Submit Dates
Jump to a point in the index:
Now showing items 21-30 of 97
TRANSLATION METHODS IN: RALPH BREAKS THE INTERNET MOVI
Putra , Tri Juanda () 2019Penelitian ini membahas tentang analisis deskriptif Analisis Metode Penerjemahan Dalam: Ralph Breaks The Internet Movie. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Metode penerjemahan apa saja yang digunakan dalam film subtitle Ralph Break the Internet? (2) Berapa frekuensi kemunculan semua jenis metode penerjemahan yang digunakan dalam film subtitle Ralph Break the Internet? (3) Bagaimana keakuratan terjemahan dalam subtitle film Ralph Break the Internet? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis metode yang digunakan dalam subtitle film Ralph Breaks the Internet, mendeskripsikan berapa frekuensi kemunculan dari setiap jenis metode penerjemahan dalam subtitle film Ralph Breaks the Internet dan untuk menemukan mengetahui keakuratan terjemahan subtitle dalam film Ralph Breaks the Internet. Penelitian ini menggunakan teori Newmark (1916-2011). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif untuk mengklasifikasikan dan menganalisis subtitle. Sumber data dalam penelitian ini pada dasarnya terbagi menjadi dua; data primer dan sekunder. Data primer berasal dari subtitle. Data penelitian ini adalah metode penerjemahan kata/frasa yang terdapat dalam subtitle film Ralph Breaks the Internet. Data sekunder diperoleh dari buku, internet serta jurnal untuk mencari informasi relevan terkait metode penerjemahan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa metode mata kuliah memiliki 13 data, Metode penerjemahan adaptasi memiliki 5 data, Metode penerjemahan bebas memiliki 16 data, Metode penerjemahan idiomatis memiliki 2 data, Metode penerjemahan literal memiliki 16 data, dan Metode penerjemahan semantik memiliki 2 data.
DERIVATIONAL AFFIXES FOUND IN THE HEADLINE OF THE JAKARTA POST NEWSPAPER
Pinem, Max Sudibyo () 2019Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis jenis dan perubahan kelas kata derivasi pada headline Surat Kabar The Jakarta Post. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data utama penelitian ini terkait dengan beberapa buku teks morfologi yang dikembangkan oleh O’ Grady dan data lainnya diambil dari headline surat kabar The Jakart Post. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi jenis-jenis derivasi dan mendeskripsikan bagaimana mereka digunakan dalam sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua jenis derivasi yang ditemukan oleh para witer yaitu derivasi prefiks yang menambahkan morfem di awal dan derivasi sufiks yang menambahkan morfem di akhir basis. Temuannya adalah prefiks memiliki 10 kemunculan dan afiks memiliki 29 kemunculan. Berdasarkan temuan, disimpulkan bahwa bentuk imbuhan ada pada headline surat kabar The Jakarta Post.
FIGURATIVE LANGUAGE FOUND IN “FANTASTIC BEASTS: THE CRIMES OF GRINDELWALD” MOVIE
Raisa () 2019Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas dan menghindari kebingungan dalam penggunaan bahasa kiasan dalam film. Penelitian ini cenderung untuk mengetahui jenis-jenis bahasa kiasan, bagaimana bahasa kiasan tersebut digunakan dan mengetahui jenis bahasa kiasan yang dominan dalam film Fantastic Beasts. Dalam penelitian ini, teori Knickerbocker dan Reninger (1974) digunakan untuk menganalisis data. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan data deskriptif dan kualitatif. Data kualitatif diambil dari kata-kata tertulis atau lisan untuk analisis deskriptif. Data penelitian diperoleh dengan membaca buku teks, jurnal, dan naskah film. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa bahasa kiasan dalam naskah atau film dialog. Terdapat 16 data kandungan bahasa kiasan yang terdapat dalam film “Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald yaitu terdapat 6 jenis bahasa kiasan yang terdiri dari hiperbola dengan 4 kemunculan (25%), simile dengan 3 kemunculan (18,75%) metonymy dengan 3 kejadian (18,75%), kiasan dengan 3 kejadian (18,75%), personifikasi dengan 2 kejadian (12,5%), dan sinekdoke dengan 1 kejadian (6,25%). Hal ini menunjukkan bahwa jenis bahasa kiasan yang dominan dalam film tersebut adalah hiperbola. Oleh karena itu terbukti bahwa bahasa kiasan terjadi dalam naskah film ini
SPEECH ACT USED BY MAIN CHARACTER ”MIGUEL” IN COCO MOVIE
Bintoro, M Rawi () 2019Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tindak tutur yang terdapat dalam Film Coco, untuk mengetahui jenis tindak tutur yang paling dominan digunakan dalam Film Coco, dan untuk mengetahui tujuan dari karakter utama menggunakan tindak tutur dalam Film Coco. Penelitian ini menggunakan teori Yule (1996). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Ada 232 ucapan sebagai sumber data, datanya adalah ucapan-ucapan berdasarkan naskah Coco Movie. Data dianalisis berdasarkan Tindak Tutur yang didasarkan pada teori Yule (1996) yang berfokus pada jenis-jenis tindak tutur, yaitu: representatif, direktif, komisif, ekspresif, deklarasi. Data dalam penelitian ini naskah Film Coco dari 232 dialog yang memiliki tuturan, yaitu: 136 kasus representatif, 50 kasus direktif, 20 kasus ekspresif, 15 kasus komisif dan 11 kasus deklarasi. Jenis tuturan yang paling dominan digunakan dalam Coco Movie adalah representatif (136 kasus atau 58,62%)
DIALECTS IN BAHASA INDONESIA WITHIN JAVANESE AND BATAKNESE CROSS-CULTURAL MARRIAGE COMMUNITY
Saraswaty, Kania () 2019Penelitian ini membahas tentang analisis deskriptif Dialek Bahasa Indonesia Dalam Komunitas Perkawinan Lintas Budaya Jawa dan Batak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apa saja variasi kosakata yang terdapat dalam tuturan sehari-hari bahasa Batak dan Jawa? (2) Jenis leksikal apa saja yang terdapat dalam dialek perkawinan lintas budaya? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi kosakata yang terdapat dalam tuturan sehari-hari, untuk mengidentifikasi dampak dialek dalam perkawinan lintas budaya bagi kedua belah pihak dan sosial. Penelitian ini menggunakan teori David Crystal (2006). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis dialek. Sumber data penelitian ini adalah dari lima pasangan suami istri lintas budaya (Batak dan Jawa) di Sei Mati, Medan Maimun, Medan. Penelitian dari penelitian ini menemukan bahwa (1) tidak semua orang tahu bagaimana berbicara dalam bahasa daerah mereka (2) Bahasa Indonesia paling banyak digunakan dalam pernikahan lintas budaya di Sei Mati, Medan Maimun, Medan.
SLANG TYPES USED BY STUDENTS OF BUDI MURNI HIGH SCHOOL MEDAN
Pardede, Mayer () 2019Penelitian ini membahas tentang analisis deskriptif Jenis Bahasa Gaul yang Digunakan Siswa SMA Budi Murni Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama untuk mengidentifikasi jenis bahasa gaul yang digunakan oleh remaja di SMA Budi Murni, kedua untuk menjelaskan fungsi bahasa gaul oleh sekelompok remaja, dan ketiga untuk memahami pengaruh bahasa gaul yang diucapkan oleh kelompok remaja. Penelitian ini menggunakan teori Partridge (1894-1979). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif untuk mengklasifikasi dan menganalisis bahasa gaul. Sumber data penelitian ini adalah siswa SMA Budi Murni Medan yang menggunakan bahasa gaul dalam percakapannya. Penelitian dari penelitian ini menemukan bahwa (1) terdapat banyak ragam bahasa slang, dengan 112 kata slang yang digunakan oleh siswa di SMA Budi Murni Medan. (2) ada dua jenis slang: ofensif dan vulgar. Kedua jenis ini memiliki definisi dan makna yang berbeda.
ILLOCUTIONARY ACTS IN RODRIGO DUTERTE PRESIDENTIAL SPEECH
Ariska, Juan () 2019Penelitian ini membahas tentang tindak tutur presiden Rodrigo Duterte dalam SONA Forum yang bertujuan untuk mengetahui proses terjadinya tindak ilokusi dan mengidentifikasi kalimat tindak ilokusi yang paling dominan dalam tuturan tersebut. Penelitian ini berfokus pada teori John Searle tentang interferensi. Kemudian, data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik catat sebagai instrumen untuk mengetahui data yang valid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses terjadinya tindak ilokusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses dalam tindak ilokusi terdapat 86 sikap tegas (71 menyatakan, 9 menyarankan, 0 menyombongkan diri, 3 mengeluh, 3 menuntut). Arahan 57 termasuk (7 memesan, 15 memerintah, 18 meminta, 16 menasihati, 1 merekomendasikan). Ekspresif 18 meliputi (6 berterima kasih, 0 memberi selamat, 1 memaafkan, 2 menyalahkan, 9 memuji, 0 belasungkawa). Komisi 21 meliputi (15 berjanji, 3 bersumpah, 3 persembahan). dan Deklarasi 0 (deklarasi tidak ditemukan dalam penelitian ini). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Asertif menyatakan kalimat paling dominan biasanya digunakan oleh presiden Rodrigo Duterte di SONA, Kota Quezon 28 Juli 2018.
AN ANALYSIS OF MIXED-GENDER DIFFERENCES IN USING TABOO LANGUAGE ON “A BEAUTIFUL MIND” FILM
Ulum, Bahrul () 2019Penelitian ini membahas tentang penggunaan bahasa tabu dalam film “A Beautiful Mind”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penelitian yang menggunakan bahasa tabu dalam dialog percakapan campuran gender, pria dan wanita dalam film berbahasa Inggris. Penelitian ini mengkaji perbedaan penggunaan bahasa tabu dalam strategi bicara dan percakapan pria dan wanita. Fenomena sosial erat kaitannya dengan sikap sosial yang telah diterapkan sebagai kerangka teori penelitian ini (Trudgill 2010:73) data yang dianalisis meliputi studi tentang perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan yang berhubungan dengan bahasa, Tabu dikaitkan dengan kata-kata tidak dikatakan dan khususnya dengan kata-kata dan ekspresi yang tidak digunakan. Berdasarkan analisis dialog yang telah diketahui wanita lebih banyak menggunakan tabu dalam konteks sesama jenis, sedangkan pria tidak menggunakan kata-kata tabu dalam pembicaraan satu jenis kelamin yang berlawanan dengan hasil yang diprediksi sebelumnya. Kata-kata tabu terkait dipilih dari dialog dengan topik tabu dalam film. Kemudian, menurut kategori semantik bahasa tabu, kata-kata tabu dikategorikan menjadi lima jenis: julukan, kata-kata kotor, kecabulan, kutukan dan pelecehan seksual. Perbedaan gender dalam penggunaan bahasa tabu ditunjukkan melalui kontras gambar dan perbandingan frekuensi akurasi masing-masing jenis. Berdasarkan analisis dialog yang diketahui wanita lebih banyak menggunakan kata tabu dalam konteks sesama jenis, sedangkan pria lebih sedikit menggunakan kata-kata tabu dalam pembicaraan sesama jenis berbanding terbalik dengan hasil yang diperkirakan sebelumnya.
ILLOCUTIONARY ACT CATEGORIES OF COMMAND FOUND IN JUSTICE MOVIE AS MARSHALL AND MAYOR PIERCE AS THE MAIN CHARACTERS
Rosdiana, Siti () 2019Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kategori tindak tutur perintah dan untuk mengetahui tindak tutur perintah yang paling dominan digunakan dalam Justice Movie. Penelitian ini dianalisis berdasarkan teori Holmes dalam Richards and Schmidt, 1983. Sumber data adalah film Justice (2017), dan datanya adalah ucapan berdasarkan naskah oleh Marshall dan Mayor Pierce sebagai karakter utama dalam film Justice. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Datanya sebanyak 60 ucapan. Hasil penelitian ini adalah (1) kategori tindak ilokusi perintah yang digunakan dalam film Justice berdasarkan bentuk verba dengan 15 data (25%), you + imperatif dengan 16 data (27%), verba elipsis dengan 1 data ( 2%), pengubah imperatif dengan 2 data (3%), let + kata ganti orang pertama dengan 8 data (13%), embedded agent dengan 8 data (13%), dan petunjuk dengan 10 data (17%) dan (2) kategori perintah yang paling dominan oleh Marshall dan Mayor Pierce sebagai pemeran utama dalam film Justice adalah you + imperatives dengan 16 data dari total 60 data (27%).
CODE MIXING USED IN “ONE PRIDE MMA” TELEVISION PROGRAM ON TV ONE CHANNEL
Rozali, Muhammad Bayu () 2019Penelitian ini difokuskan pada fenomena Code Mixing yang digunakan dalam Program Televisi “One Pride MMA” di Tv one Channel. Metode kualitatif diterapkan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis campur kode yaitu leksikalisasi penyisipan, pergantian, dan kongruen. Penelitian ini menggunakan teori Musyken (2000). Penulis memperoleh data dari buku teks, Jurnal, youtube, dan sumber lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 29 kemunculan (78,3%) penyisipan, 5 kemunculan (13,5%) pergantian, dan 3 kemunculan (8,1%) leksikalisasi kongruen. Jenis campur kode yang dominan pada objek ini adalah penyisipan dengan 29 kejadian (78,3%)