Title

[0-9] A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Now showing items 61-80 of 105

PEMAKAIAN UNGKAPAN SUMIMASEN DALAM SITUASI TUTUR (HATSUGEN JOKYO NI OKERU SUMIMASEN NO HYOGEN NO SHIYOU)

Manalu, Roy Sarsanto () 2022

Tindak tutur adalah ujaran yang dibuat sebagai bagian dari interaksi social yang di dalamnya terdapat tindakan. Dengan mengucapkan sesuatu, penutur juga melakukan sesuatu.Peristiwa tutur merupakan peristiwa sosial karena menyangkut pihak-pihak yang bertutur dalam satu situasi dan tempat tertentu.Di Jepang ter-dapat beberapa ungkapan yang sering di gunakan dalam sehari-hari. Ungkapan tersebut merupakan 挨拶 (aisatsu). 挨拶 (aisatsu) dalam bahasa Jepang, berarti “salam” dalam bahasa Indonesia. Salah satunya adalah ungkapan kata すみません (sumimasen). Sumimasen juga dipakai pada beberapa situasi tindak tutur selain meminta maaf (shazai), seperti berterima kasih (kansya), minta tolong (irai), dan menyapa atau menarik perhatian mitra tutur (yobikake).Pertama, saat digunakan sebagai ungkapan maaf, sumimasen sepadan dengan makna “sor-ry”,kedua saat digunakan sebagai ungkapan terimakasih, sumimasen sepadan dengan makna “thank you”, ketiga saat digunakan sebagai ungkapan untuk minta tolong, sumimasen sepadan dengan makna “could you help me”, dan ke empat saat digunakan sebagai ungkapan memanggil atau menarik perhatian mitra tutur, sumimasen memiliki arti sama. Sumimasen dapat dikatakan telah menjadi kata yang familiar di telinga orang-orang asing yang pernah mengunjungi atau menetap di Jepang. Hal ini mungkin disebabkan oleh seringnya orang Jepang mengucapkan kata ini. Sumimasen adalah suatu ungkapan maaf dalam bahasa Je-pang yang unik. Ungkapan ini tidak hanya bermakna sebagai ungkapan maaf saja melainkan ungkapan tersebut dapat bermakna seperti berterima kasih, atau menyapa seseorang.Sering kali menyamakan makna sumimasen dengan makna “ sorry” dalam bahasa Inggris.Sementara makna ungkapan sumimasen dalam baha-sa Jepang mempunyai pengucapan yang dapat dikatakan tinggi itu sendiri,tidak terbatas hanya pada situasi meminta maaf.Hal ini yang sering menyebabkan kesalahpahaman bagi orang asing non-pemelajar bahasa Jepang yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang penggunaan kata sumimasen.Tujuan penulisan ini secara garis besar bertujuan untuk memberitahukan dan memahami makna sumimasen salah satu ungkapan maaf bahasa Jepang yang tidak hanya digunakan pada situasi meminta maaf. Karya tulis ini menggunakan metode kepustakaan, dan hasil penelitian topik yang sejenis. Keyword : Ungkapan Maaf, Sumimasen, Situasi Tutur

Pemetaan dan Analisis Kesalahan Pengucapan Baku Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bigram

Erwina, Emmy;Tommy;Mayasari () 2021

Indonesian language is increasingly being ignored, even the mass media often find the use of nonstandard language, so there is a uniformity in the use of words that often appear in scientific articles, especially those Indonesian. The uniformity of Indonesian pronunciation certainly confuses the general public, for example: television news viewers and radio listeners, to distinguish between standard and nonstandard forms. The non-uniformity of Indonesian pronunciation often occurs in official situations such as official speeches or presentations. Based on this phenomenon, this study aims to conduct an analysis and mapping study of standard pronunciation errors that arise in several public services and develops application tools as automatically tool that can detect errors from the use of standard words obtained from voice recording results in the form of vowel errors, diphthongs and consonants by implementing the bigram method. This research was conducted by collecting voice recordings of conversations, speeches, public speaking and other recordings deemed necessary, then continued with standard pronunciation errors analysis and mapping of these errors using a tool that applied the Bigram technique. Based on statistical information obtained from the detection and correction process that has been carried out, it can be obtained a mapping of the error types in the use of Indonesian standard that often occur in public service environment. The results of the mapping and statistical information obtained are used as the basis for developing programs that aim to improve the quality of the use Indonesian standard in the form of FGDs, socialization and counseling. The study result indicate the standard of pronunciation errors that occur in various circles including presenters and lecturers, then the results of data analysis are described in the form of tables and diagrams so it is seen the percentage of errors that occur.

PENGARUH BUDAYA MODIFIKASI BOSOZOKU BAGI KENDARAAN DI JEPANG (NIHON NI OKERU SHARYOU NI TOTTE NO BOUSOUZOKU NO HENKEI BUNKA NO EIKYOU)

Aziz, Muhammad Fadhil () 2022

Bosozoku adalah kelompok anak muda Jepang yang memiliki minat modifikasi motor unik dan diluar pemikiran masyarakat umum, dijalanan kelompok bermotor Bosozoku sering menggunakan sepeda motor berknalpot berisik dengan kapasitas mesin besar dan berkecepatan tinggi sebagai acuan. Dalam culture modifikasi Jepang, tidak ada aturan atau menjudge kalau modifikasi tertentu itu salah. Setiap modifikasi adalah kreatifitas dan seni yang harus dilestarikan, terlebihnya konsep modifikasi Bosozoku, dengan konsep yang reckless, diluar kepala masyarakat Jepang umum pada saat itu. Tetapi sekarang ini, culture modifikasinya dapat menginspirasi banyak pecinta otomotif di dunia untuk memodifikasi kendaraan dicintai. Dalam sejarah, Bosozoku adalah mantan tentara Kamikaze yang selamat dari peristiwa bunuh diri. Beberapa dari mantan tentara Kamikaze ternyata menjalani kehidupan seperti biasa. Setiap hari, beberapa mantan tentara Kamikaze berkumpul dan, seringnya mengadakan kegiatan perkumpulan. Sehingga rasa kekeluargaan pun semakin erat, dan di waktu bersamaan, tercipta kelompok bermotor yang mengambil inspirasi dari flim yang bertemakan kelompok bermotor Amerika Greasers “Rebel without a cause”. Dari inspirasi itu, beberapa mantan dari tentara Kamikaze tersebut sering berkelompok dijalanan dengan motor-motor yang berkecepatan tinggi, berisik, dan menganggu ketentraman masyarakat. Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk menambah wawasan dan mengetahui Bosozoku, inspirasi budaya modifikasi Bosozoku dan inspirasi Bosozoku dalam flim animasi Jepang. Karya tulis ini menggunakan metode kepustakaan, dan data hasil penelitian topik yang sejenis. Kata Kunci : Bosozoku, Modifikasi, kendaraan.

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PRICE TO BOOK VALUE (PBV) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Saragi, RamaJaya () 2019

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh TATO dan DER terhadap PBV baik secara langsung maupun tidak langsung melalui ROA pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 26 perusahaan selama kurun waktu penelitian 4 tahun sehingga memiliki data observasi sebanyak 104 sampel. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price to Book Value. Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price to Book Value. Total Asset Turnover berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets. Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets. Return on Assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price to Book Value. Total Asset Turnover tidak berpengaruh secara tidak langsung terhadap Price to Book Value melalui Return on Assets. Debt to Equity Ratio tidak bepengaruh secara tidak langsung terhadap Price to Book Value melalui Return on Assets.

PENGGUNAAN AIZUCHI DALAM BAHASA JEPANG (NIHONGO DE NO AIZUCHI NO SHIYO)

Rahmadani, Nova () 2022

Etika dalam berkomunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam berkomunikasi. Dengan etika yang baik maka komunikasi dapat berlangsung dengan lancar dan tersampaikan dengan baik. Etika komunikasi dalam bahasa Jepang disebut aizuchi. Auzuchi adalah respon, tanggapan, atau sisipan yang dilakukan di tengah pembicaraan dengan lawan bicara. Aizuchi juga merupakan suatu ekspresi yang diucapkan saat berjalannya suatu percakapan. Aizuchi digunakan sebagai indikator bahwa lawan bicara mendengarkan pembicara dengan baik dan dianggap bentuk sopan santun dalam berbicara. Aizuchi memiliki 4 bentuk yaitu aizuchishi, kurikaeshi, iikae dan sonata. Aizuchi memiliki fungsi yaitu tanda mendengar, tanda memahami, tanda persetujuan atau sependapat, tanda menolak, dan ungkapan perasaan. Penulisan karya tulis akhir ini membahas penggunaan aizuchi dalam bahasa Jepang berdasarkan situasi ketika berbicara formal, informal, dan penutur asing. Tujuan penulisan karya tulis akhir ini adalah untuk mengetahui dan memahami pengertian aizuchi, macam-macam bentuk, fungsi, dan mengetahui penggunaan aizuchi. Karya tulis akhir ini menggunakan metode kepustakaan yang mengambil data melalui buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, ensiklopedia, website dan sumber-sumber tertulis lainnya seperti baik tercetak maupun eletronik. Keyword: Aizuchi, penutur asing, respon

Penggunaan Kandoushi Dalam Bahasa Jepang (Nihongo Ni Okeru Kandoushi No Shiyou)

KHAIRUNNISA NUR HASANAH () 2024

Pada percakapan sehari-hari terkadang kita menggunakan kata seru seperti, ah, wah, eh, sebagai ungkapan perasaan. Kata seru digunakan agar lawan bicara mengerti penyampaian informasi tanpa harus menjelaskan panjang lebar. Kata seru dalam bahasa Jepang adalah kandoushi. Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui kosakata yang termasuk dalam kandoushi dan untuk menjelaskan pemakaian kandoushi dalam kalimat bahasa Jepang dengan metode kepustakaan. Kandoushi untuk mengukapkan perasaan yang terdiri dari perasaan terkejut, tidak menduga, bingung ketika mencari jawaban, dan bertanya pada diri sendiri. Contohnya seperti kata えっ (e’), へえ (hee), ええと (eeto), dan はて (hate). Kandoushi untuk mengungkapkan jawaban yang berupa persetujuan, penolakan, dan pengertian. Contohnya berupa kata はい (hai), いいえ (iie), dan ふうん (fuun). Kandoushi untuk panggilan, ajakan, dan imbauan, seperti おい(oi), こら(kora), dan ねえ (nee). Kandoushi yang mengungkapkan salam tegur sapa ketika bertemu, berpisah, berangkat, dan menyambut. Contohnya お早う (ohayou), じゃ、また (ja, mata), 行って来ます (ittekimasu), dan お帰りなさい (okaerinasai). Kandoushi yang digunakan untuk berbasa-basi ketika akan maupun selesai menyantap makanan dan minuman, berterima kasih, serta menjawab ucapan terima kasih. Contohnya いただきます (itadakimasu), ごちそうさま (gochisousama), どうも (doumo), dan どういたしまして (douitashimashite)

PENGGUNAAN KANJI ATEJI DALAM BAHASA JEPANG (NIHONGO DE NO ATEJI NO SHIYOU)

Almira, Nurul Tasha () 2021

Ateji adalah furigana (aksara bantu yang digunakan sebagai panduan membaca kanji) yang dilekatkan pada sebuah kata, namun belum tentu terkait langsung dengan makna atau pelafalan alami kanji tersebut. Salah satu contoh ateji yang cukup umum ditemukan dalam manga adalah kanji 本気 (ほんき, honki) yang diberi furigana マジ (maji). Unsur ateji tersebut muncul dari karakteristik bahasa Jepang, yang memiliki tiga macam huruf/aksara yang berbeda, yaitu huruf kana, yang dibagi menjadi huruf hiragana dan katakana, serta huruf kanji. Ketiga jenis aksara tersebut memiliki fungsi yang berbeda dalam bahasa Jepang. Kedua jenis huruf kana, yaitu hiragana dan katakana, sama-sama merupakan aksara dasar yang mewakili bunyi dasar dalam bahasa Jepang, namun huruf hiragana digunakan pada kosakata murni Jepang, sedangkan katakana digunakan pada kosakata yang berupa istilah asing atau kata serapan. Jenis huruf terakhir, kanji, adalah aksara yang diserap dari Cina. Setiap aksara kanji ini memiliki makna serta sejumlah cara baca tersendiri. ateji adalah karakter yang digunakan untuk mewakili kata Jepang atau pinjaman tanpa memperhatikan arti karakter tersebut, Ateji sebagai sarana untuk mewakili kata-kata pinjaman sebagian besar telah digantikan kedalam bahasa Jepang modern dengan penggunaan Katakana, meskipun banyak ateji yang diciptakan diera sebelumnya masih bertahan.

Penggunaan Kenjougo dalam Anime Sakamoto Desu Ga (Anime Sakamoto Desu Ga No Naka De Kenjougo No Shiyou)

TENGKU CINTA ZANICE SYAH () 2024

Penelitian ini menerapkan metode Kualitatif dan menggunakan penulisan Deskriptif. Sumber data berasal dari Anime Sakamoto Desu ga yang memiliki 12 episode. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis Kenjougo dalam bahasa Jepang dan menjelaskan penggunaan Kenjougo dalam Anime Sakamoto Desu ga. Kenjougo digunakan untuk merendahkan diri untuk menghormati seseorang, dalam Anime tersebut digunakan ketika berbicara dengan seseorang yang statusnya lebih tinggi. Dari hasil penelitian ini ditemukan penggunaan Kenjougo sebanyak 8 data. Dalam percakapan Sakamoto menggunakan Kenjougo ketika berbicara kepada guru atau dengan seseorang yang lebih tua darinya untuk merendahkan dirinya untuk menghormati mereka. Namun, Sakamoto juga menggunakan pola tersebut ketika bersama seseorang yang sudah dekat dengannya namun diselingi dengan bahasa santai atau tidak formal. Dari karakter Sakamoto dapat dilihat faktor-faktor penggunaan Keigo menunjukkan keakraban seseorang kepada seseorang yang memiliki status atau bersama seseorang yang setara dengannya. Penggunaan Keigo dalam Anime menjelaskan bahwa Anime juga bisa menjadi sarana pembelajaran untuk memahami penggunaan bahasa sopan yang sering digunakan

PERANCANGAN APLIKASI GAME EDUKASI PENGENALAN HEWAN LAUT DALAM BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN METODE R&D

Sitanggang, Kevin () 2021

ABSTRAK Game Edukasi adalah salah satu jenis media yang digunakan untuk memberikan pengajaran, menambah pengetahuan penggunanya melalui suatu media unik dan menarik. Game edukasi dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat pendidikan, untuk belajar mengenal warna, mengenal huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa asing. Game dengan tujuan edukasi seperti ini dapat digunakan sebagai salah satu media edukasi yang memiliki pola pembelajaran learning by doing. Berdasarkan pola yang dimiliki oleh game tersebut, pemain dituntut untuk belajar sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Status game, instruksi, dan tools yang disediakan oleh game akan membimbing pemain secara aktif untuk menggali informasi sehingga dapat memperkaya pengetahuan dan strategi saat bermain. Metode Research and Development metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggris nya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji ke efektifan produk tersebut.penelitian ini bertujuan menghasilkan media pembelajaran berupa game edukasi dan menguji ke efektifan media pembelajaran tersebut. Kata Kunci :Game Edukasi,Pengenalan hewan laut,Dalam Bahasa Inggris,Metode R&D.

Persepsi Intonasi Tuturan Kaum Bangsawan Melayu Terhadap Emosi (Perception Of The Speech Intonation Of The Malay Nobility Against Emotions)

Erwina, Emmy () 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi intonasi tuturan kaum bangsawan Melayu terhadap emosi. Penelitian ini menggunakan kajian fonetik eksperimental pada kalangan bangsawan di Tanjungpura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan teori fonetik akustik serta digunakan juga program Praat. Analisis data menggunakan metode Average sehingga diperoleh persentase persepsi kaum bangsawan Melayu terhadap intonasi tuturan emosi. Hasil dari penelitian ini mendapatkan persentase data terhadap tuturan emosi marah, yaitu sebesar 40%. Untuk persentase data persepsi kaum bangsawan terhadap tuturan emosi sedih yaitu seluruh responden.

PERSONALITIES OF THE MAIN CHARACTER IN DILAN DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 NOVEL BY PIDI BAIQ

Pasaribu, Christye Farikha () 2022

This thesis discusses the personality structure of the main character in Dilan Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 novel. The personality structures in question are id, ego, and superego. The data for this research is the Dilan Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 novel which was collected using the literature study method. Data analysis methods used are formal methods and content analysis. The basis for implementing the content analysis method is interpretation. The results of data analysis are presented using a qualitative descriptive method. The theory used to describe the personality structure of the main character is Sigmund Freud's psychoanalytic theory which includes the Id, Ego, and Superego. The results of this study reveal the personality form of the id ego superego of the main character, Milea. The form of id in the main character is to refuse discomfort, seek pleasure and fulfill biological needs. The main character's ego is the morality of humanity in the form of an ego defense mechanism in problem solving and decision making. The form of the main character's superego is the superego holding back the fullness of the id because Milea's anxiety over things that haven't happened yet causes doubts which then creates an ego. Keywords: Psychoanalysis, personality structure, id, ego, superego

POLITENESS IN USING MANDAILINGNESE PERSONAL SUBJECT PRONOUNS IN MEDAN

Tanjung, Surya Ningsih () 2021

Surya Ningsih Tanjung. 17-01-1672. Politeness in Using Mandailingnese Personal Subject Pronouns. English Department. Faculty of Language and communication (FBK) Universitas Harapan Medan. This research aims to explain and reveal Politeness in Using Mandailingnese Personal Subject Pronouns by trying to find out of the types, the way and the reason of used mandailingnese personal subject pronouns mostly by people in Medan around Lingkungan Kelurahan Bantan Timur. The theory of this research used Leech (2014) Brown&Levinson (1987) theory. This research took 25 respondent and conducted quantitatively. The data was collected by using questionnaire that distributed to different people. The finding of this research shows that Mandailingnese Personal Subject Pronouns are mostly used by people live at Lingkungan Kelurahan Bantan Timur. The First Personal Subject Pronouns Au/Ku with 89 times chosen (51%), Second Personal Subject Pronouns Ho/Hamu/Amu with 118 times chosen (67%), Third Personal Subject Pronouns Ia/Halai with 115 times chosen (65%). The reason why people live at Lingkungan Kelurahan Bantan Timur use Mandailingnese Personal Subject Pronouns are determine by gender, situation, age and familiarity. The reason of people using Mandailingnese Personal Subject Pronouns were making no distance/gap, adapting the situation, knowing the rules of communication and learning from family also the findings of this research revealed that four parameters of politeness influenced chosen of pronouns, and the use of the pronouns of Mandailing People itself influenced the level of politeness.

Profesional Korespondensi Indonesia

Erwina, Emmy () 2020

PROFIL PENULIS Dr. Hj. Emmy Erwina, M.A adalah dosen Lembaga Layanan Dikti Wilayah Sumatera Utara Medan Dpk Fakultas Bahasa dan Komunikasi Harapan Medan dan Bunga Aditi, S.E., M.Si adalah dosen tetap Universitas Harapan Medan Fakultas Ekonomi Bisnis

REPRESENTATION OF SELF-DEFENSE MECHANISM OF THE MAIN CHARACTER IN THE BLIND SIDE MOVIE

Tarigan, Agita () 2022

Penelitian ini membahas tentang mekanisme pertahanan diri yang terdapat pada tokoh utama dalam film The Blind Side karya John Lee Hancock. Penulis memfokuskan analisis pada tokoh utama dalam film tersebut, yang bernama Big Mike. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa tindakan yang dilakukan oleh tokoh utama dalam membangun mekanisme pertahanan diri. Terdapat delapan macam mekanisme pertahanan diri dalam karakter Big Mike, yaitu represi, pembentukan reaksi, perpindahan, rasionalisasi, sublimasi, agresi, fantasi, dan penyangkalan, yang merepresentasikan bagaimana karakter Big Mike berusaha beradaptasi dengan kehidupan barunya dan melindungi orang-orang terdekatnya. untuk dia. Untuk mencapai tujuan penelitian, penulis menggunakan kritik sastra dalam menganalisis karakter Big Mike serta pendekatan psikologis dan teori mekanisme pertahanan diri yang dikemukakan oleh Freud. Data primer penelitian ini dikumpulkan dari naskah dan dialog film The Blind Side, yang kemudian dianalisis menggunakan metode kualitatif untuk mengungkap berbagai jenis mekanisme pertahanan diri yang terdapat pada karakter Big Mike. Kata Kunci: Mekanisme Bela Diri, Kritik Sastra, Film

RYME AND ITS FUNCTION IN NORTH SUMATERA MALAY SOCIETY AND CULTURE

Erwina, Emmy () 2014

This research discuss about the poetry and its function in culture of North Sumatera Malay society. Poetry is one of wide old Malay ryhme was unknown in domestic language. The proverb of Malay North Sumatera has function as a ceremony, to preserve the Malay culture as axpression of an entertainment amusement and esthetics structurallyt, poetry in North Malay Sumatera culture follow the norm and arrenge the poetry order in general like existencence of additon and fill aslo sum up the line in one couple consist of four rows.

SANDALPHON’S CHARACTER DEVELOPMENT IN GRANBLUE FANTASY’S “WHAT MAKES THE SKY BLUE” TRILOGY

Sani, Shaza Nabila () 2019

Penelitian ini menganalisis perkembangan karakter Sandalphon berdasarkan penampilannya dalam trilogi “What Makes the Sky Blue” di game mobile Granblue Fantasy. Penelitian ini berfokus pada ciri-ciri karakter Sandalphon sebagai bahan analisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakter Sandalphon berkembang dalam trilogi “What Makes the Sky Blue”. Penelitian ini menggunakan arketipe kepahlawanan Pearson sebagai dasar analisisnya. Penelitian ini menggunakan konsep karakterisasi dan arketipe. Ditemukan bahwa karakter Sandalphon menunjukkan ciri-ciri dari beberapa arketipe, yaitu Innocent, Orphan, the Wanderer, the Magician, dan the Martyr. Perkembangan karakter Sandalphon dalam trilogi dimulai dari Innocent, berkembang menjadi Orphan, berkembang menjadi Wanderer, kembali menjadi Innocent, berkembang menjadi Oprhan, berkembang menjadi Magician, dan akhirnya berkembang untuk terakhir kalinya menjadi Martyr.

Schizophrenic Experiences in Pigpen Webtoon: Psychoanalytic Literary Criticism

Anuar, Nur Shaffirah () 2022

This research discusses about the main character’s state of mind in Pigpen webtoon through the approach of psychoanalysis in literary criticism. This research aims to analyze the types of schizophrenic experiences and desires that are reflected in the main character’s schizophrenia by using the theory of schizophrenia and Jacque Lacan’s psychoanalysis. The methodology applied in this research is the qualitative research method to elaborate on the phenomena of psychology in literary works. This analysis is supported by the data acquired from journals, books, theses, and Pigpen webtoon as the data source. The writer identifies several results from the analysis that has been done that are relevant to the idea psychology approach. First, from the theory of schizophrenia, the main character is mainly going through delusions and hallucinations. Second, through Lacan’s psychological concept of desire and identity formation, the writer found two desires in the main character: the desire to have (anaclitic desire) and the desire to be (narcissistic desire), which happened in the Imaginary and Symbolic stages. In relation to desires, it is found that the main character’s experiences of schizophrenia are influenced by his desires. The schizophrenic experiences reflected forms of the main character’s desires for fulfilment. Keywords: Literary Criticism, Psychoanalysis, Schizophrenia, Desire, Webtoon

SEMIOTIC ANALYSIS OF PUNJABI’S SIKH WEDDING CEREMONY AT GURDWARA SHREE GURU NANAK DEV JI MEDAN

Sheetal () 2021

Perkawinan merupakan bagian kehidupan yang sakral, karena harus memperhatikan norma dan aturan hidup dalam masyarakat. Pernikahan dilakukan melalui aturan agama atau adat istiadat. Hampir mirip dengan budaya Indonesia yang memiliki beberapa prosesi rangkaian upacara pernikahan, tradisi Punjabi terdiri dari berbagai adat budaya dan agama. Penelitian ini difokuskan pada budaya pernikahan India dan penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui tanda dan simbol apa yang ditemukan dalam Upacara Pernikahan Punjabi Sikh dan bagaimana penggunaannya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Semiotika Pierce. Lokasi dalam penelitian ini akan dilakukan di Gurdwara Shree Guru Nanak Dev Ji Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang objektif tentang suatu keadaan di lapangan dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, wawancara dan angket. Kata kunci: Semiotika, Budaya, Pernikahan Sikh Punjabi, Tanda dan Simbol, Teori Pierce

SIMILES USED IN EVERYTHING AT ONCESONG BY LENKA

Karina, Astriyani () 2019

Bahasa kiasan adalah bagian dari semantik. Seperti yang kita ketahui bahwa dengan semantik kita bisa mengetahui arti sebenarnya dari sebuah lagu. Bahasa kiasan adalah bahasa yang menggunakan berbagai kiasan. Ini menganalisis bahasa kiasan yang digunakan dalam karya Lenka lirik lagu terutama Simile. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk mahasiswa linguistik karena penelitian ini dilakukan berdasarkan teori Meyer, 1997. Manfaat bahasa kiasan dan kategori yang digunakan dalam tesis ini adalah bahwa pembaca akan memahami bahwa teori tersebut dapat digunakan untuk memberikan lebih jelas dan lebih baik pemahaman tentang arti bahasa kiasan.Bahasa kiasan dalam lagu dapat membuat pembaca mengerti bahwa lirik lagu dapat menggambarkan pesan yang harus diketahui dengan mempelajarinya secara mendalam dari segi kategori. Pelajaran ini mencoba memberikan gambaran tentang bahasa kiasan dalam kehidupan manusia sehari-hari terutama perumpamaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Itu Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah beberapa teks tertulis. Teks yang dibahas adalah lagu yang diambil dari lirik lagu lenka. Dengan klasifikasi ini, kita dapat mengenali dengan baik mana yang termasuk setiap pidato kiasan. Hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan kontribusi bagi pembaca yang tertarik untuk mempelajari dan memahami atau menafsirkan lirik tersebut.

SITUATIONAL CONTEXT OF ULOS BINTANG MARATUR AND ULOS RAGI HOTANG IN BATAK TOBA ETHNIC

Nainggolan, Dewi Aagustini BR. () 2019

Ulos merupakan hasil tenun wanita Batak. Ulos digunakan dalam setiap upacara adat di masyarakat Batak Toba pada khususnya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan skema trikotomi Ulos Bintang Maratur dan Ulos Ragi Hotang berbasis objek dan bagaimana kedua ulos tersebut diekspos melalui konteks situasional pada etnis Batak Toba. Penulis memfokuskan pada dua jenis ulos pada etnis Batak Toba, yaitu Ulos Bintang Maratur dan Ulos Ragi Hotang sebagai objek utama. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan teori Pierce sebagai pendekatan semiotika. Data diambil dari buku, jurnal, website budaya, dan wawancara dengan kepala adat. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dalam menganalisis data. Penulis menemukan hasil bahwa kedua ulos tersebut memiliki fungsinya masing-masing berdasarkan konteksnya yaitu Ulos Bintang Maratur diberikan kepada anak-anak yang memasuki rumah baru atau memiliki rumah baru. Secara khusus, Ulos ini diberikan untuk acara penyelamatan kehamilan 7 bulan yang diberikan oleh hulaula kepada anak tersebut dan Ulos Ragi Hotang diberikan kepada seorang pengantin wanita yang sedang melaksanakan upacara pernikahan adat. Secara total, ada lima jenis ornamen yang berbeda dan dua jenis ornamen tambahan yang ditemukan pada kedua ulos tersebut. Lima macam ornamen yang berbeda adalah pagar, burung, bintang, rotan dan rebung. Kedua ornamen tambahan tersebut bergaris-garis panjang dan tumbuh subur seperti kata “Horas”. Ornamen dan motif ulos tersebut memiliki makna dan makna kontekstual masing-masing berdasarkan fungsi dan tujuan masing-masing pada budaya dan stereotip Batak Toba. Warna utama dalam ulos adalah merah, hitam dan putih. Setiap warna melambangkan konteks yang berbeda; Merah melambangkan kuat dan kekuasaan, hitam melambangkan kebijaksanaan dan martabat, dan putih melambangkan kemurnian dan kesucian.