0-9] A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Now showing items 31-35 of 1597

AN ANALYSIS OF MIXED-GENDER DIFFERENCES IN USING TABOO LANGUAGE ON “A BEAUTIFUL MIND” FILM

Ulum, Bahrul () 2019

Penelitian ini membahas tentang penggunaan bahasa tabu dalam film “A Beautiful Mind”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penelitian yang menggunakan bahasa tabu dalam dialog percakapan campuran gender, pria dan wanita dalam film berbahasa Inggris. Penelitian ini mengkaji perbedaan penggunaan bahasa tabu dalam strategi bicara dan percakapan pria dan wanita. Fenomena sosial erat kaitannya dengan sikap sosial yang telah diterapkan sebagai kerangka teori penelitian ini (Trudgill 2010:73) data yang dianalisis meliputi studi tentang perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan yang berhubungan dengan bahasa, Tabu dikaitkan dengan kata-kata tidak dikatakan dan khususnya dengan kata-kata dan ekspresi yang tidak digunakan. Berdasarkan analisis dialog yang telah diketahui wanita lebih banyak menggunakan tabu dalam konteks sesama jenis, sedangkan pria tidak menggunakan kata-kata tabu dalam pembicaraan satu jenis kelamin yang berlawanan dengan hasil yang diprediksi sebelumnya. Kata-kata tabu terkait dipilih dari dialog dengan topik tabu dalam film. Kemudian, menurut kategori semantik bahasa tabu, kata-kata tabu dikategorikan menjadi lima jenis: julukan, kata-kata kotor, kecabulan, kutukan dan pelecehan seksual. Perbedaan gender dalam penggunaan bahasa tabu ditunjukkan melalui kontras gambar dan perbandingan frekuensi akurasi masing-masing jenis. Berdasarkan analisis dialog yang diketahui wanita lebih banyak menggunakan kata tabu dalam konteks sesama jenis, sedangkan pria lebih sedikit menggunakan kata-kata tabu dalam pembicaraan sesama jenis berbanding terbalik dengan hasil yang diperkirakan sebelumnya.

ANALISA BALOK TENGAH JEMBATAN TAPIAN NAULI DESA JUHAR KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI (Studi Kasus)

Siburian, Mychael Sanjaya () 2023

Jembatan adalah konstruksi suatu sarana prasarana yang berfungsi untuk menghubungkan jalan dari suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air atau jalan lalu lintas biasa). Adapun maksud dan tujuan dari pembangunan Jembatan Tapian Nauli Desa Juhar Kecamatan Bandar Khalifah ini adalah sebagai akses jalan yang menghubungkan dua Desa yaitu Desa Juhar dan Desa Penaga untuk mempermudah masyarakat berinteraksi dan bersosialisasi antar wilayah. Jembatan Tapian Nauli di bangun dengan memperhitungkan kuat tekan terhadap beban mati dan beban hidupnya, jembatan ini menggunakan bahan konstruksi yang saling mengikat yaitu beton dan baja (komposit) dengan bentang 60 meter, lebar jembatan 5,8 meter, lebar jalan 5 meter dan tinggi gelagar baja 80 cm. Perencanaan jembatan ini berpedoman pada RSNI 02-2005 tentang standar pembebanan untuk jembatan. Dalam perencanaan ini Jembatan Tapian Nauli menggunakan profil balok baja IWF 800 x 300 x 14 x 26, dengan tebal pelat lantai sebesar 20 cm Kata Kunci: Jembatan, Komposit, Balok baja IWF 800 x 300 x 14 x 26, Kuat Tekan, RSNI 02-2005

ANALISA BEBAN PENDINGIN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA MESIN PENDINGIN PADA PT. JASA MARGA TOL ROAD OPERATOR DI KUALA NAMU

abd rahman mustharaynal akhyar, junaidi , din aswan a. ritonga () 2023

Penyegaran udara adalah suatu proses mendinginkan udara sehingga dapat mencapai temperature dan kelembapan yang sesuai dengan yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu. Di tempat perkantoran jasamarga kualanamu terdapat ada 2 kantor utama di dalam kantor memiliki AC setiap ruang ada 2 sampai 3 AC, untuk mensimulasikan kondisi AC di dalam ruang tersebut harus ada seseorang masuk ke dalam ruang tersebut dengan suhu AC 20oC maka merasakan dingin di dalam ruangan tersebut. Maksud dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menciptakan mesin pendingin dimana siklus kompresi uap standar digunakan agar menurunkan suhu pertalite, mengetahui sifat-sifat dari mesin pendingin pertalite, dan mengetahui cara pembuatan mesin pendingin pertalite dengan menyiapkan semua bagian utama dari mesin tersebut. Langkah selanjutnya dalam pembuatan mesin pendingin pertalite adalah dengan membuat rangka mesin dan menyambungnya dengan proses las, serta dilanjutkan dengan proses vakum. Dalam penelitian ini, variasi yang dilakukan adalah pada bagian kipas pendingin kondensor untuk mengetahui sifat-sifatnya. Berdasarkan data tenan serta suhu yang diperoleh, data itu akan melakukan pengolahan agar mengetahui seberapa besar suhu yang terdapat di evaporator serta kondensor dengan varian putaran kipas 800 rpm. Rerata kalor yang bisa terserap oleh evaporator di putaran kitpas 800 rpm adlaah 126,879 Kj/KG, 1000 rpm adalah 125,424 kJ/kg, serta 1200 rpm yaitu 127,400 kJ/kg. Selain itu, rerata kalor yang bisa kondensor lepas yaitu disekiataran putaran 800 rpm yaitu 168,125 kJ/kg, 1000 rpm rerata nya yaitu sebeesar 169,620 kJ/KG, dan 1200 rpm yaitu 172,064 kJ/kg. Kerja kompresor yang berada diputaran 800 rpm reratanya sebesar 41.246 kJ/kg, 1000 rpm reratanya yaitu sebesar 44,196 kJ,kg, dan 1200 rpm reratanya sebesar 44,663 kJ/kg. Efisiensi kalornya berada di putaran 800 rpm reratanya sebesar 72,61%, 1000 rpm reratanya sebesar 70,56% serta 1200 rpm reratanya besarnya yaitu 71,25 %.

Analisa Beban Pendingin Terhadap Kemampuan Kerja Mesin Pendingin Pada PT. JasaMarga Tollroad Operator di Kuala Namu

AKHYAR, ABD RAHMAN MUSTHARAYNAL () 2022

Penyegaran udara adalah suatu proses mendinginkan udara sehingga dapat mencapai temperature dan kelembapan yang sesuai dengan yang di persyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu. Di tempat perkantoran jasamarga kualanamu terdapat ada 2 kantor utama di dalam kantor memiliki AC setiap ruang ada 2 sampai 3 AC, untuk mensimulasikan kondisi AC di dalam ruang tersebut harus ada seseorang masuk kedalam ruang tersebut dengan suhu AC 20oC maka merasakan dingin di dalam ruangan tersebut. tujuan penelitian ini adalah mendesign mesin pendingin siklus kompresi uap standar digunakan untuk mendinginkan pertalite, mengidentifikasi karakteristik dari mesin pendingin pertalite, pembuatan mesin pendingin pertalite dapat diketahui dengan mempersiapkan semua komponen utama mesin pendingin pertalite, pembuatan rangka mesin pendingin pertalite dilanjutkan dengan proses pembuat evaporator, proses penyambungan dengan las dilanjutkan dengan proses vakum. Variasi penelitian dilakukan pada penelitian ini adalah pada bagian kipas pendingin kondensor, untuk meneliti karakteristik. Dari data tekanan dan temperature yang didapat, maka data tersebut dapat diolah agar diketahui besarnya suhu pada kondensor dan evaporator. Diperoleh kesimpulan mesin pendingin menghasilkan suhu akhir pertalite -17,9oC untuk variasi putaran kipas 800 rpm, kalor yang diserap evaporator (Qin) 800 rpm rata-ratanya sebesar 126,879 kJ/kg, 1000 rpm rata-ratanya sebesar 125,424 kJ/kg, 1200 rpm rata-ratanya sebesar 127,400 kJ/kg, Kalor yang dilepas oleh kondensor (Qout) 800 rpm rata-ratanya sebesar 168,125 kJ/kg, 1000 rpm rata-ratanya sebesar 169,620 kJ/kg, 1200 rpm rata-ratanya sebesar 172,064 kJ/kg, Kerja kompresor (Win) 800 rpm rata-ratanya sebesar 41,246 kJ/kg, 1000 rpm rata- ratanya sebesar 44,196 kJ/kg, 1200 rpm rata- ratanya sebesar 44,663 kJ/kg, Efisiensi kalor (η) 800 rpm rata-ratanya sebesar 72,61%, 1000 rpm rata-ratanya sebesar 70,56%, 1200 rpm rata-ratanya sebesar 71,25%. Kata kunci: Beban pendingin, Mesin pendingin, Evaporator, Kondensor.

ANALISA BIAYA KEGAGALAN TERHADAP KUALITAS MEBEL (FURNITURE) DENGAN METODE COST OF POOR QUALITY DI CV. FAST AKSARA MULTIMEDIA

Rahmadani, Rivi () 2022

CV.Fast Aksara Multimedia adalah salah satu usaha dagang dibidang mebel furniture yang memproduksi meja siswa sd, kursi siswa sd, meja guru, kursi guru, lemari arsip dan papan tulis. Dalam proses produksinya masih mengalami berbagai masalah diantaranya banyak pemotongan bahan tidak persisi dalam pengukuranya dan penerimaan bahan baku yang tidak sesuai dengan standart perusahaan. Sehingga menyebabkan adanya produk yang tidak sesuai seperti meja siswa sd dan kursi siswa sd. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah produk yang tidak sesuai serta biaya yang timbulkan akibat produk tersebut dan dapat melakukan perbaikan dan mengurangi produk yang tidak sesuai kenginan perusahan. Dalam hal ini peneliti menggunakan konsep Cost Of Poor Quality dalam menentukan biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan biaya eksternal pada usaha mebel furniture. Adapun hasil dari penelitian produk yang sesuai dengan kenginan perusahaan adalah 1.068 unit dengan biaya yang timbul sebesar Rp. 293.350.000. Adapun rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengurangi biaya produk yang tidak sesuai mengurangai persisi dibagian produksi dan menetapkan stadart peneriman bahan baku dan pengedalian kualitas terhadap supplier. Kata Kunci : Kualitas, Cost Of Poor Quality, Biaya Kegagalan Internal, Biaya Kegagalan Eksternal.