Title

[0-9] A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Now showing items 21-30 of 105

FENOMENA HIKIKOMORI DI JEPANG (NIHON NI HIKIKOMORI NO GENSHO)

Sanjaya, Raja Agam Phonna () 2019

Hikikomori merupakan sebuah fenomena di Jepang yang terjadi pada seseorang yang melakukan penarikan diri dari lingkungan sosial dikarena kan suatu alasan. Istilah hikikomori diciptakan oleh seorang psikologi Jepang Dr.Tomaki Saito.Menurut Dr.Tomaki seorang penderita hikikomori biasa tidak melakukan hubungan sosial dalam jangka waktu minimal 6bulan hingga bertahun-tahun. Hikikomori banyak dialammi oleh kalangan muda usia 14 hingga 30 tahun. Seseorang menjadi pelaku hikikomori dikarenakan beberapa kejadian yang menimpanya.Kejadian tersebut kebanyakan berasal dari lingkungan di sekitar pelaku hikikomori, seperti lingkungan rumah, sekolah, dan lingkungan sosialnya.Selain itu faktor individu juga berpengaruh untuk menjadikan seseorang menjadi hikikomori.Seperti si pelaku mengalami gangguan perkembangan psikologis sejak ia masih kecil

FIGURATIVE LANGUAGE FOUND IN “FANTASTIC BEASTS: THE CRIMES OF GRINDELWALD” MOVIE

Raisa () 2019

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas dan menghindari kebingungan dalam penggunaan bahasa kiasan dalam film. Penelitian ini cenderung untuk mengetahui jenis-jenis bahasa kiasan, bagaimana bahasa kiasan tersebut digunakan dan mengetahui jenis bahasa kiasan yang dominan dalam film Fantastic Beasts. Dalam penelitian ini, teori Knickerbocker dan Reninger (1974) digunakan untuk menganalisis data. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan data deskriptif dan kualitatif. Data kualitatif diambil dari kata-kata tertulis atau lisan untuk analisis deskriptif. Data penelitian diperoleh dengan membaca buku teks, jurnal, dan naskah film. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa bahasa kiasan dalam naskah atau film dialog. Terdapat 16 data kandungan bahasa kiasan yang terdapat dalam film “Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald yaitu terdapat 6 jenis bahasa kiasan yang terdiri dari hiperbola dengan 4 kemunculan (25%), simile dengan 3 kemunculan (18,75%) metonymy dengan 3 kejadian (18,75%), kiasan dengan 3 kejadian (18,75%), personifikasi dengan 2 kejadian (12,5%), dan sinekdoke dengan 1 kejadian (6,25%). Hal ini menunjukkan bahwa jenis bahasa kiasan yang dominan dalam film tersebut adalah hiperbola. Oleh karena itu terbukti bahwa bahasa kiasan terjadi dalam naskah film ini

FIGURATIVE LANGUAGE IN BRUNO MARS SELECTED SONGS

Tanjung, Marina () 2019

Penelitian ini berkaitan dengan analisis tentang bahasa kiasan. Bahasa kiasan atau majas adalah kata indah yang memiliki makna tersirat. Terkadang, orang tidak dapat menyerap makna bahasa kiasan dengan benar. Karena kiasan tidak dapat diterjemahkan kata demi kata, orang harus berpikir lebih dalam untuk memahami apa yang dikatakan penulis atau pembicara dalam bahasa kiasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis makna kiasan yang ditemukan dalam lagu-lagu pilihan Bruno Mars dan untuk menganalisis dan mendeskripsikan makna bahasa kiasan yang digunakan dalam lagu-lagu pilihan Bruno Mars. Materi dan informasi yang berkaitan dengan bahasa kiasan dari buku-buku tata bahasa dan juga media internet. Sebagai hasilnya, penulis menyimpulkan bahwa ada empat jenis bahasa kiasan. Data yang penulis kumpulkan adalah tiga puluh empat (34) kalimat. Kalimat tersebut terdiri dari metafor tujuh (7), kalimat terdiri dari personifikasi lima (5), kalimat terdiri dari simile tujuh (7) dan kalimat terdiri dari hiperbola lima belas (15).

FITUR KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM SURAT DINAS DI UNIVERSITAS

Erwina, Emmy () 2023

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran fitur kesalahan penggunaan ejaan dalam penyusunan surat dinas dan mengetahui faktor penyebab kesalahan bahasa tulis pada surat dinas di salah satu Universitas di Kota Medan. Prosedur penelitian ini menggunakan prosedur analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan fitur kesalahan pemakaian ejaan secara objektif. Metode pengumpulan data di dalam penelitian ini berbentuk metode dokumentatif. Metode analisis informasi dengan prosedur analisis kesalahan berbahasa yakni, identifikasi informasi, klasifikasi informasi, serta penentuan frekuensi kesalahan. Sumber informasi penelitian ini berbentuk surat dinas yang ditulis di salah satu Universitas di Kota Medan. Informasi riset berbentuk bahasa tulisan yang mengandung kesalahan penggunaan ejaan. Hasil riset menunjukkan adanya kesalahan penggunaan ejaan, serta kesalahan tersebut tercantum dalam kesalahan antarbahasa (interlanguage erros) seperti, (a) Transfer bahasa (language transfer), (b) Transfer latihan (transfer of traning). Rendahnya kemampuan bahasa Indonesia penulis surat menjadi penyebab timbulnya kesalahan berbahasa. Hasil riset ini dapat membantu instansi-instansi lain agar lebih peduli terhadap pemakaian bahasa Indonesia, dan diangap penting untuk diadakan pelatihan penulisan surat resmi oleh lembaga yang berwenang. Kata Kunci: Kesalahan Berbahasa, Surat Dinas, Bahasa Indonesia

Five Language Style in The Sea Speaks His Name Novel by Leila S. Chudori

Rifani Andrian Putri () 2023

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis gaya bahasa dan mengetahui fungsi bahasa yang berkaitan dengan lima gaya bahasa dalam novel The Sea Speaks His Name. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Sumber data diambil dari novel The Sea Speaks His Name. Data dikumpulkan dari teks narasi dan dialog dalam novel The Sea Speaks His Name. Jenis gaya bahasa diklasifikasikan berdasarkan teori Martin Joss The Five Clocks (1976). 'Jam' adalah tingkat formalitas dalam bahasa Inggris lisan dan tulisan, dan yang lainnya difokuskan untuk menggambarkan fungsi bahasa berdasarkan Holmes (2001). Terdapat 24 data, dan hasil penelitian ini adalah 1 (satu) data sebagai Gaya Formal, 7 (tujuh) data sebagai Gaya Konsultatif, 11 (sebelas) data sebagai Gaya Santai, dan 5 (lima) data sebagai Gaya Intim yang digunakan dalam novelnya. Fungsi bahasa dianalisis dari 24 data gaya bahasa; fungsi ekspresif (6 ucapan), fungsi direktif (4 ucapan), fungsi referensial (7 ucapan), fungsi puitis (2 ucapan), fungsi metalinguistik (1 ucapan), fungsi fatik (4 ucapan).

Folklor dan Humor : Cerita Baidaba dan Kisah Nasruddin Hoja

Erwina, Emmy () 2023

Cerita yang mengandung nilai-nilai pendidikan dan pembelajaran bagi pembaca. Mengajar bertutur dengan cara menghibur

Four Translation Procedures In The Subtitle Of Brave Movie

Sri Ulina Pinem () 2023

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur penerjemahan pada subtitle film Brave dan untuk mengetahui bagaimana prosedur penerjemahan yang digunakan dalam subtitle bahasa Inggris ke dalam subtitle bahasa Indonesia dalam film tersebut. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengungkap temuan menggunakan konsep prosedur penerjemahan Newmark (1988) dengan empat teori transposisi, modulasi, reduksi dan naturalisasi. Data yang digunakan adalah ujaran dan untuk menjelaskan prosedur penerjemahan dalam menerjemahkan subtitle film Brave, data tersebut diperoleh dengan cara menonton film Brave dengan sumber datanya adalah dengan membaca subtitle film Brave bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, mengidentifikasi naskah, memilih, mengklasifikasikan dan menganalisisnya berdasarkan teori prosedur penerjemahan. Hasil penelitian dari analisis data terkait menunjukkan bahwa terkumpul 173 data dengan 95 transposisi, 38 modulasi, 20 reduksi, dan 20 naturalisasi.

GESTURE IN BTS MUSIC VIDEO BLOOD, SWEAT, AND TEARS: SEMIOTIC APPROACH

HADISTY CHAIRANI RAWA () 2023

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna semiotik dan mengetahui jenis-jenis gestur dalam BTS Blood, Sweat, and Tears. Secara teori, Roland Barthes membahas tiga makna semiotik: denotatif, konotatif, dan mitos. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengkaji substansi makna fenomena. Peneliti menggunakan buku, skripsi, jurnal, dan gambar visual yang diambil dari video musik BTS Blood, Sweat, and Tears sebagai sumber data untuk mendukung analisis. Hasil penelitian ini: terdapat 10 data dimana setiap data mempunyai satu sampai empat adegan. Dari 10 data tersebut terdapat tipe-tipe gestur yang meliputi 6 data termasuk tipe gestur ilustrator, 2 data termasuk tipe gestur embellishment, dan 2 data termasuk tipe gestur ilustrator. Dari sekian semiotika yang dihadirkan, makna video musik ini adalah kisah perlawanan, penyangkalan, dan akhirnya penerimaan. Seseorang tidak dapat berdiri di museum kehidupannya selamanya dan mendambakan kenang-kenangan masa lalu. Dunia adalah tempat hubungan kompleks antara terang dan gelap, baik dan jahat, kebajikan dan dosa. Saat kita melewati ambang pubertas, kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang membentuk hidup kita. Tidak ada seorang pun yang kebal terhadap godaan kehidupan seperti itu dan melihatnya, memahaminya apa adanya, dan membuat pilihan itulah yang bisa kita lakukan. Tidak ada seorang pun yang tidak tersentuh oleh kegelapan

Hate Speech Addressed to Puan Maharani on Social Media: Pragmatic Approach

ANGGRI FADHILAH TANJUNG () 2023

Konteks penelitian ini adalah bagaimana perilaku masyarakat saat berbincang di media sosial, khususnya Instagram, yang sedang berkembang pesat. Saat mengutarakan pendapatnya di media sosial, seringkali seseorang melanggar etika dan peraturan. Beberapa dari individu tersebut bahkan akan menggunakan bahasa untuk mempermalukan, meremehkan, merendahkan, dan mencemarkan nama baik orang atau kelompok lain. Hal ini biasa disebut dengan ujaran kebencian. Penelitian ini membahas tentang analisis ujaran kebencian yang ditujukan kepada Puan Maharani di Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ujaran kebencian dan memperjelas maksud dari ujaran kebencian yang ditujukan kepada Puan Maharani di instagram. Metode penelitian kualitatif diterapkan dalam penelitian ini. Objek penelitiannya adalah Puan Maharani. Penelitian ini menggunakan teori Mondal dkk (2017) dalam menentukan jenis ujaran kebencian dan Teori Kreidler (2002) dalam memperjelas maksud dari ujaran kebencian. Datanya berupa kata dan kalimat. Sumber datanya adalah postingan akun Instagram. Terdapat 17 data dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah (1) terdapat sembilan jenis ujaran kebencian dari rentang tertinggi hingga terendah, seperti gender, fisik, perilaku, golongan, agama, ras, orientasi seksual, etnis, disabilitas. (2) Ada lima maksud yang dilakukan pengguna media sosial dari tingkat tertinggi hingga terendah, yaitu menghina, menyindir, mengejek, menuduh, menyalahkan.

HUBUNGAN KEKERABATAN BAHASA SUNDA DAN BAHASA BANTEN

Erwina, Emmy () 2015

The study compares the similiarities or resemblances of meaning forms and elements assumed exist in a genetic relationship betweet Sundanese and Banten language since those langiase derived from the same root. The classification techniques used for identifiying the degree of genetic relationships between Sundanese and Banten language is based on lexicostatical method which applies smoe steps; collecting basic vocabulary of cognate languages, determining which pairs of words are cognate, computing the time depth or time split, computing the range error to determine the probability of more appropriate time split. The result of the study shows that based on 200 wordlists of Sundanese and Banten language, there are 195 set of pairs which considred complete. Five glosses don't have pairs are cognate, or only 45% words are cognate. Furthermore the slit time between Sundanese and Banten language shows that boths of languages were thoughts to be a single language at about 1,8 thousands years ago.