Submit Dates

Jump to a point in the index:
Now showing items 81-90 of 1260

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN KOMPOSISI KARBON SERBUK KAYU SEBAGAI BAHAN CAMPURAN KAMPAS REM TERHADAP UJI KEKERASAN, UJI KEAUSAN DAN UJI IMPACT

HUTABARAT, BOBY CAN PUTRA () 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi terbaik bahan kampas rem dari karbon serbuk kayu melalui pengujian kekerasan, keausan dan impact kampas rem. Metode kekerasan yang digunakan adalah penekanan langsung dengan menggunakan Hardness Tester, metode keausan dengan menggunakan motor bakar dan alat uji impact dengan metode impact Charpy. Bahan kampas rem terdiri dari karbon serbuk kayu, barium sulfat, grafit, fiberglass, serbuk aluminium, serbuk kuningan, kalsium karbonat, silikon karbida dan resin epoxy dengan persen komposisi tertentu untuk setiap spesimen. Adapun hasil dari 3 spesimen dengan pengujian kekerasan, keausan dan impact, spesimen 1 merupakan sifat mekanik yang baik pada uji kekerasan dan keausan dengan nilai kekerasan 16.5 HVN dan nilai keausan 0.000722222 gr/mm2.menit. Sementara pada uji impact, sifat mekanik yang baik dan nilai yang direkomendasikan adalah spesimen 3 dengan nilai 0.000181211 J/mm2. Kata Kunci : Kampas Rem, Karbon Serbuk Kayu, Kekerasan, Keausan, Impact.

PENERAPAN EVALUASI MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA HASIL PRODUKSI MESIN PACKING WAFER DI PT. XYZ

dermawansyah , din aswan , junaidi () 2020

Untuk memproduksi sesuai dengan target produksi tentu didukung oleh mesin dan peralatan disetiap tahapan prosesnya dan harus di operasikan dengan efektif dan efisien, untuk mengoperasikan mesin dan peralatan secara efektif dan efisien diperlukan sistem perawatan mesin yang baik. Metode penelitian yang digunakan adalah Overall Equipment Effectiveness Setelah dilakukan penelitian, diperoleh nilai rata-rata Overall Equipment Efectiveness dari wafer adalah sebesar 34,00%.. Hasil ini masih jauh dari standar world class yaitu 85%. Diketahui bahwa losses terbesar yang menyebabkan rendahnya nilai OEE ini adalah Reduced speed losses sebesar 143,3% dan defect losses sebesar 9,68% dari keseluruhan losses. Yang menyebabkan rendahnya losses terdiri dari factor mesin, manusia, dan lingkungan, Untuk mengurangi kerugian tersebut, perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan skill dan pengetahuan kepada operator tentang tanda- tanda kerusakan alat tersebut. Selain itu operator diberikan tambahan pekerjaan berupa perawatan peralatan yang sering digunakannya dalam bekerja sehingga pekerjaan bagian maintenance bisa lebih terfokus. Kemudian perusahaan harus lebih memperhatikan kenyamanan operator dalam bekerja sehingga kelelahan bisa dikurangi dan produktivitas operator lebih meningkat serta meningkatkan kepedulian operator terhadap alat yang digunakanny

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI KARBON SERBUK KAYU NON-GRAFIT DAN KALSIUM SEBAGAI BAHAN CAMPURAN KAMPAS REM TERHADAP UJI KEKERASAN, UJI KEAUSAN DAN UJI IMPACT

Hutabarat, Irvan () 2020

Penelitian ini bertjuan untuk mengetahui komposisi terbaik bahan kampas rem dari serbuk karbon kayu melalui uji kekerasan uji keausan dan uji impak bahan kampas rem. Metode yang digunakan adalah vikers untuk uji kekerasan, ogoshi dengan menggunakan alat uji Ogoshi Highh Speed Universal Wear Testing Machine (Type OATU) dan charpy untuk uji impak. Bahan kampas rem terdiri dari karbon seerbuk kayu kemudian di tambahkan dengan serbuk aluminium, serbuk kuningan, silikon karbida, barium sulfat (BaSO4), fiberglass dan resin epoxy dengan persenan komposisi tertentu untuk setiap sampel. Adapun hasil penelitian ini adalah kekerasan dilakukan dengan tiga perbandingan yaitu perbandingan 50 : 50, 60 : 40 dan 55 : 45 di antara tiga perbandingan ini yang paling rendah adalah perbandingan 50 : 50 dengan massa 13,5 kgf/mm2. Pada nilai keausan memiliki nilai paling rendah pada nilai 0,0000074 g/mm2.detik, kampas rem asbestos memiliki nilai keausan 0,0000574 g/mm2.detik dan nilai keausan 0,0000074 g/mm2.detik ini yang paling mendekati nilai kampas rem asbestos. Uji impak yang memiliki keuletan dan kekuatan patah yang lebih baik memiliki nilai 0,00118 joule dari tiga perbandingan percobaan yang di lakukan. Kata kunci: kekerasan, keausan, dan impak

OPTIMASI KINERJA TURBIN PELTON RESPON KEMIRINGAN BUCKET DENGAN DIAMETER NOSEL MENGGUNAKAN SOFTWARE STATISTIKA

Gunawan, Rizky () 2020

Turbin Pelton adalah jenis turbin impuls yang merubah seluruh energi air menjadi energi kecepatan sebelum memasuki runner turbin. Daya yang dihasilkan pada turbin air (turbin pelton) berubah-rubah tergantung aliran atau debit air yang masuk untuk memutar turbin. Penelitian ini dilakukan di laboratorium teknik mesin Fakultas Teknik Mesin Universitas Harapan Medan. Metode eksperimen adalah metode yang digunakan pada penelitian ini.optimasi kinerja Turbin Pelton Respon Kemiringan bucket dan Diameter Nosel menggunakan perangkat lunak Statistika. Berdasarkan Hasil Dari Grafik Pengujian Turbin Pelton dengan menggunakan metode Taguchi, Respon kemiringan bucket dengan Diameter nosel Putaran Maksimal yaitu pada kemiringan Bucket -80 Menghasilkan Putaran Turbin Sebesar 416,7 Rpm dengan Diameter Nosel 19 mm. sedangkan Dengan Power maksimal kemiringan Bucket 80 Menghasilkan Beban Turbin Sebesar 405 watt dengan Diamater 19 mm. Kata Kunci: Bucket;piringan;nosel

KARAKTERISTIK MATA PAHAT TERHADAP PEMBUBUTAN KERING

Alamsyah, Fahmy () 2020

Pemotongan baja keras telah dipelajari selama lebih dari 30 tahun lalu. Sampai saat ini pemotongan baja yang dikeraskan masih menarik sebagai strategi untuk meningkatkan produktivitas dalam industri pemotongan logam. Karena pemotongan baja yang dikeraskan dilakukan tanpa memotong cairan, pemotongan kering dihitung sebagai bonus tambahan untuk produktivitas di mana menghindari pemotongan cairan berarti mengurangi biaya produksi sekaligus menyelamatkan lingkungan . Permesinan keras sukses dilakukan dengan pahat CBN dan Ceramic, dan akhir-akhir ini studi permesinan keras dengan memanfaatkan pahat karbida berlapis banyak dilakukan.Lazimnya, pemotongan baja dilakukan dengan menggunakan metode pemesinan basah. Namun mengingat perkembangan seiring berlakunya undang-undang tentang lingkungan hidup, maka metode ini tidak dianjurkan melainkan yang banyak digunakan pada proses saat ini menggunakan metode pemesinan kering ( Dry Machine ). Penelitian pada skripsi ini ditujukan untuk mengetahui karakteristik aus pahat jenis pahat bubut sisipan ( Insert Tips ) yaitu CVD Ticn/al203/TiN dan PVD Compound pada proses pembubutan kering dengan bahan Baja Paduan VCN 155 Kata Kunci : pemesinan kering,CVD Ticn/al203/TiN and PVD Compound

PENGUJIAN NILAI LHV BAHAN BAKAR BIO ETANOL TEBU DAN PERTALITE MENGGUNAKAN DATAD AQUISISI MICRO KONTROLER ADMEL 2560

Amanda, Yogie () 2020

Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum, untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki suatu benda yaitu dengan cara mengukur suhu pada benda tersebut. Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri. Sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor atau nilai kalor yang dibebaskan adalah kalorimeter. Jenis kalorimeter dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kalorimeter bom dan kalorimeter larutan. Kalorimeter bom berfungsi sebagai alat untuk mengukur jumlah kalori atau nilai kalori pada bahan bakar seperti bio ethanol dan pertalite. Kalorimeter bom kemudian dikembangkan secara sederhana dengan tetap memperlihatkan fungsi alat. Tahap yang dilaksanakan yaitu pendefinisian, perancangan dan pengembangan dengan menggunakan micro kontroler admei 2560. Penelitian dilakukan di laboratorium pengujian mesin Universitas Harapan Medan. Pada pengujian nilai kalor bahan bakar menunjukkan hasil nilai LHV pada bahan bakar pertalite lebih tinggi dibandingkan bahan bakar bio ethanol. Sedangkan hasil uji alat micro kontroler pada calorimeter bom menunjukkan bahwa perangkat micro kontroller efektif digunakan pada pengujian perhitungan nilai kalor. Nilai LHV dari setiap spesimen bahan bakar pertalite dan bahan bakar bio etanol tebu bahwa nilai LHV pada bahan bakar pertalite mendapatkan nilai tertinggi dibandingkan dengan bahan bakar bio etanol tebu dengan nilai 8,501kal⁄kg , dan untuk nilai LHV pada bio etanol tebu mendapatkan nilai 7,33kal⁄kg. Kata Kunci: Bomb Kalorimeter, Akuisisi data, Mikro controller

UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR HONDA BEAT FI DENGAN VARIASI BAHAN BAKAR PERTAMAX DAN PERTAMAX TURBO

Sahputra, Herdika () 2020

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Perbandingan Performa Motor Honda Beat FI dengan menggunakan bahan bakar Pertamax dan Pertamax Turbo, Metode yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan pada Motor Honda Beat FI. Torsi engine yang dihasilkan oleh motor Honda Beat F1 lebih besar dengan menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo yaitu 11,3 Nm pada putaran engine 6000 rpm, sedangkan Torsi engine terendah yaitu 8,1 Nm pada putaran engine 2000 rpm menggunakan bahan bakar Pertmax.Daya engine yang dihasilkan oleh motor Honda Beat F1 lebih besar dengan menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo yaitu 9,3 hp pada putaran engine 6000 rpm, sedangkan Daya engine terendah yaitu 2,2 hp pada putaran engine 2000 rpm menggunakan bahan bakar Pertamax dan Pertamax Turbo. Sfc engine yang dihasilkan oleh motor Honda Beat F1 lebih banyak menggunakan bahan bakar Pertamax yaitu 0,4759 kg/hp.jam pada putaran engine 2000 rpm, sedangkan Sfc engine terendah yang dihasilkan motor Honda Beat FI yaitu 0,1595 kg/hp.jam pada putaran engine 6000 rpm menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo. KATA KUNCI: Bahan Bakar, Motor Injeksi, Performa

ANALISA PERFORMA HONDA SUPRA X 125 MENGGUNAKAN KARBURATOR STANDART DAN KARBURATOR RACING BERBAHAN BAKAR PERTALITE

Harahap, Lailam Qadarul () 2020

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Performa Honda Supra X 125 Menggunakan Karburator Standart dan Karburator Racing Berbahan Bakar Pertalite. Metode yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan pada Motor Honda Supra X 125. Torsi engine yang dihasilkan oleh motor Honda Supra X 125 menggunakan bahan bakar Pertalite lebih besar dengan menggunakan Karburator Racing mencapai Torsi maksimum yaitu 17,5 Nm pada putaran engine 4000 rpm, sedangkan Torsi maksimum yang dicapai Karburator Standart yaitu 12,2 Nm pada putaran engine 4000 rpm. Daya engine yang dihasilkan oleh motor Honda Supra X 123 menggunakan bahan bakar Pertalite lebih besar dengan menggunakan Karburator Racing yaitu mencapai Daya engine maksimum yaitu 14,7 hp pada putaran engine 8000 rpm, sedangkan Daya engine maksimum yang dicapai Karburator Standart yaitu 9,6 hp pada putaran engine 6000 dan 8000 rpm. Sfc engine yang dihasilkan oleh motor Honda Supra X 123 menggunakan bahan bakar Pertalite lebih besar dengan menggunakan Karburator Standart yaitu mencapai 0,7103 kg/hp.jam pada putaran engine 9000 rpm, sedangkan Sfc engine karburator Racing paling banyak yaitu 0,6247 kg/hp.jam pada putaran engine 9000 rpm. Hal ini menunjukkan semakin besar rpm yang digunakan maka semakin besar pula Torsi, Daya dan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik yang digunakan. KATA KUNCI: Karburator, Bahan Bakar, Pertalite

ANALISA PERFORMA HONDA SCOOPY FI DENGAN VARIASI INJEKTOR STANDART DAN RACING

Mulis, Yudi Andri () 2020

Injektor merupakan satu komponen utama dalam sistem bahan bakar di antarnya adalah Injektor atau pengabut atau Nozle. Injektor berfungsi untuk menghantarkan bahan bakar dari fuel pump ke dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati posisi TMA. Dengan perubahan yang diberikan pada injektor kita dapat membandingkan performa pada motor, mulai dari daya dan torsi. karena dengan adanya perubahan pada injektor mempengaruhi suplai bahan bakar ke ruang bakar. Dari analisa penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil dari injektor standart dengan daya tertinggi pada injektor standart berada pada putaran 7500 rpm dengan nilai 7,3 Kw. pada torsi tertinggi injektor standart pada putaran 6500 rpm dengan nilai 10,3 Nm dan hasil daya teringgi yang diperoleh pada injektor racing pada puataran 7000 rpm dan 7500 rpm 7,4 Kw. Hasil torsi tertinggi pada putaran 5500 rpm yaitu 12,0 Nm . Maka dapat disimpulkan daya pada injektor racing lebih besar dari pada injektor standart dan torsi pada injektor racing lebih besar dari pada injektor standart Kata kunci : injektor , torsi ,daya.

Analisa Kekerasan Baja Carbon Steel 1045 Akibat Perlakuan Panas Yang Di Dinginkan DenganUdara,Air dan Oli Menggunakan Metode Vickers

Putra, Rizky Auditya () 2020

Baja merupakan bahan material yang sering kita gunakan untuk membuat alat, baik alat berat ataupun yang ringan juga sebagai wadah makanan dan masih banyak lainya. Baja merupakan material yang paling banyak digunakan sebagai bahan industri, karena baja mempunyai sifat-sifat fisis dan mekanis yang bervariasi. Baja karbon adalah paduan antara besi dan karbon dengan sedikit Si, Mn, P, S, dan Cu. Sifat baja karbon sangat tergantung pada kadar karbon, bila kadar karbon naik maka kekuatan dan kekerasan juga akan bertambah tinggi. Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di bawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriktif, yaitu suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengujian secra seksama pada suatu objek yang sedang diteliti sehingga akan didapatkan data – data yang akurat setelah pengambilan data selesai akan dilakukan pengolahan data dengan menggukan rumus yang telah ditentukan Nilai rata- rata diagonal identasi sebelum perlakuan panas dengan beban penekanan 2000 gram pada titik 1 (atas ) 111,85 pada titik 2 (tengah) 107,4 dan pada titik 3 (bawah) 118,9.Angka kekerasan vickers dengan beban 2000 gram pada titik 1 (atas) 296,5 pada titk 2 (tengah) 321,6 dan pada nilai titk 3 (bawah) 262,4.Angka rata- rata dari pengujian baja carbon steel 1045 sebelum perlakuan panas dengan nilai 293,5. Dari kesimpulan penelitian menggunakan baja carbon steel 1045 dapat perbedaan nilai rata rata hasil diagonal identasi setelah perlakuan panas menggunakan media air sebagai pendingin dengan bebab penekanan 2000 gram pada titik 1 (atas ) 71 pada titik 2 (tengah) 131,80 dan pada titik 3 (bawah) 93. Angka kekerasan vickers dengan beban 2000 gram pada titik 1 (atas) 735,8 pada titik 2 (tengah) 213,5 dan pada titik 3 (bawah) 428,8. angka rata-rata dari pengujian baja carbon steel 1045 setelah perlakuan panas dengan media air sebagai pendingin dengan nilai 459,37. Nilai rata rata diagonal identasi setelah perlakuan panas menggunakan media oli sebagai pendingin dengan beban penekanan 2000 gram pada titik 1 (atas ) 96,81 pada titik 2 (tengah) 107,54 dan pada titik 3 (bawah) 100,09. Angka kekerasan Vickers dengan bebean 2000 gram pada titik 1 (atas) 395,7 pada titik 2 (tengah) 320,7 pada titik 3 (bawah) 370,2. Angka rata-rata dari pengujian baja carbon steel 1045 setelah perlakuan panas menggunakan media oli sebagai pendingin dengan nilai 362,20. Nilai rata rata diagonal identasi setelah perlakuan panas menggunakan media udara sebagai pendingin dengan beban penekanan 2000 gram pada titik 1 (atas ) 132,51 pada titik 2 (tengah) 140,38 dan pada titik 3 (bawah) 125,49. Angka kekerasan vicker dengan beban 2000 gram pada titik 1 (atas) 211,2 pada titik 2 (tengah) 188,2 pada titik 3 (bawah) 235,5. Angka rata-rata dari pengujian baja carbon steel 1045 setelah perlakuan panas menggunakan media udara sebagai pendingin dengan nilai 211,63. Kata kunci : baja, baja carbon,sifat baja karbon,uji kekerasan, sebelum dan setelah perlakuan panas dengan media air, oli, udara sebagai pendingin