Title
Now showing items 91-95 of 102
STUDI MEKANISME PEMBENTUKAN CHIP PROSES PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT PVD DAN CVD BERLAPIS
Syah, Veri Akhmal Ramadhan () 2022Dalam studi pemesinan, sisa dari pemotongan yang dikerjakan dalam pemesinan disebut chip (geram), chip yang dihasilkan dari proses pemesinan memiliki bentuk dan ketebalan yang berbeda, bentuk chip yang dihasilkan pada proses pembubutan memiliki karakteristik yang sangat berkaitan dengan mode aus pahat. penting untuk mengenal mekanisme dasar yang mempengaruhi pembentukan chip untuk mengembangkan cutting tools (pahat potong) yang efisien. Penyelidikan pembentukan chip dimulai sekitar Perang Dunia II dengan peningkatan penggunaan mesin pemotong yang kuat dan lebih bertenaga, umumnya untuk pemotongan logam dengan munculnya pemotong baja kecepatan tinggi baru. Parameter pembubutan utama yaitu kecepatan potong, laju pemakanan, kedalaman potong ,geometri pahat dan bahan pahat memiliki pengaruh yang signifikan untuk mengontrol pembentukan chip.Benda kerja yang digunakan pada penelitian ini adalah Baja AISI 4340 (48 ± 1 HRC) dan pahat yang digunakan adalah pahat PVD dan CVD berlapis.Alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan chip pada penelitian ini adalah software Micro Capture Plus.Pada proses pembubutan dilakukan 8 kondisi pemotongan menggunakan mesin bubut CNC.Pada hasil akhir penelitian pembubutan kering ini didapatkan variabel-variabel yang paling signifikan terhadap ketebalan chip adalah dengan kondisi pemotongan optimal yaitu V =180 m/min , vf =352,4 mm/min maka mendapatkan karakteristik ketebalan chip senilai a =0,934 mm. Kata kunci : Ketebalan Chip,Pembubutan Kering,Baja AISI 4340,Minitab
STUDI SISTEM PEMELIHARAAN JALAN KERETA API (Studi Kasus Jalur Medan-Tebing Tinggi)
Marpaung, Dodi Anggara () 2022Kereta api menjadi salah satu alternatif transportasi darat yang nyaman, aman dan murah. Hal ini tergantung pada kondisi sarana dan prasarana yang sempurna. Untuk menjaga agar pengetahuan pengoperasian perkeretaapian tetap dalam keadaan yang baik, maka perlu dilakukan pemeliharaan secara berkala untuk menjamin keselamatan, kenyamanan, keamanan, dan ketepatan lalu lintas perkeretaapian. Pemeliharaan berkala meliputi pemeliharaan harian dan pemeliharaan rutin, yang dilakukan dengan benar dalam waktu satu tahun. Dengan demikian semakin jelas bahwa kebutuhan akan pemeliharaan mutlak diperlukan agar perkeretaapian dalam kondisi baik dan aman selama masa perencanaan yang dilalui oleh perkeretaapian tersebut. Pemeliharaan dan pengelolaan prasarana perkeretaapian merupakan dua sisi mata uang yang sama dengan sistem pengelolaan pemeliharaan prasarana perkeretaapian. Perencanaan program pemeliharaan merupakan aspek terpenting dalam manajemen pemeliharaan perkeretaapian. Perencanaan yang cermat menghasilkan sistem manajemen pemeliharaan perkeretaapian yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, perawatan track tahunan yang tepat dan efisien diperlukan untuk menjaga performa track tetap normal dan aman. Rel kereta api yang tidak terawat mengalami penurunan kualitas kinerja dan menyebabkan kerusakan fisik. Misalnya, kegagalan rel (rel rusak, aus, tidak rata), sambungan rel, kerusakan draft, kerusakan bantalan, keruntuhan rel. , dan bahkan di tikungan. Kata kunci: Kereta Api, Moda Transportasi, Jalan Rel
Supply chain management of entrepreneurial competence through cultural orientation and cross cultural competence
Bulan, Tapi Rondang Ni () 2021This study aims to determine the effect of individual and external factors on cultural orientation and cross-cultural competence and their impact on the formation of entrepreneurial competence. The research is quantitative verification research. The analysis and observation unit of this research are SME entrepreneurs in the creative fashion industry in North Sumatra who have already carried out international business activities. The study involved 129 samples taken randomly from SME entrepreneurs in North Sumatra. Data were analyzed using partial least squares (PLS). From the results of this study, it is shown that individual factors and external factors can play a role in the formation of cultural orientation and cross-cultural competence of entrepreneurs. However, in the formation of entrepreneurial competencies, it is shown that only individual factors can have an influence on entrepreneurial competence. In addition, this study also found a direct relationship between cultural orientation and cross-cultural competence with entrepreneurial competence.
Supply chain performance and visit interest of restaurants: The Role of Buzz and Viral Marketing Strategic
aditi,bunga (),arifin djakasaputra (),dwi dewianawati (),soegeng wahyoedi (),titin () 2021Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara buzz dan strategi viral marketing terhadap kinerja rantai pasok dan minat kunjungan restoran di Banten Indonesia. Jenis penelitian ini menggunakan explanatory dengan pendekatan kuantitatif menggunakan analisis varians berbasis SEM, hal ini dikarenakan variabel dependen dan independen dalam penelitian ini berjumlah lebih dari satu sehingga dapat menggunakan SEM berbasis varians untuk merangkum rumusan analisis. Penelitian dilakukan terhadap 120 responden pemilik restoran di provinsi tersebut. Banten Indonesia. Penyebaran kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu penyebaran kuesioner online melalui google form kepada konsumen pemilik restoran. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan sampel yang tidak disengaja. Hasil penelitian ini adalah buzz marketing berpengaruh signifikan terhadap kinerja rantai pasok, buzz marketing berpengaruh signifikan terhadap minat kunjungan, viral marketing berpengaruh signifikan terhadap kinerja rantai pasok, viral marketing berpengaruh signifikan terhadap minat kunjungan, minat kunjungan memiliki efek signifikan pada kinerja rantai pasokan.
SURAT PENCATATAN CIPTAAN : MODEL PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PBP BERBANTUAN TIK (MODEL PKKB_PBP-TIK)
Bulan, Tapi Rondang Ni () 2023MODEL PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN