Title

[0-9] A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Now showing items 1-20 of 97

A SEMIOTIC ANALYSIS OF TRADITIONAL COSTUME IN NIAS SELATAN

Gee, Handriman () 2019

Penelitian ini membahas tentang analisis deskriptif pakaian adat di Nias Selatan. Rumusan masalah penelitian ini adalah, 1. Apa makna denotatif dan konotatif yang digunakan dalam pakaian adat di Nias Selatan? 2. Bagaimana maning denotatif dan konotatif diterapkan pada pakaian adat di Nias Selatan?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan makna denotatif dan konotatif pada pakaian adat di Nias Selatan dan untuk menemukan makna denotatif dan konotatif yang terdapat pada pakaian adat di Nias Selatan. Penelitian ini menggunakan teori Barthers. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis pakaian adat. Sumber data dalam penelitian ini pada dasarnya terbagi menjadi dua; data primer dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah pakaian adat Nias Selatan. Sedangkan data sekunder diambil dari beberapa buku yang berhubungan dengan penelitian saya. Berdasarkan teori Barthes, hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara denotasi makna kuning adalah warna dasar yang serupa dengan emas murni, sedangkan secara konotasi makna kuning adalah keluhuran, ketuhanan, kemuliaan dan kemakmuran. Secara denotasi arti putih adalah warna dasar yang serupa dengan kapas, sedangkan secara konotasi arti putih adalah kesucian, terang, dan aman, suci. Secara denotasi arti merah adalah warna dasar yang mirip dengan darah, sedangkan secara konotasi arti merah adalah keberanian, darah, atau totalitas seorang prajurit. Secara denotasi arti hitam adalah warna dasar yang mirip dengan warna arang, sedangkan secara konotasi arti hitam adalah kesedihan, kehancuran, malam, kegelapan, misteri, kematian, kehancuran, anggun.

ABRAHAM MASLOW`S HIERARCHY OF NEEDS CONCEPT IN FEMALE CHARACTERS OF HOLY MOTHER NOVEL BY RIKAKO AKIYOSH

Khairunnisa () 2019

Penelitian ini menganalisis karakter perempuan dalam novel Bunda Suci dan upaya mereka di tengah konflik yang mereka hadapi untuk mencapai tujuan mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap unsur intrinsik yang membangun novel ini dan pemenuhan kebutuhan tokoh perempuan yaitu tokoh utama Makoto Tanaka dan tokoh pendukung Honami menurut hierarki kebutuhan Abraham Maslow. Dalam tujuan ini, dua analisis utama dilakukan. Pertama, analisis struktural novel Bunda Suci meliputi tokoh dan penokohan, alur, dan latar. Kedua, analisis psikologi humanistik dengan menggunakan konsep hierarki kebutuhan Abraham Maslow. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah psikologi humanistik, melalui penelitian kepustakaan dan metode kualitatif. Tahap analisis dilakukan dengan mengumpulkan data yang relevan, kemudian dianalisis dengan teori struktural dan psikologi humanistik, setelah itu data disajikan secara deskriptif. Hasil analisis tokoh perempuan dalam novel Holy Mother Makoto Tanaka dan Honami dapat memenuhi semua kebutuhan berdasarkan konsep hierarki kebutuhan Abraham Maslow. Meskipun dalam pemenuhannya mereka melakukan berbagai hal yang melanggar hukum untuk mencapai kebutuhannya. Karena itu, hal itu membuat mereka mengalami kemunduran mental karena mengikuti keinginan terpendam mereka.

Adab Kita Berbahasa : Menawar Bahasa yang Benar dengan Bernalar

Dr. Shafwan Hadi Umry, M.Hum () 2020

PROFIL PENULIS Dr. Shafwan Hadi Umry, M.Hum dan Dr. Hj. Emmy Erwina, M.A

ALTERNATIF STRATEGI PENGAJARAN REMEDI UNTUK MEREDUKSI KESALAHAN - KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA

Erwina, Emmy () 2010

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengajukan alternatyif pengajaran remedi agar kesalahan-kesalahan tersbut tereduksi dan tidak berulang lagi pada pembelajaran selanjutnya. Metode penulisan menggunakan metode library reserach. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa kesalahan-kesalhan berbahasa Indonesia para pembelajaran BIPA meliputi; ketidakefektifan kalimat;kesalahan pemilihan kata sebanyak, kesalahan penggunaan afiks, tidak lengkapnya fungsi-fungsi kalimat, kesalahan pemakaian konjungsi, ketidaktepatan pemakaian yang, dan kesalahan dalam pembentukan jamak. Jadi kesalahan mencolok terjadi pada pembuatan kalimat yang efektif disusul kesalahan pemilihan kata, pemakaian afiks, dan tidak lengkapnyafungsi-fungsi dalam kalimat.

AN ANALYSIS OF MIXED-GENDER DIFFERENCES IN USING TABOO LANGUAGE ON “A BEAUTIFUL MIND” FILM

Ulum, Bahrul () 2019

Penelitian ini membahas tentang penggunaan bahasa tabu dalam film “A Beautiful Mind”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penelitian yang menggunakan bahasa tabu dalam dialog percakapan campuran gender, pria dan wanita dalam film berbahasa Inggris. Penelitian ini mengkaji perbedaan penggunaan bahasa tabu dalam strategi bicara dan percakapan pria dan wanita. Fenomena sosial erat kaitannya dengan sikap sosial yang telah diterapkan sebagai kerangka teori penelitian ini (Trudgill 2010:73) data yang dianalisis meliputi studi tentang perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan yang berhubungan dengan bahasa, Tabu dikaitkan dengan kata-kata tidak dikatakan dan khususnya dengan kata-kata dan ekspresi yang tidak digunakan. Berdasarkan analisis dialog yang telah diketahui wanita lebih banyak menggunakan tabu dalam konteks sesama jenis, sedangkan pria tidak menggunakan kata-kata tabu dalam pembicaraan satu jenis kelamin yang berlawanan dengan hasil yang diprediksi sebelumnya. Kata-kata tabu terkait dipilih dari dialog dengan topik tabu dalam film. Kemudian, menurut kategori semantik bahasa tabu, kata-kata tabu dikategorikan menjadi lima jenis: julukan, kata-kata kotor, kecabulan, kutukan dan pelecehan seksual. Perbedaan gender dalam penggunaan bahasa tabu ditunjukkan melalui kontras gambar dan perbandingan frekuensi akurasi masing-masing jenis. Berdasarkan analisis dialog yang diketahui wanita lebih banyak menggunakan kata tabu dalam konteks sesama jenis, sedangkan pria lebih sedikit menggunakan kata-kata tabu dalam pembicaraan sesama jenis berbanding terbalik dengan hasil yang diperkirakan sebelumnya.

Analisis Kesalahan Pengucapan Pada Program Talk Show Di Televisi Indonesia Emmy Erwina

Erwina, Emmy () 2020

Penelitian ini membahas tentang analisis kesalahan pengucapan pada talkshow yang terjadi di beberapa stasiun televisi di Indonesia. Data yang dianalisis merupakan data yang digunakan untuk mengetahui apakah bahasa lisan standar digunakan dalam acara bincang-bincang atau tidak dan apakah kesalahan yang ditemukan dalam acara bincang-bincang dipengaruhi oleh bahasa standar yang digunakan. Penelitian ini merupakan studi fonetik tentang bunyi dan pengucapan bahasa Indonesia. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada teori analisis kesalahan seperti Corder, Selinker, dan Richards. Hal ini juga didasarkan pada teori-teori linguistik struktural seperti yang dielaborasi oleh Pike dan yang dikemukakan oleh Kridalaksana dalam menganalisis kesalahan bunyi bahasa Indonesia. Rancangan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan analisis kesalahan dalam menganalisis data kesalahan yang dikumpulkan dari survei penonton talk show di setiap stasiun televisi di Indonesia. Penelitian dilakukan untuk menganalisis kesalahan bunyi vokal, diftong, dan konsonan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan yang ditemukan pada data adalah sebagai berikut: kesalahan antarbahasa seperti hypercorrection untuk menghindari penggunaan bahasa standar yang disebabkan oleh bahasa ibu seperti bahasa Jawa, Batak, dan bahasa gaul.

ANALISIS PERBEDAAN MAKNA DASAR KATA DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MALAYSIA (ANALYSIS OF WORD BASIC MEANING DIFFERENCES IN INDONESIAN AND MALAYSIAN LANGUAGE)

Erwina, Emmy () 2021

Penelitian ini membahas perbedaan makna bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia. Data yang dikumpulkan untuk dianalisis adalah tingkat kepahaman mengenai perbedaan makna dari kosa kata bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia yang memiliki bentuk sama, tetapi berbeda makna serta perbedaan makna dari kosa kata bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia yang memiliki bentuk berbeda, tetapi memiliki makna yang sama. Rancangan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan analisis perbedaan makna dari bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia yang dikumpulkan dari survei yang disebar kepada 141 responden berbentuk Google Form. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan tingkat kepahaman perbedaan penggunaan kata pada bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia. Temuan pada penelitian ini, peneliti akan menghasilkan data tentang tingkat pemahaman tentang perbedaan makna bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia serta perbedaan penggunaan kata di dalam bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia. Tingkat pemahaman responden terkait dengan penelitian ini, pemahaman yang terkait dengan bentuk kata sama, tetapi makna yang berbeda sebesar 78% untuk pemahaman yang baik terhadap klasifikasi makna ke dalam kosakata bahasa Indonesia yang benar dan sebesar 69,6% memiliki pemahaman yang baik terhadap klasifikasi makna ke dalam kosakata bahasa Malaysia yang benar. Untuk tingkat pemahaman responden terkait dengan penelitian ini, pemahaman yang terkait dengan bentuk kata yang berbeda tetapi memiliki makna yang sama sebesar 99% untuk pemahaman yang baik terhadap klasifikasi makna ke dalam kosakata bahasa Indonesia dan sebesar 98,7% memiliki pemahaman yang baik terhadap klasifikasi makna ke dalam kosakata bahasa Malaysia yang benar.

BENTUK DIALEK KANSAI DI JEPANG ( NIHON NI OKERU KANSAI BEN NO KATACHI )

Fanka, Hari () 2019

Dialek atau yang biasa disebut dengan logat, merupakan unsur utama pembentukan karakter suatu masyarakat. Kepribadian suatu masyarakat bisa dilihat dari dialek yang mereka gunakan, dan dengan dialek pula kita tahu identitas suatu suku ataupun kewarganegaraan seseorang. Dialek merupakan unsur penting yang harus dipelajari setelah bahasa jika seseorang ingin menjadi bagian dalam suatu masyarakat, sama halnya seperti di Indonesia yang mempunyai banyak suku dengan beragam bahasa dan logat masing-masing. Di Jepang pun ada logat – logat yang beragam di setiap daerah. Diantara semua logat yang ada di Jepang, dialek Kansai yang paling popular di Jepang, dikarenakan dialek ini dianggap dialek yang paling gaul dan tidak kaku, bahkan dialek Kansai ini pun terkenal sampai ke mancanegara, selain dipakai untuk interaksi sehari – hari oleh 22 juta orang lebih penduduknya. Dialek Kansai juga banyak dipakai pada anime, lagu – lagu ataupun seni melawak yang disebut manzai. Perlu juga diketahui bahwa dalam dialek Kansai tersebut ada sub-dialek yang ada disetiap daerah tergabung dalam wilayah Kansai, dan wilayah Kansai terdiri dari 7 provinsi besar di dalamnya. Orang – orang yang tinggal di wilayah Kansai cenderung lebih ramah dan suka bergaul dibandingkan orang – orang yang tinggal di daerah ibukota seperti Tokyo. Maka dari itu, penting untuk mempelajari dialek Kansai, karena selain dialeknya banyak hal menarik yang akan dijumpai di Kansai.

Bentuk Kesalahan Pengucapan Baku Bahasa Indonesia dalam Acara Resmi di Televisi Indonesia

Erwina, Emmy () 2023

Kesulitan Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bentuk kesalahan pengucapan baku bahasa Indonesia dalam acara resmi di televisi Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis deskrptif kualitatif yaitu mengklasifikasikan data dengan cara menonton, menyimak, dan mendengarkan acara televisi dan mencatat serta memastikan data yang ditemukan berdasarkan kesalahan pengucapannya. Setiap data kesalahan dipisahkan dari setiap stasiun televisi dan akan terlihat kesalahan pengucapan baku bahasa Indonesia secara tertulis dari setiap sumber data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa teknik simak dan catat. Teknik analisis data dengan prosedur analisis kesalahan berbahasa yaitu identifikasi data, klasifikasi data, dan penentuan frekuensi kesalahan. Sumber data penelitian ini berupa bahasa lisan yang mengandung kesalahan pengucapan baku bahasa Indonesia pada berita televisi yang ada di televisi Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesalahan pengucapan bahasa Indonesia baku, dan kesalahan tersebut termasuk ke dalam kesalahan antarbahasa (interlanguage erros) yaitu, (a) Transfer bahasa (language transfer), (b) Transfer latihan (transfer of traning). Kurangnya perhatian para pembawa acara, dan reporter di televisi Indonesia untuk memartabatkan bahasa Indonesia baku. Hal ini karena kurangnya motivasi dalam bersikap tentang pengucapan baku bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini dapat membantu stasiun-stasiun pertelevisian di Indonesia dalam memartabatkan pengucapan baku bahasa Indonesia, serta perlunya diadakan pelatihan berbahasa Indonesia oleh lembaga yang berwenang.

CATEGORY SHIFTS IN THE ENGLISH-INDONESIAN TRANSLATION OF WEBTOON COMIC’S “NOBLESSE”

Azari , Muhammad () 2019

Penelitian ini berfokus pada pergeseran kategori dalam terjemahan bahasa Inggris-Indonesia komik webtoon Noblesse. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis pergeseran kategori dalam komik webtoon Noblesse, mengidentifikasi dan mendeskripsikan yang terjadi terkait dengan pergeseran kategori dalam komik webtoon Noblesse dan mengetahui pergeseran kategori yang paling dominan terdapat pada komik webtoon Noblesse. Penelitian ini menggunakan teori Catford (1965). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber datanya adalah komik webtoon Noblesse, datanya adalah ucapan-ucapan berdasarkan teks komik webtoon Noblesse. Data dianalisis berdasarkan pergeseran terjemahan yang didasarkan pada teori Catford (1965) yang berfokus pada pergeseran kategori, yaitu: unit, struktur, kelas, intrasistem. Data penelitian ini teks Noblesse terdiri dari 57 teks yang diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, yaitu: 20 kasus pergeseran unit, 17 kasus pergeseran struktur, 9 kasus pergeseran kelas, dan 11 kasus pergeseran intra-sistem. Pergeseran kategori yang paling dominan adalah pergeseran unit (20 kasus atau 35%)

CIRCUMSTANTIAL ELEMENTS ON POLITIC ISSUES IN THE JAKARTA POST: SYSTEMIC FUNCTIONAL GRAMMAR APPROACH

Siahaan, Rona Uli () 2019

Kajian ini difokuskan pada unsur-unsur tidak langsung yang tersirat pada pasal-pasal politik. Penelitian ini menggunakan teori Systemic Functional Grammar yang dikembangkan oleh M.A.K Halliday. Halliday membagi unsur-unsur sirkumstansial menjadi sembilan jenis seperti: luas, lokasi, cara, sebab, kontingensi, iringan, peran, materi, dan sudut. Penulis bermaksud menganalisis penelitian ini untuk mengetahui jenis elemen sirkumstansial yang dikembangkan oleh Halliday yang diperoleh dari e-book yang memuat isu-isu politik di Jakarta Post dengan menggunakan sistem transitivitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam menganalisis data dimana data dalam penelitian ini adalah artikel-artikel politik pada surat kabar harian Jakarta Post: 22 Mei 2019 vol.37 no.023, 24 Mei 2019 vol.37 no.025. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 55 klausa keadaan yang ditemukan dari tiga pasal politik, 22 klausa adalah Lokasi keadaan dengan (40%) sebagai jenis unsur keadaan yang paling dominan; 9 klausa adalah tingkat keadaan dengan (16,36%) sebagai posisi kedua; baik keadaan cara dan kontingensi memiliki persentase yang sama dengan (12,73%) juga keadaan peran dan sudut memiliki persentase yang sama dengan (3,63%). Sementara itu, keadaan materi yang tidak ditemukan pada ketiga pasal politik memiliki persentase 0%.

CODE MIXING IN KARONESE AND INDONESIAN: SOCIOLINGUISTIC STUDY

Sembiring, Annisa Putri () 2021

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis campur kode dan alasan mengapa penjual dan pembeli menggunakan campur kode dalam berbicara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah para penjual pasar tradisional Simalingkar yang berjumlah tiga orang penjual. Instrumen untuk mengumpulkan data adalah rekaman. Analisis data dapat disimpulkan bahwa jenis campur kode dalam penelitian ini adalah penyisipan kata, penyisipan frasa, dan penyisipan kalimat. Sedangkan frekuensi data dalam penelitian ini adalah penyisipan kata sebesar 19,56%, penyisipan frasa sebesar 34,78% dan penyisipan kalimat sebesar 45,65%. Kata kunci: campur kode, bahasa Karo dan bahasa Indonesia, pasar tradisional Simalingkar.

CODE MIXING USED IN “ONE PRIDE MMA” TELEVISION PROGRAM ON TV ONE CHANNEL

Rozali, Muhammad Bayu () 2019

Penelitian ini difokuskan pada fenomena Code Mixing yang digunakan dalam Program Televisi “One Pride MMA” di Tv one Channel. Metode kualitatif diterapkan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis campur kode yaitu leksikalisasi penyisipan, pergantian, dan kongruen. Penelitian ini menggunakan teori Musyken (2000). Penulis memperoleh data dari buku teks, Jurnal, youtube, dan sumber lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 29 kemunculan (78,3%) penyisipan, 5 kemunculan (13,5%) pergantian, dan 3 kemunculan (8,1%) leksikalisasi kongruen. Jenis campur kode yang dominan pada objek ini adalah penyisipan dengan 29 kejadian (78,3%)

CONNOTATIVE AND DENOTATIVE MEANING USED IN “LAMBE TURAH” INSTAGRAM ACCOUNT

Sari, Bella Indah () 2019

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna denotatif dan konotatif yang berfokus pada akun instagram Lambe Turah. Penelitian ini menggunakan teori Semantic Types of Meaning berdasarkan teori Abdull Chaer. Chaer membagi jenis makna semantik menjadi delapan kategori, yaitu: makna leksikal dan gramatikal, makna referensial dan non-referensial, makna denotatif dan konotatif, makna kata dan makna istilah, makna konseptual dan makna asosiatif, makna idiomatik dan peribahasa, makna kias. ,lokus,ilokusi dan makna perlokusi.mPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis makna yang diimplementasikan dalam data. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam menganalisis data. Data dalam penelitian ini adalah postingan komentar instagram Lambe Turah. Ada 2 jenis makna semantik yang dianalisis dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 24 klausa yang mengandung proses relasional. Makna konotatif (45,83%) merupakan tipe proses relasional yang paling dominan kedua, makna denotatif (54,16%) merupakan tipe proses relasional yang paling dominan.

CONVERSATIONAL IMPLICATURES FOUND IN THE DIALOGUE OF THE SIXTH SENSE MOVIE

PRATAMA, YUDI APRIANDI () 2021

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikatur percakapan dan penerapan prinsip kerja sama yang terdapat dalam dialog film The Sixth Sense. Analisis berdasarkan metodologi kualitatif yang menitikberatkan pada tiga permasalahan, yaitu: (1) pelanggaran maksim apa saja yang ditemukan dalam film The Sixth Sense?; (2) pelanggaran maksim apa yang paling dominan ditemukan dalam film The Sixth Sense?; dan (3) berapa banyak dialog yang mengandung prinsip kerja sama yang ditemukan dalam film The Sixth Sense? Hasil penelitian menunjukkan tujuh belas pelanggaran maksim meliputi delapan data melanggar maksim kualitas, tiga data melanggar maksim kuantitas, tiga data melanggar maksim tata krama, dan tiga data yang melanggar maksim relevansi. Peneliti juga menemukan enam data prinsip kerja sama dalam objek penelitian. Teori tersebut berhasil diterapkan terhadap data pelanggaran maksim dan prinsip kerja sama dalam film The Sixth Sensemovie. Kata kunci: Implikatur Percakapan, Prinsip Kerja Sama, Pelanggaran Maksim, Film.

DERIVATIONAL AFFIXES FOUND IN THE HEADLINE OF THE JAKARTA POST NEWSPAPER

Pinem, Max Sudibyo () 2019

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis jenis dan perubahan kelas kata derivasi pada headline Surat Kabar The Jakarta Post. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data utama penelitian ini terkait dengan beberapa buku teks morfologi yang dikembangkan oleh O’ Grady dan data lainnya diambil dari headline surat kabar The Jakart Post. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi jenis-jenis derivasi dan mendeskripsikan bagaimana mereka digunakan dalam sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua jenis derivasi yang ditemukan oleh para witer yaitu derivasi prefiks yang menambahkan morfem di awal dan derivasi sufiks yang menambahkan morfem di akhir basis. Temuannya adalah prefiks memiliki 10 kemunculan dan afiks memiliki 29 kemunculan. Berdasarkan temuan, disimpulkan bahwa bentuk imbuhan ada pada headline surat kabar The Jakarta Post.

Derivational Affixes Used in Inside Out Movie Directed by Pete Docter

ANDRIANI SUNJAYA () 2023

Penelitian ini dilakukan berdasarkan gagasan akan pentingnya memiliki pengetahuan mendalam tentang kata-kata untuk membantu individu dalam memperoleh dan belajar bahasa dengan baik untuk komunikasi yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis derivasional afiks dan cara derivasional afiksnya berkontribusi terhadap pembentukan kata-kata baru dalam film Inside Out berdasarkan teori morfologi yang dijelaskan oleh Lieber karena film merupakan alat dalam pembelajaran bahasa baru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan data dikumpulkan dari seluruh dialog yang mengandung imbuhan derivasional film. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data spiral. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 139 kata turunan yang digunakan dalam Inside Out film muncul dalam 10 jenis prefiks dan 27 jenis sufiks. Awalan re- dan un- merupakan imbuhan turunan yang paling sering digunakan, sedangkan akhiran –ly dan –ion adalah sufiks turunan yang paling sering digunakan dalam film. Hasilnya juga menunjukkan bahwa sebagian besar prefiks menghasilkan kata-kata baru dengan mengubah arti kata dasar, sedangkan sebagian besar sufiks menciptakan kata baru dengan mengubah kelas kata dasar yang dimilikinya.

DIALECTS IN BAHASA INDONESIA WITHIN JAVANESE AND BATAKNESE CROSS-CULTURAL MARRIAGE COMMUNITY

Saraswaty, Kania () 2019

Penelitian ini membahas tentang analisis deskriptif Dialek Bahasa Indonesia Dalam Komunitas Perkawinan Lintas Budaya Jawa dan Batak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apa saja variasi kosakata yang terdapat dalam tuturan sehari-hari bahasa Batak dan Jawa? (2) Jenis leksikal apa saja yang terdapat dalam dialek perkawinan lintas budaya? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi kosakata yang terdapat dalam tuturan sehari-hari, untuk mengidentifikasi dampak dialek dalam perkawinan lintas budaya bagi kedua belah pihak dan sosial. Penelitian ini menggunakan teori David Crystal (2006). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis dialek. Sumber data penelitian ini adalah dari lima pasangan suami istri lintas budaya (Batak dan Jawa) di Sei Mati, Medan Maimun, Medan. Penelitian dari penelitian ini menemukan bahwa (1) tidak semua orang tahu bagaimana berbicara dalam bahasa daerah mereka (2) Bahasa Indonesia paling banyak digunakan dalam pernikahan lintas budaya di Sei Mati, Medan Maimun, Medan.

FENOMENA HIKIKOMORI DI JEPANG (NIHON NI HIKIKOMORI NO GENSHO)

Sanjaya, Raja Agam Phonna () 2019

Hikikomori merupakan sebuah fenomena di Jepang yang terjadi pada seseorang yang melakukan penarikan diri dari lingkungan sosial dikarena kan suatu alasan. Istilah hikikomori diciptakan oleh seorang psikologi Jepang Dr.Tomaki Saito.Menurut Dr.Tomaki seorang penderita hikikomori biasa tidak melakukan hubungan sosial dalam jangka waktu minimal 6bulan hingga bertahun-tahun. Hikikomori banyak dialammi oleh kalangan muda usia 14 hingga 30 tahun. Seseorang menjadi pelaku hikikomori dikarenakan beberapa kejadian yang menimpanya.Kejadian tersebut kebanyakan berasal dari lingkungan di sekitar pelaku hikikomori, seperti lingkungan rumah, sekolah, dan lingkungan sosialnya.Selain itu faktor individu juga berpengaruh untuk menjadikan seseorang menjadi hikikomori.Seperti si pelaku mengalami gangguan perkembangan psikologis sejak ia masih kecil

FIGURATIVE LANGUAGE FOUND IN “FANTASTIC BEASTS: THE CRIMES OF GRINDELWALD” MOVIE

Raisa () 2019

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas dan menghindari kebingungan dalam penggunaan bahasa kiasan dalam film. Penelitian ini cenderung untuk mengetahui jenis-jenis bahasa kiasan, bagaimana bahasa kiasan tersebut digunakan dan mengetahui jenis bahasa kiasan yang dominan dalam film Fantastic Beasts. Dalam penelitian ini, teori Knickerbocker dan Reninger (1974) digunakan untuk menganalisis data. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan data deskriptif dan kualitatif. Data kualitatif diambil dari kata-kata tertulis atau lisan untuk analisis deskriptif. Data penelitian diperoleh dengan membaca buku teks, jurnal, dan naskah film. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa bahasa kiasan dalam naskah atau film dialog. Terdapat 16 data kandungan bahasa kiasan yang terdapat dalam film “Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald yaitu terdapat 6 jenis bahasa kiasan yang terdiri dari hiperbola dengan 4 kemunculan (25%), simile dengan 3 kemunculan (18,75%) metonymy dengan 3 kejadian (18,75%), kiasan dengan 3 kejadian (18,75%), personifikasi dengan 2 kejadian (12,5%), dan sinekdoke dengan 1 kejadian (6,25%). Hal ini menunjukkan bahwa jenis bahasa kiasan yang dominan dalam film tersebut adalah hiperbola. Oleh karena itu terbukti bahwa bahasa kiasan terjadi dalam naskah film ini