Title
Now showing items 71-80 of 300
ANALISA PENGARUH VARIASI PENUTUPAN EXHAUST GAS RECIRCULATION SYSTEM TERHADAP EMISI DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MESIN MITSUBISHI PAJERO SPORT DI PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTORS
Sianipar, Aprianto Rivai Putra () 2020Mesin diesel sangat disukai oleh banyak pengguna kendaraan terutama mobil. Alasannya adalah karena memiliki performa dan komsumsi mesin yang baik. Saat ini mobil diesel sudah memiliki komponen untuk mereduksi emisi gas buang. Karena gas buang diesel merupakan kumpulan dari bermacam – macam gas beracun yaitu berupa CO, HC, CO2, NOx. Alat untuk mereduksi atau memperkecil dari emisi tersebut adalah EGR system ( Exhaust Gas Recirculation System ) . EGR System merupakan sirkulasi sebagian gas buang kembali masuk kedalam silinder mesin. Pada penelitian ini akan melihat pengaruh konsumsi dan emisi gas buang mesin diesel mobil mitsubishi pajero sport dengan mesin 4D56 dengan melakukan penutupan yang bervariasi pada EGR tersebut. Penutupan menggunakan plat yang sudah di sesuaikan ukurannya terhadap lubang EGR yaitu tanpa penutupan, ditutup ¼ , ditutup ½ bagian , ditutup ¾ bagian dan ditutup sepenuhnya. Kata kunci : variasi penutupan EGR sistem, mesin mitsubishi pajero sport, emisi gas buang , konsumsi bahan bakar.
ANALISA PENGUJIAN KEKERASAN MATERIAL BAJA KARBONRENDAH DAN BESI MENGGUNAKAN METODE UJI BRINNEL
junaidi,ade irawan () 2019Baja merupakan besi dengan kadar karbon kurang dari 2%. Baja dapat dibentuk menjadi berbagai macam bentuk sesuai dengan keperluan. Secara garis besar ada 2 jenis baja, yaitu baja karbon dan baja paduan.Baja karbon terbagi menjadi baja karbon rendah, baja karbon sedang dan baja karbon tinggi. Pada klasifikasinya baja secara signifikan dipengaruhi oleh komposisi, struktur dan penggunaan. BesiST 37 tergolong baja karbon rendah, dimana memiliki kandungan karbon kurang sesuai spesifikasi sebesar 0,16 %. Baja ini sering dipakai juga untuk konstruksi-konstruksi mesin yang saling bergesekan seperti roda gigi, poros.Baja mempunyai sifat mekanik, salah satunya adalah kekerasan. Untuk mengetahui nilai kekerasan dilakukan dengan metode brinnel test, metode vickers dan metode rockwell. Pada penelitian ini akan menggunakan metode brinnel, dimana material yang akan diuji adalah baja karbon rendah dan besi. Pengujian ini dapat melihat nilai kekerasan material dari baja karbon rendah dan besi sehingga dapat mengaplikasikannya pada sesuai fungsinya
ANALISA PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OMAX DI PT. TORGANDA PKS RANTAU KASAI
Sitorus, Hengky Sandro () 2022Pengukuran kinerja saat ini yang dilakukan oleh PT. Torganda PKS Rantau Kasai adalah metode pengukuran kinerja tradisional yang hanya berfokus pada aspek keuangan sebagai tolak ukur pengukuran kinerja. Namun pengukuran kinerja mengabaikan stakeholder perusahaan yang lain seperti karyawan dan supplier. Performance Prism digunakan untuk desain dan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja dalam penelitian ini juga didukung oleh beberapa metode antara lain pembobotan dengan Analytic Hierachy Process (AHP) untuk mengetahui skala nilai prioritas setiap KPI, Scoring System dengan metode Objectives Matrix (OMAX) dan Traffic Light System untuk mengetahui nilai indeks total perusahaan. Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung kepada pihak perusahaan serta penyebaran kuesioner terbuka kepada narasumber terpilih dan penyebaran kuesioner AHP (Analytic Hierarchy Process). Hasil analisa pengukuran PT.Torganda PKS Rantau Kasai telah mencapai performa yang diharapkan dengan total indeks 7,1307. Dalam penelitian ini, terdapat 3 stakeholder yaitu investor (kantor pusat) dengan 10 KPI, karyawan dengan 10 KPI dan supplier dengan 10 KPI. Total ada 30 buah KPI sebagai indikator kinerja PT. Torganda PKS Rantau Kasai, ditemukan sebanyak 6 KPI masuk dalam kategori hijau, 16 KPI masuk dalam kategori kuning dan 8 KPI masuk dalam kategori merah. Kata kunci: Pengukuran Kinerja, Performance Prism, Analityc hierarchy Process, OMAX, Key Performance Indicator
ANALISA PENINGKATAN KWALITAS TRANSFORMATOR 150 kV ( STEP UP ) DI PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PEMBANGKITAN BELAWAN
Saputra, Muhammad Adjie () 2019Pemadaman listrik yang terlalu sering dengan waktu padam yang lama dan tegangan listrik yang tidak stabil, merupakan dampak dari kehandalan dan kwalitas listrik yang kurang baik, dimana akibatnya dapat dirasakan secara langsung oleh pelanggan. Untuk meningkatkan pelayanan, maka perlu dilakukan pemeliharaan peralatan di pembangkit, salah satunya adalah pemelihataan transformator 150 kV (step up). Transformator merupakan suatu alat listrik yang termasuk ke dalam klasifikasi mesin listrik statik yang berfungsi menyalurkan daya listrik sampai ke konsumen dengan interkoneksi menggunakan jaringan transmisi dan distribusi dari tegangan tinggi ke tegangan rendah dan sebaliknya. Cara pemeliharaan transformator meliputi pemeliharaan preventif, prediktif dan korektif dalam keadaan ON-Line atau OFF-Line. Semua pemeliharaan ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan alat yang belum waktunya, kinerja transformator yang tidak memenuhi standar ataupun yang lainnya. Pemeliharaan transformator 150 kV yang sesuai dengan SOP menyebabkan effisiensi menjadi baik dan dapat meningkatkan kwalitas transformator sehingga kontinuitas pelayanan listrik ke konsumen terjamin.Dari hasil pemeliharaan terdapat beberapa peralatan yang dipelihara yaitu bushing ,cooling fan, radiator, dan silika gel. Kata kunci: Pemeliharaan, Transformator
ANALISA PERAWATAN MESIN STERILIZER DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PKS PT. KARYA HEVEA INDONESIA DOLOK MASIHUL
Gunadi, M.Imam () 2020PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dimana produksi yang dihasilkan adalah minyak mentah kelapa sawit CPO (Crude Falm Oil), PKM (Palm Kernel Mil). Dalam mengelolah crude oil, Stasiun perebusan (sterilizer) merupakan salah satu mesin yang sangat penting dimana mesin ini bersifat kritikal, sebab jika mesin sterilizer rusak akan mengakibatkan terhentinya proses produksi dari pabrik tersebut ketidak stabilan perekonomian dan semakin tajam nya persaingan di dunia industri mengharuskan suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan efisiensi kegiatan operasi nya. Salah satu hal yang mendukung kelancaran kegiatan operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin-mesin produksi dalam melaksanakan tugasnya. Sebelum melakukan perencanaan perawatan perlu adanya penerapan kinerja mesin yang sesuai agar dapat mengetahui faktor-faktor penyebab yang dapat merugikan kinerja mesin dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efaktivitas sterilizer dengan mengukur nilai Overall Equipment effectiveness, Availabilitiy, Performance efficiency, dan Quality product pada stasiun sterilizer. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh hasil yaitu nilai OEE 6,62%, Availabilitiy 60,78%, Performance efficiency 11,375%, Quality product 100%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa kinerja dari Sterilizer tidak maksimal dikarenakan terlalu besarnya waktu Downtime. Besarnya waktu Downtime disebabkan oleh kurang tercukupi nya tandan buah segar (TBS) sehingga mesin menjadi lebih banyak berhenti dan mengurangi kinerja dari mesin itu sendiri . Kata kunci : Maintenance, Sterilizer, Overall Equipment Effectiveness, Downtime, Availabilitiy.
ANALISA PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMBANGUNAN KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN LINGGA BAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNI 2008 DAN AHSP 2016
Pulungan, Ahmad Hidayat () 2024Untuk merencanakan suatu anggaran proyek, estimator harus mempunyai pedoman metode yang ekonomis dan jelas berlaku di Indonesia. Keuntungan yang diperoleh Seorang Estimator tergantung pada kecakapannya membuat perkiraan biaya. Bila penawaran harga yang diajukan di dalam proses lelang terlalu tinggi, kemungkinan besar Estimator akan mengalami kekalahan. Sebaliknya bila memenangkan lelang dengan harga terlalu rendah, akan mengalami kesulitan dibelakang hari oleh karena itu perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelengaraan proyek untuk merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan maupun waktu. Di Indonesia terdapat metode untuk merencanakan harga satuan biaya anggaran proyek yaitu BOW (Burgelijke Openbare Werken), SNI 2008 dan AHSP 2016. Kontraktor umumnya membuat harga penawaran berdasarkan analisa yang tidak seluruhnya berpedoman pada analisa BOW (Burgelijke Openbare Werken), SNI 2008 maupun AHSP 2016. Para kontraktor lebih cenderung menghitung harga satuan pekerjaan berdasarkan dengan analisa mereka sendiri yang didasarkan atas pengalaman terdahulu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode apa yang paling ekonomis dan untuk menjadi acuan para estimator merencenakan biaya konstruksi dengan metode yang berlaku di Indonesia tidak dengan metode yang di analisa sendiri. Dalam perhitungan rencana anggaran biaya pembangunan Kantor Urusan Agama Kec. Lingga Bayu dengan menggunakan 2 metode maka diperoleh metode AHSP 2016 yaitu sebesar Rp. 1.077200.000, lalu metode SNI 2008 sebesar Rp. 1.181.800.000 Kata kunci : Anggaran, SNI 2008, AHSP 2016
ANALISA PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PENGGUNAAN BEKISTING KONVENSIONAL DENGAN BEKISTING SEMI SISTEM PADA STRUKTUR KOLOM GEDUNG HOTEL GRAND WING ACHMAD TAHIR POLTEKPAR MEDAN
Tanjung, Bagus Panondang () 2023Perkembangan teknologi sangat berpengaruh besar terhadap dunia kontruksi sebab hal itu meningkatkan serta mempermudah kualitas kerja. Pada pembangunan Hotel Grand Wing Achmad Tahir AKPAR Medan, salah satu aplikasi teknologi yang digunakan adalah pada pelaksanaan cetakan beton atau bekistingnya yang sebagian besar sudah menggunakan bekisting semi sistem pada struktur kolom, walaupun beberapa masih tetap menggunakan bekisting konvensional. Hal inilah yang mendorong untuk dilakukannya penelitian terkait perbandingan biaya dan waktu penggunan bekisting konvensional dengan bekisting semi sistem pada struktur kolom gedung Hotel Grand Wing Achmad Tahir Politeknik Pariwisata (POLTEKPAR) Medan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui jenis bekisting yang tepat untuk digunakan pada suatu pekerjaan bekisting kolom. Proyek Hotel Grand Wing Achmad Tahir POLTEKPAR Medan jika mengutamakan segi biaya, pekerjaan bekisting lebih tepat menggunakan bekisting Konvensional. Jika mengutamakan segi waktu, pekerjaan bekisting sudah tepat menggunakan bekisting semi sistem karena bekisting ini durasi pelaksanaannya paling cepat diantara bekisting lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek Hotel Grand Wing Achmad Tahir Medan dikerjakan menggunakan bekisting Konvensional biaya yang dibutuhkan permeter persegi sebesar Rp. 173.866, dengan selisih biaya Rp 289.844 lebih murah dari perhitungan menggunakan bekisting semi sistem yaitu rata- rata sebesar Rp 463.710. Namun untuk perbandingan waktu, penggunaan bekisting konvensional waktu yang dibutuhkan permeter persegi ialah 13 menit, dengan selisih 7,68 menit lebih lama dari perhitungan menggunakan semi sistem yaitu rata-rata 5,32 menit. Kata kunci: bekisting, konvensional, semi-sistem.
ANALISA PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN WAKTU PROSES PERHITUNGAN METODE SAW DAN WP DALAM SPK MENENTUKAN SISWA BERPRESTASI
Sihombing, Ermayani () 2022ABSTRAK Siswa berprestasi adalah impian setiap siswa disekolah, menonjol diantara siswa-siswi lainnya dan dikirim untuk mengikuti lomba dengan membawa nama sekolah tentu akan menjadi sebuah kebanggaan. Proses penentuan siswa berprestasi yang masih menggunakan sistem manual yang sebetulnya kurang efektif dalam penentuan siswa berprestasi. Maka dari itu penulis merancang sebuah sistm pendukung keputusan analisa perbandingan antara dua metode yaitu metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Weight Product (WP) dengan kriteria yang telah ditentukan. Kedua metode ini dibandingkan untuk mengetahui metode mana yang lebih efektif dalam waktu proses perhitungannya yang diharapkan dapat membantu dalam menentukan siswa berprestasi. Kata Kunci: SPK, SAW, WP, Prestasi, Sekolah
ANALISA PERBANDINGAN METODE SMART DENGAN WASPAS DALAM PENERIMAAN MEKANIK BARU PADA PT. DAYA ANUGRAH MANDIRI BERBASIS WEBSITE
Aulina, Riska () 2024Mekanik merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dalam memperbaiki mesin. Peningkaan jumlah pengunjung harus diimbangi dengan kinerja mekanik dalam memperbaiki kendaraan bermotor. Pada saat ini penerimaan calon mekanik PT. Daya Anugrah Mandiri masih dilakukan oleh HRD secara langsung. Calon mekanik yang ingin bekerja datang ke bengkel, Kemudian PT. Daya Anugrah Mandiri menerima calon mekanik yang melamar bekerja. Oleh karena itu, mekanik yang telah bekerja di PT. Daya Anugrah Mandiri tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh calon pelamar. Perusahaan ini juga melakukan penerimaan mekanik baru berdasarkan kriteria yang diterapkan seperti pendidikan terakhir dari calon pelamar, usia, pengalaman kerja yang dimiliki, hasil psikotest, hasil interview dan bidang keahlian dari calon mekanik. Sehingga mengakibatkan proses penerimaan mekanik tidak sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuan dari calon mekanik. PT. Daya Anugrah Mandiri sering melakukan pergantian mekanik, hal ini mempengaruhi kinerja dari bengkel motor ini. Penelitian ini dilakukan untuk mangatasi masalah yang dialami oleh pemilik PT. Daya Anugrah Mandiri, dengan adanya sistem pendukung keputusan dapat mengurangi permasalahan yang terjadi. Kata Kunci : Mekanik, Sistem Pendukung Keputusan
ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI ROUTING EIGRP MENGGUNAKAN IPV4 DAN IPV6
Baiduri, Dewi Novianda () 2020Pemilihan routing protocol EIGRP mengklaim memiliki convergence time yang cepat yang perannya sangat vital dalam menangani kondisi topologi jaringan yang berubah. Alasan lainnya adalah secara teoritis EIGRP merupakan satu-satunya routing protocol yang memiliki fitur backup route dan penentuan metric-nya menggunakan perhitungan yang kompleks berbasis pengalamatan IPv6 dan IPv4. Metodologi Penelitian yang digunakan yaitu studi literatur, analisis dan perancangan sistem perancangan simulasi routing EIGRP pada IPv4 dan IPv6, implementasi sistem dengan aplikasi Cisco Packet Tracer, uji coba dan implementasi, dan penyusunan laporan penelitian. Berdasarkan pengujian ping pada IP V4 diperoleh total average 40ms dan pada IP V6 diperoleh 45ms, sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian ping, IP V4 lebih cepat 5ms dalam mengirim paket. Sedangkan dalam pengujian Tracert/Traceroute pada IP V4 diperoleh Average PC0 2.86ms, PC1 3.96ms, R1 1.55ms, dan R4 1.55ms, sedangkan pada IP V6 diperoleh Average PC0 3.33ms, PC1 3.93ms, R1 6.22ms, dan R4 2.55ms, sehingga dapat disimpulkan waktu yang dibutuhkan IP V4 untuk mengirim paket lebih cepat dibandingkan IP V6. Kata kunci: IP Address, Internet Protocol version 4 (IPv4), Internet Protocol version 6 (IPv6), Tracert, Ping, Parameter Ping, Traceroute, Routing EIGRP