Title
Now showing items 671-680 of 1388
PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG HASIL TINDAK PIDANA NARKOTIKA
Atthiyah Karimah Saragih () 2023Pencucian uang menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian uang adalah setiap orang yang menempatkan, menstransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana. Narkotika merupakan berasal dari tanaman baik itu sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan lesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dpat meninmbulak ketergamtumgan, jenis narkotika dapat dibedakan menjadi 3 golongan yaitu golongan I digunakan untuk pengembangan ilmu, golongan II digunakan untuk pengobatan, dan golongan III digunakan untuk pengobatan apabila terjadi ketergantungan. Penegakan Hukum pidana adalah suatu usaha untuk mewujudkan ide ide tentang keadilan dalam hukum pidana dalam kepastian hukum dan kemanfaatan sosial menjadi kenyataan hukum dalam kepastian hukum dan kemanfaatan sosial menjadi kenyataan hukum dalam setiap hubungan hukum. Metode yang digunakan adalah yuridis normative yang merupakan penelitian yang mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat pada peraturan Perundang-Undangan yang berlaku sebagai penelitian normatif yang berawal dari premis umum dan berkahir dengan kesimpulan khusus, pengumpulan data diambil dari data bahan skunder dan prmier yaitu teridir dari norma atau kaidah dasar. Pencucian uang, Narkotika, Penegakan Hukum
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERJUDIAN ONLINEDI MEDIA SOSIAL (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 3132/Pid.B/2021/PN Mdn)
Inggrid Rumyriris Riama Sitorus () 2022Perjudianyang dilakukan melalui internet terjadi karena taruhan pada kegiatan olahraga atau kasino melalui internet. Data penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunderdan bahan hukum tersier, yang disusun secara kualitatif.Penegakan hukum oleh Kepolisian terhadap pelaku tindak pidana perjudian onlinedi media sosial adalah berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik tepatnya pada Pasal 27 angka(2) dan untuk pengaturan tindak pidananya di atur pada Pasal 45 Undang-undang Informasi dan transaksi elektronik tersebut. Upaya penganggulangan melalui penal dilakukan dengan menerapkan ancaman hukuman yang berat kepada pelaku judi online dan non penal adalah dengan melakukan tindakan atau upaya preventif yaitu pencegahan terjadinya tidak pidana judi online melalui media sosial. Putusan Nomor 3132/Pid.B/2021/PN. Mdn adalah tidak ditemukan dasar untuk menghapuskan pidana atas diri terdakwa sehingga terdakwa dinyatakan harus dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya dan terdakwa dihukum dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang menuntut agar terdakwa diberikan sanksi pidana penjara selama 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan.
Penegakan Hukum Tindak Pidana Penyebaran Video Pornografi Yang Diunggah Melalui Media Sosial (Studi Putusan Nomor 2661/Pid.Sus/2020/PN.Mdn)
Ali Bahardin () 2022Pornografi membawa dampak sangat buruk bagi kehidupan manusia, maka harus ada usaha bersama seluruh masyarakat melawan pornografi supaya tidak semakin jauh menjerumuskan kepada pengingkaran akan hakikat sebagai manusia. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan hukum tindak pidana penyebaran video pornografi yang diunggah melalui media sosial, bagaimana pelaksanaan penegakan hukum terhadap tindak pidana penyebaran video pornografi yang diunggah melalui media sosial, bagaimana analisis putusan pidana penyebaran video pornografi yang diunggah melalui media sosial dalam putusan Nomor 2661/Pid.Sus/2020/PN. Mdn. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) untuk mentelaah data-data sekunder dengan melakukan analisis kasus putusan Nomor 2661/Pid.Sus/2020/PN. Mdn. Jenis data penelitian ini adalah data sekunder. Bahan hukum primer dan sekunder disusun secara sistematis dan dianalisis secara kualitatif. Kesimpulan dari pembahasan adalah pengaturan hukum tindak pidana penyebaran video pornografi yang diunggah melalui media sosial dicantumkan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana kemudian diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang mengatur tindak pidana pornografi di dalam Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi yang merupakan lex specialis (Undang-Undang yang bersifat khusus) yang mengatur mengenai tindak pidana pornografi. Pelaksanaan penegakan hukum terhadap tindak pidana penyebaran video pornografi yang diunggah melalui media sosial adalah didasarkan pada ketentuan pidana yang diatur dalam Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sehingga Hakim menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara penjara selama 12 (dua belas) tahun dan denda sebesar Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayarkan, maka diganti dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan. Analisis putusan pidana penyebaran video pornografi yang diunggah melalui media sosial dalam putusan Nomor 2661/Pid.Sus/2020/PN. Mdn adalah semua unsur dalam Pasal 29 Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi telah terpenuhi didasarkan pada fakta-fakta hukum baik melalui keterangan-keterangan saksi, keterangan terdakwa, maupun alat-alat bukti. Majelis Hakim juga tidak melihat adanya alasan penghapus pidana baik alasan pembenar maupun alasan pemaaf dalam perbuatan terdakwa sehingga perbuatan terdakwa dapat dipertanggungjawabkan.
PENENTUAN INTERVAL WAKTU MAINTENANCE FORKLIFT TERHADAP KOMPONEN KRITIS BERDASARKAN DATA KERUSAKAN MESIN MENGGUNAKAN METODE PREVENTIVE AGE REPLACEMENT (Studi kasus: PT. SIANTAR TOP, TBK MEDAN)
Alhadi, Gustama Putra () 2020Forklift adalah salah satu alat pengangkat yang berfungsi untuk memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya, dengan jarak pendek dan ketinggian tertentu, alat berat ini sangat berguna karena dapat memindahkan barang yang sangat berat ke arah vertikal maupun horizontal. Permasalahan yang sering khususnya terkait dengan kerusakan pada komponen-komponen unit pada PT.XXX, yang tersusun atas bagian utama yaitu mesin forklift. Kerusakan pada bagian tersebut dapat mengakibatkan jam berhenti (downtime) dan delay pada proses produksi yang mengakibatkan kinerja mesin menjadi kurang efektif dan efisien. Efektivitas dalam proses produksi perlu strategi yang tepat untuk menjaga mesin agar dapat beroperasi adalah dengan cara menentukan interval waktu perawatan (maintenance) peralatan yang optimal dengan menggunakan metode criticality analysis. Setelah dilakukan perhitungan dengan metode criticality analysis diperoleh bahwa komponen sistem hidrolik dan transmisi merupakan komponen kritis. Selanjutnya, tindakan penggantian pencegahan untuk komponen sistem hidrolik dapat dilakukan setelah beroperasi selama 6800 jam. Pada komponen transmisi dapat juga dilakukan setelah beroperasi selama 900 jam atau pada saat overhaul. Sedangkan tindakan pemeriksaan untuk komponen sistem hidrolik dilakukan setelah beroperasi selama 620.76 jam, komponen transmisi dilakukan setelah beroperasi selama 540,39 jam. Setelah dilakukan pengecekan dan pemeriksaan didapat nilai avaibility dari kedua komponen tersebut diatas 95% yang artinya pemeriksaan dapat meningkatkan ketersediaan dan mencegah terjadinya downtime pada unit serta mengoptimalisasikan proses produksi. Kata Kunci : Maintenance, Preventive maintenance, Downtime, Critical analysis, Forklift, Sistem hidrolik, Taransmisi, Avaibility.
PENENTUAN INTERVAL WAKTU MAINTENANCE FORKLIFT TERHADAP KOMPONEN KRITIS BERDASARKAN DATA KERUSAKAN MESIN MENGGUNAKAN METODE PREVENTIVE AGE REPLACEMENT (Studi kasus: PT. XXX)
gustama p. alhadi, din aswan amran ritonga, junaidi () 2021Forklift adalah salah satu alat pengangkat yang berfungsi untuk memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya, dengan jarak pendek dan ketinggian tertentu, alat berat ini sangat berguna karena dapat memindahkan barang yang sangat berat ke arah vertikal maupun horizontal. Permasalahan yang sering khususnya terkait dengan kerusakan pada komponenkomponen unit pada PT. XXX, yang tersusun atas bagian utama yaitu mesin forklift. Kerusakan pada bagian tersebut dapat mengakibatkan jam berhenti (downtime) dan delay pada proses produksi yang mengakibatkan kinerja mesin menjadi kurang efektif dan efisien. Efektivitas dalam proses produksi perlu strategi yang tepat untuk menjaga mesin agar dapat beroperasi adalah dengan cara menentukan interval waktu perawatan (maintenance) peralatan yang optimal dengan menggunakan metode criticality analysis. Setelah dilakukan perhitungan dengan metode criticality analysis diperoleh bahwa komponen sistem hidrolik dan transmisi merupakan komponen kritis. Selanjutnya, tindakan penggantian pencegahan untuk komponen sistem hidrolik dapat dilakukan setelah beroperasi selama 6800 jam. Pada komponen transmisi dapat juga dilakukan setelah beroperasi selama 900 jam atau pada saat overhaul. Sedangkan tindakan pemeriksaan untuk komponen sistem hidrolik dilakukan setelah beroperasi selama 620.76 jam, komponen transmisi dilakukan setelah beroperasi selama 540,39 jam. Setelah dilakukan pengecekan dan pemeriksaan diperoleh nilai avaibility dari kedua komponen tersebut di atas 95% yang artinya pemeriksaan dapat meningkatkan ketersediaan dan mencegah terjadinya downtime pada unit serta mengoptimalisasikan proses produksi
PENENTUAN REGION OF INTEREST (ROI) UNTUK MENGHITUNG JUMLAH KENDARAAN PADA JALAN RAYA MENGGUNAKAN FRAME SUBSTRACTION
Saputra, Hendrizal () 2023Semakin tinggi kualitas suatu citra maka semakin detail informasi yang akan di peroleh. Tetapi, tidak semua wilayah citra memungkinkan untuk dilakukan analisis dengan kecepatan proses yang tinggi. Pemilihan algoritma yang tepat berpengaruh terhadap kecepatan waktu pemrosesan. Apabila tidak ada pembatasan untuk area yang akan di proses mengakibatkan waktu pemrosesan secara realtime melebihi waktu pemrosesan maksimal yang seharusnya. Tingginya waktu pemrosesan yang terjadi mengakibatkan aliran data menjadi kurang cepat. Sarana/processor yang digunakan juga mampu mempengaruhi kecepatan pemrosesan. Region Of Interest (ROI) adalah cara yang tepat untuk mengurangi tingginya waktu pemrosesan tersebut. ROI mampu menandai area tertentu sehingga dapat digunakan untuk mengoptimalisasikan kinerja sistem untuk mendeteksi, menghitung dan mengklasifikasi kendaraan secara realtime. Tanpa adanya ROI, pemrosesan dilakukan pada seluruh piksel citra tanpa terkecuali. Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan di dalam penelitian yaitu menganalisis masalah yang ada, penentuan wilayah ROI, aplikasi ROI sebelum proses pengolahan citra dan menganalisis hasil yang didapatkan. Kata Kunci : Pengolahan citra, klasifikasi kendaraan, region of interest, waktu pemrosesan
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI MENGGUNAKAN METODE SAVING MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI PADA INDUSTRI KECIL CHEMICAL DI KEC. NAMORAMBE
Daulay , Yasmin Sarah Diva () 2023UMKM Gerai kimia merupakan industri chemical berskala mikro yang memproduksi sabun pembersih. Pengiriman produk harus sesuai dengan permintaan pelanggan dan dilakukan secara optimal, sehingga proses distribusi tidak mengakibatkan pemborosan biaya, jarak dan waktu. Pendistribusian produk yang dilakukan UMKM Gerai Kimia masih belum efektif dan acak, tidak memperhatikan lokasi, jarak retail yang dituju dan beban angkut yang mengakibatkan besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan biaya distribusi dengan cara mengoptimalkan rute distribusi dengan memperhatikan lokasi konsumen, jumlah permintaan konsumen, jarak gudang ke konsumen, dan beban angkut kendaraan. Pengoptimalan rute distribusi dilakukan dengan menggunakan metode saving matrix sehingga dapat memperpendek jarak tempuh, mempersingkat waktu, dan menghemat biaya distribusi. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode saving matrix, biaya distribusi selama satu tahun yang awalnya sebesar Rp 7.740.000 menjadi Rp 6.267.998,3 yang artinya terjadi penghematan sebanyak Rp 1.472.001,7 dan efisiensi biaya sebesar 19,01% selama satu tahun. Kata Kunci: Saving matrix, Distribusi, Routing, Transportasi
Penentuan Seleksi Kejuaraan Karate Shoto-Kai Dengan Metode Welch Powell
Simanjuntak, Kevin Gideon () 2023Dunia seni bela diri sangat di kenal berbagai daerah nasional maupun internasional. Ada beberapa yang menunjukan seni bela diri yang salah satunya yaitu Karate. Karate merupahkan sebuah seni beladiri yang diterapkan dalam suatu cabang olaraga tingkat nasional di Indonesia. Karate tersebut mempunyai 3 aliran cabang penguruan yaitu Shoto-Kai, Inkanas dan Lemkari. Suatu beladiri selalu akan mengadakan penyeleksian jadwal setiap event yang diselenggarakan oleh panitia yaitu salah satunya karate Shoto-Kai. Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun sistem penyeleksian di lakukan berbagai kategori-kategori dengan metode welch powell yang sebelumnya masih dilakukan secara manual, maka dari itu penyeleksian dapat di input data peserta menjadi otomatis kedalam sebuah aplikasi. Aplikasi tersebut dengan menggunakan Microsoft visual basic, sehingga memudahkan panitia dalam menentukan peserta dalam penyeleksian jadwal pertandingan karate. Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi yang di peroleh dapat berjalan sukses sehingga dapat menggunakan laptop/komputer. Penelitian ini dapat menjadi media informasi mengenai penyeleksian karate dan dapat di berikan kelancaran yang ingin tercapai sukses. Kata Kunci: Seleksi, kategori, penjadwalan, karate.
PENERAPAN ALGORITMA APOSTOLICO-GIANCARLO DALAM SISTEM SHARING KNOWLEDGE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PEGAWAI
Puspita, Fanny Tania Ghia () 2024Knowledge Management merupakan sebuah usaha yang dilakukan dalam mengelola pengetahuan melalui tiga komponen penting yaitu, manusia, proses dan teknologi. Pengetahuan yang terdapat pada setiap individu yang masih tersimpan dikepala (tacit knowledge) perlu didokumentasikan dalam suatu media atau sistem (explicit knowledge) agar aset intelektual dalam organisasi tetap terjaga. Selaras dengan Misi Kementerian Keuangan yaitu pengelolaan Sumber Daya Manusia yang adaptif sesuai kemajuan teknologi, telah dilakukan perwujudan keterkaitan dan kesesuaian antara pendidikan, pembelajaran dan penerapan nilai-nilai dengan target kinerja yang didukung dengan manajemen pengetahuan (knowledge management). Kantor Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Barang Milik Negara merupakan adalah Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan, Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan. Manajemen pengetahuan harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan kompetensi pegawai dengan menggunakan metode pencarian algoritma Apostolico-Giancarlo melalui Knowledge Management System. Kata kunci: knowledge management system, algoritma spostolico-giancarlo, kinerja, tacit knowledge, explicit knowledge.
PENERAPAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN LELE PADA KOLAM PANCING GALATAMA MENGGUNAKAN RAPID MINER STUDIO
Exprada, Yogi () 2019Kemajuan teknologi dan informasi pada saat ini melahirkan inovasi-inovasi cerdas dalam berbisnis, yang dapat kita sebut kecerdasan bisnis atau business intelligence. Salah satu yang dapat kita manfaatkan adalah teknologi data mining dalam menggali informasi yang bermanfaat dari gudang data penjualan. Penggunaan teknik data mining diharapkan dapat membantu mempercepat proses pengambilan keputusan, memungkinkan pengambil keputusan untuk mengelola informasi yang terkandung didalam data transaksi menjadi pengetahuan yang baru. Oleh karena itu penjual harus lebih cermat menyediakan jenis ikan lele mana yang akan banyak peminatnya, sehingga perlu perekomendasian jenis ikan lele dengan menggunakan metode klasifikasi dilakukan menggunakan data mining algoritma C4.5. Data yang diperlukan yaitu data berat, jenis, harga, dan jumlah terjual. Algoritma C4.5 adalah algoritma klasifikasi data bertipe pohon keputusan. Pohon keputusan algoritma C4.5 dibangun dengan beberapa tahap yang meliputi pemilihan atribut sebagai akar, membuat cabang untuk tiap-tiap nilai dan membagi kasus dalam cabang. Tahapan-tahapan ini akan diulangi untuk setiap cabang sampai semua kasus pada cabang memiliki kelas yang sama. Dari hasil pengujian percobaan pencarian pohon hasil keputusan dari data penjualan menggunakan aplikasi RapidMiner Studio diperoleh hasil yang memiliki gain tertinggi dalam memprediksi penjualan lele yaitu berat dan jenis, sehingga pihak pengelola Kolam Pancing Galatama dapat menjadikan acuan untuk lebih memperhatikan dua variabel tersebut dalam menjual ikan lele untuk memperoleh penjualan yang laris. Kata Kunci : Data Mining,Prediksi, Pohon Keputusan, Algoritma C4.5