Title
Now showing items 81-120 of 145
EVALUASI KEKUATAN BETON BOX CULVERT DENGAN METODE CURING TIME PADA PROYEK PENINGKATAN STRUKTUR JALAN DAN PEMBANGUNAN JEMBATAN GEUMPANG – PAMEU (MISSING LINK) SEKSI II KABUPATEN PIDIE PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM (NAD)
Rahman, Aulia () 2024Pembangunan jalan Geumpang-Pameu merupakan Pembangunan jalan baru yang memiliki Panjang ruas 60.6 Km dengan durasi kerja proyek selama tiga tahun dengan total biaya sekitar 500 Miliar Rupiah. Terdapat 73 titik Box Culvert yang akan dibangun. Proyek Peningkatan Struktur Jalan dan Pembangunan Jembatan Geumpang – Pameu (Missing Link) Seksi II berlokasi di Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Benda uji dibuat berdasarkan Mix Design yang dibuat berdasarkan hasil uji Laboratorium material yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini melibatkan tiga metode perawatan atau Curing time yaitu benda uji dibiarkan tidak dirawat, benda uji direndam didalam air, dan benda uji ditutupi kain Geotextile. Dengan menggunakan metode ini agar dapat dilakukan perbandingan untuk menentukan metode mana yang memiliki kuat tekan yang paling baik. Berdasarkan hasil penelitian, benda uji yang tidak dirawat hanya memiliki kuat tekan maksimal yaitu 31,96 Mpa, benda uji yang direndam didalam air memiliki kuat tekan maksimal yaitu 33 Mpa dan benda uji ditutupi kain geotextile memiliki kuat tekan maksimal 32,4 Mpa. Dengan hasil tersebut perawatan yang paling baik untuk beton adalah dengan cara direndam didalam air. Kata kunci : Box Culvert, Mix Design, Perawatan beton
EVALUASI KONDISI JARINGAN IRIGASI SALURAN IRIGASI PRIMER PADA DAERAH IRIGASI KERASAAN KABUPATEN SIMALUNGUN WILAYAH KERJA BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA II
Nazri, Khairul () 2023ABSTRAK Daerah irigasi Kerasaan merupakan daerah irigasi yang terletak di Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Dengan luas fungsional 5000 (Ha) dan luas saluran irigasi primer 31.02 (km). Dalam mengoptimalkan kinerja irigasi di daerah irigasi Kerasaan, maka harus dilakukan perawatan infrastruktur jaringan irigasi salah satunya adalah dengan cara mengevaluasi saluran irigasi di daerah tersebut. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kondisi serta fungsi aset irigasi di daerah irigasi Kerasaan, sehingga dapat mengoptimalkan fungsi saluran irigasi untuk mengairi lahan-lahan yang berada di daerah irigasi tersebut. Metode yang digunakan dalam mengevaluasi saluran irigasi tersebut yaitu metode observasi dengan melakukan penelusuran jaringan irigasi dengan menggunakan alat (GPS) untuk mengetahui koordinat titik saluran serta mendokumentasikan kerusakan aset dengan kamera/handphone. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh total panjang kerusakan struktur saluran pasangan sebesar 10 m dari gabungan beberapa segmen di 2 ruas saluran pada saluran primer dengan total index kerusakan sebesar 0,70%. Pada saluran primer Kerasaan dari hasil survei sejauh ( 1500 m) di lapangan terdapat 1 unit bangunan pelimpah samping, 2 unit bagi sadap, dan 2 unit bangunan kantong lumpur. Hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan bangunan irigasi dengan merencanakan bangunan struktur, pintu air maupun bangunan ukurnya. Kata Kunci: Infrastruktur, Irigasi, Saluran
EVALUASI KONDISI JARINGAN IRIGASI UNTUK SALURAN PRIMER PADA DAERAH IRIGASI BANDAR SIDORAS KABUPATEN DELI SERDANG
DARMAWAN, HARIZ () 2024Daerah irigasi Bandar Sidoras merupakan daerah irigasi yang terletak di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Dengan luas fungsional 3000 (Ha) dan luas saluran irigasi primer ¬¬¬¬10,62 (km), tepatnya pada saluran irigasi primer kerasaan, yang berada dalam wewenang Balai Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS II). Survei saluran irigasi yang dilakukan berjarak sekitar 1,5 km. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi aset irigasi pada saluran irigasi primer Bandar Sidoras. Menganalisis analisa frekuensi hidrologi dan analisia hidraulika untuk mendapatkan hasil agar dapat merencanakan ulang saluran irigasi. Dengan menggunakan metode Nakayasu dan beberapa metode untuk dijadikan perbandingan. Berdasarkan hasil penelitian, saluran irigasi yang paling tinggi nilai kerusakannya adalah pada saluran irigasi pada ruas 3, maka hasil yang didapatkan untuk melalukan perencanaan pada saluran ruas ke 3 adalah T1 = 5,5 m, h = 0,9 m, H = 1,50 m, dan B = 1 m. Dengan hasil tersebut maka saluran irigasi pada ruas ke 3 akan dibangun ulang.
EVALUASI KONDISI PERKERASAAN JALAN SINGKIL – SP. JAYA TIMUR (RIMO) PADA STA. 14+000 SAMPAI STA. 16+000 DENGAN MEMBANDINGKAN METODE PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX) DAN BINA MARGA SERTA PENANGANANNYA
Berutu, Rinaldo () 2023Pertumbuhan jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Singkil beberapa tahun terakhir semakin pesat. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk tersebut kebutuhan akan sarana transportasi di Kabupaten Aceh Singkil juga semakin meningkat. Ruas jalan Singkil - Sp. Jaya Timur (Rimo) merupakan jalur yang diprioritaskan karena selalu dilalui oleh masyarakat dan jalur ini juga merupakan jalur menuju daerah perkantoran, ibukota kabupaten serta penghubung ke pelabuhan penyeberangan. Evaluasi kondisi perkerasan jalan sangat perlu dilakukan untuk monitoring seberapa tingkat kerusakan yang terjadi pada suatu ruas jalan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat nilai kondisi perkerasan jalan dari kerusakan yang terjadi pada ruas jalan Singkil - Sp. Jaya Timur (Rimo) pada STA 14+000 – 16+000. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan data primer berupa hasil survei kerusakan jalan. Hasil evaluasi kondisi jalan dengan metode Bina Marga dan metode PCI ternyata menghasilkan penilaian yang relatif sama. Perhitungan nilai kondisi berdasarkan metode Bina Marga termasuk program pemeliharaan rutin dengan usulan perbaikan antara lain penebaran pasir, pengaspalan, penutupan retak, penambalan lubang, dan perataan. Sedangkan metode Pavement Condition Index termasuk kategori (good) baik dengan usulan perbaikan antara lain penambahan pasir, penutupan retak, penambalan parsial, penutup permukaan, dan overlay. Kerusakan paling parah terjadi pada Segmen 5, 14 dan 20 dengan kategori (poor) buruk. Kata Kunci: Kondisi Pekerasan Jalan, Bina Marga, Pavement Condition Index (PCI)
EVALUASI OPTIMALISASI TIME SCHEDULE PADA PROYEK REVITALISASI SMA NEGERI 2 PLUS PANYABUNGAN DENGAN METODE PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)
Fandriansyah, Wendi () 2023Manajemen proyek merupakan salah satu hal yang sangat fundamental dalam pelaksanaan sebuah proyek kontruksi. Maka dari itu pentingnya menjaga biaya, waktu dan mutu agar sesuai dengan rencana. Dalam manajemen waktu penjadwalan yang baik merupakan kunci sukses terlaksananya sebuah proyek. Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan pada proyek Revitalisasi SMA negeri 2 plus panyabungan. Peneliti melakukan evaluasi optimalisasi time schedule dengan menggunakan metode Precedence Diagram Method (PDM) dan dibantu oleh software penjadwalan yakni, Microsoft Project. Perhitungan tenaga kerja dan durasi masing- masing pekerjaan setelah dilakukan work breakdown structure sangat berpengaruh dalam hal ini. Hasil durasi yang didapatkan setelah dilakukan Optimalisasi adalah 133 hari dan terdapat 29 pekerjaan yang berada pada lintasan kritis. Dimana jadwal rencana dari proyek ini berdurasi 147 hari dan memiliki 26 pekerjaan pada lintasan kritis. Penjadwalan ulang yang dilakukan sangat memberikan dampak dengan membuat jadwal yang lebih detail dan juga mengaitkan hubungan ketergantungan tiap pekerjaan sehingga menjadi lebih terstruktur dan meminimalisir pekerjaan yang tertinggal. Kata Kunci : Manajemen Proyek, Penjadwalan, Precedence Diagram Method.
EVALUASI PELAT LANTAI JEMBATAN IDANO EHO TELUK DALAM – LOLOWA’U NIAS SELATAN
Siregar, Muhammad Arif () 2023Jembatan merupakan suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan terputus adanya rintangan rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, jalan kereta api dan lain – lain. Salah satu jenis struktur pada jembatan adalah pelat lantai masalah yang sering dihadapi adalah menentukan besarnya dimensi tulangan dan jarak tulangan pada pelat lantai, karena besarnya beban pada jembatan akan diterima langsung oleh lantai. Jenis jembatan yang dianalisa merupakan jembatan kelas I yang berlokasi di Teluk Dalam – Lolowa’u Kabupaten Nias Selatan. Standar yang menjadi acuan dalam mengevaluasi besarnya luas tulangan, jarak tulangan dan jumlah tulangan adalah RSNI – T – 12 – 2004 untuk perencanaan struktur beton untuk jembatan dan RSNI T – 02 – 2005 untuk standar pembebanan jembatan. Dari hasil evaluasi perhitungan tulangan yang dilakukan, didapatkan bahwa untuk tulangan pokok dan tulangan bagi dengan diameter yang sama akan tetapi jarak tulangan yang berbeda dan lebih rapat dibandingkan dilapangan. Hasil analisa didapat sesuai dengan peraturan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Kata Kunci: Jembatan, Dimensi Tulangan, Pelat Lantai
EVALUASI PENAMBAHAN POLYMER SEBAGAI BAHAN PENGISI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON RINGAN
Siahaan, Desri Yuniarso () 2023Beton saat ini telah menjadi salah satu material utama pada bangunan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan bangunan sipil. Dalam berbagai bangunan infrastruktur yang ada di dunia ini, beton yang dibuat dengan menggunakan semen portland menjadi material terbesar yang paling banyak digunakan dibandingkan material lain seperti baja, kayu ataupun bambu. Industri beton merupakan pengguna sumber daya alam terbesar di dunia. Beton yang telah mengeras merupakan material gabungan yang terdiri dari agregat kasar, agregat halus, semen dan admixture atau bahan tambah jika dibutuhkan.Salah satunya dengan menggantikan salah satu bahan dasar pembuatan beton dengan polymer. Polymer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom yang dipadukan melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi dimana molekul monomer bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk suatu rantai linier atau jaringan tiga dimensi dari rantai polimer.Jenis polymer yang digunakan pada pengujian ini adalah polymer polypropylene (biji plastik) yang sudah di daur ulang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan beton serta mengetahui nilai slump terhadap beton. Pengaruh dari penambahan polymer dengan variasi 0%, 2% dan 4% dengan mutu beton rencana 25 MPa pada umur beton 7 hari dan 28 hari.Berdasarkan hasil penelitian, presentase kuat tekan terbesar yang dicapai adalah pada beton dengan bahan tambah polymer 4% pada umur beton 28 hari mencapai 25,27 MPa. Setelah diteliti pengaruh penambahan polymer pada campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan beton karena hasil pengujian mencapai mutu rencana. Kata Kunci: Beton, Polymer, Kuat Tekan Beton
EVALUASI PENINGKATAN JALAN MENGGUNAKAN PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) PADA RUAS AEK RASO-MADUMA KECAMATAN SORKAM BARAT
Panggabean , Bobby Santoso () 2022Perkerasan lentur pada Ruas Jalan Aek Raso – Maduma memiliki daya dukung tanah yang rendah, tentunya hal ini akan menimbulkan masalah jika tidak di lakukan perencanaan yang tepat dan sesuai. Jika tidak dilakukan penanganan yang sesuai, maka akan menyebabkan terjadi penurunan pada lapis pondasi atas dan lapis permukaan. Dibutuhkan suatu metode Analisa komponen untuk menentukan berapa tebal lapis permukaan bawah, lapis permukaan atas, dan lapis permukaan yang dibutuhkan agar perkerasan lentur yang di rencanakan aman sesuai umur rencana. Metode yang dilakukan untuk mengevaluasi tebal perkerasan lentur adalah metode analisa komponen yang dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui survey langsung dilapangan, yang fungsinya untuk mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya. Data sekunder berupa nilai lalulintas harian rata-rata (LHR) , data california bearing ratio (CBR). Berdasarkan hasil Perhitungan yang dilakukan dengan mengunakan metode analisa komponen didapat bahwa tebal lapis pondasi atas minimum 15 cm, tebal lapis permukaan minimum 5 cm, dan tebal lapis pondasi bawah minimum 10 cm, tetapi yang dilaksanakan dilapangan yaitu tebal lapis pondasi atas minimum 15 cm, tebal lapis permukaan minimum 5 cm, dan tebal lapis permukaan bawah hanya menambahkan timbunan sirtu dengan tebal bervariasi sesuai dengan kondisi existing lapangan, sehingga didapat bahwa peningkatan jalan yang dilaksanakan di ruas Aek Raso-Maduma dapat di katakan tidak memenuhi spesifikiasi standar desin pondasi minimum, karena jika data CBR daya dukung tanah dibawah dari 6%, seharusnya harus menggunakan lapis pondasi bawah dengan tebal minimum 10 cm, yang dapat dilihat dari tabel ketentuan spesifikasi standar desain pondasi minimum. Kata kunci: Perkerasan lentur, Analisa komponen.
EVALUASI PERENCANAAN PONDASI SUMURAN PADA JEMBATAN BO’U LAHOMI - NIAS BARAT
GULO, YUSTINUS YUSTI PARDONIUS () 2022Jembatan Bo’u Lahomi-Nias Barat adalah jembatan yang berbentang 11,80 m. Bangunan bawah jembatan terdiri dari abutment dan pondasi. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui daya dukung pondasi sumuran dan faktor keamanan terhadap beban yang bekerja beserta dengan evaluasi analisis jumlah tulangan pondasi dan pile cap. Faktor aman daya dukung pondasi sumuran ditentukan berdasarkan perbandingan nilai daya dukung pondasi sumuran > dengan nilai beban maksimal yang bekerja di atas pondasi, sedangkan faktor aman tulangan pile cap dan pondasi sumuran di tentukan berdasarkan nilai kuat kolom > dengan nilai beban maksimal yang di terima. Selain data-data lapangan, analisis ini memerlukan uji parameter tanah di laboratorium. Para meter yang di uji adalah berat jenis (Gs), analisa saringan kadar air, density, kuat geser (directshear) tanah di lapangan. Berdasarkan hasil analisis daya dukung pada pondasi sumuran di dapatkan bahwa nilai kapasitas daya dukung tiang kelompok pondasi sumuran 2510,78 Ton dan beban maksimal yang bekerja pada pondasi 1550,40 Ton, dengan hasil analisis tulangan yang di gunakan pada pile cap didapatkan tulangan lentur 10 D 22, tulangan bagi 15 Ø 13, dan tulangan geser pada arah X Ø 10 – 140 dan Y Ø 10 – 100 dan analisis penulangan pada pondasi sumuran di dapatkan tulangan pokok 35 D 19-250 dan tulangan spiral Ø 12 – 50 dengan kuat kolom sebesar 7654,153 Ton > Pu = 1550,40 Ton, dengan demikian daya dukung pondasi sumuran pada jembatan bo’u memenuhi syarat dan aman terhadap beban yang di terima dan perencanaan penampang kolom memenuhi persyaratan sehingga ukuran tiang dan tulangan dapat digunakan. Kata kunci: Pondasi, Daya Dukung, Abutment.
EVALUASI PERHITUNGAN LANTAI JEMBATAN TIPE VOIDED SLAB DI KANAL KIM JALAN MANGAAN VIII KELURAHAN MABAR KECAMATAN MEDAN DELI (Studi Kasus)
Saragih, Jon Gusmer () 2023Studi kasus jembatan ini berada di Jalan Mangaan VIII yang terletak di kota Medan merupakan kota metropolitan no.3 terbesar di Indonesia. Dimana aktivitas kendaraan sangat padat yang disebabkan oleh kawasan industri dan kawasan perkantoran. Sebelum direnovasi, banyak korban kecelakaan diakibatkan oleh sempitnya jalur lalu lintas pada jembatan, guard rail tidak sesuai standar pada perencanaan jembatan, tidak adanya trotoar, kendaraan besar pabrik yang melintas cukup banyak serta adanya persimpangan jalan. Kelebihan dari voided slab adalah waktu pelaksanaannya cepat dan mudah. Kekurangan voided slab adalah terkelupasnya sebagian lapisan permukaan lantai jembatan sehingga terbentuknya alur memanjang di permukaan lantai jembatan yang dapat membahayakan pengendara kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Penelitian ini dilakukan oleh banyaknya aktivitas kendaraan pabrik yang melintasi jembatan dengan kapasitas tonase yang besar. Kesimpulan adalah berdasarkan hasil evaluasi pada software SAP2000 menunjukan warna kuning artinya bahwa lantai jembatan voided slab masih mampu menahan beban yang terjadi, pada tegangan pada tulangan prategang tarik membutuhkan jumlah tendon sebanyak 5 buah dengan tiap tendon terdiri dari 12 strand dengan diameter 12,70 mm serta disarankan dalam hasil evaluasi pada struktur lantai jembatan maka dibutuhkan perkuatan yaitu dengan metode perkuatan eksternal prestressing supaya tegangan pada tulangan prategang tarik mampu menahan beban yang ada, setelah dilaksanakan renovasi pembangunan konstruksi jembatan maka dibutuhkan pengawasan berkala supaya mengetahui kekuatan pada struktur jembatan tersebut. Kata kunci: Voided Slab, Jembatan, SAP2000
Evaluasi Perhitungan Pelat Underpass Sta 2 + 541 Pembangunan Jalan Tol Binjai – Stabat ( Studi Kasus )
Asyari, Hasan () 2023Pelat adalah elemen struktur yang mendukung beban hidup maupun beban mati dan menyalurkannya ke girder dan selanjutnya ke struktur bawah, pada perencanaan pelat underpass harus diperhitungkan dengan baik agar terhindar dari kerusakkan yang menyebabkan struktur mengalami lendutan yang melebihi batas toleransi sehingga bukan hanya menyebabkan kurang aman bagi pengguna tetapi terjadinya kerusakan (retak-retak) yang dikategorikan mengalami kegagalan fungsi atau keruntuhan dalam jangka waktu tertentu. Pada dasarnya perencanaan pelat lantai underpass yang baik adalah apakah pelat lantai underpass tersebut cukup kuat menahan beban yang bekerja atau tidak. karena dalam perencanaan tersebut akan dihasilkan besaran dimensi dan tulangan yang seharusnya digunakan, untuk mempermudah proses pengerjaan maka akan dilakukan evaluasi pelat lantai underpass menggunakan Tabel Dr. Ernst Bittner beserta SNI 1725 : 2016 dan RSNI T-12-2004 untuk mengetahui apakah dengan material dan dimensi tulangan yang digunakan cukup menahan lendutan yang terjadi pada pelat lantai underpass. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa penggunaan tulangan dengan metode SNI lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan metode Cara kekuatan batas dikarenakan perbedaan jarak tulangan pada SNI jauh lebih lebih besar dibandingkan jarak tulangan pada Cara kekuatan batas Kata Kunci: Pelat, SNI 1725 : 2016, Kekuatan batas
EVALUASI PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN PROYEK PEMBANGUNAN FGD DAN ESP PLTU SURALAYA MENGGUNAKAN APLIKASI AUTODESK REVIT
Napitupulu, Crystian S.Y () 2023Dalam pengerjaan konstruksi sering kali terjadi permasalahan dalam proses konstruksi seperti estimasi volume, metode konstruksi, dan interface pekerjaan. Pada permasalan seperti ini dapat diminimalisir dengan metode Building Information Modeling (BIM). BIM mengubah metode dari konvensional yang tidak efisien menjadi proses yang terpadu dan kolaboratif. Berbagai manfaat dan keuntungan dari penggunaan BIM antara lain seperti terpadunya antara desain dan konstruksi. Penerapan BIM dapat meminimalisir kesalahan antara desain dan konstruksi tersebut. Dalam BIM terdapat beberapa informasi modeling yang dapat kita definisikan yaitu koordinat, model view, clash detection, rebar schedule & detail fabrication, volume beton, dan lain-lain yang bermanfaat dalam proses konstruksi. Penelitian ini mengaplikasikan software Autodesk Revit untuk estimasi perhitungan volume dan menganalisis perbedaan hasil estimasi perhitungan volume berbasis BIM dengan metode konvensional. Penelitian ini dilakukan pada salah satu gedung kontrol yang berada di PLTU Suralaya yaitu gedung kontrol Flue Gas Pesulfurization (FGD) dan Electrostatic Prespitaror (ESP). Hasil dari volume software Revit kemudian dibandingkan dengan Bill of Quantity (BOQ) eksisting atau kontrak. Hasil dari evaluasi menunjukkan volume yang didapat dari perhitungan BIM pada volume beton adalah 3056.31 m3 dan berat tulangan lentur adalah 540.18 ton, hasil ini terdapat perbedaan dari BOQ kontrak yang masing-masing adalah 2765.11 m3 untuk volume beton dan 490.05 ton untuk berat tulangan lentur, yang masing-masing memiliki kekurangan yaitu 291.20 m3 dan 52.64 ton. Oleh karena itu, diperlukan perubahan dalam kontrak pembangunan tersebut agar dapat meminimalisir kerugian yang dapat ditimbulkan. Kata kunci : BIM, Bill of Quantity, Clash Detection
EVALUASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DAN PROSES TENDER PROYEK REHABILITAS GEDUNG SEKOLAH POLISI NEGARA POLDA SUMUT
Dahlan, Bayu Setiawan () 2023Sekolah polisi negara adalah tempat pendidikan para siswa calon bintara polri baik secara materi pembelajaran, fisik, mental dan keterampilan dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota polri. Dalam hal ini sarana dan prasarana sangat mempengaruhi siswa dalam hal belajar dan kenyamanan dalam lingkungannya. Oleh karena itu di lakukan rehabilitasi pada bangunan gedung agar tetap menjadi baik dan nyaman dalam melakukan aktifitas pembelajaran. Tujuan dari skripsi ini adalah agar mengetahui berapa besar Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan bagaimana proses Tender Proyek Rehabilitasi Sekolah Polisi Negara Polda Sumut. Metode yang digunakan dalam perhitungan RAB ini adalah analisa Burgerlije Openbare Warken (BOW) dan analisa Cipta Karya. Sedangkan proses tender menggunakan metode elektronik (LPSE). Hasil dari Rencana Anggaran Biaya di dapat bahwa untuk Pekerjaan Pendahuluan mengeluarkan biaya Rp.169,092,120.-, Pekerjaan Plafond Rp.600,407,998.-, Pekerjaan Lantai Rp.443,813,805.-,Pekerjaan Kamar Mandi Rp.50,381,850 Pekerjaan Pengecetan Rp.164,985,170.-, Pekerjaan Listrik Rp.233,680,550.-, Pekerjaan Pintu dan Jendela Rp.13,999,000,-. Hasil dari total keseluruhan di dapat Rp.1,677,000,000.-. Sedangkan proses tender dilakukan dengan media electronik LPSE, dan Untuk tahapan pelelangan tersebut adalah sebagai ilustrasi urutan dalam pelelangan dari Pascakualifikasi hingga Penandatanganan Kontrak. Kata Kunci :Pelaksanaan Proyek, Rencana Anggaran Biaya, Pelelangan.
EVALUASI SALURAN DRAINASE DI JALAN GAHARU KOTA BINJAI MENGGUNAKAN APLIKASI EPA SWM (STORM WATER MODEL MANAGEMENT)
Azhari, Fauzan () 2024Genangan air saat terjadinya hujan di badan jalan dan kadang memasuki rumah warga dapat mengganggu kenyamanan pengendara dan mempengaruhi lalu lintas,merusak badan jalandan menyebabkan kerugian materil. Jalan Gaharu merupakan jalan yang terdapat banyak rumah warga serta salah satu kampus terbesar di kota Binjai yaitu STKIP Budidaya Binjai yang kerap kali terdapat genangan di beberapa titik ruas jalannya. Mengetahui kondisi tersebut, maka perlu diadakan penelitian sistem drainase dijalan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit banjir rencana dan waktu konsentrasi pada daerahtangkapan air dan memberi solusi pada permasalahan genangan. EPA SWMM (Environment Protection Agency Storm Water Management Model) mampu memodelkan permasalahan kuantitas limpasan daerah perkotaan dan kondisi yang terjadi di lapangan dengan memasukan parameter yang tercatat dalam kondisi sesungguhnya. Dalam penelitian ini, juga mengevaluasi suatu sistem drainase jalan yang telah ada dan faktor-faktor yang mempengaruhi genangan dan banjir. Metode yang digunakan antara lain distribusi Normal, distribusi Log Normal, distribusi Gumbel dan distribusi Log Pearson Tipe III serta Uji kecocokan uji Chi Kuadrat. Hasil perhitungan debit puncak banjir rencana pada periode 5 tahun adalah 3.53 m³/det dan pada periode 10 tahun sebesar 4.14 m³/detik sedangkan dan waktu konsentrasi pada daerah tangkapan airadalah 6,9 menit atau 0,083 jam. Perbandingan kapasitas eksisting saluran dan debit banjir rencana dalam waktu ulang 5 dan 10 tahun tidak semua segmen dapat menampung debit banjir rencana , sehingga perlu dilakukan perencanaan kembali pada saluran drainase dan memberi perawatan berkala agar drainase dapat berdunsi dengan maksimal Kata Kunci: Drainase, Genangan, EPA SWMM 5.1
EVALUASI SALURAN DRAINASE DIKAWASAN PEMUKIAN PENDUDUK DI JALAN AIR BERSIH KELURAHAN SUDIREJO I KECAMATAN MEDAN KOTA
Aqsha, Salsabila () 2021Kawasan Jalan Air Bersih dari persimpangan jalan Rela sampai persimpangan Jalan Bahagia By Pass, Kelurahan Sudirejo I kecamatan Medan Kota merupakan jalan yang sering dilalui oleh warga. Didaerah ini memiliki permasalahan yang harus dibenahi, Masalahnya adalah ketika curah hujan tinggi dikawasan tersebut terjadi genangan air di badan dan bahu jalan serta disfungsinya saluran drainase.Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan dimensi saluran yang ada serta mengidentifikasikan penyebab terjadinya genangan air kondisi saat ini.Batasan masalah yang ditinjau dari penulisan skripsi ini adalah menghitung kapasitas saluran drainase eksisting,menghitung penampang saluran sesuai debit banjir dan menganalisis kondisi saluran drainase eksisting. Studi ini dilakukan dengan melakukan analisis hidrologi dan hidrolika.Analisis hidrologi meliputi data curah hujan,intensitas hujan dengan rumus Mananobe dan debit banjir dengan Rumus Rasional.Selanjutnya yaitu menghitung debit banjir diperlukan luas Catchment Area, nilai koefisien pengaliran dan intensitas hujan selama waktu konsentrasi dengan persamaan Tc=Td+To.Nilai curah hujan digunakan untuk perhitungan intensitas curah hujan adalah nilai rata-rata curah hujan harian maksimum tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 di Stasiun BBMKG wilayah I Medan. Kunci : Saluran Drainase, Waktu Konsentrasi, Intensitas Hujan.
EVALUASI SALURAN DRAINASE PADA JALAN BAHAGIA BY PASS KELURAHAN SUDIREJO II KECAMATAN MEDAN KOTA
Akbar, Muhammad () 2021Drainase adalah salah satu infrastruktur yang bertindak untuk mengurangi air yang berlebih,baik itu permukaan ataupun air bawah permukaan terutama untuk mengatasi bencana banjir. Sistem ini diperlukan evaluasi untuk mengetahui kapasitas penampang dengan menganalisa dihitung curah hujan dengan debit banjir. Metode yang dipilih untuk menghitung debit di jalan Bahagia By Pass Kelurahan Sudirejo II Kecamatan Medan Kota ini yaitu dengan metode Rasional. Dari perhitungan analisis yang dilakukan dapat dikatakan tidak semua saluran dapat menampung debit rencana. Oleh karena itu dilakukan perencanaan ulang terhadap sakuran sehingga debit eksisting yang berada di jalan Bahagia By Pass Kelurahan Sudirejo II Kecamatan Medan Kota dapat menampung debit banjir rencana. Kata kunci : Drainase, Banjir, Metode Rasional.
EVALUASI SALURAN DRAINASE PADA JALAN MEKATANI MERENDAL PASAR VII KECAMATAN PATUMBAK KABUPATEN DELI SERDANG PROVINSI SUMATERA UTARA (STUDI KASUS)
Larosa, Ricky Jonathan () 2023Sistem drainase yang merupakan salah satu infrastruktur yang perlu di perhatikan untuk mengurangi air yang berlebih yang disebabkan oleh hujan sehingga terjadi genangan. Oleh karena itu akan melakukan pengkajian salah satu daerah yang sering terjadi genangan di Marendal Pasar VII, jalan Mekatani, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode mononobe. Penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung kapasitas saluran drainase, selanjutnya hasil yang didapat akan dibandingkkan dengan debit rencana yang diperoleh. Dari hasil evaluasi saluran drainase yang diperoleh, maka di dapatkan maka bahwa keempat saluran eksisting tidak mampu menampung debit rencana. Maka perlu melakukan perencanaa ulang saluran eksisting dengan menambahkan lebar serta tinggi saluran, maka debit rencana ulang didapatkan sebesar = 4,045 m3/det lebih besar dari debit banjir rencana = 1,994 m3/det. Sehingga dapat disimpulkan bahawa kapasitas rencana ulang aman untuk digunakan. Kata Kunci : Drainase, Debit, Hujan.
EVALUASI SISTEM DRAINASE UNTUK PENANGGULANGAN GENANGAN PADA KAWASAN JALAN AKSARA KECAMATAN MEDAN TEMBUNG KOTA MEDAN (STUDI KASUS)
Sitohang, Fransisca Melina Bernadetta () 2024Banjir dan genangan di daerah perkotaan dan daerah padat penduduk merupakan masalah konvensional yang belum terselesaikan, dan terkadang masih menjadi masalah multi pihak. Penyebab terjadinya banjir selain drainase yang tidak mampu mengalirkan air hujan secara maksimal juga dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat merawat saluran drainase. Penulisan ini juga bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan saluran drainase yang sudah ada agar dapat menanggulangi suatu banjir pada kawasan Jalan Aksara Kecamatan Medan Tembung Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan debit saluran eksisting primer terhadap debit banjir didapat bahwa debit saluran eksisiting atau Q tampungan penampung yaitu 0,160 m³/detik dan debit banjir untuk kala ulang 10 tahun Q = 474 m³/detik, dari hasil analisa saluran tersebut sudah tidak dapat menampung debit banjir dan harus dilakukan perencanaan atau perubahan dimensi pada saluran drainase tersebut untuk mengatasi masalah banjir, maka dari hasil analisa perencanaan didapat nilai debit saluran eksisting primer atau Q tampungan penampung yaitu 0,609 m³/detik. Setelah dilakukan perencanaan maka saluran eksisting sudah mampu untuk menampung debit banjir. Kata kunci: Drainase, debit, banjir
EVALUASI STABILITAS BENDUNG TETAP DAERAH IRIGASI KERASAAN DESA BAH JAMBI KECAMATAN JAWA MARAJAH KABUPATEN SIMALUNGUN (Studi kasus)
Nababan, Fransiskus Dwi Fayer () 2023Bendung daerah irigasi Kerasaan merupakan bendung tetap yang berdiri sejak tahun 1986 yang terletak di Desa Bah Jambi Kecamatan Jawa Marajah, Kabupaten Simalungun. Bendung ini dibangun dengan tujuan meningkatkan elevasi muka air sungai Bah Bolon pada saat musim kemarau, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian bagi warga setempat. Sasaran yang hendak dicapai adalah penentuan besarnya gaya berat sendiri, tekanan lumpur, tekanan hidrostatis, uplift, tekanan tanah dan gaya gempa yang dipergunakan sebagai acuan keamanan bendung terhadap gaya guling dan gaya gelincir. Studi ini bertujuan untuk megetahui angka stabilitas bendung dengan metode yang digunakan adalah Kriteria Perencanaan Irigasi. Nilai stabilitas pada saat kondisi air normal dan kondisi air banjir yang meliputi stabilitas terhadap guling, stabilitas terhadap geser, eksentrisitas pembebanan, daya dukung tanah atau tegangan tanah dan stabilitas terhadap erosi bawah tanah (piping). memenuhi syarat terhadap nilai stabilitas bendung. Kata kunci: Stabilitas, Guling, Gelincir.
EVALUASI STRUKTUR BALOK DAN HUBUNGAN BALOK DENGAN KOLOM SESUAI SNI 2847:2019 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIRAN KANTOR UPPD MEDAN UTARA
Barus, Debora () 2024Pentingnya pengetahuan tentang keamanan struktur dimasa sekarang sangat diperlukan guna mengikuti perkembangan teknologi dibidang bangunan. Pengetahuan tentang struktur bangunan gedung yang aman terhadap gempa dan bagaimana proses perencanaan dan evaluasi yang sesuai SNI. Penelitian ini difokuskan pada balok dan hubungan balok-kolom. Evaluasi desain balok untuk mengetahui kelayakan apakah mampu menahan gaya-gaya yang terjadi akibat perubahan beban yang bekerja pada gedung hubungan balok-kolom untuk mengetahui tulangan yang terpasang pada titik joint balok-kolom, hingga mampu memikul gaya geser pada titik joint. Menggunakan metode Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dengan software ETABS, hasil desain ETABS dikontrol dengan perhitungan secara matematis berdasarkan SNI 2847- 2019, dan 1726-2019. Diperoleh dimensi struktur balok B1 350x700 mm (tulangan Tarik 9D16, tulangan tekan 5D16, tulangan samping 4D16, tulangan geser tumpuan 4D10-100, lapangan 4D10-150), B2 300x600 mm (tulangan Tarik 7D16, tulangan tekan 4D16, tulangan samping 2D16, tulangan geser tumpuan 3D10-100, lapangan 2D10-150), B3 300x500 mm (tulangan Tarik 5D16, tulangan tekan 3D16, tulangan samping 2D16, tulangan geser tumpuan 2D10-100, lapangan 2D10-150), B4 250x450 mm (tulangan Tarik 5D16, tulangan tekan 3D16, tulangan samping 2D16, tulangan geser tumpuan 2D10-100, lapangan 2D10-150). Tulangan geser diperoleh pada daerah sendi plastis 5D13-100, daerah luar sendi plastis 5D13-150. Dari hasil evaluasi sehingga dapat dibuat gambar DED. Kata Kunci: Balok-kolom, dimensi struktur, gaya geser
EVALUASI STRUKTUR BALOK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERDASARKAN SNI 2847-2013 PADA GEDUNG AULA YAYASAN SATU HATI TALUN KENAS ( MENGGUNAKAN SAP 2000 )
Aji, Muhammad Ibnu () 2023Gedung merupakan salah satu unsur penting dalam hal pengembangan suatu daerah. Dalam pembangunan sebuah gedung harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kondisi lingkungan sekitar. Proyek gedung Aula Talun Kenas merupakan salah satu proyek yang menggunakan beton bertulang sebagai struktur utama. Khususnya pada struktur balok utama proyek tersebut memiliki variasi bentang yang jauh berbeda. Bentang terpanjang pada balok utama memiliki Panjang 12 m . Untuk itu perlu dilakukan perencanaan yang sesuai dengan fungsi gedung dan wilayah yang akan dibangun serta harus menghitung berapa besar kebutuhan material yang diperlukan. Permasalah dalam penelitian ini bagaimana desain yang aman dalam merencanakan balok dengan bentang 12 m tanpa di bantu struktur kolom. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi desain struktur balok memanjang pada bangunan Gedung dan membandingkan hasil evaluasi dengan perencanaan awal desain struktur balok memanjang pada bangunan Gedung Aula Yayasan Satu Hati Talun Kenas. Dalam penelitian ini metode yang digunakan metode elemen hingga pada software SAP 2000 untuk mendapatkan gaya tegangan yang terjadi pada balok dan untuk mempermudah analisa tulangan pada balok yang akan di lakukan dengan metode analisa SNI 2847-2013 dengan bantuan Ms.Excel. Dari hasil penelitian ini terdapat perbedaan desain perletakan tulangan dan jumlah tulangan. Dimana hasil perhitungan hasil evaluasi analisa balok jumlah tulangan tarik (tumpuan) 9 D 16 serta tulangan tekan (lapangan) 7 D 16 dan tulangan sengkang D 10-200 terdapat perbedaan pada tulangan tekan (lapangan) dan sengkang dimana diproyek untuk tulangan tumpuan 8 D 16 lalu sengkang D 10-150. Kata kunci: gedung, program, evaluasi.
EVALUASI STRUKTUR BALOK, KOLOM, DAN PELAT LANTAI MENARA LONCAT INDAH KOLAM RENANG SELAYANG MEDAN
Padang, Dinanola () 2024Pengetahuan tentang keamanan struktur dimasa sekarang ini sangat diperlukan guna mengikuti perkembangan teknologi dibidang struktur bangunan. Penulisan bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang struktur bangunan gedung yang aman terhadap gempa dan bagaimana proses perencanaan dan evaluasi struktur yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Struktur yang dibahas fokus pada balok, kolom, dan pelat lantai. Evaluasi desain struktur balok, kolom, dan pelat lantai ini bertujuan mengetahui kelayakan struktur apakah mampu menahan gaya-gaya yang terjadi akibat perubahan beban hidup yang bekerja pada gedung. Skripsi ini menggunakan metode Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) dengan software ETABS, hasil desain ETABS akan dikontrol dengan perhitungan secara matematis berdasarkan SNI 2847-2019 dan 1726-2019. Dari hasil evaluasi struktur yang telah dilakukan diperoleh dimensi struktur balok ukuran 250 x 450 mm (tulangan atas utama 7D12, tulangan torsi 4D13, tulangan bawah 4D16), balok 350 x 800 mm (tulangan atas utama 6D22 & 3D16, tulangan torsi 4D13, tulangan bawah 2D22 & 2D16), balok 350 x 950 mm (tulangan atas utama 6D22 & 3D16, tulangan torsi 4D13, tulangan bawah 2D22 & 2D16), balok 450 x 950 mm (tulangan atas utama 8D22 & 3D16, tulangan torsi 4D13, tulangan bawah 3D22 & 2D16), kolom 350 x 600 mm (tulangan utama 16D22), dan pelat lantai dengan ketebalan 12 cm. Setelah memperoleh hasil evaluasi struktur dapat dibuat gambar DED. Kata Kunci: Kolam Renang, Balok, Kolom, Pelat Lantai, Dimensi Struktur
EVALUASI TINGKAT KECELAKAAN PADA TIKUNGAN SEUNAPET JALAN NASIONAL BANDA ACEH - MEDAN (STUDI KASUS)
Afandi, Dandi () 2024Tikungan Seunapet terletak di Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, tepatnya STA ± 64.00 wilayah pegunungan Seulawah, Kabupaten Aceh. Tikungan Seunapet di Lembah Seulawah merupakan daerah rawan laka lantas dengan sudut tikungan yang cukup tajam dan berbatasan langsung dengan jurang. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perhitungan evaluasi tingkat kecelakaan pada tikungan seunapet jalan nasional Banda Aceh – Medan dari tahun 2020 – 2023 dan membuat pencegahan yang harus dilakukan di tikungan seunapet jalan nasional Banda Aceh – Medan di STA ± 64.00 . Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pada kasus Ruas Jalan Seunapet, sisa umur perkerasan dalam kondisi beban normal selama 20 tahun kedepan yaitu sebesar 8.04%. Dengan itu artinya, pelayanan perkerasan jalan dalam 20 tahun kedepan berkurang, hal ini terjadi karena beban yang melewati perkerasan jalan bertambah setiap tahunnya. Kondisi umur perkerasan jalan yang dilewati kendaraan kondisi normal mengalami penurunan 0.48 tahun dari umur rencana untuk 20 tahun kedepan. Kondisi umur perkerasan jalan yang dilewati kendaraan kondisi normal mengalami penurunan 4,5 tahun dari umur rencana untuk 20 tahun kedepan. Berdasarkan perhitungan Nilai Derajat Kerusakan Jalan (DKJ) pada kendaraan truk 2 as beban < 20 ton, truk 2 as beban >30 ton, dan truk 3 as beban >70 ton merupakan overload karena nilainya >1. Dilihat dari kendaraan yang lewat didapat nilai Truck Factor terhadap perkerasan jalan yaitu kondisi beban normal TF 3,68 > 1 dan kondisi beban berlebih TF 10,35 > 1 dimana nilai itu menunjukan bahwa kerusakan jalan dikarenakan kendaraan yang melintas. Kata Kunci: Tikungan Seunapet, Tingkat Kecelakaan, Perkerasan Jalan
IDENTIFIKASI RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL RUAS SIGLI–BANDA ACEH
Simamora, Muntaqim Muhammad () 2024Proyek Jalan Tol Ruas Sigli–Banda Aceh salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans-Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Aceh. Pekerjaanya sangat berbahaya, timbulnya kecelakaan kerja pada pekerjaan akan merugikan tenaga kerja serta lingkungan kerja yang tidak aman dan kurang sehat juga berimbas pada terganggunya kinerja tenaga kerja. Oleh karena itu, saat pelaksanaan pekerjaan diwajibkan untuk menerapkan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap kinerja pekerja pada proyek Jalan Tol Ruas Sigli– Banda Aceh Provonsi Aceh. Metode dalam penelitian ini menggunakan kuesioner berjumlah 35 Responden dibagikan kepada badan usaha, kontraktor, konsultan pengendali mutu independent, dan konsultan supervisi. Kuesioner ini untuk mengetahui identifikasi risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu tingkat kemungkinan kecelakaan kerja, tingkat keparahan kecelakaan kerja dan nilai kategori yang berbentuk tabel menggunakan nilai skala 1:5. Hasil pertanyaan dari tingkat kemungkinan kecelakaan kerja nilai 35%, dari tingkat keparahan kecelakaan kerja nilai 49%, dan dari nilai kategori risiko tinggi dan rendah nilai 58%-42% dapat disimpulkan pada proyek Jalan Tol Ruas Sigli–Banda Aceh dalam penerapan Alat Pelindung Diri (APD), Alat Pelindung Keselamatan (APK), dan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai dengan prosedur sehingga risiko kerja yang terjadi dapat diminimalisir. Kata Kunci : Identifikasi, Risiko, Kerja, Responden
KAJIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN LAU SIMEME KABUPATEN DELI SERDANG (PENELITIAN)
Setiawan, Joko () 2022Kajian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Bendungan Lau Simeme Kabupaten Deli Serdang sangat diutamakan oleh perusahaan konstruksi mengingat, apabila terjadi suatu accident yang dapat merugikan bagi pekerja dan perusahan kontruksi dalam segi biaya maupun waktu. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampelnya adalah Pekerja Galian berjumlah 15 orang. Program SPSS versi 22.00 digunakan untuk memudahkan dalam pengolahan data. Karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan lama bekerja. Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilias dan analisis deskriptif. Hasil jawaban kuisioner yang diisi responden, variabel pengetahuan K3, sikap, penggunaan alat pelindung diri (APD), pengawasan, kecelakaan kerja dan lingkungan kerja dikategorikan valid dan reliabel. Pengawasan pekerjaan di pembangunan bendungan Lau Simeme Kabupaten Deli Serdang telah dilaksanakan dengan baik, namun 66,7% atau sebanyak 10 orang pekerja galian merasa pengawasan itu dapat mengganggu konsentrasi mereka saat bekerja. 46,7% atau sebanyak 7 orang pekerja galian tidak mengetahui rambu-rambu K3 sehingga membahayakan keselamatan pekerja. Sebaiknya perusahaan menerapkan mengenai pengetahuan K3 dan perlu diadakannya pengawasan penggunaan alat pelindung diri dikarenakan itu penting untuk keselamatan diri pekerja mencegah dan mengurangi kecelakaan. Kata kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kuantitatif, SPSS
KAJIAN MUTU BETON FONDASI BORED PILE DENGAN PERBANDINGAN VOLUME MIX DESIGN PADA PROYEK REVITALISASI LAPANGAN MERDEKA KOTA MEDAN
Budiman, Rizky Pratama () 2023Kegiatan Revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan memerlukan anggaran yang cukup besar dalam pelaksanaannya. Hal ini dikarenakan banyaknya pekerjaan yang dilaksanakan pada Revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan. Oleh karna itu adanya dasar keinginan untuk melakukan kegiatan minimalisir anggaran biaya pada pekerjaan Revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara meminimalisir mix design dari salah satu betching plant yang digunakan pada pekerjaan fondasi bored pile. Kegiatan ini bertujuan untuk merencanakan mix design sebagai bahan evaluasi dari mix design yang direncanakan sebelumnya serta memeriksa beban tekan aktual yang diterima benda uji setelah dilakukan kegiatan minimalisir. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa hasil benda uji kubus belum memenuhi persyaratan mutu beton yang disyaratkan sedangkan benda uji silinder sudah memenuhi persyaratan mutu beton yang disyaratkan oleh beton K350. Kata Kunci : Minimalisir, Mix Design, Mutu Beton
KAJIAN PERENCANAAN EFEKTIVITAS ASPAL GEOPORI DENGAN PENGGUNAAN FILLER ABU SEKAM PADI PADA PERKERASAN JALAN RAYA
Simangunsong, Boby Alexander () 2024Jalan raya merupakan transportasi yang sangat penting dalam menunjang berbagai kegiatan sosial dan perekonomian. Tujuan pembangunan jalan diantaranya adalah menyelenggarakan terwujudnya lalu lintas yang aman, cepat, dan nyaman. Kondisi jalan yang sering tergenang air dengan cukup lama dapat mengakibatkan kerusakan pada jalan dan gangguan kenyamanan pengendara. Sehingga Perlu dilakukan pemodifikasian pada aspal biasa dengan aspal yang memiliki daya resap air yang cukup baik dan diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada. Dalam eksperimen ini, abu sekam padi digunakan sebagai bahan pengisi (filler) pada perkerasan jalan dengan tujuan untuk meningkatkan daya resap air dan kekuatan pada perkerasan aspal. Metode yang digunakan yaitu dengan menggunakan uji tes Marshall dan permeabilitasnya. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, didapatkan harga dari stabilitas, flow, VIM, VMA, VFB, MQ dan permeability dengan variasi kadar aspal dan filler yang digunakan sebesar: 2% filler & 4,5% aspal; 2% filler & 5,9% aspal; 3,5% filler & 4,5% aspal; 3,5% filler & 5,9% aspal. Penambahan abu sekam padi pada aspal geopori memenuhi spesifikasi Australian Asphalt Pavement Association (AAPA), 1997; 2004. Kata Kunci: Geopori, Marshall, Permeabilitas.
KOMPARASI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVAMENT) DENGAN METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN BINA MARGA 2017 DAN METODE AASHTO 1993 (Studi Kasus Pada Ruas Jalan Gonting Bulu – Simangaronsang / Doloksanggul By Pass Kabupaten Humbang Hasun
Purba, Kevin Yoga Pratama () 2023Lancarnya arus lalu-lintas akan sangat mendukung perkembangan ekonomi suatu daerah seperti Kabupaten Humbang Hasundutan khususnya pada Ruas Jalan Gonting Bulu - Simangaronsang, Kecamatan Doloksanggul. Studi ini bertujuan untuk mengetahui parameter peningkatan struktural pada jalan Kabupaten Humbang Hasundutan STA 0+000 – STA 1+984. Parameter yang dimaksud dalam hal ini mencakup tebal lapis perkerasan. Metode yang digunakan adalah Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan Metode AASHTO 1993 untuk perkerasan. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil pada Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 untuk Lapisan Permukaan dengan ketebalan 10 cm, Lapisan Pondasi Kelas A dengan ketebalan 40 cm, dan Timbunan Pilihan dengan ketebalan 15 cm. Sedangkan pada Metode AASHTO 1993 yaitu Lapisan Permukaan dengan ketebalan 11 cm, Lapisan Pondasi Kelas A dengan ketebalan 20 cm, Lapisan Pondasi Kelas B dengan ketebalan 26 cm. Dan pada Detail Enginering Design (DED) data perencanaan yaitu Lapisan Permukaan dengan ketebalan 10 cm, Lapisan Pondasi Kelas A dengan ketebalan 20 cm, Lapisan Pondasi Kelas B dengan ketebalan 30 cm dan Timbunan Pilihan dengan ketebalan 10 cm. Metode perencanaan tebal perkerasan yang paling efektif serta ekonomis namun tetap memenuhi syarat dan standard perencanaan perkerasan jalan adalah perancangan dengan metode AASHTO 1993 karena kekuatan yang jalan yang memenuhi serta tebal lapisan yang lebih tipis sehingga meminimalisir penggunaan biaya baik pada material maupun non material. Kata Kunci: AASHTO, Bina Marga, Jalan Baru, Perkerasan Lentur
MANAJEMEN PERENCANAAN MUTU PADA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN RUMAH
Prayogi, Dias Angga () 2021Quality control adalah kegiatan yang meliputi tindakan monitoring, pengecekan inspeksi, dan pengujian untuk mengendalikan dan memastikan bahwa mutu bahan, metode pelaksanaan, serta hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah di tetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk /memahami pelaksanaan manajemen pengendalian mutu (QC) pada pelaksanaan pembangunan rumah type 70. Manfaat penelitian ini dapat menentukan manajemen mutu pada konstruksi pembangunan rumah. Pengerjaan ini menggunakan kajian yang berdasarkan SNI (StandarNasional Indonesia). Tahap perencanaan mutu penelitian ini berdasarkan SNI (StandarNasional Indonesia) dan beberapa buku-bukureferensi yang menjadi acuan dalam menyusun manajemen mutu. Hasil dari penelitian ini yaitu menentukan mutu tahap perencanaan rumah, mutu olahan dan mutu bahan. Kesimpulan dari pengerjaan ini quality control pada tahap pelaksanaan pekerjaan beton harus sesuai dengan prosedur yang baik, agar kualitas beton terjamin mutunya. Pelaksanaan pekerjaan beton mulai dari pencampuran dan penakaran agregat, pelaksanaan pengecoran, pekerjaan akhir, dan pengendalian mutu dilapangan harus mengikuti prosedur yang telah di tentukan sehingga terciptanya mutu beton yang terjamin kualitasnya. Kata Kunci :Quality Control, SNI (Standard Nasional Indonesia), rumah type 70.
OPTIMALISASI PENJADWALAN DAN BIAYA PROYEK DENGAN METODE LEAST COST SCHEDULING (STUDI KASUS: RPS SMK N 5 MEDAN)
Nisa, Chairun () 2023Pembangunan konstruksi di Indonesia belakangan ini mengalami perkembangan pesat. Elemen yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi yaitu perencanaan proyek. Dalam perencanaan tersebut terdapat gambaran target kualitas yang harus diselesaikan dalam waktu dan dengan biaya tertentu. Sering ditemui banyak proyek mengalami pembengkakan dalam hal waktu maupun biaya. Penelitian ini membahas tentang proyek pembangunan Ruang Praktik Sekolah SMK Negeri 5 yang berada di Jl.Timor no.36, Gaharu, Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan penjadwalan dan biaya proyek pembangunan RPS SMK Negeri 5 Medan dengan menggunakan metode Least Cost Scheduling. Penelitian ini dilakukan dengan analisis kritis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi penjadwalan dan biaya proyek. Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data seperti waktu pelaksanaan, biaya material, biaya tenaga kerja, dan biaya yang lainnya yang mempengaruhi biaya proyek. Percepatan yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan waktu lembur dan upah kerja lembur. Hasil penelitian ini memunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Least Cost Scheduling dapat menghasilkan jadwal paling efisien dan mengoptimalkan biaya proyek. Dalam penelitian ini, jadwal yang dihasilkan memiliki total durasi proyek sebesar 86 hari dengan penambahan waktu 4 jam kerja dan biaya total sebesar Rp 306.113.064,00,-. Dan diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan proyek. Kata kunci: least cost scheduling, waktu pelaksanaan, waktu lembur.
PEMANFAATAN ABU BATU STONE CRUSHER DENGAN SUBTITUSI AGREGAT HALUS PADA PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON
Sijabat, Brillian () 2023Abu batu berasal dari limbah industri pemecahan batu yang jumlahnya sangat banyak. Abu batu mempunyai kriteria lolos ayakan diameter 50 mm dan tertahan ayakan 100 mm berdasarkan hasil yang sudah dilakukan sehingga abu batu menjadi limbah yang sangat berguna sebagai campuran bahan material bangunan konstruksi karena abu batu dapat berfungsi sebagai agregat halus pengganti pasir. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar optimum pemakaian abu batu dan mengetahui sejauh mana dapat dimanfaatkan untuk solusi masalah pencemaran lingkungan. Penggunaan abu batu sebagai agregat halus pengganti pasir pada campuran pembuatan beton dengan komposisi abu batu lebih dari 20%. Abu batu pada penelitian ini digunakan sebagai substitusi pasir alami dengan proporsi 20% dan 30%. Hasil penelitian ini memperlihatkan penggunaan abu batu sebagai agregat halus menghasilkan jumlah nilai kuat tekan beton dengan variasi persen dari jumlah pasir didapat hasil kuat tekan beton normal dengan hasil kuat tekan hampir mendekati dengan mutu beton yang sudah ditetapkan. Kuat tekan beton dengan campuran abu batu 20% abu batu didapat dengan nilai kuat tekan melebihi dari syarat nilai mutu beton, dan kuat tekan beton dengan dengan campuran 30% abu batu bahkan akan sangat memenuhi dari mutu beton pada ketentuan syarat mutu beton. Pada pengujian ini masa perendaman beton lakukan pada di 28 hari. Hasil pengujian ini dilakukan berdasarkan yang sudah dilakukan pengujian dengan mutu fc’ = 22 MPa. Pada semua variasi komposisi abu batu dengan penelitian ini, subtitusi agregat halus dengan abu batu sangat baik digunakan untuk material campuran pada beton. Kata kunci: Abu batu, agregat, campuran, material.
PENATAAN DISTRIBUSI AIR PERMUKAAN DI LAHAN PERTANIAN DENGAN SISTEM SIRKULASI UNTUK EFISIENSI PENGGUNAAN DAN PEMANFATAN AIR SECARA BERKELANJUTAN (DI DESA LAMA KEC. HAMPARAN PERAK KAB. DELI SERDANG) (Studi Kasus)
Prayoga, Teguh () 2023Salah satu usaha dalam melakukan produktivitas lahan pertanian di Desa Lama adalah dengan menata air permukaan yang diakibatkan oleh kelebihan air hujan. Penataan air permukaan di lahan pertanian akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan tanaman karena kebutuhan air tanaman dapat terpenuhi khususnya di musim kemarau. Penataan sistem tersebut bertujuan untuk mendristribusikan air permukaan dan air hujan secara merata di kawasan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dalam penataan air permukaan di lahan pertanian dengan system tampungan sebagai media tempat untuk mengatur air hujan yang jatuh agar petani bisa memanfaatkan dan mendristribusikan air ke lahan pertanian dengan mendesain tampungan. Di Desa Lama Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten deli Serdang. Metode penelitian ini terdiri dari, 1) Analisis hidrologi seperti analisa hujan harian maksimum kala ulang, selama 20 tahun, analisa distribusi hujan jam-jaman yaitu 56.517 mm, dan debit kala ulang. 2) Analisa kapasitas tampungan. Dari implementasi desain tampungan yang dilakukan dilapangan diperoleh kapasitas tampungan air permukaan sebesar 98.282 m3/det. Berdasarkan hasil analisa hidrologi adalah pada periode kala ulang 20 Tahun. Kata Kunci : Lahan Pertanian, Sistem Tampungan, Desa Lama
PENERAPAN METODE FAST TRACK DALAM MENGANALISIS WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PELAKSANAAN PENGENDALIAN PRASARANA BANJIR DI KUALANAMU KAB. DELI SERDANG (STUDI KASUS)
Tambunan, Alwi Syahri () 2023Pelaksanaan proyek pada Pembangunan Pengendalian Prasarana Banjir di Kualanamu mengalami penundaan dalam pelaksanaan kegiatan proyek, penundaan tersebut menyebabkan keterlambatan pada penyelesaian proyek. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan keterlambatan meliputi cuaca yang tidak dapat diprediksi, lokasi, kondisi desain, dan kesalahan rencana yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan adanya metode penjadwalan yang tepat untuk melakukan percepatan waktu pelaksanaan pembangunan proyek tanpa terjadinya peningkatan biaya proyek. Salah satu metode percepatan yang dapat dilakukan tanpa terjadinya peningkatan biaya proyek adalah dengan menggunakan metode fast track karena metode fast track dinilai lebih efektif dan efisien untuk melakukan percepatan waktu pelaksanaan proyek. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besar biaya yang lebih ekonomis dan durasi waktu yang lebih efisien pada proyek tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis data kuantitatif. Dari hasil analisis yang dilakukan didapatkan hasil penjadwalan pada kondisi normal tanpa percepatan sebesar 262 hari dan penjadwalan dengan menggunakan metode fast track sebesar 254 hari sehingga terjadi percepatan durasi pekerjaan selama 8 hari dan total biaya proyek tanpa percepatan adalah sebesar Rp. 15.226.531.100. Penjadwalan dengan metode fast track dapat mereduksi biaya sebesar Rp. 121.850.615,064. Metode tersebut mampu mengurangi biaya akibat keterlambatan proyek yang awalnya sebesar Rp. 15.226.531.100. Dari segi biaya metode fast track lebih ekonomis, akan tetapi memiliki resiko yang lebih besar karena apabila salah satu pekerjaan yang berada pada lintasan kritis mengalami keterlambatan akan mempengaruhi pekerjaan lainnya. Kata Kunci : Keterlambatan, Percepatan Waktu, Reduksi Biaya
PENGARUH ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT TEKAN BETON SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM PEMBUATAN BETON NORMAL
Pratama, Aditya () 2023Kualitas beton yang baik adalah beton yang mempunyai kuat tekan yang tinggi, dan salah satu upaya untuk meningkatkan kuat tekan beton dapat dilakukan dengan pemakaian bahan tambah abu ampas tebu. Abu ampas tebu memiliki kandungan yang sama dengan bahan utama pembentuk semen portland yaitu silika (SiO2) dan ferrit (FeO2) sehingga dapat dijadikan sebagai pozolan juga dapat menambah kekuatan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar kenaikan kuat tekan beton, dan juga dapat mengetahui berapa persen penambahan abu ampas tebu untuk mendapatkan nilai optimum kuat tekan beton. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan studi literatur terhadap berbagai hal dan informasi berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa semakin besar persentase penambahan abu ampas tebu sebagai bahan pengganti, maka semakin rendah kuat tekan beton yang didapat. Variasi persen abu ampas tebu dapat mempengaruhi mutu beton yang didapat pada umur 28 hari, yaitu beton dengan abu ampas tebu sebesar 6% didapat kuat tekan sebesar 24,39 MPa dan beton dengan ampas tebu 8% didapat kuat tekan sebesar 21,49 MPa. Beton yang ditambah dengan abu ampas tebu 6% mempunyai kuat tekan karakteristik yang tinggi tetapi untuk beton dengan penambahan abu ampas tebu 8% didapat kuat tekan karakteristik beton yang rendah, dibandingkan dengan beton normal tanpa bahan pengganti. Pada beton normal didapat kuat tekan sebesar 25,58 MPa. Kata Kunci: Abu Ampas Tebu, Beton, Kuat Tekan Beton
PENGARUH BEBAN LALU LINTAS TERHADAP KERUSAKAN PADA RUAS JALAN TAMBUNAN-DURIN SERUGUN KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG (STUDI KASUS)
Barus, Ronaldo () 2023Pada ruas jalan daerah Tambunan-Durin Serugun kecamatan Sibolangit kabupaten Deli Serdang merupakan jalan Kabupaten dengan Status jalan kolekter primer Kelas III A Seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan khususnya truk pengangkut quarry material dan kelapa sawit, kendaraan yang melintasi suatu ruas jalan tersebut terkadang tidak sesuai dengan kapasitas muatan kendaraan dan beban angkut maksimum yang diizinkan. Sehingga, hal inilah yang menyebabkan pembebanan yang diterima oleh perkerasan mengalami kelebihan yang dapat secara langsung mempengaruhi umur rencana suatu ruas jalan. Evaluasi ini dilakukan bertujuan untuk meninjau seberapa besar dampak beban overloading kendaraan yang ditimbulkan terhadap struktur perkerasan jalan. Muatan kendaran berlebih ini kemudian menyebabkan beban sumbu meningkat dari beban sumbu yang ditetapkan oleh peraturan. Studi ini bertujuan unntuk mengetahui apakah beban berlebih ataukah LHR yang merusak perkerasan jalan pada ruas jalan Tambunen-Durin Serugun. Metode yang digunakan adalah menganalisis umur rencana perkerasan berdasarkan hasil kumulatif ESAL pada masing-masing perubahan berat beban. Studi ini menyimpulkan bahwa beban berlebih adalah penyebab utama cepat rusaknya ruas jalan Tambunan-Durin Serugun. Kata kunci: LHR, ESAL, Beban
PENGARUH GAYA GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT DI MEDAN BERDASARKAN SNI 03-1726-2002 DAN SNI 03-1726-2012 (MENGGUNAKAN ETABS)
Rinaldi, Ryan () 2023Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan daerah rawan gempa karena terletak pada zona tektonik yang sangat aktif. Menurut SNI 03-1726-2002 kota Medan berada pada zona gempa 3 yang kategori resiko gempa menengah. Salah satu dampak terjadi nya gempa yaitu kerusakan terhadap struktur gedung, terutama gedung perkulihan yang terdapat banyak aktivitas manusia. Maka dari itu perhitungan pengaruh gempa sangat di perhitungan dalam pembangunan gedung. Dalam penelitian ini digunakan software pemodelan gedung dalam mempermudah analisis yang akan di lakukan dengan metode statik ekuivalen dengan bantuan program ETABS maupun manual. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui besaran gaya lateral dan gaya-gaya lainnya seperti gaya momen, gaya geser, dan gaya aksial yang terjadi terhadap gedung. Dengan membandingkan peraturan SNI 03-1726-2002 dengan SNI 03-1726-2012. Dari hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa perhitungan gaya lateral gempa dengan SNI 03-1726-2012 lebih besar dari SNI 03-1726-2002 dengan nilai untuk arah X 59% dan arah Y 74% lebih besar. Begitu juga dengan gaya momen, gaya geser , gaya aksial yang meningkat terhadap gedung yang mempertimbangkan kombinasi beban gempa. Kata kunci: gaya lateral, manual, program, statik ekuivalen.
PENGARUH LIMBAH PLASTIK POLYLETHYLENE TEREPHTALATE SEBAGAI ASPAL POLIMER DI TINJAU DARI UJI SIFAT MARSHALL (Penelitian)
Gultom, Jordi Jonathan () 2023Penggunaan bahan tambah (additive) menjadi salah satu alternatif yang digunakan untuk mendapatkan kualitas lapis perklerasan yang baik. Sampah botol plastik PET (Polyethylene Terephtalate) merupakan salah satu jenis sampah yang sulit diuraikan senyawa organik tanah sehingga merupakan salah satu penyebab kerusakan unsur tanah, namun mungkin sampah plastik merupakan bahan fleksibel yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan tambah (additive) pada campuran perkerasan jalan. Pemanfaatan ini digunakan untuk mengurangi keberadaan sampah plastik sehingga tidak akan menyebabkan dampak yang negatif tetapi dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah plastik PET (Polyethylene Terephtalate) terhadap karakteristik pengujian sifat marshall dan mendapatkan hasil berupa komposisi aspal modifikasi polimer yang memiliki nilai stabilitas yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kualitas pembangunan atau perbaikan jalan. Metode yang dilakukan yaitu eksperimen, dimana dibuat 15 benda uji menggunakan aspal pen 60/70 untuk menentukan KAO (Kadar Aspal Optimum) dengan variasi 5%, 5,5%, 6%, 6,5% dan 7%, setelah diperoleh nilai KAO sebesar 6,5%, kemudian dilakukan pencampuran plastik PET dengan variasi 1%, 2%, dan 3%. Dari penelitian ini menghasilkan nilai stabilitas dan flow harus memenuhi spesifikasi umum 2010 (revisi 3) pada campuan aspal menggunakan bahan tambah plastik PET. Dari hasil uji marshall campuran aspal menggunakan bahan tambah plastik PET, yang dimulai dari variasi 1%, 2%, dan 3% dilihat dari parameter pengujian marshall dan pengolahan data, variasi yang dijadikan sebagai kadar aspal campuaran plastik PET optimum adalah variasi plastik PET 1%. Kata Kunci: Kadar Aspal Optimum, Marshall, Plastik PET
PENGARUH PENAMBAHAN ABU ARANG TERHADAP KUAT TEKAN BETON
Setiawan, Hery () 2023Beton merupakan campuran yang terdiri atas agregat halus, agregat kasar, air, dan semen yang berfungsi sebagai pengikat dan pengisi agregat kasar dan halus. Dalam perkembangan massa, harga semen setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan salah satu bahan pembuat semen berasal dari alam yang merupakan bahan yang tidak diperbaharui. Oleh karena itu, adanya keinginan memunculkan suatu alternatif material baru yang merupakan modifikasi dari material yang sudah ada, yaitu abu arang. Terdapat beberapa faktor lain yang menjadi alasan pemilihan dan penggunaan beton adalah karena keefektifan dan keefisiennya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan yang dihasilkan abu arang dan seberapa besar perubahan kuat tekan dalam campuran beton akibat limbah abu arang jika dibandingkan dengan campuran beton awal. Penelitian ini menggunakan 8 benda uji berbentuk silinder dengan variasi presentase abu arang sebesar 0%, 4%, 8%, dan 12%. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa semakin besar persentase abu arang maka semakin rendah kuat tekan beton yang dihasilkan. Hasil dari penelitian ini ialah nilai kuat tekan beton dengan abu arang 4% adalah sebesar 23,03 MPa mengalami kenaikan dari beton normal, sedangkan pada abu arang 8% adalah sebesar 19,61 MPa dan 12% adalah sebesar 18,25 MPa yang mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai kuat tekan beton normal yaitu 22,17 MPa. Kata Kunci : Beton, Abu Arang, Kuat tekan Beton.
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH ASBES TERHADAP PENGUJIAN BETON MUTU K-300 ( 25 MPa)
Dewi, Tri Mutiara () 2024Asbes merupakan bahan mineral yang termasuk ke dalam kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Dilihat dari sudut pandang ilmu kimia, asbes adalah suatu zat yang terdiri dari magnesium-calsium-silikat memiliki sifat berserat yang mengikat dengan fisiknya yang sangat kuat sehingga dapat sebagai campuran pembuatan beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah asbes terhadap kuat tekan beton dengan variasi bahan tambah limbah asbes sebesar 15% dan 30% dari berat semen. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen untuk memanfaatkan limbah asbes sebagai bahan tambah agregat halus untuk campuran beton. Pengujian dilakukan pada beton berumur 14 dan 28 hari. Hasil penelitian yang diperoleh kuat tekan beton normal 26,30 MPa, beton dengan campuran 15% limbah asbes 25,78 MPa, beton dengan campuran 30 % limbah asbes 25,44 MPa. Beton normal memiliki kuat tekan lebih besar dari pada beton dengan campuran limbah asbes. Penambahan limbah asbes tidak meningkatkan kuat tekan beton secara signifikan. Oleh karena itu, disarankan untuk mempertimbangkan bahan pengganti lain yang mungkin lebih efektif dalam meningkatkan kekuatan beton tanpa mengurangin kualitas beton. Kata kunci : Limbah Asbes, Beton K300, Kuat Tekan
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH STYROFOAM TERHADAP HASIL MARSHALL UNTUK AC-BC
Anggara, Roy () 2024Jalan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan pembagunan di Indonesia. Kualitas jalan sebanding dengan tingkat perkembangan pembangunan di Indonesia, salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas jalan raya adalah material yang digunakan dalam pembuatan jalan. Ada beberapa material yang dapat digunakan sebagai pencampur aspal yaitu salah satunya adalah styrofoam . styrofoam memiliki sifat material yang sangat ringan, kaku, tembus cahaya,dan murah. Hal ini membuat styrofoam memiliki potensi menjadi maerial pencampur yang digunakan dalam kehidupan sehari hari tetapi sedikit dimanfaatkan. Penggunaan aspal modifikasi menggunakan bahan campuran styrofoam masih harus melewati beberapa tahapan pengujian dan evaluasi. Hasil kadar aspal 4,5% dengan penambahan styrofoam 5% mampu menandingi spesifikasi kadar aspal optimum 5,55% HKA. Sampel yang gagal memenuhi spesifikasi minimum standar adalahkadar aspal 4,5% tanpa penambahan styrofoam.Sampel dengan kadar aspal 4,5% dengan penambahan styrofoam 3% blm cukup mencapai spesifikasi kadar aspal 5,55% HKA. Dari penelitian ini di dapat bahwa penambahan limbah styrofoam pada campuran aspal ac-bc memiliki nilai yang baik dan mampu melampaui nilai optimum dari kadar aspal 5,55% yg digunakan HKA. Kata Kunci: Styrofoam, Marshall, Aspal