Title

[0-9] A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Now showing items 66-70 of 83

PERANCANGAN ALAT BANTU DORONG LORI UNTUK MENGURANGI KELELAHAN KARYAWAN PADA STASIUN CAPSTANT DI PT MITRA AGUNG SAWITA SEJATI (MASS)

Sitorus, Andri () 2023

PT Mitra Agung Sawita sejati merupakan perusahan yang bergerak di sektor industri kelapa sawit dan roduk yang dihasilkan adalah minyak kelapa sawit (CPO). Proses produksi terdiri dari beberapa station dimulai dari loading ramp, sterilizer, capstan, threshing, pressing, klarifikasi, dan ricovery. Di stasiun capstant terdapat operator yang merasakan keluhan berupa sakit di bagian pergelangan tangan, lengan atas dan bawah, dan bagian paha, aktifitas yang dilakukan operator tersebut adalah menarik seling dari station loading ramp ke station capstant sejauh 40 meter dengan berat seling berkisar 15 kg dengan keluhan rasa sakit terbesar yang dialami pekerja yaitu, sakit di bagian pergelangan tangan dan lengan dengan skor kuisioner nordic body map (3). Penelitian memiliki tujuan untuk merekomendasi perbaikan sistem kerja pengembalian lori kosong dari station capstan ke loading ramp. Tindakan perbaikan yang dilakukan adalah merancang usulan fasilitas kerja yaitu alat bantu dorong lori yang bisa dikontrol operator dengan mudah. Perhitungan beban kerja dengan menggunakan pendekatan biomekanika dengan pengukuran dimensi tubuh karyawan saat menarik seling didapatkan nilai Recommeded Weigh Limit (RWL) sebesar 1,04 dan Lifting Indeks (LI) sebesar 3,78 yang artinya nilai tersebut di atas batas standart NIOSH yaitu sebesar 1. Usulan fasilitas kerja berupa alat bantu dorong lori yang memiliki panjang 2 meter, lebar 0,8 meter, tinggi 1 meter, daya 4,9Kwh, tenaga atau torsi 441 newton meter , serta kecepatan 0,66 m/s sehinggan dapat meringankan pekerja dan membantu memperbaiki postur kerja, sehingga mampu meminimalisasi resiko cidera. Kata kunci:Biomekanika, alat bantu dorong, nordic body map, NIOSH

PERANCANGAN ALAT BANTU PENGIRIS SINGKONG OTOMATIS UNTUK MENURUNKAN RESIKO CIDERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA DAN REBA DI UMKM KERIPIK NANTULANG

Harahap, Ilham Fadli () 2023

Banyaknya permintaan pasar maka setiap UMKM berusaha untuk selalu meningkatkan produktivitas kerja. Proses pengirisan singkong menjadi perhatian bagi peneliti karena kemungkinan terjadi cedera kerja yaitu pada saat melakukan pengirisan pada singkong. Apa saja faktor resiko yang teridentifikasi dalam proses mengiris singkong secara manual Apakah postur tubuh pekerja pada proses pengirisan singkong sudah benar Membuat rancangan alat bantu pengiris singkong otomatis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA), metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk mengetahui postur tubuh pekerja yang ergonomis dan Nordic Body Map (NBM) untuk mengidentifikasi keluhan yang pekerja. Hasil pengolahan kuesinoer NBM teridentifikasi beberpa keluhan pekerja. Perhitungan RULA tabel A skor 4 dan pada tabel B skor 7 dan hasil dari penilaian akhir yaitu 7 (tinggi), hasil yang dari perhitungan REBA pada tabel A skor 7 dan pada tabel B skor 7 dan hasil dari penilaian akhir yaitu 12 (tinggi) butuh perubahan segera. Dikarenakan hasil dari kedua metode memiliki nilai yang tinggi dan segera membutuhkan perbaikan postur tubuh kerja maka dibuat perancangan mesin pengiris singkong otomatis menggunakan aplikasi Sketchup 2016. Skor dari metode RULA dan metode REBA setelah dilakukan perubahan yaitu mendapat skor akhir 4 pada metode RULA dan skor akhir 2 pada metode REBA. Kata kunci: UMKM, RULA, REBA, SketchUP 2016.

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK RUANG PRODUKSI BATU BATA UNTUK MENGURANGI JARAK MATERIAL HANDLING DENGAN METODE SYTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) (STUDI KASUS DI PT. SURYA JAYA AGUNG) DESA SEI BULUH, KEC. PERBAUNGAN, KAB. SERDANG BEDAGAI

Chairani, Winni () 2024

Perancangan Ulang Tata Letak Area Produksi Pabrik Batu Bata Untuk Mengurangi Jarak Material Handling Dengan Metode Systematic Layout Planning (SLP) (Studi Kasus di PT. Surya Jaya Agung Desa Sei Buluh Kec. Perbaungan Kab. Serdang Bedagai). PT. Surya Jaya Agung merupakan industri pengolahan yang memproduksi batu bata baik bata merah pejal dan bata beton dengan kapasitas 15.000 keping/ hari atau sekitar 35 ton/ hari. Dalam memenuhi permintaan pelanggan terhadap produk perusahaan, maka perusahaan menginginkan produktivitas yang tinggi dengan sistem kerja yang efektif dan efisien. Kondisi aktual menunjukkan lahan produksi yang digunakan untuk kegiatan produksi seluas 2.570 m2, sedangkan jarak material handling aktual sejauh 160 m. Terhadap permasalahan ini, maka dilakukan penelitian untuk mendapatkan tata letak pabrik yang akan memperkecil jarak antar departemen sehingga akan mengurangi material handling dan mengoptimalkan area produksi dengan menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP). Berdasarkan metode Systematic Layout Planning (SLP), diperoleh 2 alternatif sebagai rancangan ulang tata letak pabrik. Dari kedua alternatif, alternatif II menjadi solusi terbaik dimana usulan perubahan rancangan akan menghemat area produksi dari 2.570 m2 menjadi 2.306,1m2 dengan selisih 263,9 m2. Alternatif II ini juga akan menghemat jarak material handling dari 160m menjadi 44,35 atau selisih jarak 115,65m. Kata Kunci: Bata Merah Pejal, Bata Beton, Tata Letak Pabrik, Systematic Layout Planning (SLP)

PERENCANAAN BAHAN BAKU PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA SINAR SOSRO DELI SERDANG - MEDAN

Stefhanie, Sarah () 2023

Persediaan bahan baku adalah suatu permasalahan yang cukup serius bagi perusahaan, khususnya perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur. Kekurangan bahan baku yang tersedia dapat berakibat terhentinya proses produksi karena habisnya bahan untuk diproses. Akan tetapi terlalu besarnya persediaan bahan baku dapat berakibat terlalu tingginya biaya guna menyimpan dan memelihara bahan tersebut selama penyimpanan digudang. Keadaan terlalu banyaknya persediaan (over stock) ini, ditinjau dari segi finansial atau pembelanjaan merupakan hal yang tidak efektif, disebabkan karena terlalu besarnya barang modal yang menganggur dan tidak berputar. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Perencanaan Bahan Baku Produksi Teh Botol Sosro Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) Pada Sinar Sosro Deli Serdang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan jumlah bahan bahan baku yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dari sesuatu perencanaan produksi. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah data primer dan sekunder. Dan kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah Perencanaan untuk jumlah bahan baku yang akan digunakan dalam pembuatan minuman Teh Botol Sosro pada periode Januari 2022 - Desember 2022 adalah Gula 5.213.184 kg, Teh Kering 365.329 kg, Air 6.455.592.000 ml, Tutup Botol atau Crown Cork 2.9343.600 pcs, Botol 2.9343.600 pcs, dan Krat 1.222.650 pcs. Dan dari perhitungan ukuran lot dengan menggunakan dua metode Lot Sizing yaitu : metode lot for lot (LFL) dan metode Period Order Quantity (POQ) terlihat bahwa metode dengan ukuran yang bahan baku yang ekonomis dan biaya yang paling minimum yaitu metode Period Order Quantity (POQ) adalah sebesar Rp 1.033.500.’ Kata Kunci : Perencanaan Bahan Baku, Material Requirement Planning (MRP), Lot For Lot, Period Order Quantity.

PERENCANAAN JADWAL PERAWATAN MESIN DENGAN METODE RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) PADA MESIN POTONG BATU BATA

Tarigan, Imanuel Dedi Pradana () 2024

Terhentinya suatu proses di lantai produksi sering disebabkan adanya masalah dalam mesin atau peralatan produksi tersebut, misalnya kerusakan mesin yang tidak terdeteksi selama proses produksi berlangsung, menurunnya kecepatan produksi mesin, lamanya waktu set-up dan adjustment, menghasilkan produk yang cacat. Hal ini tentunya sangat merugikan pihak perusahaan karena selain dapat menurunkan tingkat produktivitas dan efisiensi mesin atau peralatan yang secara langsung mengakibatkan adanya biaya yang harus dikeluarkan akibat kerusakan tersebut juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen yang diakibatkan tanggal pemesanan tidak terpenuhi. Untuk menjaga kondisi mesin tersebut agar tidak mengalami kerusakan ataupun meminimalkan jenis waktu kerusakannya sehingga proses produksi tidak terlalu lama berhenti, maka dibutuhkannya sistem perawatan dan pemeliharaan mesin atau peralatan yang baik dan tepat sehingga hasilnya dapat meningkatkan produktivitas dan efesiensi mesin atau peralatan dan kerugian yang di akibatkan oleh kerusakan mesin dapat terhindar. Reliability Centered Maintenance (RCM) adalah salah satu program untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan pada semua bidang dengan melibatkan semua pihak, semua departemen dan kelompok semua orang. Dari pengolahan data dapat diperoleh penjadwalan komponen mesin yang optimum untuk 1 tahun kalender penjadwalan. Kata Kunci : Perawatan, RCM (Reliability Centered Maintenance)