Title

[0-9] A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Now showing items 31-35 of 1102

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT DI KABUPATEN DELI SERDANG

Winarti () 2021

Suatu struktur bangunan gedung terdiri dari struktur atas dan struktur bawah. Struktur atas meliputi balok, plat, kolom, serta atap dan struktur bawah adalah pondasi. Sebelum melaksanakan suatu pembangunan konstruksi yang pertama-tama dilaksanakan dan dikerjakan di lapangan adalah pekerjaan pondasi (struktur bawah)Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang. Pondasi tiang pancang adalah batang yang relative Panjang dan langsing yang digunakan untuk menyalurkan beban pondasi melewati lapisan tanah dengan daya dukung rendah kelapisan tanah yang mempunyai kapasitas daya dukung tinggi. Tujuan dari study ini untuk mengetahui kedalaman dan kekuatan lapisan – lapisan tanah Untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus (penetrasi terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas ). Untuk mengetahui jumlah hambatan lekat tanah ( perlawanan geser atau friction tanah terhadap selubung bikonus yang dinyatakan dalam gaya persatuan panjang ).Hasil yang di dapat dari hasil perhitungan manual ini, penulis mendapatkan bahwa kapasitas daya dukung pondasi yang terbesar yaitu 78.73 t/m-2. Jadi dapat di ambil kesimpulan dari hasil yang di dapat dari perhitungan ini yang brarti bahwa semakin besar luas penampang atau diameter tiang ini maka semakin besar pula daya dukung yang dapat di tahan oleh pondasi tersebut dan semakin panjang atau semakin dalam tiang tersebut maka semakin besar pula daya dukung yang dapat di tahan dari pondasi tersebut. Kata Kunci : Pondasi Tiang Pancang, Daya Dukung Pondasi

ANALISA DEFORMASI PADA NOZZLE DENGAN SIMULASI SOFTWARE ANSYS PADA RANCANG BANGUN MESIN INJECTION MOLDING

Manurung, Elon Josua () 2020

Mesin injection molding dibuat sebagai wahana latihan mahasiwa dalam mengembangkan kreatifitas dalam perencanaan yang melibatkan analisa penelitian dan pengembangan di bidang teknik mesin dalam pencapaian SDM yang berkualitas dan professional. Perancangan dan desain pada nozzle menggunakan Autocad 2015 dan mensimulasikannya dengan menggunakan software Ansys workbench 18.1. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui deformations, steady-state thermal dan equivalent stress serta mensimulasikannya menggunakan perangkat lunak Ansys workbench 18.1. Material yang digunakan berupa besi stainless steel 304 berdiameter 58 mm dan panjang 65 mm. Besaran nilai deformasi maksimum pada nozzle adalah 3.7438 mm dan nilai minimumnya adalah 0 mm serta perbedaan suhu pada pipa silinder sebesar 190˚c dan suhu pada nozzle sebesar 179.52˚c dan Gaya pada equivalent stress (gaya tekan) adalah 4.0855e+009 pa dan nilai gaya tekan minimumnya adalah 0 pa. Secara umum besarnya gaya deformasi, Temperatur serta equivalent stress (gaya tekan) dan defleksi maksimum yang masih dibawah tegangan izin bahan, sehingga masih aman digunakan. Kata Kunci : Injection molding, Nozzle, Simulasi, Autocad 2015, Workbench ansys 18.1, Deformations, Steady-state thermal, Equivalent stress.

ANALISA EMISI GAS BUANG KENDERAAN RINGAN YANG DIUJI DI DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN

junaidi1, din aswan amran ritonga2, maulana siddiq sitepu 3 () 2019

Penggunaan biodiesel dalam boiler memiliki manfaat yang besar karena dapat mengurangi emisi gas buang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kualitas bahan baku solar dan biosolar sebagai bahan bakar dari boiler, menganalisis konsentrasi gas pencemar (NOx, CO2, SO2) dari pembakaran biosolar dan minyak solar secara eksperimental. Sistem pembakaran pada boiler cenderung lebih sederhana dibandingkan penyalaan kompresi seperti yang dilakukan pada mesin diesel. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental pada fire tube boiler, dengan heat input rate 60.000 kCal/jam dan tekanan 3 bar dengan menggunakan biodiesel berbahan baku CPO (minyak sawit mentah) sebagai bahan bakar. Campuran tersebut bervariasi pada biodiesel 0, 5, 10, 15, 20 dan 25% dalam campuran dengan solar biosolar (B0, B5, B10, B15, B20 dan B25). Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menguji emisi gas buang yang dihasilkan dari cerobong gas buang yang diharapkan dapat menghasilkan emisi gas buang yang rendah dan ramah lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan biodiesel menurunkan emisi gas dengan meningkatkan nilai biodiesel dalam campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emisi gas buang terendah sekitar 4,142% (NOx); 12,50% (SO2) dan 7,9% (CO2) terkandung dalam campuran 25% biodiesel dalam bahan bakar (B25)

ANALISA GETARAN MENGGUNAKAN BANTALAN MESIN (ENGINE MOUNTING) BERBAHAN DASAR KOMBINASI DUA PER SPIRAL DAN KARET ALAMI PADA TOYOTA AVANZA

riky triswandi, fadly a.kurniawan, din aswan a. ritonga, junaidi () 2023

Ide pemakaian 2 per spiral di dalam engine mounting mesin mobil Toyota jenis Avanza dan karet alam yang di uji pada saat mesin berputar 1000 Rpm dengan memasang sensor getaran pada posisi chasis mobil dengan posisi sumbu x, sumbu y dan sumbu z. Dengan amplitude (simpangan) rata-rata 1,297459 mm kecepatan getaran-34,38497 m/s (tanda negatif menunjukkan arah kecepatan) serta percepatan-13750,7 m/s2 . Untukposisi sumbu y besar simpangan rata-rata adalah 1,693312 mm, kecepatan -44,8757 mm/s dana percepatan -17946 mm/s2 . Sementara untuk posisi sensor dengan sumbu z besar simpangan rata-rata dengan menggunakan metode excel adalah 1,94592 mm, kecepatan -51,5703 mm/s dana percepatan -20623,2 mm/s2 .Untuk putaran mesin 1000 Rpm hasil perbandingan dari ketiga simpangan (amplitudo) getaran pada rangka bodi lebih kecil pada posisi sumbu x dan sumbu y jika dibandingkan dengan posisi sumbu z,

ANALISA GETARAN MENGGUNAKAN BANTALAN MESIN (ENGINE MOUNTING) BERBAHAN DASAR KOMBINASI DUA PER SPIRAL DAN KARET ALAMI PADA TOYOTA AVANZA

Triswandi, Riky () 2022

Ide pemakaian 2 per spiral didalam engine mounting mesin mobil Toyota jenis Avanza dan karet alam yang diuji pada saat mesin berputar 1000 Rpm dengan memasang sensor getaran pada posisi chasis mobil dengan posisi sumbu x, sumbu y dan sumbu z. dengan amplitudo(simpangan) rata-rata 1,297459 mm kecepatan getaran -34,38497 m/s (tanda negatif menunjukkan arah kecepatan) serta percepatan -13750,7 m/s2. Untuk posisi sumbu y besar simpangan rata-rata adalah 1,693312 mm, kecepatan -44,8757 mm/s dana percepatan -17946 mm/s2. Sementara untuk posisi sensor dengan sumbu z besar simpangan rata-rata dengan menggunakan metode excel adalah 1,94592 mm, kecepatan -51,5703 mm/s dana percepatan -20623,2 mm/s2.Untuk putaran mesin 1000 Rpm hasil perbandingan dari ketiga simpangan(amplitudo) getaran pada rangka bodi lebih kecil pada posisi sumbu x dan sumbu y jika dibandingkan dengan posisi sumbu z, Kata Kunci: Enggine mounting, 2 per dan amplitudo getaran