Title

[0-9] A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Now showing items 36-40 of 753

ANALISA KEGAGALAN VELG CAST WHEEL SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE PENGUJIAN TARIK

Siddiq, Ichwanul () 2021

Velg merupakan komponen yang membuat kendaraan dapat berjalan serta menahan beban pengendara, velg harus tetap dalam kondisi baik pada saat berjalan untuk itu perlu adanya pengujian pada velg cast wheel untuk mengetahui kekutan velg jika mengalami benturan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai regangan-tegangan pada velg cast wheel terhdap beban statik. Material velg yang digunakan adalah aluminium alloy 6061. Hasil penelitian memiliki 5 spesimen untuk spesimen pertama pada velg memiliki tegangan tarik dengan nilai 4.73 Mpa regangan dengan nilai 0,04 Dan modulus elastisitas dengan nilai 118,25 Mpa spesimen kedua pada velg memiliki tegangan tarik dengan nilai 4,56 Mpa regangan dengan nilai 0,02 Dan modulus elastisitas dengan nilai 152 Mpa spesimen ketiga pada velg memiliki tegangan tarik dengan nilai 4,46 Mpa regangan dengan nilai 0,02 Dan modulus elastisitas dengan nilai 223 Mpa spesimen keempat pada velg memiliki tegangan tarik dengan nilai 4,42 Mpa regangan dengan nilai 0,02 Dan modulus elastisitas dengan nilai 221 Mpa spesimen kelima pada velg memiliki tegangan tarik dengan nilai 4,76 Mpa regangan dengan nilai 0,02 Dan modulus elastisitas dengan nilai 119 Mpa. Kata Kunci : velg, Cast Wheel, Sepeda Motor, ASTM, Pengujian Tarik.

ANALISA KEGAGALAN VELG SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE PENGUJIAN THREE POINT BENDING

Rizki, Fahriza Tri () 2022

Velg merupakan sarana penggerak dari motor untuk dapat bergerak maju maupun mundur. Velg adalah suatu sparepart penting di dunia otomotif, karena velg membuat bentuk ban menjadi bulat sempurna yang menjadikan kendaraan dapat berjalan dari satu tempat ke tempat lain. Velg juga menjadi titik rawan kecelakaan karena parts ini menerima beban berupa berat dan hantaman ketika menghadapai tekstur jalan yang tidak rata Velg yang sering beredar di pasaran yaitu cast wheel.Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian dari bahan velg sepeda motor. Velg yang digunakan adalah velg yang berjenis velg alloy sepeda motor. Digunakannya pemilihan pada jenis velg ini dikarenakan pada umumnya pengguna di indonesia lebih terttarik menggunakan velg cast well karena memiliki keunggulan pada handlingnya. Dan juga menggunakan bahan utama yaitu almunium.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengujian tekan menggunakan mesin UTM. Material testing machine dengan panjang 0,0608 m menggunakan ASTM D790. Hasil penelitian memiliki 5 spesimen untuk spesimen pertama pada velg memiliki tegangan tekan dengan nilai 5.461,86 Mpa dan regangan 0,16, spesimen kedua pada velg memiliki tegangan tekan dengan nilai 5.461,86 Mpa dan regangan 0,13 ,spesimen ketiga pada velg memiliki tegangan tekan dengan nilai 5.461,86 Mpa dan regangan 0,18, spesimen keempat pada velg memiliki tegangan tekan dengan nilai 4.372,53 Mpa dan regangan 0,19, spesimen kelima pada velg memiliki tegangan tekan dengan nilaI 5.461,86 Mpa dan regangan 0,16. Kata Kunci : Velg, Uji Tekan, Tegangan Bending, Regangan

Analisa Kekerasan Baja Carbon Steel 1045 Akibat Perlakuan Panas Yang Di Dinginkan DenganUdara,Air dan Oli Menggunakan Metode Vickers

Putra, Rizky Auditya () 2020

Baja merupakan bahan material yang sering kita gunakan untuk membuat alat, baik alat berat ataupun yang ringan juga sebagai wadah makanan dan masih banyak lainya. Baja merupakan material yang paling banyak digunakan sebagai bahan industri, karena baja mempunyai sifat-sifat fisis dan mekanis yang bervariasi. Baja karbon adalah paduan antara besi dan karbon dengan sedikit Si, Mn, P, S, dan Cu. Sifat baja karbon sangat tergantung pada kadar karbon, bila kadar karbon naik maka kekuatan dan kekerasan juga akan bertambah tinggi. Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di bawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriktif, yaitu suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengujian secra seksama pada suatu objek yang sedang diteliti sehingga akan didapatkan data – data yang akurat setelah pengambilan data selesai akan dilakukan pengolahan data dengan menggukan rumus yang telah ditentukan Nilai rata- rata diagonal identasi sebelum perlakuan panas dengan beban penekanan 2000 gram pada titik 1 (atas ) 111,85 pada titik 2 (tengah) 107,4 dan pada titik 3 (bawah) 118,9.Angka kekerasan vickers dengan beban 2000 gram pada titik 1 (atas) 296,5 pada titk 2 (tengah) 321,6 dan pada nilai titk 3 (bawah) 262,4.Angka rata- rata dari pengujian baja carbon steel 1045 sebelum perlakuan panas dengan nilai 293,5. Dari kesimpulan penelitian menggunakan baja carbon steel 1045 dapat perbedaan nilai rata rata hasil diagonal identasi setelah perlakuan panas menggunakan media air sebagai pendingin dengan bebab penekanan 2000 gram pada titik 1 (atas ) 71 pada titik 2 (tengah) 131,80 dan pada titik 3 (bawah) 93. Angka kekerasan vickers dengan beban 2000 gram pada titik 1 (atas) 735,8 pada titik 2 (tengah) 213,5 dan pada titik 3 (bawah) 428,8. angka rata-rata dari pengujian baja carbon steel 1045 setelah perlakuan panas dengan media air sebagai pendingin dengan nilai 459,37. Nilai rata rata diagonal identasi setelah perlakuan panas menggunakan media oli sebagai pendingin dengan beban penekanan 2000 gram pada titik 1 (atas ) 96,81 pada titik 2 (tengah) 107,54 dan pada titik 3 (bawah) 100,09. Angka kekerasan Vickers dengan bebean 2000 gram pada titik 1 (atas) 395,7 pada titik 2 (tengah) 320,7 pada titik 3 (bawah) 370,2. Angka rata-rata dari pengujian baja carbon steel 1045 setelah perlakuan panas menggunakan media oli sebagai pendingin dengan nilai 362,20. Nilai rata rata diagonal identasi setelah perlakuan panas menggunakan media udara sebagai pendingin dengan beban penekanan 2000 gram pada titik 1 (atas ) 132,51 pada titik 2 (tengah) 140,38 dan pada titik 3 (bawah) 125,49. Angka kekerasan vicker dengan beban 2000 gram pada titik 1 (atas) 211,2 pada titik 2 (tengah) 188,2 pada titik 3 (bawah) 235,5. Angka rata-rata dari pengujian baja carbon steel 1045 setelah perlakuan panas menggunakan media udara sebagai pendingin dengan nilai 211,63. Kata kunci : baja, baja carbon,sifat baja karbon,uji kekerasan, sebelum dan setelah perlakuan panas dengan media air, oli, udara sebagai pendingin

Analisa Kekerasan Baja Carbon Steel 1045 Akibat Perlakuan Panas Yang Di Dinginkan DenganUdara,Air dan Oli Menggunakan Metode Vickers

rizky auditya putra,junaidi, fadly a. kurniawan () 2020

Baja merupakan bahan material yang sering kita gunakan untuk membuat alat, baik alat berat ataupun yang ringan juga sebagai wadah makanan dan masih banyak lainya. Baja merupakan material yang paling banyak digunakan sebagai bahan industri, karena baja mempunyai sifat-sifat fisis dan mekanis yang bervariasi. Baja karbon adalah paduan antara besi dan karbon dengan sedikit Si, Mn, P, S, dan Cu. Sifat baja karbon sangat tergantung pada kadar karbon, bila kadar karbon naik maka kekuatan dan kekerasan juga akan bertambah tinggi. Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di bawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriktif, yaitu suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengujian secra seksama pada suatu objek yang sedang diteliti sehingga akan didapatkan data – data yang akurat setelah pengambilan data selesai akan dilakukan pengolahan data dengan menggukan rumus yang telah ditentukan Nilai rata- rata diagonal identasi sebelum perlakuan panas dengan beban penekanan 2000 gram pada titik 1 (atas ) 111,85 pada titik 2 (tengah) 107,4 dan pada titik 3 (bawah) 118,9.Angka kekerasan vickers dengan beban 2000 gram pada titik 1 (atas) 296,5 pada titk 2 (tengah) 321,6 dan pada nilai titk 3 (bawah) 262,4.Angka rata- rata dari pengujian baja carbon steel 1045 sebelum perlakuan panas dengan nilai 293,5.

ANALISA KEKERASAN BUSHING CONNECTING ROD MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM DAN BRONZE DENGAN SISTEM PERLAKUAN PANAS PADA MESIN MOBIL L300 DIESEL

jimmi lauren siahaan, junaidi, fadly a. kurniawan () 2022

Mobil diproduksi agar dapat memudahkan pekerjaan manusia, maka diharapkan komponen mobil didesain secara efektif dan efisien serta menggunakan material komponen yang berkualitas dan tahan lama. Salah satu jenis komponen mobil adalah connecting rod. Connecting rod adalah komponen yang berfungsi meneruskan gerakan lurus dari piston menjadi gerakan putar pada crankshaft. Connecting rod sangat berpengaruh terhadap performa mesin L300 diesel, maka harus memiliki kekuatan yang baik. Oleh karena itu penulis tertarik membuat penelitian uji kekerasan bushing connecting rod bahan paduan aluminium dan bahan bronze dengan perlakuanpanas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perb andingan tingkat kekerasan connecting rod bahan aluminium dan bronze. Diawali dengan proses pengukuran nilai kekerasan bushing connecting rod, proses perlakuan panas, pendinginan, dan melakukan pengukuran nilai kekerasan ulang. Selanjutnya dilakukan analisa dan membandingkan nilai kekerasan bushing connecting rod bahan paduan aluminium dan bahan bronze. Setelah dilakukan proses perlakuan panas (heattreatment) dengan suhu350°C dan waktu 30 menit pada bushing connecting rod bahan paduan aluminium dan bronze mengalami peningkatan nilai kekerasan dengan penggunaan media pendingin oli. Nilai rata-rata kekerasan bushing connecting rod bahan paduan aluminium adalah 204 Kg/mm² dengan nilai rata-rata kenaikan nilai kekerasan 44.6 Kg/mm². Sedangkan nilai rata-rata kekerasan Bushing connecting rodbahan bronze adalah 170.4 Kg/mm² dengan nilai rata-rata kenaikan nilai kekerasan 25.6 Kg/mm².