Title
Now showing items 31-35 of 836
ANALISA JUMLAH PRODUK CACAT UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH PRODUKSI LAMPU HALOGEN DENGAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE DI PT SINAR SANATA ELECTRONYC INDUSTRY
Novansyah, Roby () 2021Di era globalisasi, sektor industri memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kualitas produk semata-mata ditentukan oleh konsumen sehingga kepuasan konsumen hanya dapat dicapai dengan memberikan kualitas yang baik, karena di PT Sinar Sanata Electronic Industry masih banyak terjadi produk cacat yaitu dalam 1 bulan terakhir sebesar 15763 produk cacat dari 157632 total produk jadi. Untuk mengatasi masalah tersebut maka metode yang cocok untuk mengendalikan mutu produk dan mengurangi jumlah produk yang mengalami defect terkait banyaknya produk cacat adalah dengan menggunakan metode Quality Control Circle (QCC). Setelah dilakukan pengamatan pada proses Quality Control didapatkan 8 sumber defect yang sering terjadi adalah proses Sealing dengan jumlah defect sebanyak 2947 pcs, diikuti sumber defect proses Base cap sebanyak 2594 pcs, penyolderan sebanyak 2484 pcs, Stamp sebanyak 1954 pcs, Pemasangan Filamen sebanyak 1864 pcs, dan Quality Control sebanyak 1563 pcs. Untuk mengurangi cacat produk dibuatlah sebuah SOP yang akan digunakan saat pengecekan produk yang berfungsi sebagai pedoman atau acuan saat melakukan produksi dan cek Quality Control pada produk, agar kualitas pengecekan yang dihasilkan baik dan tidak ada barang defect yang lolos dari pengecekan saat proses Quality Control sedang berjalan. Dan hasil dari perbaikan dengan SOP yang baru terbukti bisa menurunkan persentase total produk cacat dari 10,00% turun menjadi 7,01% dari jumlah produk jadi. Kata Kunci : Quality Control, Produk Cacat, Produk Jadi
ANALISA KARAKTERISTIK OVER SIZE TERHADAP PENGARUH HASIL PENGUKURAN KEAUSAN ,KEOVALAN DAN KETIRUSAN PADA BLOK SELINDER
junaidi () 2019Penelitian ini adalah hasil survei beberapa jurnal teknik pengukuran yang diambil datanya dan akan dibuat karakteristik yang akan di analisis analisa hasil datanya pada karakteristik yang dibuat . selanjutnya juga hasil pengamatan data diambil dari lapangan yang diteliti. Adapun hasil data pada survei jurnal yaitu mengenai over size pengukuran keausan keovalan dan ketirusan pada blok silinder. Hasil datanya adalah kondisi dan batasan maksimum yaitu untuk keausan 0,20 mm , keovalan 0,10 mm , ketirusan 0,10 mm. Keausan blok silinder pada grafik 1 standart 75,00 – 75,05 mm (0,00- 0,05) Batas yang dizinkan 75,20 mm (0,20mm) Keausan terbesar 0,30mm , untuk silinder 1 0,30 mm , siliner 2 0,15mm, silinder 3 0,28mm , siliner 4 0,24mm . Keausan blok silinder pada grafik 2 standart 75,00 – 75,05 mm (0,00-0,05) Batas yang dizinkan 75,10mm (0,10mm) Keovalan terbesar 0,15mm , untuk silinder 1 0,15mm , siliner 2 0,05mm, silinder 3 0,05mm , siliner 4 0,05mm . Keausan blok silinder pada grafik 3 standart 75,00 – 75,05 mm (0,00-0,05) Batas yang dizinkan 75,10 mm (0,10mm) untuk silinder 1 0,1 mm , siliner 2 0,05mm, silinder 3 0,05mm , siliner 4 0,01 mm.
ANALISA KEAUSAN KAMPAS KOPLING SERAT SERABUT KELAPA DENGAN MATRIX EPOXY RESIN
Marja, Rio Iqbal () 2022Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi variasi serbuk tembaga, serbuk alumunium, serat serabut kelapa dengan tambahan serat fiberglass dan epoxy resin terhadap kekuatan aus dan kekerasan dari spesimen kampas kopling. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk tembaga, serbuk alumunium, serat serabut kelapa dan Epoxy resin. Kemudian dalam pembuatan dilakukan proses pencetakan specimen manual menggunakan cetakan yang telah di design dan dilakukan proses pengepresan manual terhadap specimen dengan berat +- 80kg. Setelah didapat enam keping specimen kampas kopling variasi serbuk tembaga, serbuk alumunium, serat serabut kelapa dan epoxy resin lalu dilakukan proses pengujian keausan kemudian dilakukan perbandingan data hasil test uji keausan dan sifat masing – masing bahan penyusunan specimen kampas kopling. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa komposisi bahan dengan fraksi berat serbuk tembaga sebesar 25%, serbuk alumunium 25%, serat sabut kelapa sebesar 50%, serat fiber 25% dan Epoxy resin 50% didapat harga keausan uji kering sebesar 2,9 mm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 3,7 mm. Sehingga mendekati harga kampas kopling danmotor dengan harga keausan uji kering sebesar 2,2 mm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 2 mm. Kata Kunci : kampas kopling, serat serabut kelapa, epoxy resin, serbuk alumunium, serbuk kuningan.
Analisa Kebisingan Terhadap Variasi Putaran Mesin Pada Mobil 1300 CC Akibat Getaran Mekanis
junaidi ,weriono () 2017Penelitian ini dilakukan untuk memantau sejauah mana tingkat getaran yang terjadi pada berbagai variasi putaran mesin dan meneliti perubahan masing-masing tingkat getaran baik dari sisi Kecepatan suara maupun Amplitudo tekanan suara yang timbul pada arah pengukuran yang dilakukan yaitu Vertikal, Horizontal dan Aksial. Adapun metoda yang digunakan adalah dengan melakukan pengukuran tingkat getaran pada mesin mobil yaitu dibagian atas pully kipas pendingin mesin dengan menggunakan alat ukur getaran (Vibration Gauge). Hasil pengukuran getaran yang divariasikan dengan putaran mesin dari 1000 – 3500 rpm dengan interval kenaikan 500 rpm diperoleh berbagai karakter getaran yang terjadi. Pada pengukuran kecepatan suara arah vertikal terlihat bahwa dengan kenaikan putaran akan berbanding lurus juga kenaikan Amplitudo getarannnya sebesar 3 x 10-3 m/s untuk setiap kenaikan putaran 500 rpm, sedangkan pada ukuran amplitudo tekanan suara untuk arah vertikal didapat 7,85 x 10-3 N/m2, pada putaran mesin 2500 rpm terjadi lonjakan amplitudo tekanan suara yang sangat signifikan. Pada arah horizontal kecepatan suara sebesar 7,7 x 10-3 m/s dana arah aksial sebesar 7,42 x 10-3 m/s. Kecepatan suara pada arah vertical mempunyai kenaikan terhadap variasi putaran mesin cukup tinggi sedangkan arah Horizontal dan Aksial kenaikan hampir grafiknya segaris dimana kenaikan fluktuatif. Getaran pada mesin dengan variasi putaran mengakibatkan kebisingan paling tinggi ke arah vertikal.
ANALISA KEGAGALAN PADA FAN BELT MOBIL TARUNA MENGGUNAKAN METODE TENSILE TEST (PENGUJIAN TARIK)
Prakoso, M. Bayu () 2022Fungsi Fan belt pada mesin mobil taruna adalah untuk memindahkan tenaga, menggerakkan poros dari kompresor AC, poros altenator, pompa air dan lain sebagainya dengan jalan menghubungkan poros-poros khusus dengan sebuah tali yang biasa disebut Fan belt atau v-belt. Fan belt rentan mengalami kerusakan karena Fan belt mengalami kendala dengan pully. Ada beberapa penyebab kegagalan pada Fan belt, seperti : tekanan kerja melebihi dari tekanan kerja Fan belt yang mendekati. Kelemahan rantai Fan belt adalah bunyinya yang kasar sehinga membutuhkan perawatan yang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tegangan tarik, regangan tarik, dan modulus elastisitas dari Fan belt mobil taruna menggunakan alat uji tarik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengujian tarik menggunakan mesin UTM. Mesin uji material dengan panjang 104 mm menggunakan ASTM E8. Hasil penelitian memiliki 5 spesimen untuk spesimen pertama pada Fan belt memiliki tegangan tarik dengan nilai 91,66 MPa, regangan dengan nilai 0,04. Dan modulus elastisitas dengan nilai 2.291,5 MPa. Spesimen kedua pada Fan belt memiliki tegangan tarik dengan nilai 95,73 MPa, regangan dengan nilai 0,06. Dan modulus elastisitas dengan nilai 1.595,5 MPa. Spesimen ketiga pada Fan belt memiliki tegangan tarik dengan nilai 78,08 MPa, regangan dengan nilai 0,03. Dan modulus elastisitas dengan nilai 2.602,6 MPa. Spesimen keempat pada Fan belt memiliki tegangan tarik dengan nilai 82,16 MPa, regangan dengan nilai 0,05. Dan modulus elastisitas dengan nilai 1.643,2 MPa. Spesimen kelima pada Fan belt memiliki tegangan tarik dengan nilai 90,73 MPa, regangan dengan nilai 0,03 Dan modulus elastisitas dengan nilai 3.024,3 MPa. Kata Kunci : Fan belt, Uji Tarik, Tegangan Tarik, Regangan Tarik, Modulus elastisitas