Submit Dates
Jump to a point in the index:
Now showing items 1431-1435 of 1593
Penggunaan Kandoushi Dalam Bahasa Jepang (Nihongo Ni Okeru Kandoushi No Shiyou)
KHAIRUNNISA NUR HASANAH () 2024Pada percakapan sehari-hari terkadang kita menggunakan kata seru seperti, ah, wah, eh, sebagai ungkapan perasaan. Kata seru digunakan agar lawan bicara mengerti penyampaian informasi tanpa harus menjelaskan panjang lebar. Kata seru dalam bahasa Jepang adalah kandoushi. Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui kosakata yang termasuk dalam kandoushi dan untuk menjelaskan pemakaian kandoushi dalam kalimat bahasa Jepang dengan metode kepustakaan. Kandoushi untuk mengukapkan perasaan yang terdiri dari perasaan terkejut, tidak menduga, bingung ketika mencari jawaban, dan bertanya pada diri sendiri. Contohnya seperti kata えっ (e’), へえ (hee), ええと (eeto), dan はて (hate). Kandoushi untuk mengungkapkan jawaban yang berupa persetujuan, penolakan, dan pengertian. Contohnya berupa kata はい (hai), いいえ (iie), dan ふうん (fuun). Kandoushi untuk panggilan, ajakan, dan imbauan, seperti おい(oi), こら(kora), dan ねえ (nee). Kandoushi yang mengungkapkan salam tegur sapa ketika bertemu, berpisah, berangkat, dan menyambut. Contohnya お早う (ohayou), じゃ、また (ja, mata), 行って来ます (ittekimasu), dan お帰りなさい (okaerinasai). Kandoushi yang digunakan untuk berbasa-basi ketika akan maupun selesai menyantap makanan dan minuman, berterima kasih, serta menjawab ucapan terima kasih. Contohnya いただきます (itadakimasu), ごちそうさま (gochisousama), どうも (doumo), dan どういたしまして (douitashimashite)
PERANCANGAN ALAT PROTEKSI ARUS LEBIH RUMAH TINGGAL TYPE 36 DENGAN MENGGUNAKAN SETPOINT WAKTU BERBASIS MIKROKONTROLLER NODE MCU
Dongoran, Edison () 2024Perlindungan terhadap arus lebih dalam instalasi listrik rumah tinggal menjadi isu penting untuk mencegah kerusakan peralatan elektronik dan risiko kebakaran. Rumah tipe 36, sebagai salah satu model hunian populer, membutuhkan sistem proteksi listrik yang andal namun tetap terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat proteksi arus lebih berbasis mikrokontroler NodeMCU yang mengintegrasikan teknologi sensor arus, relay otomatis, dan fitur Internet of Things (IoT). Sistem ini menggunakan setpoint waktu yang dapat disesuaikan sebagai parameter utama dalam mendeteksi dan memutus aliran listrik saat arus melebihi batas aman. Desain perangkat ini melibatkan pemrograman NodeMCU untuk memproses data dari sensor arus dan mengontrol relay sebagai aktuator pemutusan listrik. Selain itu, alat ini dilengkapi dengan fitur pengiriman notifikasi melalui aplikasi smartphone untuk memberikan informasi real-time kepada pengguna mengenai status sistem. Pengujian dilakukan dengan berbagai jenis beban, termasuk beban normal, beban lebih, dan kondisi hubungan pendek. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat ini mampu mendeteksi arus lebih dengan tingkat akurasi 97% dan memutus aliran listrik dalam waktu rata-rata 1,2 detik setelah batas setpoint waktu terlampaui. Sistem juga menunjukkan tingkat keandalan hingga 92% dalam skenario simulasi berbagai kondisi beban. Alat ini tidak hanya memberikan solusi proteksi arus lebih yang efisien dan efektif untuk rumah tinggal, tetapi juga menawarkan kemudahan dalam pemantauan dan pengendalian berkat fitur IoT. Dengan demikian, sistem ini berpotensi meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna, sekaligus mengurangi risiko kerusakan pada perangkat elektronik rumah tangga. Kata Kunci: Proteksi arus lebih, mikrokontroler NodeMCU, setpoint waktu, IoT, rumah tinggal.
EVALUASI WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PENGASPALAN JALAN MENUJU RUMAH SAKIT UMUM KAB. NIAS SELATAN DI DESA HILIANAA KEC. TELUKDALAM
WARUWU, AGUSMAN JAYA () 2024Dalam pelaksanaan proyek terdapat beberapa komponen penting yang menjadi penentu keberhasilan suatu proyek, atau disebut sebagai tujuan awal proyek. Komponen tersebut berupa biaya dan waktu. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan dan mengetahui evaluasi waktu dan biaya pada proyek pengaspalan jalan menuju rumah sakit umum Kabupaten Nias Selatan di Desa Hilianaa Kecamatan Telukdalam, dengan menggunakan metode Earned Value. Setelah dilakukan evaluasi terhadap aspek biaya dan waktu dengan menggunakan metode Earned Value pada data pelaporan bulan ke-5 diperoleh nilai ACWP Rp.497.798.679, nilai BCWS Rp.497.798.679 dan nilai BCWP Rp.497.798.679. Berdasarkan nilai indeks kinerja penjadwalan proyek (SPI) pada bulan ke- 5 sebesar 1,00 dan nilai Schedule Varian (SV) sebesar 0, yang menunjukkan proyek terselesaikan sesuai dengan rencana anggaran. Sedangkan nilai Indeks (CPI) pada bulan ke 5 sebesar 1,00 dan Cost Variant (CV) sebesar 0, dengan biaya Rp. 497.798.679 yang menunjukkan biaya yang di keluarkan sesuai dengan rencana anggaran biaya.
ANALISIS WAKTU DAN BIAYA BERDASARKAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PROYEK REHABILITASI KANTOR KONI (Studi Kasus)
Zebua, Andi Peralihan () 2024Proyek rehabilitasi kantor koni ini merupakan proyek yang proses pengerjaan dan pelaksanan mengalami percepatan, yang dimana pada time schedule rencana yaitu 22 minggu pelaksanaan. Akan tetapi pada time schedule realisasi yang terlaksana dilapangan yaitu 18 minggu pengerjaan, maka proyek KONI tersebut terlaksana lebih cepat dari perkiraan rencana pelaksaan. Dengan itu saya tertarik menganalisis proyek rehabilitasi Kantor KONI ini dengan menggunakan metode produktivitas tenaga, yang dimana metode ini digunakan untuk menghitung produktivitas tenaga kerja setiap harinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya produktivitas pekerjaan adalah jumlah tenaga kerja, namun jumlah tenaga kerja perharinya perlu dibatasi berdasarkan kuantitas pekerjaan dan ongkos pekerjaan proyek tersebut. Dari perhitungan tersebut produktivitas tenaga kerja dilapangan didapat sebesar 125% dan produktivitas berdasarkan rencana yaitu 100%. Sehingga produktivitas tenaga kerja dilapangan lebih cepat 25% dari perencanaan. Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat dengan waktu pelaksanaan selama 150 hari. Sedangkan pengamatan dilapangan, didapatkan realisasi dengan waktu pelaksanaan selama 120 hari. Kata Kunci: Time Schedule, Produktivitas, Anggaran.
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN TEOREMA BAYES
Hutauruk, Annisa () 2024Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit menahun atau kronis yang ditandai oleh hiperglikemia, yaitu kadar glukosa darah melebihi nilai normal. Sebagai penyakit kronis, tingginya jumlah penderita diabetes menyebabkan penurunan kesehatan masyarakat di suatu daerah dan yang menjadi salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan tentang diabetes mellitus serta keterbatasan waktu dan biaya untuk berkonsultasi ke dokter. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu dalam menangani permasalahan mengenai keterbatasan waktu dan biaya untuk berkonsultasi. Sistem yang dapat dijadikan sebagai solusi adalah sebuah sistem pakar, dimana sistem pakar yang dibangun nantinya dapat dijadikan sebagai sarana alternatif dalam berkonsultasi mengenai penyakit diabetes berdasarkan gejala yang dialami pasien kemudian akan memberikan saran pengobatan yang mungkin dilakukan serta dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang gejala-gejala penyakit diabetes mellitus. Untuk itu metode yang digunakan pada penelitian ini adalah perbandingan dari dua metode yaitu Forward Chaining dan Teorema bayes. Hasil penelitian merupakan terciptanya sebuah aplikasi Sistem Pakar yang dapat digunakan dalam mengetahui diagnosa dari penyakit diabetes melitus dengan baik serta dapat dijadikan solusi permasalahan dan dirancang dengan basis web. Kata Kunci : Sistem Pakar, DM, Forward Chaining, Teorema bayes