Title

[0-9] A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Now showing items 36-40 of 55

EVALUASI OPTIMALISASI TIME SCHEDULE PADA PROYEK REVITALISASI SMA NEGERI 2 PLUS PANYABUNGAN DENGAN METODE PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)

Fandriansyah, Wendi () 2023

Manajemen proyek merupakan salah satu hal yang sangat fundamental dalam pelaksanaan sebuah proyek kontruksi. Maka dari itu pentingnya menjaga biaya, waktu dan mutu agar sesuai dengan rencana. Dalam manajemen waktu penjadwalan yang baik merupakan kunci sukses terlaksananya sebuah proyek. Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan pada proyek Revitalisasi SMA negeri 2 plus panyabungan. Peneliti melakukan evaluasi optimalisasi time schedule dengan menggunakan metode Precedence Diagram Method (PDM) dan dibantu oleh software penjadwalan yakni, Microsoft Project. Perhitungan tenaga kerja dan durasi masing- masing pekerjaan setelah dilakukan work breakdown structure sangat berpengaruh dalam hal ini. Hasil durasi yang didapatkan setelah dilakukan Optimalisasi adalah 133 hari dan terdapat 29 pekerjaan yang berada pada lintasan kritis. Dimana jadwal rencana dari proyek ini berdurasi 147 hari dan memiliki 26 pekerjaan pada lintasan kritis. Penjadwalan ulang yang dilakukan sangat memberikan dampak dengan membuat jadwal yang lebih detail dan juga mengaitkan hubungan ketergantungan tiap pekerjaan sehingga menjadi lebih terstruktur dan meminimalisir pekerjaan yang tertinggal. Kata Kunci : Manajemen Proyek, Penjadwalan, Precedence Diagram Method.

EVALUASI PELAT LANTAI JEMBATAN IDANO EHO TELUK DALAM – LOLOWA’U NIAS SELATAN

Siregar, Muhammad Arif () 2023

Jembatan merupakan suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan terputus adanya rintangan rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, jalan kereta api dan lain – lain. Salah satu jenis struktur pada jembatan adalah pelat lantai masalah yang sering dihadapi adalah menentukan besarnya dimensi tulangan dan jarak tulangan pada pelat lantai, karena besarnya beban pada jembatan akan diterima langsung oleh lantai. Jenis jembatan yang dianalisa merupakan jembatan kelas I yang berlokasi di Teluk Dalam – Lolowa’u Kabupaten Nias Selatan. Standar yang menjadi acuan dalam mengevaluasi besarnya luas tulangan, jarak tulangan dan jumlah tulangan adalah RSNI – T – 12 – 2004 untuk perencanaan struktur beton untuk jembatan dan RSNI T – 02 – 2005 untuk standar pembebanan jembatan. Dari hasil evaluasi perhitungan tulangan yang dilakukan, didapatkan bahwa untuk tulangan pokok dan tulangan bagi dengan diameter yang sama akan tetapi jarak tulangan yang berbeda dan lebih rapat dibandingkan dilapangan. Hasil analisa didapat sesuai dengan peraturan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Kata Kunci: Jembatan, Dimensi Tulangan, Pelat Lantai

EVALUASI PENAMBAHAN POLYMER SEBAGAI BAHAN PENGISI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON RINGAN

Siahaan, Desri Yuniarso () 2023

Beton saat ini telah menjadi salah satu material utama pada bangunan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan bangunan sipil. Dalam berbagai bangunan infrastruktur yang ada di dunia ini, beton yang dibuat dengan menggunakan semen portland menjadi material terbesar yang paling banyak digunakan dibandingkan material lain seperti baja, kayu ataupun bambu. Industri beton merupakan pengguna sumber daya alam terbesar di dunia. Beton yang telah mengeras merupakan material gabungan yang terdiri dari agregat kasar, agregat halus, semen dan admixture atau bahan tambah jika dibutuhkan.Salah satunya dengan menggantikan salah satu bahan dasar pembuatan beton dengan polymer. Polymer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom yang dipadukan melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi dimana molekul monomer bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk suatu rantai linier atau jaringan tiga dimensi dari rantai polimer.Jenis polymer yang digunakan pada pengujian ini adalah polymer polypropylene (biji plastik) yang sudah di daur ulang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan beton serta mengetahui nilai slump terhadap beton. Pengaruh dari penambahan polymer dengan variasi 0%, 2% dan 4% dengan mutu beton rencana 25 MPa pada umur beton 7 hari dan 28 hari.Berdasarkan hasil penelitian, presentase kuat tekan terbesar yang dicapai adalah pada beton dengan bahan tambah polymer 4% pada umur beton 28 hari mencapai 25,27 MPa. Setelah diteliti pengaruh penambahan polymer pada campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan beton karena hasil pengujian mencapai mutu rencana. Kata Kunci: Beton, Polymer, Kuat Tekan Beton

EVALUASI PENINGKATAN JALAN MENGGUNAKAN PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) PADA RUAS AEK RASO-MADUMA KECAMATAN SORKAM BARAT

Panggabean , Bobby Santoso () 2022

Perkerasan lentur pada Ruas Jalan Aek Raso – Maduma memiliki daya dukung tanah yang rendah, tentunya hal ini akan menimbulkan masalah jika tidak di lakukan perencanaan yang tepat dan sesuai. Jika tidak dilakukan penanganan yang sesuai, maka akan menyebabkan terjadi penurunan pada lapis pondasi atas dan lapis permukaan. Dibutuhkan suatu metode Analisa komponen untuk menentukan berapa tebal lapis permukaan bawah, lapis permukaan atas, dan lapis permukaan yang dibutuhkan agar perkerasan lentur yang di rencanakan aman sesuai umur rencana. Metode yang dilakukan untuk mengevaluasi tebal perkerasan lentur adalah metode analisa komponen yang dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui survey langsung dilapangan, yang fungsinya untuk mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya. Data sekunder berupa nilai lalulintas harian rata-rata (LHR) , data california bearing ratio (CBR). Berdasarkan hasil Perhitungan yang dilakukan dengan mengunakan metode analisa komponen didapat bahwa tebal lapis pondasi atas minimum 15 cm, tebal lapis permukaan minimum 5 cm, dan tebal lapis pondasi bawah minimum 10 cm, tetapi yang dilaksanakan dilapangan yaitu tebal lapis pondasi atas minimum 15 cm, tebal lapis permukaan minimum 5 cm, dan tebal lapis permukaan bawah hanya menambahkan timbunan sirtu dengan tebal bervariasi sesuai dengan kondisi existing lapangan, sehingga didapat bahwa peningkatan jalan yang dilaksanakan di ruas Aek Raso-Maduma dapat di katakan tidak memenuhi spesifikiasi standar desin pondasi minimum, karena jika data CBR daya dukung tanah dibawah dari 6%, seharusnya harus menggunakan lapis pondasi bawah dengan tebal minimum 10 cm, yang dapat dilihat dari tabel ketentuan spesifikasi standar desain pondasi minimum. Kata kunci: Perkerasan lentur, Analisa komponen.

EVALUASI PERENCANAAN PONDASI SUMURAN PADA JEMBATAN BO’U LAHOMI - NIAS BARAT

GULO, YUSTINUS YUSTI PARDONIUS () 2022

Jembatan Bo’u Lahomi-Nias Barat adalah jembatan yang berbentang 11,80 m. Bangunan bawah jembatan terdiri dari abutment dan pondasi. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui daya dukung pondasi sumuran dan faktor keamanan terhadap beban yang bekerja beserta dengan evaluasi analisis jumlah tulangan pondasi dan pile cap. Faktor aman daya dukung pondasi sumuran ditentukan berdasarkan perbandingan nilai daya dukung pondasi sumuran > dengan nilai beban maksimal yang bekerja di atas pondasi, sedangkan faktor aman tulangan pile cap dan pondasi sumuran di tentukan berdasarkan nilai kuat kolom > dengan nilai beban maksimal yang di terima. Selain data-data lapangan, analisis ini memerlukan uji parameter tanah di laboratorium. Para meter yang di uji adalah berat jenis (Gs), analisa saringan kadar air, density, kuat geser (directshear) tanah di lapangan. Berdasarkan hasil analisis daya dukung pada pondasi sumuran di dapatkan bahwa nilai kapasitas daya dukung tiang kelompok pondasi sumuran 2510,78 Ton dan beban maksimal yang bekerja pada pondasi 1550,40 Ton, dengan hasil analisis tulangan yang di gunakan pada pile cap didapatkan tulangan lentur 10 D 22, tulangan bagi 15 Ø 13, dan tulangan geser pada arah X Ø 10 – 140 dan Y Ø 10 – 100 dan analisis penulangan pada pondasi sumuran di dapatkan tulangan pokok 35 D 19-250 dan tulangan spiral Ø 12 – 50 dengan kuat kolom sebesar 7654,153 Ton > Pu = 1550,40 Ton, dengan demikian daya dukung pondasi sumuran pada jembatan bo’u memenuhi syarat dan aman terhadap beban yang di terima dan perencanaan penampang kolom memenuhi persyaratan sehingga ukuran tiang dan tulangan dapat digunakan. Kata kunci: Pondasi, Daya Dukung, Abutment.