Submit Dates

Jump to a point in the index:
Now showing items 691-695 of 1424

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN CAPAIAN TARGET VAKSINASI COVID-19 DI KABUPATEN LABUHANBATU UTARA BERBASIS WEBGIS MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING

Marwan Ferdiansyah () 2022

Coronavirus Disease atau COVID-19 hingga saat ini masih menjadi perhatian diseluruh dunia. COVID-19 merupakan penyakit baru yang disebabkan oleh strain baru dari coronavirus, Severe Acute Respiratory Syndrome-Coronavirus 2 (SARS-CoV2). Untuk mengendalikan penyebaran COVID-19, diperlukan suatu upaya yaitu vaksinasi. Vaksinasi adalah pemberian Vaksin dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Adapun dalam melakukan pencatatan capaian vaksinasi, pemerintah kabupaten Labuhanbatu Utara mengambil data vaksinasi dari fasilitas kesehatan yang melaksanakan program vaksinasi. Data vaksinasi kemudian dihimpun untuk diserahkan ke pemerintah provinsi Sumatera Utara untuk diproses menjadi informasi dan dirilis ke publik. Tidak adanya klasifikasi data capaian vaksinasi pada tingkat kecamatan dinilai kurang maksimal karena tiap kecamatan sulit untuk menentukan apakah kecamatan tersebut memenuhi capaian target vaksinasi atau tidak. Oleh karena itu, digunakan algoritma yang bernama K-Means Clustering. K-Means Clustering digunakan untuk mengelompokkan data berdasarkan kemiripan data tersebut sehingga nantinya dapat digunakan untuk mengklasifikasikan data capaian target vaksinasi pada tiap kecamatan di kabupaten Labuhanbatu Utara. Hasil dari pengklasifikasian data capaian target vaksinasi tersebut divisualisasikan dalam bentuk pemetaan. Pemetaan tersebut diwujudkan melalui Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web (webgis). Berdasarkan hasil penelitian, Sistem Informasi Geografis Pemetaan Capaian Target Vaksinasi COVID-19 kabupaten Labuhanbatu Utara berbasis Webgis mampu melakukan klasifikasi data capaian target vaksinasi COVID-19 di kabupaten Labuhanbatu Utara dengan menggunakan algoritma K-Means Clustering dimana berdasarkan hasil perhitungan iterasi K-Means, lima dari delapan kecamatan di kabupaten Labuhanbatu Utara telah memenuhi capaian target vaksinasi. Kata Kunci : covid-19, vaksinasi, k-means, SIG, webgis

ANALISIS KEKUATAN TARIK BELAH BETON DENGAN PEMANFAATAN SERBUK KACA DAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER (Studi Penelitian)

Indrawan, Farhan () 2022

Beton merupakan material yang tersusun atas beberapa campuran, salah satunya adalah semen. Belakangan ini, diketahui bahwa harga semen yang semakin mahal mengakibatkan biaya pembuatan beton juga semakin mahal. Salah satu solusi yang dapat diupayakan adalah memanfaatkan serbuk kaca sebagai substitusi parsial semen. Hal ini didasari oleh banyaknya limbah kaca yang dihasilkan oleh masyarakat dan mencemari lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan nilai optimum beton yang telah dicampur dengan serbuk kaca dan superplasticizer. Penelitian ini menggunakan 8 benda uji berbentuk silinder dengan variasi presentase serbuk kaca sebesar 0%, 4%, 6%, dan 8% serta superplasticizer 2%. Hasil dari penelitian ini adalah diperoleh rata-rata nilai kuat tarik belah beton variasi serbuk kaca 0% dan superplasticizer 0% (BN) yaitu 3,36 Mpa, serbuk kaca 4% dan superplasticizer 2% (BK-4) yakni 3,58 Mpa, serbuk kaca 6% dan superplasticizer 2% (BK-6) sebesar 3,4 Mpa, dan serbuk kaca 8% dan superplasticizer 2% (BK-8) sebesar 3,33 Mpa. Sehingga nilai optimum beton diperoleh dari variasi serbuk kaca 4% dan superplasticizer 2% (BK-4) yakni 3,58 Mpa dengan kenaikan sebesar 6,55% dari beton normal. Berdasarkan hal tersebut, perlu sekiranya dilakukan penelitian dengan menggunakan kadar presentase serbuk kaca yang berbeda dan lebih bervariasi lagi. Kata Kunci: Beton, Serbuk Kaca, Kuat Tarik Belah

RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG MODEL VERTIKAL DENGAN SPINNER PENCUCI UMBI – UMBIAN KAPASITAS 60 KG/JAM

Panjaitan, Robin Yusuf () 2022

Umbi - umbian merupakan salah satu hasil perkebunan Indonesia yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu hasil pengolahan umbi - umbian adalah keripik singkong. Produsen pengolahan keripik singkong mulai dari produsen skala besar (pabrik), industri rumah tangga, atau kelompok masyarakat kecil (desa). Pada saat ini kebanyakan produsen keripik singkong skala menengah dan kecil masih menggunakan proses pemotongan atau perajangan singkong secara manual. Proses perajangan manual tersebut menyebabkan waktu produksi yang lama. Pembuatan mesin perajang singkong merupakan salah satu alternatif untuk menambah efisiensi dan produktivitas pengolahan keripik singkong. Oleh karena itu, desain mesin perajang singkong dibuat guna mengatasi masalah produksi yang lama pada produsen keripik singkong skala menengah dan kecil. Desain perajang singkong ini menggunakan2 mata pisau pemotong dan tenaga penggerak motor listrik. Selanjutnya, merencanakan dan menghitung gaya pada komponen elemen mesin, besar daya motor yang digunakan, serta kapasitas yang dihasilkan oleh mesin perajang singkong. Hasil dari perencanaan dan perhitungan, didapatkan mesin perajang dengan menggunakan daya 1/2 Hp, putaran 1330 rpm dengan satu piringan putar. Kata Kunci : Alat Perajang, Motor Listrik, Piringan Mata Pisau, Singkong, Keripik

STUDI MEKANISME PEMBENTUKAN CHIP PROSES PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT PVD DAN CVD BERLAPIS

Syah, Veri Akhmal Ramadhan () 2022

Dalam studi pemesinan, sisa dari pemotongan yang dikerjakan dalam pemesinan disebut chip (geram), chip yang dihasilkan dari proses pemesinan memiliki bentuk dan ketebalan yang berbeda, bentuk chip yang dihasilkan pada proses pembubutan memiliki karakteristik yang sangat berkaitan dengan mode aus pahat. penting untuk mengenal mekanisme dasar yang mempengaruhi pembentukan chip untuk mengembangkan cutting tools (pahat potong) yang efisien. Penyelidikan pembentukan chip dimulai sekitar Perang Dunia II dengan peningkatan penggunaan mesin pemotong yang kuat dan lebih bertenaga, umumnya untuk pemotongan logam dengan munculnya pemotong baja kecepatan tinggi baru. Parameter pembubutan utama yaitu kecepatan potong, laju pemakanan, kedalaman potong ,geometri pahat dan bahan pahat memiliki pengaruh yang signifikan untuk mengontrol pembentukan chip.Benda kerja yang digunakan pada penelitian ini adalah Baja AISI 4340 (48 ± 1 HRC) dan pahat yang digunakan adalah pahat PVD dan CVD berlapis.Alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan chip pada penelitian ini adalah software Micro Capture Plus.Pada proses pembubutan dilakukan 8 kondisi pemotongan menggunakan mesin bubut CNC.Pada hasil akhir penelitian pembubutan kering ini didapatkan variabel-variabel yang paling signifikan terhadap ketebalan chip adalah dengan kondisi pemotongan optimal yaitu V =180 m/min , vf =352,4 mm/min maka mendapatkan karakteristik ketebalan chip senilai a =0,934 mm. Kata kunci : Ketebalan Chip,Pembubutan Kering,Baja AISI 4340,Minitab

PERANCANGAN ALAT UJI KONDUKTIVITAS THERMAL BERBASIS MICRO CONTROL

Ardiansyah, Sandi () 2022

K o n d u k t i f i t a s t h e r m a l m e r u p a k a n s u a t u s i f a t m a t e r i a l y a n g m e n u n j u k k a n k e m a m p u a n n y a u n t u k m e n g h a n t a r k a n p a n a s ,p e n e l i t i a n i n i m e m b a h a s m e n g e n a i n i l a i k o n d u k t i v i t a s t e r m a l . K o n d u k t i v i t a s t e r m a l s e n d i r i a d a l a h s a l a h s a t u s i f a t d a s a r d a r i m a t e r i a l , y a i t u l a j u p e r p i n d a h a n p a n a s m e l a l u i k e t e b a l a n u n i t m a t e r i a l p e r s a t u a n l u a s p e r g r a d i e n s u h u ,k o n d u k t i v i t a s t e r m a l j u g a d a p a t m e n u n j u k k a n s e b e r a p a c e p a t k a l o r m e n g a l i r d a l a m b a h a n t e r t e n t u , k o n d u k t i v i t a s t e r m a l t e r t i n g g i m e n u n j u k k a n b a h w a m a t e r i a l t e r s e b u t a d a l a h k o n d u k t o r , s e m e n t a r a k o n d u k t i v i t a s t e r m a l y a n g r e n d a h m e n u n j u k k a n m a t e r i a l t e r s e b u t a d a l a h i s o l a t o r . P e n e l i t i a n m e n g e n a i a n a l i s a k o n d u k t i v i t a s p a n a s k o m p o s i t s e b e l u m n y a t e l a h d i l a k u k a n o l e h S a a d ( 2 0 1 4 ) , m e n e l i t i t e n t a n g s a b u t k e l a p a d a n r e s i n p o l y e s t e r d e n g a n v a r i a s i t e k a n a n d a n w a k t u u j i . H a s i l p e r c o b a a n m e n u n j u k a n k e p a d a t a n 3 k o m p o s i t s a b u t k e l a p a r e s i n b e r p e n g a r u h t e r h a d a p h a r g a k o n d u k t i v i t a s p a n a s d a n p a d a w a k t u a w a l p e n g u k u r a n k o m p o s i t y a n g k e p a d a t a n n y a t i n g g i , k o n d u k t i v i t a s j u g a t i n g g i ( 2 8 W / m ° C ) .