Teknik Industri

Now showing items 81-90 of 83

PENGENDALIAN PERSEDIAAN SPAREPART SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS ABC DAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING DI CV. PARNA JAYA MOTOR INDRAPURA

Sinaga, Wahyu Yes Yurun () 2022

Pengendalian persediaan merupakan kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan investasi dan pelayanan kepada konsumen. CV. Parna Jaya Motor adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang penjualan dan perbaikan sepeda motor. Permasalahan yang terjadi di perusahaan ini berkaitan dengan pengendalian persediaan sparepart yang menyebabkan permintaan konsumen akan sparepart tidak terpenuhi. Mengatasi hal tersebut maka perusahaan harus mampu mengendalikan persediaan sparepart agar permintaan konsumen terpenuhi dengan mengaplikasikan metode analisis ABC, kemudian perhitungan MRP untuk mengetahui jumlah pemesanan (EOQ), frekuensi pemesanan (F), total biaya persediaannya (TC), jumlah persediaan pengaman (SS) dan kapan dilakukan pemesanan kembali (ROP). Hasil pengolahan data menggunakan metode diatas didapatkan hasil untuk klasifikasi ABC dari 45 jenis sparepart, didapati sparepart yang tergolong kelas A terdiri dari 13 jenis sparepart dengan nilai investasi Rp 807.455.000 atau 68% dari total investasi, kelas B terdiri dari 12 jenis sparepart dengan nilai investasi Rp 250.323.000 atau 21% dari total investasi dan kelas C terdiri dari 20 jenis sparepart dengan nilai investasi Rp 127.266.000 atau 11% dari total investasi. Dari 13 jenis sparepart kelas A yang menjadi prioritas didapat hasil EOQ berkisar diantara 28-293 unit, hasil F berkisar antara 7-13 kali/tahun, hasil SS berkisar antara 23-82 unit, hasil ROP berkisar antara 95-303 unit, dan hasil TC setiap sparepart berkisar antara Rp 595.500-Rp1.075.200 dengan TC seluruh sparepart sebesar Rp 10.101.900. Kata Kunci : Sparepart, Analisis ABC, Material Requirement Planning, Economic Order Quantity.

ANALISIS PROCESS CAPABILITY MENGGUNAKAN METODE DMAIC PADA PRODUKSI ALUMINIUM INGOT DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (INALUM)

Hendrawan S, Yusuf Arlyn () 2022

Aluminium Ingot merupakan produk utama yang diproduksi oleh PT Inalum (Persero). Seiring berjalannya proses produksi, terdapat permasalahan pada standar mutu produk aluminium Ingot G1, produksi Aluminium ingot G1 masih terdapat kecacatan produk, sehingga PT Inalum (Persero) perlu melakukan perbaikan-perbaikan pada proses produksi, Tujuan penelitian ini adalah melakukan perbaikan proses produksi agar mengurangi tingkat kecacatan produk Aluminium Ingot G1. Salah satu upaya untuk mengurangi kecacatan produk yaitu menganalisa Process Capability dengan menggunakan metode DMAIC. Peta kendali P (proporsi kecacatan), dan Peta kendali Np (jumlah proporsi kecacatan) didapat hasil bahwa semua karateristik sudah berada dalam batas kendali. Perhitungan indeks Process Capability didapat adalah nilai Cp sebesar 0,87, yang berarti proses saat ini masih rendah kapabilitasnya dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan standar mutu perusahaan. Faktor penyebab terjadinya kecacatan produksi Aluminium Ingot adalah Faktor Manusia (Tenaga Kerja), Faktor Mesin, Faktor Material. Usulan tindakan perbaikan proses produksi untuk mengurangi tingkat kecacatan produk Aluminium ingot adalah Melakukan perawatan/penambalan karet dari belt conveyor yang telah aus/rusak, Pemeriksaan aluminium dilakukan secara visual, dilakukan Pengawasan oleh Inspector pada saat proses perpindahan produk dilakukan, dilakukan maintenance Mesin tarik setiap 3 bulan sekali, dilakukan Pembersihan Alat cetakan dan material pencetakan Aluminium Ingot setiap 1 bulan sekali. Kata Kunci : Aluminium Ingot, Kecacatan Produk, Process Capability, DMAIC, PT Inalum

ANALISIS PENGENDALIAN MUTU CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PT.PSU PKS TANJUNG KASAU

Dachi, Adi Syaputra () 2024

PT. PSU Tanjung Kasau merupakan salah satu BUMD Provinsi Sumatera Utara di bidang pertanian. Produk yang dihasilkan adalah Crude Palm Oil (CPO). CPO mempunyai parameter mutu yaitu kadar asam lemak bebas (FFA), kadar air dan kadar kotoran. Berdasarkan data hasil kualitas produksi CPO pada Bulan Januari dan Februari 2024 masih terdapat beberapa parameter mutu yang melebihi standar yang ditentukan perusahaan. Oleh karena itu untuk mengetahui tingkat mutu, faktor yang menyebabkan penurunan tingkat CPO, dan usulan perbaikannya dilakukan penelitian dengan metode Six Sigma dengan tahapan define, measure, analyze, improve and control (DMAIC). Setelah dilakukan pengolahan, diperoleh nilai DPMO CPO sebesar 676.451,85 dengan nilai sigma 1,04. Kemudian dengan menggunakan diagram pareto diperoleh bahwa kadar air dan kadar asam lemak bebas yang menyebabkan penurunan mutu CPO. Kemudian berdasarkan fishbone diagram diperoleh faktor manusia yang kurang disiplin, faktor material yaitu kualitas TBS yang buruk, dan faktor mesin yaitu kinerja mesin yang kurang optimal serta faktor metode yang tidak sesuai SOP. Usulan perbaikan untuk mengatasi permasalahan yaitu melakukan pelatihan dan evaluasi, menambah pasokan TBS dan memperbaiki infrastruktur, melakukan pemantauan dan perawatan mesin secara berkala, memperbaiki SOP dan menerapkan SOP agar tata kelola perusahaan dapat berjalan dengan baik. Keywords: CPO, DMAIC, Mutu, Six Sigma