Title

[0-9] A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Now showing items 111-115 of 117

STUDI SISTEM PEMELIHARAAN JALAN KERETA API (Studi Kasus Jalur Medan-Tebing Tinggi)

Marpaung, Dodi Anggara () 2022

Kereta api menjadi salah satu alternatif transportasi darat yang nyaman, aman dan murah. Hal ini tergantung pada kondisi sarana dan prasarana yang sempurna. Untuk menjaga agar pengetahuan pengoperasian perkeretaapian tetap dalam keadaan yang baik, maka perlu dilakukan pemeliharaan secara berkala untuk menjamin keselamatan, kenyamanan, keamanan, dan ketepatan lalu lintas perkeretaapian. Pemeliharaan berkala meliputi pemeliharaan harian dan pemeliharaan rutin, yang dilakukan dengan benar dalam waktu satu tahun. Dengan demikian semakin jelas bahwa kebutuhan akan pemeliharaan mutlak diperlukan agar perkeretaapian dalam kondisi baik dan aman selama masa perencanaan yang dilalui oleh perkeretaapian tersebut. Pemeliharaan dan pengelolaan prasarana perkeretaapian merupakan dua sisi mata uang yang sama dengan sistem pengelolaan pemeliharaan prasarana perkeretaapian. Perencanaan program pemeliharaan merupakan aspek terpenting dalam manajemen pemeliharaan perkeretaapian. Perencanaan yang cermat menghasilkan sistem manajemen pemeliharaan perkeretaapian yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, perawatan track tahunan yang tepat dan efisien diperlukan untuk menjaga performa track tetap normal dan aman. Rel kereta api yang tidak terawat mengalami penurunan kualitas kinerja dan menyebabkan kerusakan fisik. Misalnya, kegagalan rel (rel rusak, aus, tidak rata), sambungan rel, kerusakan draft, kerusakan bantalan, keruntuhan rel. , dan bahkan di tikungan. Kata kunci: Kereta Api, Moda Transportasi, Jalan Rel

SURVEY TOPOGRAFI PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERPADU STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU

Sulistivo, Ardian () 2023

ABSTRAK Sehubungan dengan rencana Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama untuk merealisakan pelaksanaan perencanaan pembangunan Gedung Kuliah Terpadu STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau yang berlokasi di Kabupaten Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, maka akan diadakan survey pemetaan topografi area tersebut untuk menunjang dan melengkapi data-data yang diperlukan. Proses pemetaan topografi sendiri adalah proses pemetaan yang pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan survei teristris. Dengan perkembangan peralatan ukur tanah secara elektronis, maka proses pengukuran menjadi semakin cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta situasi lengkap dan aktual yang meliputi sarana dan prasarana di wilayah atau area yang disurvey. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa pengukuran situasi yang telah dilakukan dalam pekerjaan ini dengan menggunakan alat ukur total station (TS) dibandingkan dengan alat ukur theodolite menghasilkan data pengukuran lebih teliti dan bisa meminimalisir kesalahan koreksi. Serta berdasarkan analisa data topografi di setiap gedung pada gedung STAIN Sultan Abdurrahman IAT ketinggian elevasi tanah semakin mengecil menuju bagian barat gedung, pada gedung HKI ketinggian elevasi tanah semakin mengecil menuju bagian timur gedung, pada gedung yang lain ketinggian elevasi tanah semakin mengecil menuju bagian timur gedung. Kata Kunci: Topografi, Koordinat, Pemetaan

TEORITIKAL BENTUK BORE TSUNAMI MENGGUNAKAN METODE DAMBREAK

Supit, Ditya Andrean ANC () 2023

Abstrak Tsunami merupakan gelombang air besar dengan dampak kerusakan dan kehancuran terhadap sarana dan prasarana ketika menjalar ke daratan. Secara umum tsunami yang mendekati pantai membentuk gelombang bore saat gelombang seragam tunggal (solitary) pada tsunami pecah ketika memasuki pantai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses transisi gelombang tsunami sampai membentuk bore, serta mengetahui karakteristik bentuk bore tsunami. Penelitian bore tsunami dilakukan dengan metode dambreak dan wavemaker menggunakan program komputasi simulasi DualSPHysics, dimensi saluran terbuka pada dambreak 20,7 m x 1,43 m x 1,5 m. Pemodelan pantai pada dambreak berdimensi 12,7 m x 0,64 m dengan kemiringan 1:20. Dimensi saluran pada wavemaker 135 m x 2 m x 5 m. Pemodelan pantai wavemaker berdimensi 60 m x 3 m dengan kemiringan 1:20. Jumlah total partikel pada simulasi dambreak adalah 24,638,764. Hasil simulasi memberikan informasi bahwa gelombang bore merupakan hasil transisi pecahnya gelombang soliter saat mendekati garis pantai. Tinggi gelombang yang terbentuk pada awal pembentukan akan terus meningkat ketinggiannya hingga sampai mendekati garis pantai. Kata Kunci: bore, DualSPHysics, wavemaker, dambreak.

TINJAUAN KUAT TEKAN BETON RINGAN MENGGUNAKAN BATU APUNG SEBAGAI AGREGAT KASAR DENGAN BAHAN TAMBAH ABU KAPUR TOHOR

Sembiring, Evan Genelly () 2023

Batu apung (pumice) adalah batuan dengan ciri-ciri utama berwarna terang serta sangat berpori. Batuan ini biasanya disebut juga sebagai batuan gelas volkanik silikat karena mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas. Batu apung paling banyak digunakan sebagai agregat beton ringan dan sebagai bahan abrasif pada berbagai produk industri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh batu apung (pumice) sebagai pengganti parsial agregat kasar dengan penambahan abu kapur tohor terhadap kuat tekan beton. Abu kapur Tohor adalah hasil bakaran dari batu kapur. Kapur bereaksi dengan bermacam-macam komponen pozzolan yang halus untuk membentuk kalsium silika semen. Penggunaan batu apung sebagai subtitusi parsial agregat kasar, yang digunakan yaitu: 0%, 10%, 15%, 20% dan penambahan abu kapur tohor 0%, 5%, 7,5%, 10%. Hasil Penelitian menunjukan kuat tekan tertinggi pada kadar 0% dengan penambahan abu kapur tohor 0% dengan nilai kuat tekan sebesar 17,1 MPa. Kata Kunci : Beton Ringan, Batu Apung, Kuat tekan.

TINJAUAN KUAT TEKAN TERHADAP MORTAR ECC YANG BERBAHAN DASAR FLY ASH BATUBARA

Ambarini, Suci () 2023

Mortar ECC adalah jenis komposit baru yang berbasis bahan rekayasa. Sifat khusus yang dimiliki ECC yang membedakannya dari bahan beton tradisional, seperti daktilitas tinggi dan perilaku micro-cracking. Bahan penyusun mortar ECC yaitu terdiri dari air, pasir, semen, serat, dan beberapa bahan zat aditif kimiawi. Kerikil atau agregat kasar tidak digunakan. Untuk mendukung mortar ECC yang ramah lingkungan, maka digunakan limbah fly ash sebagai material cementitious. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai kuat tekan mortar normal dengan mortar ECC dengan penambahan High Volume Fly Ash (HVFA). Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2022 sampai dengan Januari 2023, dengan metode eksperimental untuk mengetahui pengaruh penambahan fly ash sebahai bahan tambah dalam campuran mortar ECC. Variasi persentase fly ash yang digunakan yaitu sebesar 45%, 50%, 55%, dan 60% dari berat keseluruhan semen dengan jumlah benda uji untuk setiap variasinya sebanyak 2 buah. Pengujian kuat tekan dilakukan setelah masa perawatan 14 hari dan 28 hari menggunakan benda uji berbentuk kubus berukuran 15cm x 15cm. Berdasarkan hasil analisa, niali kuat tekan optimum dihasilkan oleh sampel 2b-45% pada umur perawatan 28 hari yaitu sebesar 20,5 MPa dengan kenaikan persentase sebesar 21,3% dari mortar normal. Semakin banyak persentase fly ash yang digunakan menyebabkan nilai kuat tekan yang diperoleh semakin menurun. Kata Kunci : fly ash, kuat tekan, mortar ECC.