Submit Dates
Jump to a point in the index:
Now showing items 1316-1320 of 1600
STUDI KINERJA WAKTU DAN BIAYA PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUAS JALAN SP. ARMED-RUMAH GERAT KEC. BIRU-BIRU KAB. DELI SERDANG (Studi Kasus)
Giawa, Ridho Jasman () 2023Keterlambatan proyek diakibatkan karena kurangnya pengendalian yang baik, sehingga berpengaruh terhadap waktu dan biaya penyelesaian, dalam menentukan dan mengetahui kinerja waktu dan kinerja biaya pada Proyek Pembangunan Ruas Jalan SP. Armed-Rumah Great Kec. Biru-Biru Kab. Deli Serdang. Dengan menggunakan metode Earned Value. Berdasarkan hasil yang dilakukan, hasil dari kinerja waktu dari minggu ke- 1 sampai minggu ke- 15 lebih cepat dari jadwal yang direncanakan, hal ini ditunjukan dari indikator schedule variant (SV) yang bernilai positif sebesar Rp. 96.183.089,00 atau schedule performance index (SPI) = 1,024. Setelah dilakukan analisis mengenai waktu, maka penyelesaian akhir proyek adalah 22,038 minggu, mengalami keterlambatan sebesar -0,038 minggu atau -0,173% dibanding dengan durasi waktu yang direncanakan yaitu 22 minggu, sehingga proyek tidak selesai tepat waktu. Sedangkan untuk kinerja biaya dari minggu ke- 1 sampai minggu ke-15 mengeluarkan biaya yang lebih kecil dari yang direncanakan, hal ini ditunjukan dari indikator cost variance (CV) yang positif sebesar Rp. 501.149.660,35 atau cost performance index (CPI) = 1,136 > 1. Kata Kunci : Kinerja, Waktu, Biaya.
EVALUASI ANALISIS KEBUTUHAN TULANGAN PELAT LANTAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN BLOK HUNIAN T.7 LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B LUBUK PAKAM KAB. DELI SERDANG (STUDI KASUS)
Purba, Evimia Audina () 2023Jenis struktur yang digunakan pada pembangunan gedung bertingkat pada proyek Pembangunan Blok Hunian merupakan jenis struktur beton dengan pelat lantai yang ditumpu oleh balok menerus dimana balok-balok itu ditumpu oleh kolom–kolom. Ketebalan pelat lantai ditentukan oleh beban yang harus didukung, besar lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak balok-balok pendukung, bahan konstruksi dari pelat lantai. Sehingga skripsi ini bertujuan untuk mengevaluasi perhitungan perencanaan struktur penulangan pelat lantai Gedung Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lubuk Pakam dan membandingkan dengan penerapannya di lapangan. Metode yang digunakan adalah metode analisis serta mengevaluasi perhitungan pelat lantai pada proyek pembangunan Gedung Blok Hunian T.7 Lembaga Pemasyrakatan Kelas II B Lubuk Pakam dengan menggunakan SAP 2000. Dari hasil analisis didapatkan hasil bahwa evaluasi perhitungan analisa pelat lantai yang didapatkan dengan hasil di lapangan sama yaitu Ø8-150. Terdapat perbedaan perhitungan gaya momen antara perhitungan manual dengan perhitungan menggunakan SAP 2000 yaitu untuk Mtx manual sebesar -7,421 kNm dan Mty manual sebesar -5,158 serta Mlx manual sebesar 3,62 kNm dan Mly sebesar 1,176 kNm. Sedangkan dengan menggunakan program SAP 2000 didapat Mtx sebesar -7,366 kNm dan Mty sebesar -5,059 kNm serta Mlx sebesar 3,652 kNm dan Mly sebesar 1,532 kNm dimana untuk ukuran pelat dengan bentang x sebesar 3,25 m dan bentang y sebesar 6,00 m dengan tebal pelat lantai 12 mm (0,12 m). Kata Kunci: Evaluasi, Pelat Lantai, Tulangan
TINJAUAN KUAT TEKAN BETON RINGAN MENGGUNAKAN BATU APUNG SEBAGAI AGREGAT KASAR DENGAN BAHAN TAMBAH ABU KAPUR TOHOR
Sembiring, Evan Genelly () 2023Batu apung (pumice) adalah batuan dengan ciri-ciri utama berwarna terang serta sangat berpori. Batuan ini biasanya disebut juga sebagai batuan gelas volkanik silikat karena mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas. Batu apung paling banyak digunakan sebagai agregat beton ringan dan sebagai bahan abrasif pada berbagai produk industri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh batu apung (pumice) sebagai pengganti parsial agregat kasar dengan penambahan abu kapur tohor terhadap kuat tekan beton. Abu kapur Tohor adalah hasil bakaran dari batu kapur. Kapur bereaksi dengan bermacam-macam komponen pozzolan yang halus untuk membentuk kalsium silika semen. Penggunaan batu apung sebagai subtitusi parsial agregat kasar, yang digunakan yaitu: 0%, 10%, 15%, 20% dan penambahan abu kapur tohor 0%, 5%, 7,5%, 10%. Hasil Penelitian menunjukan kuat tekan tertinggi pada kadar 0% dengan penambahan abu kapur tohor 0% dengan nilai kuat tekan sebesar 17,1 MPa. Kata Kunci : Beton Ringan, Batu Apung, Kuat tekan.
ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI BORED PILE BERDASARKAN DATA PENGUJIAN CPT DENGAN SOFTWARE PLAXIS PADA PEMBANGUNAN PASAR BARU PANYABUNGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL
Napitupulu, Kristina () 2023Pondasi merupakan bagian paling dasar dari bangunan yang menahan beban dari semua struktur bangunan yang ada di atasnya dan meneruskan ke tanah di bawah yang mendukungnya. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung daya dukung dan penurunan pondasi bored pile dari data CPT. Perhitungan daya dukung menggunakan Metode Aoki dan De Alencar, Metode Schmertmann dan Nottingham, Metode Meyerhof dan Software Plaxis, penurunan tiang tunggal menggunakan Metode Empiris dan Software Plaxis dan penurunan kelompok tiang dengan Metode Vesic. Metode yang digunakan adalah daya dukung pondasi bored pile tunggal dari data S-01 di kedalaman 1,60 m dengan Metode Aoki & De Alencar sebesar 22,835 Ton, Metode Schmertmann & Nottingham sebesar 22,763 dan Metode Mayerhof sebesar 19,671Ton, dari data S-02 di kedalaman 2,00 m dengan Metode Aoki & De Alencar sebesar 47,662 Ton, Metode Schmertmann & Nottingham sebesar 42,455 dan Metode Mayerhof sebesar 32,130 Ton, dari data sondir S-03 di kedalaman 3,80 m dengan Metode Aoki & De Alencar sebesar 55,876 Ton, Metode Schmertmann & Nottingham sebesar 43,718 dan Metode Mayerhof sebesar 55,273 Ton dan berdasarkan metode elemen hingga dengan Software Plaxis sebesar 43,25 Ton. Daya dukung kelompok tiang pada titik N5- BP01 dari data sondir S-03 sebagai berikut Metode Aoki & De Alencar = 135,274 Ton, Metode Schmertmann & Nottingham = 169,348 Ton dan Metode Meyerhof = 214,164 Ton. Penurunan tiang tunggal dengan metode Metode Empiris pada titik C1-BP4 dari data sondir S-01 sebesar 6,05 mm, titik G2-BP04 dari data sondir S- 02 sebesar 6,13 mm, titik N5-BP01 dari data sondir S-03 sebesar 6,40 mm dan berdasarkan Software Plaxis dengan model Mohr Coulomb sebesar 4,29 mm. Penurunan pondasi kelompok dengan Metode Vesic pada titik C1-BP4 dari data sondir S-01 sebesar 10,496 mm, titik G2-BP04 dari data sondir S-02 sebesar 14,037 mm, titik N5-BP01 dari data sondir S-03 sebesar 11,514 mm. Penurunan tiang dari hasil PDA Test pada titik C1-BP4 sebesar 10,416 mm, titik G2-BP04 sebesar 8,888 mm dan titik N5-BP01 sebesar 14,871 mm. Kata Kunci : Pondasi, Bored Pile, Daya Dukung, Penurunan, Plaxis, CPT.
ANALISA PENGARUH JUMLAH DRIP TERHADAP DISTRIBUSI VOLUME DAN KECEPATAN ALIRAN KE MEDIA TANAM PADA SISTEM IRIGASI TETES (Studi Kasus: Lahan Pertanian Desa Lama Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)
Mayusdi () 2023Optimalisasi sistem irigasi tetes dapat dilakukan dengan mengatur jumlah drip yang terpasang di dalam sistem irigasi tetes. Metode irigasi tetes yang diaplikasikan saat ini masih menggunakan drip berukuran 6 mm sehingga masih sering terjadinya penyumbatan, distribusi air tidak merata sampai ke ujung drip dan memungkinkan harga yang masih relatif mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah drip ideal yang digunakan pada sistem irigasi tetes di Desa Lama serta bermanfaat sebagai informasi pemanfaatan lahan pertania di Desa Lama. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Agustus 2022, yang terdiri dari beberapa metode yaitu : 1) Tahap perancangan menggunakan software SketchUp, 2) Tahap persiapan bahan dan pembuatan saluran drip menggunakan pipa utama berukuran 1 ½ inci dan pipa pembagi berukuran ½ inci sebanyak 12 titik pembagi, serta 3) Pengujian alat berupa pengukuran debit untuk mengetahui efisiensi jumlah drip yang digunakan. Berdasarkan hasil analisa, semakin banyak drip yang terbuka menyebabkan adanya penurunan terhadap nilai debit air dan kecepatan aliran yang disebabkan karena kehilangan energi. Untuk menjaga konsistensi aliran yang konstan maka lubang drip yang diperlukan hanya sampai lubang ke 7, hal ini di akibatkan apabila terbuka 12 lubang maka akan terjadi penurunan secara drastis terhadap debit air dan kecepatan aliran dikarenakan adanya kehilangan energi. Kata Kunci : irigasi tetes, kehilangan energi, pipa.