Title
Now showing items 56-60 of 97
OBJEK WISATA KUIL GANGOJI (GANGOJI NO KANKOU MEISHO)
Abdillah, Fauzhan Shabri () 2022Asukadera (Kuil Gangoji) adalah kuil berskala besar tertua di Jepang, yang terdiri dari pagoda bertingkat lima (tō), aula utama (kondō) yang di kelilingi oleh koridor beratap (kairo), aula pertemuan (kōdō), dan beberapa bangunan pendukung lainnya. Dan gerbang (mon) yang menjadi akses masuk ke komplek Asukadera. Kuil ini dibangun dengan mendatangkan pekerja dari Paekche, dan melakukan proses pembangunan yang cukup lama. Karena untuk membangun sebuah kuil berskala besar, dibutuhkan tenaga yang besar pula. Sebelum mereka melakukan pembangunan pada bangunan, mereka harus terlebih dahulu mempersiapkan bahan-bahan untuk pembangunan, seperti kayu, batu, tanah liat, dan lain-lain. Mereka membangun pertama kali adalah pagoda, lalu disusul dengan kondō dan bangunan lainnya. Setiap bangunan yang ada di Asukadera memiliki fungsinya masingmasing. Seperti kondō yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan lukisan atau patung-patung Buddha, juga digunakan menyimpan benda-benda yang disucikan. Pagoda yang berfungsi sebagai tempat peninggalan-peninggalan Buddha. Aula pertemuan (kōdō) yang berfungsi sebagai tempat pertemuan atau tempat pembelajaran. Tujuan penulisan ini secara garis besar bertujuan untuk mengetahui sejarah dan latar belakang dibangunnya Asukadera, serta mengetahui fungsi dan makna dari setiap bangunan yang ada di Asukadera. Karya tulis ini menggunakan metode kepustakaan, dan hasil penelitian topik yang sejenis. Kata kunci : Kuil Gangoji, Pembangunan, Agama dan Keyakinan
PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA (PUEBI): KATA BAKU BAHASA INDONESIA & BAHASA IKLAN DI TELEVISI INDONESIA
Erwina, Emmy () 2024Buku ini ditulis khusus untuk pelajar, guru, mahasiswa, dan dosen di perguruan tinggi serta masyarakat umum. Dengan mem-bahas dan mempelajari kata-kata baku dalam buku ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui kata-kata yang seharusnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini juga dilengkapi dengan materi (1) Salinan Peraturan Presiden Tentang Penggunaan Bahasa Indonesia Nomor 63 Tahun 2019 (bukan format asli), (2) Salinan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) berdasarkan PERMENDIKBUD Nomor 50 Tahun 2015, dan (3) Salinan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No.146/U/2004 Tentang Penyempurnaan Pedoman Umum Pembentukan Istilah Menteri Pendidikan Nasional.
PEMAKAIAN UNGKAPAN SUMIMASEN DALAM SITUASI TUTUR (HATSUGEN JOKYO NI OKERU SUMIMASEN NO HYOGEN NO SHIYOU)
Manalu, Roy Sarsanto () 2022Tindak tutur adalah ujaran yang dibuat sebagai bagian dari interaksi social yang di dalamnya terdapat tindakan. Dengan mengucapkan sesuatu, penutur juga melakukan sesuatu.Peristiwa tutur merupakan peristiwa sosial karena menyangkut pihak-pihak yang bertutur dalam satu situasi dan tempat tertentu.Di Jepang ter-dapat beberapa ungkapan yang sering di gunakan dalam sehari-hari. Ungkapan tersebut merupakan 挨拶 (aisatsu). 挨拶 (aisatsu) dalam bahasa Jepang, berarti “salam” dalam bahasa Indonesia. Salah satunya adalah ungkapan kata すみません (sumimasen). Sumimasen juga dipakai pada beberapa situasi tindak tutur selain meminta maaf (shazai), seperti berterima kasih (kansya), minta tolong (irai), dan menyapa atau menarik perhatian mitra tutur (yobikake).Pertama, saat digunakan sebagai ungkapan maaf, sumimasen sepadan dengan makna “sor-ry”,kedua saat digunakan sebagai ungkapan terimakasih, sumimasen sepadan dengan makna “thank you”, ketiga saat digunakan sebagai ungkapan untuk minta tolong, sumimasen sepadan dengan makna “could you help me”, dan ke empat saat digunakan sebagai ungkapan memanggil atau menarik perhatian mitra tutur, sumimasen memiliki arti sama. Sumimasen dapat dikatakan telah menjadi kata yang familiar di telinga orang-orang asing yang pernah mengunjungi atau menetap di Jepang. Hal ini mungkin disebabkan oleh seringnya orang Jepang mengucapkan kata ini. Sumimasen adalah suatu ungkapan maaf dalam bahasa Je-pang yang unik. Ungkapan ini tidak hanya bermakna sebagai ungkapan maaf saja melainkan ungkapan tersebut dapat bermakna seperti berterima kasih, atau menyapa seseorang.Sering kali menyamakan makna sumimasen dengan makna “ sorry” dalam bahasa Inggris.Sementara makna ungkapan sumimasen dalam baha-sa Jepang mempunyai pengucapan yang dapat dikatakan tinggi itu sendiri,tidak terbatas hanya pada situasi meminta maaf.Hal ini yang sering menyebabkan kesalahpahaman bagi orang asing non-pemelajar bahasa Jepang yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang penggunaan kata sumimasen.Tujuan penulisan ini secara garis besar bertujuan untuk memberitahukan dan memahami makna sumimasen salah satu ungkapan maaf bahasa Jepang yang tidak hanya digunakan pada situasi meminta maaf. Karya tulis ini menggunakan metode kepustakaan, dan hasil penelitian topik yang sejenis. Keyword : Ungkapan Maaf, Sumimasen, Situasi Tutur
Pemetaan dan Analisis Kesalahan Pengucapan Baku Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bigram
Erwina, Emmy;Tommy;Mayasari () 2021Indonesian language is increasingly being ignored, even the mass media often find the use of nonstandard language, so there is a uniformity in the use of words that often appear in scientific articles, especially those Indonesian. The uniformity of Indonesian pronunciation certainly confuses the general public, for example: television news viewers and radio listeners, to distinguish between standard and nonstandard forms. The non-uniformity of Indonesian pronunciation often occurs in official situations such as official speeches or presentations. Based on this phenomenon, this study aims to conduct an analysis and mapping study of standard pronunciation errors that arise in several public services and develops application tools as automatically tool that can detect errors from the use of standard words obtained from voice recording results in the form of vowel errors, diphthongs and consonants by implementing the bigram method. This research was conducted by collecting voice recordings of conversations, speeches, public speaking and other recordings deemed necessary, then continued with standard pronunciation errors analysis and mapping of these errors using a tool that applied the Bigram technique. Based on statistical information obtained from the detection and correction process that has been carried out, it can be obtained a mapping of the error types in the use of Indonesian standard that often occur in public service environment. The results of the mapping and statistical information obtained are used as the basis for developing programs that aim to improve the quality of the use Indonesian standard in the form of FGDs, socialization and counseling. The study result indicate the standard of pronunciation errors that occur in various circles including presenters and lecturers, then the results of data analysis are described in the form of tables and diagrams so it is seen the percentage of errors that occur.
PENGARUH BUDAYA MODIFIKASI BOSOZOKU BAGI KENDARAAN DI JEPANG (NIHON NI OKERU SHARYOU NI TOTTE NO BOUSOUZOKU NO HENKEI BUNKA NO EIKYOU)
Aziz, Muhammad Fadhil () 2022Bosozoku adalah kelompok anak muda Jepang yang memiliki minat modifikasi motor unik dan diluar pemikiran masyarakat umum, dijalanan kelompok bermotor Bosozoku sering menggunakan sepeda motor berknalpot berisik dengan kapasitas mesin besar dan berkecepatan tinggi sebagai acuan. Dalam culture modifikasi Jepang, tidak ada aturan atau menjudge kalau modifikasi tertentu itu salah. Setiap modifikasi adalah kreatifitas dan seni yang harus dilestarikan, terlebihnya konsep modifikasi Bosozoku, dengan konsep yang reckless, diluar kepala masyarakat Jepang umum pada saat itu. Tetapi sekarang ini, culture modifikasinya dapat menginspirasi banyak pecinta otomotif di dunia untuk memodifikasi kendaraan dicintai. Dalam sejarah, Bosozoku adalah mantan tentara Kamikaze yang selamat dari peristiwa bunuh diri. Beberapa dari mantan tentara Kamikaze ternyata menjalani kehidupan seperti biasa. Setiap hari, beberapa mantan tentara Kamikaze berkumpul dan, seringnya mengadakan kegiatan perkumpulan. Sehingga rasa kekeluargaan pun semakin erat, dan di waktu bersamaan, tercipta kelompok bermotor yang mengambil inspirasi dari flim yang bertemakan kelompok bermotor Amerika Greasers “Rebel without a cause”. Dari inspirasi itu, beberapa mantan dari tentara Kamikaze tersebut sering berkelompok dijalanan dengan motor-motor yang berkecepatan tinggi, berisik, dan menganggu ketentraman masyarakat. Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk menambah wawasan dan mengetahui Bosozoku, inspirasi budaya modifikasi Bosozoku dan inspirasi Bosozoku dalam flim animasi Jepang. Karya tulis ini menggunakan metode kepustakaan, dan data hasil penelitian topik yang sejenis. Kata Kunci : Bosozoku, Modifikasi, kendaraan.