Title
Now showing items 31-40 of 88
ANALISIS LENTUR BALOK SLOOF BETON BERTULANG PADA STRUKTUR KOLAM RENANG GEDUNG FASILITAS UMUM (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN MANSYUR RESIDENCE DI JL DR. MANSYUR, MEDAN)
Sari, Juli Ratna () 2022Beton bertulang adalah kombinasi dari beton serta tulangan baja, yang bekerja bersama-sama untuk memikul beban yang ada. Tulangan baja akan memberikan tarikan kuat yang tidak dimiliki oleh beton. Dalam perencanaan struktur beton bertulang hal yang terpenting saat melakukan desain adalah lendutan yang terjadi akibat beban yang ditahan struktur tersebut. Struktur beton bertulang yang mengalami lentur harus direncanakan agar mempunyai kekakuan yang cukup untuk membatasi lendutan yang mungkin memperlemah kekuatan maupun kemampuan layan struktur pada beban kerja. Langkah awal analisis lentur balok beton bertulang dengan menghitung momen yang timbul akibat gaya dan beban (Momen Ultimate) menggunakan aplikasi SAP2000 dengan beban dan material yang sudah diketahui dari data dan gambar kerja, selanjutnya membandingkan hasil perhitungan gaya dalam dengan momen tahanan pada material dengan persyaratan ?? ≤ ???. Perhitungan Momen Tahanan (??) berdasarkan (SNI 2847 : 2013). Setelah dilakukan perhitungan Momen ultimate dan tahanan nominal hasil yang diperoleh ?? < ???, sehingga dapat disimpulkan konstruksi sloof beton bertulang tersebut aman terhadap lendutan. Kata Kunci : Beton Bertulang, Sloof, Momen
ANALISIS PENGARUH DEBIT DAN KECEPATAN ALIRAN TERHADAP KAPASITAS FREE INTAKE AIR BAKU KABUPATEN PAKPAK BHARAT
Qurniawan, Abdi Reza () 2023Jarak yang jauh dan daerah kawasan yang berbukit menjadikan persoalan masyarakat untuk melakukan aktivitas pengambilan atau pemanfaatan air dari sungai untuk kebutuhan sahri-hari, sehingga dilakukan pembangunan free intake guna untuk membantu memenuhi kebutuhan air masyarakat Kecamatan Siempat Rube, Kabupaten Pakpak Bharat. Dalam hal ini dilakukan pengamatan pada pembangunan free intake seperti volume intake dari jumlah debit yang dibutuhkan dan laju kecepatan aliran pada saluran untuk pengisian debit air pada volume intake. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemiringan pada saluran terhadap kecepatan aliran, mengetahui pengaruh debit aliran terhadap kapasitas intake dan mengetahui pengaruh kecepatan aliran terhadap kapasitas intake pada STA 0+000 – STA 4+500. Pengaruh kemiringan pada saluran terhadap kecepatan aliran dapat mempengaruhi kecepatan aliran, semakin tinggi kemiringan (0,057%) maka semakin besar kecepatan aliran (4,714 m/det). Pengaruh debit aliran terhadap kapasitas intake tidak memiliki pengaruh karena memiliki debit aliran yang sama (0,121 m3/det) sehingga tidak dapat mempengaruhi kapasitas volume intake (43,89 m3). Pengaruh kecepatan aliran terhadap kapasitas intake berpengaruh karena memiliki kemiringan yang berbeda pada STA 1+500 dengan jenis pipa GIP memiliki nilai kemiringan (0,057%) dan STA 2+000 dengan jenis pipa HDPE memiliki nilai kemiringan (-0,039%), dimana adanya suatu kenaikkan permukaan tanah sehingga kecepatan aliran jadi melambat sehingga kecepatan aliran menurun yaitu (2,548 m/det). Pengaruh kecepatan aliran saluran terhadap kapasitas intake berpengaruh karena memiliki kemiringan yang berbeda yaitu (0,058 %) sehingga kecepatan aliran (2,805 m/det) juga berbeda maka hal ini dapat mempengaruhi pengisian pada kapasitas volume intake (43,89 m3). Kata Kunci: Intake, Kecepatan, Debit
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BATU LAVA SEBAGAI PENGGANTI FILLER PADA CAMPURAN ASPAL
Alayubi, Sutan () 2024Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi penggunaan batu lava sebagai bahan filler dalam campuran aspal. Erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara, pada tahun 2021 menghasilkan material vulkanik batu lava. Penelitian ini menggunakan batu lava sebagai bahan filler alternatif dalam campuran aspal. Permasalahan penelitian terfokus pada kemampuan batu lava sebagai filler dalam meningkatkan karakteristik campuran aspal serta pengaruh variasi persentase filler terhadap karakteristik Marshall. Dalam penelitian ini, dilakukan serangkaian pengujian terhadap campuran aspal dengan variasi persentase filler batu lava (0%, 20%, 40%, 80%, dan 100%) dengan variasi kadar aspal 5% dan 6% terhadap karakteristik Marshall. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan batu lava sebagai filler telah memenuhi syarat untuk digunakan dalam campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa persentase filler batu lava dan kadar aspal berpengaruh signifikan terhadap nilai karakteristik Marshall, seperti Stability, Marshall Quotient (MQ), Void in the Mix (VIM), Void in the Mineral Agregate (VMA), Bulk Density, dan Void Filled with Asphalt (VFA). Nilai Stability dan Marshall Quotient meningkat seiring dengan peningkatan persentase filler batu lava, sedangkan nilai Void in the Mix, Void in the Mineral Agregate, Bulk Density, dan Void Filled with Asphalt mengalami fluktuasi tertentu. Meskipun demikian, penggunaan filler batu lava memberikan dampak positif terhadap karakteristik campuran aspal. Selain itu, terdapat penurunan dalam nilai Flow pada kadar aspal 5%, seiring dengan peningkatan persentase filler batu lava, dan terdapat kenaikan nilai Flow pada kadar aspal 6%, seiring dengan peningkatan persentase filler batu lava. Kata kunci: Filler, Marshall Test, Batu lava
ANALISIS PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE CPM DAN PDM MENGGUNAKAN APLIKASI MICROSOFT PROJECT 2019 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PUSKESMAS SUSUA KABUPATEN NIAS SELATAN
Hia, Rezeki Agus Putra () 2024Pada dasarnya proyek adalah kegiatan sekali lewat, dengan waktu dan sumber daya terbatas untuk mencapai hasil akhir yang telah di tentukan. proyek terdapat tiga unsur utama yang menjadi perhatian yakni biaya, mutu, dan waktu. Untuk memenuhi hal ini maka suatu perusahaan harus mempunyai metode atau cara yang dapat digunakan, sehingga semua sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan Gedung Puskesmas Susua Kabupaten Nias Selatan, menggunakan metode kurva S sebagai perencanaan waktu pelaksanaan pekerjaan. Maka dalam penelitian dilakukan evaluasi untuk meneliti masalah penjadwalan proyek dengan menggunakan metode CPM dan PDM yang nantinya juga dapat digambarkan dalam bentuk network, menetukan urutan pekerjaan yang mendahului atau didahului proyek dan lintasan kritisnya.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui lintasan kritis dan durasi pekerjaan sehingga pekerjaan mana saja yang membutuhkan perhatian agar tepat pada waktu yang ditentukan. Metode penelitian yang dilakukan pada gedung Puskesmas Susua dimulai dengan membentuk jaringan kerja, menghitung durasi pekerjaan, menetukan lintasan kritisnya dengan metode CPM dan PDM menggunakan microsoft project 2019 serta membandingkan kedua metode tersebut. Hasil penelitian analisis menunjukan bahwa antara kedua metode memiliki lintasan kritis dan durasi yang berbeda. Jumlah kegiatan lintasan kritis pada metode CPM menggunakan microsoft project 2019 yaitu 17 kegiatan dengan jumlah durasi yang didapat adalah 266 hari, sedangkan metode PDM dengan menggunakan microsoft project 2019 memiliki dua konstrain yaitu SS (Start to Start) dan FS (Finish to Start) dengan jumlah kegiatan kritisnya yaitu 13 kegiatan dan jumlah durasi yang didapat adalah 240 hari. Durasi CPM yang lebih lama dibandingkan PDM terjadi karena konstrain yang bekerja pada CPM hanya konstrain finish to start (kegiatan dimulai apabila kegiatan sebelumnya selesai). Kata Kunci : CPM, PDM, Lintasan Kritis
ANALISIS PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE PDM DAN PERT PADA PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH MINGGU HKBP AEK KANOPAN KECAMATAN KUALUH HULU KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA (STUDI KASUS)
Lase, Daniel Wilson () 2024Pembangunan Gedung Sekolah Minggu HKBP Aek Kanopan Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara menerapkan penjadwalan proyek menggunakan metode kurva-S, dimana tidak dapat diketahui keterkaitan antar kegiatan-kegiatan kritis sehingga kegiatan-kegiatan yang menjadi prioritas dan tidak boleh terlambat dikerjakan dalam proyek tidak dapat terlihat serta tidak terdapat waktu yang efisien untuk dapat menyelesaikan proyek. Oleh karena itu, dibutuhkan metode PDM dan PERT agar diketahui keterkaitan antar kegiatan dan kegiatan yang diperlukan untuk menjadi perhatian (kegiatan kritis), dan mengetahui probabilitas waktu penyelesaian seluruh kegiatan pekerjaan proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah penerapan metode PDM dan PERT pada penjadwalan proyek kontruksi gedung yang awalnya menggunakan metode kurva-S dalam penjadwalannya sehingga menghasilkan time schedule dengan durasi kerja yang tepat dan memiliki probabilitas keberhasilan yang tinggi. Dari hasil perhitungan penjadwalan pada proyek Pembangunan Gedung Sekolah Minggu HKBP Aek Kanopan Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara, dengan menggunakan metode PDM didapatkan durasi keseluruhan kegiatan pekerjaan proyek adalah 180 hari kerja dengan kegiatan lintasan kritis sama dengan metode PERT yaitu kegiatan pekerjaan pendahuluan, pekerjaan tanah dan pondasi, pekerjaan beton, pekerjaan dinding, pekerjaan sanitasi, dan pekerjaan lain-lain. Sedangkan dengan menggunakan metode PERT didapatkan hasil waktu yang efisien untuk penyelesaian proyek yaitu selama 179 hari dan memiliki probabilitas 99% keberhasilan selesainya proyek. Kata Kunci: durasi, kritis, probabilitas.
ANALISIS PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE PDM DAN PERT PADA PEMBANGUNAN RUAS JALAN SIMPANG ARMED – RUMAH GERAT KECAMATAN BIRU-BIRU KABUPATEN DELI SERDANG (STUDI KASUS)
Telaumbanua, Titus Asli Sabarhati () 2023Pembangunan Ruas Jalan Simpang Armed-Rumah Great Kecamatan Biru-Biru Kabupaten Deli Serdang, menerapkan penjadwalan menggunakan metode Kurva S, yang dimana tidak dapat diketahui keterkaitan antar kegiatan-kegiatan kritis sehingga kegiatan-kegiatan yang menjadi prioritas dan tidak boleh terlambat dikerjakan dalam proyek tidak dapat terlihat serta tidak terdapat waktu yang efesien untuk dapat menyelesaikan proyek. Oleh karena itu diterapkan metode PDM dan PERT, agar perencanaan penjadwalan proyek dapat mengetahui keterkaitan antar kegiatan, mengetahui kegiatan yang diperlukan untuk menjadi perhatian (kegiatan kritis), mengetahui probabilitas waktu penyelesaian seluruh pekerjaan proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah penerapan metode PDM dan PERT pada penjadwalan proyek konstruksi jalan yang awalnya menggunakan metode Kurva-S dalam penjadwalannya sehingga menghasilkan time schedule dengan durasi kerja yang tepat dan memiliki probabilitas keberhasilan yang tinggi. Dari hasil perhitungan perencana pada proyek Pembangunan Ruas Jalan Simpang. Armed – Rumah Gerat Kecamatan Biru-Biru Kabupaten Deli Serdang, dengan menggunakan metode PDM yang digunakan peneliti didapatkan durasi keseluruhan kegiatan proyek adalah 128 hari kerja sama dengan durasi Kurva S perencana dengan lintasan kritis yaitu kegiatan A-D-E-E3-E1-E2-D1-G-A1. Sedangkan dengan menggunakan metode PERT didapatkan hasil bahwa probabilitas keberhasilan selesainya proyek dengan durasi 128 hari hanya 70% dengan metode PERT didapat waktu yang efisien untuk penyelesaian proyek yaitu selama 132 hari dimana memiliki probabilitas 99,63% dengan lintasann kritis kegiatan A-D-E-E3-G-A1. Kata Kunci: Penjadwalan metode PDM dan PERT
ANALISIS PERBANDINGAN VOLUME DAN BIAYA BAR BENDING SCHEDULE (BBS) DENGAN METODE SNI 2847:2013 DAN BS 8666:2005 PADA RUANG KELAS BARU (RKB) PROYEK PEMBANGUNAN SMA PLUS LANGKAT (STUDI KASUS)
Purba, Manganju () 2022Proyek pembangunan SMA Plus Langkat merupakan proyek yang terdiri dari 9 jenis bangunan yaitu gedung kantor, Ruang Kelas Baru (RKB), ruang guru dan ruang IT, ruang perpustakaan dan ruang komputer, gapura dan pos jaga, ruang tunggu dan terima tamu, gedung Unit Kesehatan Sekolah (UKS), kantin dan toilet umum. Proyek ini memiliki luas total bangunan sebesar 2.208,430 m2. Oleh karena berbedanya jenis bangunan tersebut, baik fungsi maupun ukuran bangunan, maka struktur dari masing-masing bangunan tersebut juga berbeda. Perbedaan struktur inilah yang membuat pekerjaan beton dan penulangan setiap bangunan berbeda. Hal yang paling berpengaruh terhadap perbedaan pekerjaan penulangan dari struktur bangunan-bangunan tersebut adalah perbedaan ukuran baja tulangan yang digunakan, pembengkokan dan pemotongan dari baja tulangan tersebut. Ketiga hal tersebut merupakan parameter keberhasilan dalam pekerjaan penulangan guna untuk menghindari ataupun mengurangi material sisa (waste material). Oleh karena itu, diperlukan perhitungan penulangan dengan membuat Bar Bending Schedule (BBS). Metode yang digunakan dalam perhitungan Bar Bending Schedule (BBS) adalah dengan menggunakan metode SNI 2847:2013 dan BS 8666:2005. Dari hasil analisis perbandingan volume dan biaya kedua metode Bar Bending Schedule (BBS) tersebut, diperoleh optimalisasi biaya sebesar 0,2301 % (untuk metode BS 8666:2005), artinya perhitungan Bar Bending Schedule (BBS) dengan metode BS 8666:2005 dapat mengurangi biaya baja tulangan sebesar 0,2301 % atau Rp 374.601,02 dibandingkan apabila menggunakan metode SNI 2847:2013. Kata Kunci: Bar Bending Schedule (BBS), BS 8666:2005, SNI 2847:2013
ANALISIS PERENCANAAN ULANG STRUKTUR PONDASI PADA PROYEK COFFEE SHOP DI KAWASAN PUSAT INFORMASI GEOPARK KALDERA TOBA DESA HUTARAJA KAB. SAMOSIR
Rahmadiansyah, Kurnia () 2023Coffee shop didesa hutaraja adalah salah satu fasilitas pendukung dikawasan Geopark kaldera toba yang bertujuan untuk menambah daya tarik wisata dikawasan tersebut seiring dengan akan dibangunnya kawasan danau toba menjadi salah satu destinasi ekowisata andalan indonesia. Jumlah lantai pada proyek coffee shop ini berjumlah 1 lantai dengan menggunakan pondasi telapak kedalaman 0.60m. Dengan mempertimbangkan desain awal pondasi yang juga menggunakan pondasi telapak. Pondasi adalah bagian struktur yang berfungsi sebagai penopang bangunan untuk menyalurkan beban diatasnya (upper structure) kelapisan tanah yang mempunyai daya dukung tanah yang cukup kuat. Pondasi tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas ijin, oleh karena itu diperlukan perencanaan yang matang. Dari hasil analisis dengan tes uji sondir dan perhitungan dengan menggunakan metode meyerhoff kapasitas daya dukung tanah pada pondasi P1 diperoleh =172.89 kN/m2, tegangan tanah maksimum yang terjadi pada dasar pondasi =149.537 kN/m2, kuat geser dua arah pada pondasi =869.677 kN dengan telah memenuhi syarat gaya geser yang terjadi sebesar =214.435kN. dengan pondasi menggunakan tulangan D16-200mm. Sehingga digunakan pondasi telapak dengan lebar penampang 1.50 x 1.50m, hal ini lebih besar dari desain awal pondasi yang direncanakan dengan ukuran 0.80 x 0.80m, akibat karna perpindahan lokasi perencanaan dan jenis tanah yang berbeda Kata Kunci : Pondasi, Daya Dukung, Meyerhoff.
ANALISIS PREDIKSI SISA UMUR PERKERASAN LENTUR METODE PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX) DAN BINA MARGA 2017 PADA RUAS JALAN SIMPANG EMPAT-SIMPANG GURUKINAYAN KABUPATEN KARO (Studi Kasus)
Ginting, Kevin Josua () 2023Perubahan terjadinya volume lalu lintas pada ruas Jalan Simpang Empat-Simpang Gurukinayan Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, memberikan dampak terhadap kondisi perkerasan jalan dan umur pada perkerasan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai derajat terhadap kerusakan pada perkerasan jalan pada ruas Jalan. Pengumpulan informasi dan juga pengumpulan data LHR dan melihat secara langsung kondisi di lapangan. Perhitungan pada prediksi sisa umur perkerasan lentur untuk mengetahui berapa besarnya nilai sisa umur perkerasan lentur dengan menggunakan metode Bina Marga dan metode PCI (Pavement Condition Index), yang diperoleh dari hasil nilai jumlah luas kerusakan pada Jalan dan hasil jumlah kendaraan dan nilai ESAL (Equivalent Standard Axe Load ). Pada kendaraan yang melintas dalam keadaan muatan yang normal atau tidak melebihi kapasitas muatan. Berdasarkan hasil analisis prediksi sisa umur perkerasan jalan pada ruas jalan Simpang Empat-Simpang Gurukinayan Kecamatan Payung Kabupaten Karo mempunyai hasil sekitar 53% dengan menggunakan Metode PCI (Pavement Condition Index) dan perbandingan dengan menggunakan Metode Bina Marga hasil analisis prediksi sisa umur perkerasan lentur sekitar 47,3% dan hasil Perhitungan nilai derajat pada beban kendaraan truk yang 3 sumbu memiliki beban >30 ton sehingga tidak aman. Dimana keduanya sama dengan truk yang memiliki 3-4 as tunggal yang melintasi sehingga tidak aman. Kata kunci : Perkerasan, LHR, PCI
ANALISIS SALURAN DRAINASE DI JALAN VIYATA YUDHA BAWAH KELURAHAN SETIA NEGARA KECAMATAN SIANTAR SITALASARI KOTA PEMATANGSIANTAR (STUDI KASUS)
Sinaga, Yoppy Tigor Mario () 2023ABSTRAK Perkembangan kota dan industri serta bertambahnya penduduk menimbulkan dampak besar pada siklus hidrologi yang mempengaruhi sistem drainase perkotaan. Drainase perkotaan melayani pembuangan kelebihan air dengan cara mengalirkannya melalui permukaan /bawah permukaan tanah untuk dialirkan ke sungai,danau atau laut. Pada beberapa kota yang khususnya Kota Pematangsiantar yang terletak di Sumatera Utara terdapat beberapa masalah banjir/ air yang menggenangi ruas jalan, salah satunya berada di ruas jalan Viyata Yudha Bawah Kelurahan Setia Negara Kecamatan Siantar Sitalasari. Perancangan atau mendimensi ulang drainase pada jalan Viyata Yudha Bawah sangat diperlukan untuk mengatasi masalah genangan air/ banjir yang mengenangi ruas jalan yang dapat merusak badan jalan akibat saluran eksisting yang tidak dapat menampung debit air dan dapat mengakibatkan terganggunya aktivitas keseharian warga sekitar. Mendimensi ulang saluran eksisting dapat mengatasi masalah banjir dengan mencari ukuran dimensi saluran eksisting yang lebih besar daripada nilai debit rencana . Dalam mengatasi masalah yang terjadi, ditinjau mengenai evaluasi terhadap saluran drainase eksisting yang tidak dapat menampung debit air yaitu dengan menghitung curah hujan rencana dengan metode normal, log normal dan gumbel, menghitung debit rencana saluran, menghitung kapasitas drainase eksisting dan mendimensi ulang penampang saluran drainase sesuai perhitungan dari debit rencana saluran. Kata kunci : saluran, eksisting, debit