Submit Dates

Jump to a point in the index:
Now showing items 871-875 of 977

RANCANG BANGUN WATER CLOSET OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

Nasution, Ary Gunawan Rasadi () 2023

Water Closet merupakan suatu alat khusus sebagai tempat pembuangan kotoran. Penggunaan dari pemakaian Water Closet ini sangat beragam dan silih berganti. Sehingga tidak menutup kemungkinan adanya penyebaran virus melalui kontak fisik tangan pada saat membuka atau menutup dan menekan tombol penyiraman Water Closet. Tujuan dari skripsi ini adalah membuat sebuah prototipe Water Closet otomatis berbasis Mikrokontroler untuk mencegah penyebaran virus melalui kontak fisik tangan. Secara umum prototipe Water Closet otomatis ini dirancang menggunakan Arduino Uno R3, dua buah sensor Ultrasonik, Motor Servo dan Pompa Air. Arduino Uno R3 menerima perintah data inputan dari sensor Ultrasonik pertama bagian bawah depan Water Closet untuk diproses dan diteruskan ke Motor Servo yang berfungsi untuk membuka penutup Water Closet. Setelah itu Arduino Uno R3 menerima perintah data inputan dari sensor Ultrasonik kedua bagian samping kiri Water Closet untuk diproses dan diteruskan ke Pompa Air yang berfungsi untuk menyiram Water Closet. Hasil penelitian dan rancangan serta pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa sistem prototipe ini dapat mencegah penyebaran virus dengan tidak melakukan kontak fisik tangan pada Water Closet. Dapat disimpulkan bahwa prototipe Water Closet otomatis berbasis mikrokontroler ini dapat digunakan sebagai dasar ketika seseorang ingin membuat Water Closet otomatis yang sesungguhnya. Kata Kunci : water closet, pencegahan virus, arduino uno R3, sensor ultrasonik, motor servo

RANCANGAN FIRE ALARM UNTUK PENGAMAN KEBAKARAN DI BANDAR UDARA MERDEY-PAPUA BARAT

Prasetyo, Agung () 2023

Perkembangan teknologi akan memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia. Pada bidang elektronika dan komputer yang pesat membuat banyak produk seperti mikrokontroler, tranduser, sensor dan lainnya yang dapat diintergrasikan menjadi suatu sistem yang lebih canggih. Minimnya sistem pengaman yang ada dibandara Papua -Barat terutama alarm kebakaran pada saat ini. Perlu adanya sebuah alat deteksi kebakaran dapat dirancang dengan membuat sebuah sistem alarm kebakaran dan juga dengan merakit rangkaian elektronik untuk merealisasikan sistem tersebut, kemudian dengan merancang algoritma program untuk menjalankan perangkat alarm kebakaran yang dibuat. Pada sistem kerja alat yang dirancang, sensor dapat mendeteksi titik api memberikan sinyal pada mikrokontroler dengan mengubah cahaya inframerah yang dipancarkan oleh api dan mengubahnya menjadi tegangan analog dan diberikan pada mikrokontroler. Saat mikrokontroler menerima tegangan tersebut, maka mikrokontroler akan merespon nya sebagai kebakaran dan akan mengaktifkan buzzer kemudian mengaktifkan pompa air. Dalam hasil percobaan sensor mendeteksi api (1 lilin-8 lilin) pada jarak 100-400 cm dan buzzer akan langsung otomatis berbunyi pada saat itu juga. Sensor kebakaran adalah alat yang berfungsi untuk mendeteksi kebakaran sejak dini, agar kebakaran yang terjadi tidak berkembang menjadi lebih besar. Sistem alarm kebakaran dapat dibuat dengan memanfaatkan sensor api, mikrokontroler, buzzer, pompa air yang dirancang secara terprogram untuk mendeteksi api yang ada di ruangan. Algoritma program dirancang dengan bantuan software Arduino IDE versi 1.8.13 dengan struktur bahasa C, kemudian dikompile dan diunggah pada mikrokontroler wemos D1R1. Kata Kunci: Fire Alarm,sensor, Mikrokontroler, Pengaman Kebakaran

PENGARUH HASIL PENGELASAN MODEL SMAW TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA STAINLESS 201 DAN STAINLESS 304

Harahap, Muhammad Ali Akbar () 2023

Metode pengelasan SMAW adalah metode yang paling sering digunakan untuk pengelasan, metode ini dipilih karena peralatan yang digunakan sederhana, murah, dan mudah untuk dipindahkan, karena pengelasan memiliki daerah akses yang terbatas dan metode ini paling sesuai untuk stainless 201 dan 304. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kondisi Pengelasan Model SMAW, bentuk struktur dan pengaruh Hasil Pengelasan Model SMAW Terhadap Kekuatan Tarik dan Kekerasan Pada Stainless 201 dan Stainless 304. Penelitian ini dilakukan di Laboturiaum mekanika bahan dan Manufaktur jurusan Teknik Mesin Polmed Medan. Waktu penelitian ini selama 7 bulan dimulai dari studi literatur, dan selanjutnya dilakukan tahapan-tahapan lainnya. Spesimen uji kekrasan Vickers ini mengacu pada standar ASTM E10, dengsn ketebalan spesimen 1,5 mm. Diameter bola indicator yang digunakan adalah 10 mm, lebar spesimen pada uji kekerasa vikers adalah 30 mm dan panjang 40 mm. Adapun hasil dari nilai Pengelasan Model SMAW Terhadap Kekuatan Tarik Dan Kekerasan Pada Stainless 201 Dan Stainless 304 pengujian tarik tegangan maksimal terdapat pada hasil dari perhitungan nilai kekuatan tarik pengelasan E-308 dengan posisi pengelasan 1G, dimana nilai kekuatan tarik yang di dapatkan rata-rata sebesar 5,20 kg/mm2, sedangkan posisi pengelasan 2G dengan nilai kekuatan tarik rendah dengan nilai rata-rata 5,02kg/mm2. Kata Kunci : Pengelasan model SMAW, Kekuakatan Tarik, Uji Kekerasan, Stainless

PERBANDINGAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN 1987 DAN METODE ANALISA KOMPONEN 2002 PADA RUAS JALAN TELUK NIBUNG – PEMATANG PASIR, KOTA TANJUNG BALAI

Harahap, Ihza Rifyal HD () 2023

Ruas Jalan Teluk Nibung – Pematang Pasir merupakan salah satu jalan menuju Kota Tanjung Balai banyak dilalui kendaraan dan mengalami peningkatan volume lalu lintas pada hari libur. Kondisi jalan pada Jalan Teluk Nibung – Pematang Pasir mengalami kerusakan sehingga mengganggu kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan parameter yang mempengaruhi tebal lapis perkerasan dengan membandingkan dua metode yaitu metode Analisa Komponen Standar Konstruksi Bangunan Indonesia (SKBI) 2.3.26.1987 dengan Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Pt. T – 01 – 2002 – B. Perhitungan diawali dengan menghitung data tanah, menghitung lalu lintas kendaraan dan menghitung tebal perkerasan masing-masing metode. Hasil yang diperoleh dari metode Analisa Komponen 1987 didapat laston 5 cm, batu pecah kelas A 20 cm dan sirtu kelas A 10 cm. Kemudian, metode Analisa Komponen 2002 didapat laston 8 cm, batu pecah kelas A 28 cm dan sirtu kelas A 10 cm. Berdasarkan perbedaan tebal perkerasan lentur jalan, metode Analisa Komponen 2002 lebih tebal dibandingkan metode Analisa Komponen 1987 dikarenakan menggunakan konsep reliabilitas (R). Walaupun metode Analisa Komponen 2002 lebih tebal dan boros secara material, namun memiliki nilai kepercayaan yang tinggi. Oleh karena itu, metode Analisa Komponen 2002 menghasilkan perencanaan konstruksi jalan yang lebih kuat dibandingkan metode Analisa Komponen 1987. Kata Kunci: Jalan, Perkerasan Lentur, Lalu Lintas

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MASKAPAI TERBAIK DI BANDARA KUALANAMU MENGGUNAKAN METODE WEIGHT PRODUCT

Azhari, Muhammad Ezam () 2023

Banyak maskapai penerbangan yang masih menghadapi berbagai permasalahan meski perkembangan industri jasa penerbangan Indonesia terus berkembang. Banyaknya pilihan dan pertimbangan dalam memilih maskapai seringkali membingungkan pelanggan karena masing- masing maskapai memiliki kelebihannya. Transportasi udara menjadi pilihan bagi konsumen yang ingin menempuh jarak jauh dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan transportasi laut dan darat. Keberagaman maskapai seringkali membuat pengguna maskapai kesulitan dalam memilih maskapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode weight product yang dapat digunakan untuk membantu calon pengguna membuat keputusan pemilihan maskapai penerbangan yang bijak. Sistem pendukung keputusan metode weight product merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang memperhatikan beberapa bobot kriteria atau faktor. Metode ini sering digunakan dalam situasi dimana suatu keputusan harus dibuat berdasarkan beberapa faktor yang berbeda, dan setiap faktor memiliki bobot yang berbeda. Kata Kunci : maskapai penerbangan, weight product, sistem pendukung keputusan