Title

[0-9] A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Now showing items 71-75 of 83

PERENCANAAN KAPASITAS DAN WAKTU PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP) PADA UMKM MIE AYAM MENTAH

Mulia, Alfi Dwanda Putra () 2023

Kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi pada umumnya tujuan akhir dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan, keberlanjutan dan pengembangan usaha. Di sisi lain ada tuntutan konsumen yang harus dipenuhi perusahaan. Tuntutan konsumen pada umumnya meliputi kualitas baik, harga murah, penyerahan tepat volume dan waktu, produk fleksibel dan variatif. Supaya tujuan kedua belah pihak (produsen dan konsumen) terpenuhi maka perusahaan harus mampu membuat perencanaan dan pengendalian produksi dengan memerhatikan semua tujuan tersebut. Capacity Requirements Planning menetapkan kapasitas dibutuhkan untuk membuat rencana kebutuhan material. Secara khusus, horizon perencanaan adalah tahun, time buckets adalah minggu, dan revisi dibuat mingguan atau bulanan. Proyeksi dari kapasitas adalah antara pekerja dan / atau jam mesin dengan work center. Dari hasil laporan perhitungan capacity requirement planning pada UMKM Kiki Mie ternyata didapat banyak kekurangan kapasitas waktu dalam memenuhi permintaan actual ketika dilakukan usulan perbaikan. Jadi dalam perencanaan ini penulis memberikan revisi perencanaan laporan CRP, dapat diketahui bahwa dengan metode peramalan terpilih mengalami total kekurangan kapasitas waktu sebesar -416 jam / tahun, sedangkan menggunakan metode Capacity Requirement Planning (CRP) dengan hasil yang di dapat dalam usulan perbaikan mengalami kelebihan kapasitas menjadi 1209 jam / tahun, sehingga metode Capacity Requirement Planning CRP) lebih baik, karena kekurangan kapasitas waktu yang dihasilkan dari metode peramalan terpilih yang kekurangan menjadi berlebih dan bisa di optimalkan untuk meningkatkan permintaan produksi yang tinggi dan mencapai batas maksimal kapasitas waktu dan produksi yang tersedia. Dalam mengoptimalkan kapasitas waktu dan produksi yang ada dengan menggunakan jam kerja 5 jam / hari dengan 1 shift kerja dengan menyesuaikan work centre yang ada. Kata kunci: Perencanaan Kapasitas Produksi, CRP

PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI TAHU PADA HOME INDUSTRY TAHU TEMPE DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP)

Syam, Aziz Ahmadi () 2021

Kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi pada umumnya tujuan akhir dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan, keberlanjutan dan pengembangan usaha. Di sisi lain ada tuntutan konsumen yang harus dipenuhi perusahaan. Tuntutan konsumen pada umumnya meliputi kualitas baik, harga murah, penyerahan tepat volume dan waktu, produk fleksibel dan variatif. Supaya tujuan kedua belah pihak (produsen dan konsumen) terpenuhi maka perusahaan harus mampu membuat perencanaan dan pengendalian produksi dengan memerhatikan semua tujuan tersebut. Capacity Requirements Planning menetapkan kapasitas dibutuhkan untuk membuat rencana kebutuhan material. Secara khusus, horizon perencanaan adalah tahun, time buckets adalah minggu, dan revisi dibuat mingguan atau bulanan. Proyeksi dari kapasitas adalah antara pekerja dan / atau jam mesin dengan work center. Dari hasil laporan perhitungan capacity requirement planning pada home industry Tahu-Tempe Kembar ternyata didapat banyak kelebihan kapasitas waktu dalam memenuhi permintaan actual ketika dilakukan usulan perbaikan. Jadi dalam perencanaan ini penulis memberikan revisi perencanaan laporan CRP, dapat diketahui bahwa dengan metode home industry mengalami total kekurangan kapasitas waktu sebesar -481 jam / tahun, sedangkan menggunakan metode Capacity Requirement Planning (CRP) mengalami pengurangan kekurangan kapasitas waktu sebesar -89 jam / tahun dengan hasil yang di dapat dalam usulan perbaikan mengalami kelebihan kapasitas menjadi 118 jam / tahun, sehingga metode Capacity Requirement Planning CRP) lebih baik, karena kekurangan kapasitas waktu yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan metode yang selama ini digunakan. Dalam mengoptimalkan kapasitas waktu dan produksi yang ada dengan menggunakan jam kerja 8 jam / hari menjadi 2 shift dalam 1 hari dengan 4 jam kerja pada satu shift, ternyata perusahaan memiliki kelebihan kapasitas waktu dan produksi yaitu dengan membagi jam kerja dari 8 jam menjadi 4 jam kerja dengan shift yang berbeda menyesuaikan work centre yang ada. Kata kunci: Perencanaan Kapasitas Produksi, Peramalan

PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) DI APOTEK SAMUDERA MEDAN

Chaniago, Alda Febriansyah () 2021

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin modern membuat persaingan antar UMKM semakin ketat seiringan dengan banyaknya perusahaan persaingan baru yang bermunculan dalam satu lingkup industri yang sama.Salah satu industri yang terus berkembang dan persaingan ketat adalah industri farmasi yaitu apotek. Apotek Samudra adalah perusahan dagang yang bergerak dibidang penjualan obat. Dalam bidang persediaan dimana pada apotek ini belum diterapkannya metode apapun dalam proses perencanaan persediaan obat sehingga memungkinkan terjadinya kekurangan stock (stock out) persediaan atau kelebihan stock (over stock) persediaan.Berdasarkan permasalahan diatas penulis akan meneliti mengenai perencanaan persediaan obat pada Apotek Samudra dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). Hasil dari penelitian ini untuk obat dengan ukukran pemasaran paling banyak yaitu Pemesanan sekali pesan obat Betablok sebesar 70 Box dengan frekuensi pemesanan sebanyak 5 kali, dengan Safety Stock Obat Betablok yaitu 131 box, dan untuk total biaya paling banyak yaitu pada obat Cardisan dengan total biaya obat Rp 5.512.125. Kata Kunci: EOQ (Economic Order Quantity), Safety Stock Obat.

PERENCANAAN STRATEGIS DENGAN METODE ANALISIS SWOT DAN VALUE CHAIN PADA BALAI PENGAMANAN DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN WILAYAH I SUMATERA

Ginting, Selpida Br () 2024

Selpida Ginting, 222363007, Perencanaan Strategis dengan Metode Analisis SWOT dan Value Chain pada Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah I Sumatera. Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Sumatera merupakan Unit Pelaksana Teknis yang mendukung tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup RI. Dalam mencapai tujuan dari pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan khususnya Wilayah I Sumatera, perlu dirancang suatu perencanaan strategis dengan memperhatikan faktor kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threats) melalui analisis SWOT dan Rantai Nilai (Value Chain). Dari hasil analisa menunjukkan bahwa dalam menghadapi ancaman eksternal, Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah I Sumatera memiliki kekuatan internal yang dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan dari pelaksanaan tugas dan fungsinya dengan melaksanakan penetapan / revisi regulasi sesuai dengan kepentingan lingkungan hidup dan kehutanan, meningkatkan pemanfaatan sarana yang ada untuk menjangkau lokasi yang sulit di akses, meningkatkan kerjasama dengan penegak hukum dan peradilan dalam menyelesaikan suatu permasalahan lingkungan hidup dan kehutanan, melakukan pengawasan dan pemantauan secara rutin dengan melibatkan masyarakat dan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan penegak hukum kabupaten/ kota. Kata Kunci: Rencana Strategis, Responden, Analisa SWOT, Analisa Value Chain.

RANCANG ULANG KURSI RODA BAGI PASIEN MANULA DAN STROKE UNTUK BAB DI PUSKESMAS SIKAKAP KEPULAUAN MENTAWAI

Putra, Dimas Pramana () 2023

Kursi roda (wheel chair) adalah alat yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan mobilitas bagi orang yang memiliki kekurangan seperti orang yang cacat fisik (khususnya penyandang cacat kaki), pasien dan manula. Permasalahan yang ada pada kursi roda saat ini adalah kursi roda tidak menyediakan fasilitas pendukung seperti fasilitas memudahkan untuk BAB, sehingga harus melakukan pemindahan, jika dilakukan sendirian, hal ini dapat menimbulkan kecelakaan aktivitas bagi pasien yang terutama manula, dikhawatirkan dapat menjadi masalah besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan perancangan kursi roda untuk memudahkan BAB bagi manula dan pasien stroke. Perancangan dimulai dengan studi pustaka dan penyebaran kuisioner Standard Nordic Questionnaire (SNQ) dan kuisioner keiginan akan rancangan kursi roda, kemudian meninjau desain-desain kursi roda yang sudah digunakan saat ini. Peninjauan desain kursi roda yang saat ini digunakan ditujukan untuk melihat cara kerja dan manfaatnya yang nantinya akan digunakan sebagai pertimbangan dan evaluasi dalam pengembangan perancangan ini. Hasil yang didapat persentase keluhan bagian tubuh pasien pengguna kursi roda untuk 20 orang responden dan 27 bagian tubuh yang dinilai mengalami keluhan didapat dengan kategori sakit sebesar 15%, kategori cukup sakit sebesar 89,86%, dan 35,14% kategori tidak sakit, adapun ukuran usulan kursi roda untuk tinggi sandaran kepala 17,92 cm, tinggi sandaran punggung 60,09 cm, tinggi sandaran lengan 28,16 cm, tinggi alas 40,07 cm, panjang alas 41,64 cm, lebar sandaran punggung dan kepala 53,12 cm, lebar sandaran kepala 44,21 cm, lebar 43,45 cm, lebar sandaran betis dan sandaran kaki 9,14 cm, panjang sandaran kaki adalah 14,59 cm serta penambahan fasilitas pendukung kursi roda seperti tempat sabun, tempat tisue, pispot (penampung kotoran), gorden penutup, tabung air (tempat air pembilas) dan bag barang/documen. Kata kunci : Pengembangan Produk, Kursi Roda, Standard Nordic Questionnaire (SNQ)