Submit Dates
Jump to a point in the index:
Now showing items 91-100 of 105
INFORMAL INDONESIAN LANGUAGE IN MALAM MINGGU MIKO MOVIE BY RADITYA DIKA
Alesya Septa Tereza Hulu () 2023Setiap manusia harus belajar berbicara suatu bahasa seumur hidupnya. Munculnya varian gaya bahasa disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan teknologi komunikasi. Karena evolusi bahasa ini, gaya bahasa yang digunakan oleh generasi-generasi berikutnya berbeda-beda. Setiap generasi akan mempunyai gaya bahasa yang unik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan beberapa jenis dan mengapa masih kita. Kridalaksana menyatakan bahwa bahasa menurut hubungan sosial dengan penuturnya dibedakan menjadi bahasa formal dan bahasa informal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi dan analisis. Penelitian ini mengambil data percakapan dalam film Malam Minggu Miko untuk dianalisis. Film ini menggunakan bahasa informal. Film ini menggunakan bahasa informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peneliti menemukan lima jenis tipe bahasa informal yang digunakan dalam film. 2) Peneliti menemukan alasan mengapa film Malam Minggu Miko menggunakan bahasa Indonesia informal dalam dialognya. Sebagai saran, peneliti berharap agar penelitian mengenai bahasa informal dapat dilakukan pada jenis karya sastra yang lain untuk memperkaya pengetahuan sosiokultural.
Folklor dan Humor : Cerita Baidaba dan Kisah Nasruddin Hoja
Erwina, Emmy () 2023Cerita yang mengandung nilai-nilai pendidikan dan pembelajaran bagi pembaca. Mengajar bertutur dengan cara menghibur
Four Translation Procedures In The Subtitle Of Brave Movie
Sri Ulina Pinem () 2023Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur penerjemahan pada subtitle film Brave dan untuk mengetahui bagaimana prosedur penerjemahan yang digunakan dalam subtitle bahasa Inggris ke dalam subtitle bahasa Indonesia dalam film tersebut. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengungkap temuan menggunakan konsep prosedur penerjemahan Newmark (1988) dengan empat teori transposisi, modulasi, reduksi dan naturalisasi. Data yang digunakan adalah ujaran dan untuk menjelaskan prosedur penerjemahan dalam menerjemahkan subtitle film Brave, data tersebut diperoleh dengan cara menonton film Brave dengan sumber datanya adalah dengan membaca subtitle film Brave bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, mengidentifikasi naskah, memilih, mengklasifikasikan dan menganalisisnya berdasarkan teori prosedur penerjemahan. Hasil penelitian dari analisis data terkait menunjukkan bahwa terkumpul 173 data dengan 95 transposisi, 38 modulasi, 20 reduksi, dan 20 naturalisasi.
Liberal Feminism in the Little Women Movie. English Department
RISNA SOFIA () 2023Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui jenis-jenis diskriminasi gender yang dialami oleh Jo March dalam film Little Women, dan (2) Untuk menganalisis bagaimana Jo March merepresentasikan feminisme liberal dalam film little women. Penulis menggunakan teori strukturalisme dinamis yang dikemukakan oleh Mukarovsky. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan penelitian kepustakaan. Data dalam penelitian ini diambil dari kutipan-kutipan seperti dialog, kalimat dan frasa dalam naskah film Little Women sebagai sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat macam-macam diskriminasi gender yang terjadi dalam film Little Women yaitu diskriminasi dalam masyarakat, diskriminasi dalam pendidikan, diskriminasi dalam pekerjaan, diskriminasi dalam politik dan menggambarkan feminisme liberal dengan menghadapi stereotip perempuan, ia menolak stereotip tersebut. dengan membuktikan bahwa dia bisa hidup sejahtera tanpa menikah dengan pria kaya.
The Symbolic Meaning In Minangkabau Bukittinggi Traditional Wedding : Semiotics Studies
Nur Fadilla () 2023Minang atau Minangkabau merupakan suku bangsa yang menganut sistem adat yang unik, yaitu sistem kekeluargaan menurut garis keturunan perempuan yang disebut dengan sistem matrilineal. Dalam budaya Minangkabau, perkawinan merupakan salah satu peristiwa penting dalam siklus kehidupan dan merupakan masa peralihan yang sangat berarti dalam pembentukan kelompok keluarga kecil baru bagi keturunannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna simbolik dalam perkawinan adat Minangkabau. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan teori Peirce. Informan penelitian ini adalah orang-orang yang memahami budaya Minangkabau, seperti kepala suku Minangkabau. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara langsung di lapangan serta memperoleh informasi dari beberapa buku dan website. Hasil yang diperoleh adalah: Maminang (melamar), Rapek Sumando (bermusyawarah dengan tokoh adat), Malam Bainai (menempelkan pacar pada calon pengantin), Manjapuik Marapulai (menjemput calon pengantin pria), Basandiang (berdampingan). Kemudian peneliti menyusun, mendeskripsikan, dan menuliskan makna simbolik yang ada pada langkah pernikahan adat Minangkabau.
TRANSLATION TECHNIQUES IN SUBTITLING THEME OF SARCASM IN “THE BIGBANG THEORY” SITUATIONAL COMEDY
KEVIN HASUDUNGAN SIPAHUTAR () 2022This research investigate the translation technique applied in the sarcasm, the process of applying the translation technique to the sarcasm, and finally to find which the most use translation technique. This research use the dialogue as the data from the film “The BigBang Theory” season 1 from episode 1-8 as the source of data. This research uses the theory of translation techniques as proposed by Molina & Albir (2002:509) there are 18 techniques proposed by Molina and Albir but in this research the researcher only uses five of the techniques. The method of this research is qualitative method. The findings of thisresearch from the five techniques are adaptation with 30 times, literal translation with 36 times, discursivecreation with 11 times, amplification with 5 times, and reduction with 14 times.
GESTURE IN BTS MUSIC VIDEO BLOOD, SWEAT, AND TEARS: SEMIOTIC APPROACH
HADISTY CHAIRANI RAWA () 2023Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna semiotik dan mengetahui jenis-jenis gestur dalam BTS Blood, Sweat, and Tears. Secara teori, Roland Barthes membahas tiga makna semiotik: denotatif, konotatif, dan mitos. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengkaji substansi makna fenomena. Peneliti menggunakan buku, skripsi, jurnal, dan gambar visual yang diambil dari video musik BTS Blood, Sweat, and Tears sebagai sumber data untuk mendukung analisis. Hasil penelitian ini: terdapat 10 data dimana setiap data mempunyai satu sampai empat adegan. Dari 10 data tersebut terdapat tipe-tipe gestur yang meliputi 6 data termasuk tipe gestur ilustrator, 2 data termasuk tipe gestur embellishment, dan 2 data termasuk tipe gestur ilustrator. Dari sekian semiotika yang dihadirkan, makna video musik ini adalah kisah perlawanan, penyangkalan, dan akhirnya penerimaan. Seseorang tidak dapat berdiri di museum kehidupannya selamanya dan mendambakan kenang-kenangan masa lalu. Dunia adalah tempat hubungan kompleks antara terang dan gelap, baik dan jahat, kebajikan dan dosa. Saat kita melewati ambang pubertas, kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang membentuk hidup kita. Tidak ada seorang pun yang kebal terhadap godaan kehidupan seperti itu dan melihatnya, memahaminya apa adanya, dan membuat pilihan itulah yang bisa kita lakukan. Tidak ada seorang pun yang tidak tersentuh oleh kegelapan
COOPERATIVE PRINCIPLE IN QUORA Q&A SOCIAL MEDIA: PRAGMATIC APPROACH
Ammar Rasyid () 2023Peneliti menyelidiki bagaimana melakukan percakapan secara efisien dan efektif dalam media berbasis komputer menggunakan teori prinsip kooperatif Grice. Peneliti menggunakan metode Kualitatif. Peneliti mengambil salah satu pertanyaan di Quora Indonesia “Mengapa dosen atau pihak kampus tidak melarang mahasiswa ikut demo?”, jawaban dari pertanyaan tersebut dijadikan objek penelitian. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat jenis Ketidakpatuhan terhadap maksim, yaitu memilih keluar dari maksim pada 9 (100%) dari 17 jawaban: memilih keluar dari kuantitas maksim (22%), memilih keluar dari kualitas maksim (22%), tidak mengikuti relevansi maksim (22%), tidak mengikuti cara maksim (33%).
Penggunaan Kenjougo dalam Anime Sakamoto Desu Ga (Anime Sakamoto Desu Ga No Naka De Kenjougo No Shiyou)
TENGKU CINTA ZANICE SYAH () 2024Penelitian ini menerapkan metode Kualitatif dan menggunakan penulisan Deskriptif. Sumber data berasal dari Anime Sakamoto Desu ga yang memiliki 12 episode. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis Kenjougo dalam bahasa Jepang dan menjelaskan penggunaan Kenjougo dalam Anime Sakamoto Desu ga. Kenjougo digunakan untuk merendahkan diri untuk menghormati seseorang, dalam Anime tersebut digunakan ketika berbicara dengan seseorang yang statusnya lebih tinggi. Dari hasil penelitian ini ditemukan penggunaan Kenjougo sebanyak 8 data. Dalam percakapan Sakamoto menggunakan Kenjougo ketika berbicara kepada guru atau dengan seseorang yang lebih tua darinya untuk merendahkan dirinya untuk menghormati mereka. Namun, Sakamoto juga menggunakan pola tersebut ketika bersama seseorang yang sudah dekat dengannya namun diselingi dengan bahasa santai atau tidak formal. Dari karakter Sakamoto dapat dilihat faktor-faktor penggunaan Keigo menunjukkan keakraban seseorang kepada seseorang yang memiliki status atau bersama seseorang yang setara dengannya. Penggunaan Keigo dalam Anime menjelaskan bahwa Anime juga bisa menjadi sarana pembelajaran untuk memahami penggunaan bahasa sopan yang sering digunakan
Penggunaan Kandoushi Dalam Bahasa Jepang (Nihongo Ni Okeru Kandoushi No Shiyou)
KHAIRUNNISA NUR HASANAH () 2024Pada percakapan sehari-hari terkadang kita menggunakan kata seru seperti, ah, wah, eh, sebagai ungkapan perasaan. Kata seru digunakan agar lawan bicara mengerti penyampaian informasi tanpa harus menjelaskan panjang lebar. Kata seru dalam bahasa Jepang adalah kandoushi. Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui kosakata yang termasuk dalam kandoushi dan untuk menjelaskan pemakaian kandoushi dalam kalimat bahasa Jepang dengan metode kepustakaan. Kandoushi untuk mengukapkan perasaan yang terdiri dari perasaan terkejut, tidak menduga, bingung ketika mencari jawaban, dan bertanya pada diri sendiri. Contohnya seperti kata えっ (e’), へえ (hee), ええと (eeto), dan はて (hate). Kandoushi untuk mengungkapkan jawaban yang berupa persetujuan, penolakan, dan pengertian. Contohnya berupa kata はい (hai), いいえ (iie), dan ふうん (fuun). Kandoushi untuk panggilan, ajakan, dan imbauan, seperti おい(oi), こら(kora), dan ねえ (nee). Kandoushi yang mengungkapkan salam tegur sapa ketika bertemu, berpisah, berangkat, dan menyambut. Contohnya お早う (ohayou), じゃ、また (ja, mata), 行って来ます (ittekimasu), dan お帰りなさい (okaerinasai). Kandoushi yang digunakan untuk berbasa-basi ketika akan maupun selesai menyantap makanan dan minuman, berterima kasih, serta menjawab ucapan terima kasih. Contohnya いただきます (itadakimasu), ごちそうさま (gochisousama), どうも (doumo), dan どういたしまして (douitashimashite)