Submit Dates
Jump to a point in the index:
Now showing items 121-140 of 225
Implementasi Analisis Karakteristik Komposit Serat Knaf Menggunakan Metode Uji Impek Untuk Jenis Spesifikasi Ukuran Kecil
junaidi (),angri abdirulah (),muhmmad bayu prakoso () 2020Penelitian ini menganalisa hasil karakteristik dari beberapa macam sfesifikasi yang di buat seperti 80/20,70/30.60/40,50/50,40/60,dengan mengambil hasil ???? dari Peralatan Universal Impact Tester .Dari hasil nya untuk Serat Knaf Panjang dan Serat Kenaf Pendek dianalisa masing masing Sfesifikasi diuji dengan 3 kali Percobaan dengan hasil ???? yang berubah . Hasil pada Spesifikasi 80/20 didapat ???? adalah 1370,1470,1570, kemudian untuk 70/30 didapat ???? adalah 610,480,560,selanjutnya untuk Spesifikasi 60/40 didapat ???? adalah 670,730 , 830 selanjutnya untuk Spesifikasi 50/50 didapat ???? adalah 800,760,560, kemudian untuk Spesifikasi 40/60 adalah 990,870 dan 640 ..Dari hasil seluruh Spesifikasi dibuat karakteristik untuk dapat menganalisa hasil yang ada pada ???? ,untuk serat panjang maupun serat pendek yang masing masing Spesifikasi di uji 3 kali masa pengujiannya
PERBANDINGAN PERFORMA MOTOR BAKAR DENGAN MENGGUNAKAN GAS LPG
junaidi, din aswan amran ritonga () 2020Perkembangan Teknologi dengan jumlah dan pertumbuhan kendaraan bermotor serta konsumsi bahan bakar minyak diIndonesia telah menimbulkan masalah terhadap lingkungan dan penyedian bahan bakar. Permasalahanini makin rumit karena subsidi untuk pengadaannya sudah sangat memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Oleh karena itu harus terus dilakukan upaya komprehensif untuk mencari solusiterbaiknya. Dalam makalah ini dibahas hasil penelitian yang bertujuan untuk mengurangi emisi danmenurunkan konsumsi bahan bakar sepeda motor, dengan mengkonversi penggunaan bahan bakarbensin dengan LPG yang biasa digunakan untuk memasak. Pengujian dilakukan di laboratoriummenggunakan dinamometer chassis untuk membandingkan torsi, daya, tingkat konsumsi bahan bakarserta biaya operasi, padasebuah mesin sepeda motor berkarburator menggunakan bahan bakar bensindan LPG, baik tanpa pengubahan kondisi pengapian maupun dengan mengubah kondisi pengapian. Daripenelitian ini didapatkan bahwa bahan bakar LPG memiliki unjuk kerja yang baik dan dapat digunakansecara langsung tanpa mengubah kondisi pengapiannya. Akan tetapi kinerjanya akan lebih baik jikakondisi pengapiannya disesuaikan. Tingkat konsumsi terbaik LPG adalah 86 km/kg atau senilai Rp.58/kmsedangkan bensin 66 km/l atau Rp.98/km
ANALISA SIFAT MEKANIK KOMPOSIT UJI BENDING
junaidi, din aswan amran ritonga () 2020Pada penelitian ini bahan yang dipergunakan adalah serat sabut kelapa dengan arah orientasi serat lurus dengan fraksi volume berbeda dengan perlakuan alkali (NaOH) selama dua jam dan tanpa perlakuan menggunakan Polyester BQTN 157 sebagai matriknya. Pembuatan dengan cara dicetak di cetakkan, pengujian bending yang dilakukan dengan acuan standar ASTM D 6110.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan bending yang optimal dari komposit serat sabut kelapa pada fraksi volume 0% serat 100% resin, 10% serat 80% resin, 20%serat 80% resin, 30% serat 70% resin, 40% serat 60%resin, 50% resin 50%serat, 60% resin 40% serat dan 70% Serat 30% resin dengan perlakuan alkali (NaOH) selama dua jam dan tanpa perlakuan serta mengetahui hasil patahan pada spesimen yang memiliki harga optimal dari pengujian bending.Hasil pengujian komposit serat sabut kelapa tanpa perlakuan dengan variasi fraksi volume dengan pengujian bending didapat Modulus Elastisitas bending rata-rata pada Vf 60% resin 40% serat dengan nilai 619047.619 MPa. Dan hasil pengujian dengan perlakuan alkali (NaOH)didapat Modulus Elastisitas bendingrata-rata padaVf 70% resin 30% serat dengan nilai 4893.410928 MPa.Pengamatan hasil patahan didapatkan jenis patahan broken fiber
ANALISA PROSES TEMPERING DENGANMEDIAPENDINGIN UDARA PADA MATERIAL AISI 1045 DIAMETER 19 CM AKIBAT PERUBAHAN SUHU DI BPPI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN
muhammad iman, junaidi junaidi, fadly ahmad kurniawa () 2021Di dalam perkembangan industri terutama dalam bidang pemesinan, teknologi metalurgi memegang peranan penting dalam pemilihan logam yang memiliki sifat-sifat mekanik maupun fisik yang sesuai dengan tuntutan produksi. Semakin luasnya tuntutan produksi logam ini, maka sikap perancang desain dan ahli metalurgi harus mampu untuk menentukan pilihannya terhadap logam yang memiliki kekuatan. Alat ini menggunakan Mesin bubut yang berfungsi sebagai untuk pembuatan dan proses pengujian impak, tensil, dan torsi. Alat ini menggunakan Mesin gerenda duduk yang berfungsi sebagai untuk mengikis atau memotong benda kerja. Alat ini menggunakan mesin gerenda potong yang berfungsi sebagai memotong benda kerja. Alat ini menggunakan alat uji impak yang berfungsi sebagai untuk menguji benda. Alat ini menggunakan alat uji tarik yang berfungsi sebagai menguji bahan tersebut sejauh mana material itu bertambah panjang. Alat ini menggunakan furnance yang berfungsi sebagai pemanas bahan yang bertujuan mengetahui tingkat kekerasan suatu benda. Energi yang di serap terhadap impak dapat dirumuskan dengan persamaan E = m.g. ( cos β – cos α)
UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR HONDA BEAT FI DENGAN VARIASI BAHAN BAKAR PERTAMAX DAN PERTAMAX TURBO
herdika sahputra, junaidi junaidi () 2021Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Perbandingan Performa Motor Honda Beat FI dengan menggunakan bahan bakar Pertamax dan Pertamax Turbo, Metode yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan pada Motor Honda Beat FI. Torsi engine yang dihasilkan oleh motor Honda Beat F1 lebih besar dengan menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo yaitu 11,3 Nm pada putaran engine 6000 rpm, sedangkan Torsi engine terendah yaitu 8,1 Nm pada putaran engine 2000 rpm menggunakan bahan bakar Pertmax.Daya engine yang dihasilkan oleh motor Honda Beat F1 lebih besar dengan menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo yaitu 9,3 hp pada putaran engine 6000 rpm, sedangkan Daya engine terendah yaitu 2,2 hp pada putaran engine 2000 rpm menggunakan bahan bakar Pertamax dan Pertamax Turbo. Sfc engine yang dihasilkan oleh motor Honda Beat F1 lebih banyak menggunakan bahan bakar Pertamax yaitu 0,4759 kg/hp.jam pada putaran engine 2000 rpm, sedangkan Sfc engine terendah yang dihasilkan motor Honda Beat FI yaitu 0,1595 kg/hp.jam pada putaran engine 6000 rpm menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo.
PENGARUH VARIASI INJEKTOR TERHADAP PERFORMA MOTOR HONDA VARIO INJEKSI 150CC BERBAHAN BAKAR PERTAMAX
yoga pratama, junaidi junaidi () 2021Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Perbandingan Performa Motor Honda Vario Injeksi 150cc dengan menggunakan variasi Injektor Standart dan Injektor Racing berbahan bakar Pertamax, Metode yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan pada Motor Vario Injeksi 150cc. Torsi engine yang dihasilkan oleh motor Honda Vario Injeksi 150cc lebih besar dengan menggunakan Injektor Racing dengan Torsi maksimum sebesar 19,6 Nm pada putaran engine 5000 rpm, sedangkan Torsi engine terendah yang dihasilkan yaitu 10 Nm pada putaran engine 2000 rpm menggunakan Injektor Standart. Daya engine yang dihasilkan oleh motor Honda Vario Injeksi 150cc lebih besar dengan menggunakan Injektor Racing dengan Daya maksimum sebesar 16,2 hp pada putaran engine 8000 rpm, sedangkan Daya engine terendah yang dihasilkan yaitu 2,6 hp pada putaran engine 2000 rpm menggunakan Injektor Standart. Sfc engine yang dihasilkan oleh motor Honda Vario Injeksi 150cc lebih banyak dengan menggunakan Injektor Racing yaitu 0,1653 kg/hp.jam pada putaran engine 8000 rpm, sedangkan Sfc engine terendah yang dihaslkan yaitu 0,0715 kg/hp.jam pada putaran engine 5000 rpm menggunakan Injektor Standart.
STUDI KUALITAS PERMUKAAN PEMBUBUTAN KERING PADA BAJA AISI 4340 MENGGUNAKAN PAHAT PVD DAN CVD BERLAPIS
yulfitra , junaidi () 2021Untuk memproduksi suatu komponen yang memiliki kualitas yang tinggi, kualitas permukaan adalah persyaratan yang paling penting untuk pengguna. Pemahaman dalam proses pembuangan geram di pemotongan logam adalah penting untuk pemilihan material dan desain pahat, dan juga untuk memastikan akurasi dimensi yang konsisten dan integritas permukaan produk jadi. Gesekan dalam pemotongan logam mempengaruhi daya pemotongan (cutting power), kualitas pemesinan, umur pahat, dan ongkos produksi. Langkah yang paling penting dari kualitas permukaan selama proses pemesinan adalah kekasaran permukaan rata – rata (Ra). Ketika aus pahat mencapai nilai tertentu, meningkatnya gaya pemotongan, getaran, dan temperatur pemotongan, hal itu menyebabkan kesalahan dimensi lebih besar dari toleransi dan integritas permukaan menjadi memburuk. Keausan pahat ini adalah salah satu aspek terpenting dalam pembubutan keras. Biasanya abrasi, adhesi dan difusi dianggap mekanisme keausan pahat utama dalam pemesinan keras. Namun, efek individual masing – masing mekanisme tergantung pada geometri pahat, tingkat atau kelas pahat, parameter pemotongan, dan kekerasan benda kerja. Keausan pahat meningkat secarasecara linear terhadap peningkatan parameter pemotongan. Ini menunjukkan bahwa peningkatan aus pahat padakondisi pemotongan yang lebih tinggi mungkin karena abrasi terutama pada ujung pahat (rake) dan tepi pahat(flank) pada saat pemesinan. Pemilihan pemesinan kering dilakukan dengan upaya lingkungan untuk meminimalisir atau menghilangkan penggunaan limbah cairan pemotongan.
PEMBUATAN KAMPAS KOPLING MENGGUNAKAN SERAT SERABUT KELAPA
pembuatan kampas kopling menggunakan serat serabut kelapa () 2021Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk mengembangkan produk kampas kopling yang berbahan dasar non asbestos, Karena bahan baku serabut kelapa di Indonesia sangat berlimpah. Produksi buah kelapa Indonesia rata- rata15,5 milyar butir/tahun atau setara dengan 3,02 juta ton kopra, 3,75 juta ton air, 0,75 juta ton arang tempurung,1,8 juta ton serat sabut, dan 3,3 juta ton debu sabuMengetahui laju aus kampas kopling menggunakan serat serabut kelapa. Mengetahui perbandingan kualitas kampas kopling berbahan asbestos dengan kampas kopling berbahan dasar serat serabut kelapa dengan campuran serat fiberglass. untuk kampas kopling jenis specimen 1 memiliki kualitas lebih unggul dibandingkan dengan kampas kopling standar komersil, dari 2 tipe campuran kampas kopling dari serat kelapa, specimen 1 lebih unggul daripada specimen 2 hal ini dikarenakan temperatur gesekan yangterjadi lebih rendah dibandignkan dengan kampas kopling komersil dan kampas kopling specimen 2.Kampas kopling berbahan asbestos memiliki nilai Tempratur max: 415°C Total ketebalan akhir: 3mm Total berat akhir: 9g, Kampas kopling berbahan serat serabut kelapa (specimen 1) memiliki nilai Tempratur max: 331°C Total ketebalan akhir: 4,7mm Total berat akhir: 10g, Kampas kopling berbahan serat serabut kelapa (specimen 2) memiliki nilai Tempratur max: 372°C Total ketebalan akhir: 4,1mm Total berat akhir: 15g.
PENGARUH MINYAK PELUMAS OIL SHELL ADVANCE AX7 SAE 10W-40 MATIC BERDASARKAN KEKENTALAN KINEMATIK DAN TOTAL BASE NUMBER PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA N MAX 155
Harun () 2021Terdapat banyak sekali parameter untuk menentukan apakah suatu pelumas sepeda motor masih layak dipakai atau tidak. Akan tetapi, para pengguna sepeda motor pada umumnya hanya berpedoman pada jarak tempuh sepeda motor (2000-3000) km atau pada waktu pemakaian (2-3 bulan) baru akan mengganti pelumas sepeda motornya. Hal tersebut direkomendasikan karena lebih efisien dan tidak menguras biaya untuk melakukan pengujian. Akan tetapi hal tersebut terkadang tidak diterapkan dengan baik ataupun dan tidak relevan. Maka dari itu perlu dilakukan pengujian berdasarkan viskositas kinematik dimana syarat kelayakan pakai pelumas adalah viskositas kinematik tidak boleh kurang 50% dari viskositas pelumas baru. Dan total base number tidak boleh kurang dari 2 mgKOH/gr. Pada tugas akhir kali ini akan dilakukan pengujian viskositas kinematik dan juga pengujian derajat celcius dengan menggunakan variasi jarak tempuh 0 Km, 1000 Km, 1500 km dan 2000 km. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa semakin panjang jarak yang ditempuh minyak pelumas mengalami penurunan viskositas kinematiknya dari 0 Km yaitu 0.09206 cSt turun 0,04985 cSt pada 1000 Km dan 0,04435 cSt pada 1500 Km serta 0,02851 cSt pada 2000 Km, namun pada jarak 2000 Km minyak pelumas tersebut belum mencapai kurang dari 50% dari viskositas kinematik. Kata Kunci : Viskositas Kinematik, Jarak Tempuh
ANALISIS PERAWATAN MESIN STERILIZER DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PKS PT. XYZ
m. imam gunadi, junaidi, fadly ahmad kurniawan () 2021PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dimana produksi yang dihasilkan adalah minyak mentah kelapa sawit CPO (Crude Falm Oil), PKM (Palm Kernel Mil). Dalam mengelolah crude oil, Stasiun perebusan (sterilizer) merupakan salah satu mesin yang sangat penting dimana mesin ini bersifat kritikal, sebab jika mesin sterilizer rusak akan mengakibatkan terhentinya proses produksi dari pabrik tersebut ketidak stabilan perekonomian dan semakin tajam nya persaingan di dunia industri mengharuskan suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan efisiensi kegiatan operasi nya. Salah satu hal yang mendukung kelancaran kegiatan operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin-mesin produksi dalam melaksanakan tugasnya. Sebelum melakukan perencanaan perawatan perlu adanya penerapan kinerja mesin yang sesuai agar dapat mengetahui faktor-faktor penyebab yang dapat merugikan kinerja mesin dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efaktivitas sterilizer dengan mengukur nilai Overall Equipment effectiveness, Availabilitiy, Performance efficiency, dan Quality product pada stasiun sterilizer. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh hasil yaitu nilai OEE 6,62%, Availabilitiy 60,78%, Performance efficiency 11,375%, Quality product 100%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa kinerja dari Sterilizer tidak maksimal dikarenakan terlalu besarnya waktu Downtime. Besarnya waktu Downtime disebabkan oleh kurang tercukupi nya tandan buah segar (TBS) sehingga mesin menjadi lebih banyak berhenti dan mengurangi kinerja dari mesin itu sendiri .
ANALISA RPN (RISK PRIORITY NUMBER) TERHADAP KEANDALAN KOMPONEN MESIN KOMPRESORDOUBLE SCREW MENGGUNAKAN METODE FMEA DI PABRIK SEMEN PT. XYZ
m. rinoza, junaidi, fadly ahmad kurniawan () 2021PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam proses produksi semen XXX. PT. XYZ belum menerapkan sistem pemeliharaan secara efektif. Sistem pemeliharaan yang sudah diterapkan adalah predictive maintenance, yaitu melakukan perbaikan mesin dengan jadwal yang tidak ditentukan. Dalam mempertahankan mutu dan meningkatkan produktivitas, salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah masalah perawatan mesin dan fasilitas produksi. Kompresor double screw merupakan salah satu yang paling banyak di gunakan dalam perindustrian terutama di pabrik semen PT. XYZ, jika produksi terus menerus meningkat maka diperlukan perawatan khusus pada mesin kompresordouble screwyang efektif dan efisien dengan menggunakan metode failure mode and effects analysis (FMEA) di pabrik semen PT. XYZ. Metode failure mode and effects analysis (FMEA) adalah sebagai suatu proses yang digunakan untuk menentukan tindakan yang seharusnya dilakukan untuk menjamin setiap item fisik atau suatu sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsi yang diinginkan oleh penggunanya. Berdasarkan hasil analisa diperoleh perawatan yang digunakan untuk mesin komponen dari kompresor double screw yaitu pada komponen unloader kit dan non retur valve sebesar 84 sedangkan nilai RPN rata-rata terendah komponen dari kompresor double screw yaitu pada komponen oil filter dan penambahan oli sebesar 30. Ketersediaan (availability) dari seluruh komponen kompresor double screw diketahui dengan nilai availability sebesar 99%.
ANALISA MESIN EXTRUDER PEMBUAT BREAKET KAPASITAS 30 KG/JAM
Safii, Ilham () 2022Ekstruder adalah alat yang terdiri dari suatu ulir double lead (sejenis ulir bertekanan) yang berfungsi sebagai pendorong dan menekan bahan baku sehingga berubah menjadi bahan semi padat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi pengaruh kondisi proses ekstrusi meliputi suhu selongsong (barrel), saat proses pencetakan dan kadar air bahan baku, terhadap kualitas pakan ikan terapung yang dihasilkan dari proses ekstruding. Bahan didorong dan ditekan keluar melalui suatu lubang terbatas (cetakan/die) pada ujung ulir. Heater memberikan panas pada bahan yang diekstrusi yang disebut ekstrusi panas. Pisau potong digunakan untuk meratakan ukuran potongan hasil ekstrusi, dan ciri utama proses ekstrusi adalah sifatnya yang kontinyu. Alat ekstruder dioperasikan dalam kondisi kesetimbangan dinamis, yaitu input setara dengan output, bahan yangg masuk setara dengan produk.Data dari hasil penelitian yang telah di analisa di dapat hasil pengeluaran breaket sebesar = 0,000861m3/s , 0,00324m3/s ,0,038m3/s Kata Kunci: Ulir Bertekanan, Semi Padat, Panas, Die, Kontinyu dan Dinamis
PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA ALUMINIUM 5083 TERHADAP UJI IMPACT
junaidi () 2022Penelitian ini adalah meneliti jenis Aluminium 5083 dengan cara membentuk ,dengan memotong beberapa bagian dari material tersebut kemudian dipanasakan di alat pemanas Furnace .Selanjutnya didinginkan dengan cairan pendingin air laut,oli , udara . Pada penelitian dengan perlakuan pendinginan alami didapatkan keadaan yang optimal atau paling baik memberikan kekuatan tarik dan nilai regangan tertinggi diantara media pendingin air laut dan oli, yaitu sebesar 196.48 N/mm2 dan regangan sebesar 6.91 %. Lalu untuk kekuatan impak didapatkan kekuatan impak terbesar pada perlakuan pendinginan dengan media air laut yaitu dengan nilai kekuatan impaknya 0.42 J/mm2 . Kemudian untuk kekuatan tekuk didapatkan kekuatan tekuk terbesar pada perlakuan pendinginan dengan media oli yaitu dengan nilai kekuatan tekuk 69.77 N/mm2 . Dari hasil pengujian di dapatkan nilai terendah yaitu untuk kekuatan impak dan tekuk pada material las yang diberi perlakuan pendinginan alami dan untuk kekuatan tarik serta regangannya pada material las yang dilakukan proses pendinginan.
ANALISA KEKERASAN DUDUKAN KATUP MENGGUNAKAN BAHAN LOGAM FERRODENGAN SISTEM PERLAKUAN PANASPADA MOBIL COLT DIESE
richardo chonfu m. sinaga, junaidi, din aswan amran ritonga () 2022Mesin diesel merupakan mesin pembakaran yang melakukan proses pembakaran dengan menggunakan bahan bakar solar, pada mesin diesel khususnya mesin mobil colt diesel sangat umum dan dikeluhkan oleh para pengguna atau pengemudi karena mesin mobil colt diesel termasuk salah satu mesin mobil tua. Kebocoran dudukan katup sangat rentan terjadi pada setiap mobil, akibatnya karena muatan melebihi kapasitas mobil tersebut. Oleh karena itu, dudukan katup harus diganti dengan yang baru agar mobil dapat digunakan kembali. Bidang mekanik dan pemesinan secara tidak langsung juga dituntut untuk berkembang pula untuk mengimbangi dunia industri yang semakin maju.hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan material agar sesuai dengan kinerja mesin yang diharapkan. Syarat umum material ialah mempunyai kekuatan, kekerasan, kekakuan, dan pemeliharaannya. Proses pendinginan pada mobil colt diesel juga bisa dilakukan dengan pengoptimalan fungsi oli sebagai pendingin. Langkah yang sudah di terapkan adalah pendinginan oli dengan mempergunakan oli medistran sc. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat kekerasan atau kekuatan dudukan katup bahan logam ferro. Diawali dengan proses pengukuran nilai kekerasan dudukan katup, proses perlakuan panas, pendinginan dan melakukan perbandingan nilai kekerasan dudukan katup bahan paduan logam ferro.
ANALISA HEAT TREATMENT TERHADAP KEKUATAN UJI IMPACT ALUMINIUM 5083 TAHUN 2021
piktor abadi hutagaol, junaidi, fadly a kurniawan () 2022Aluminium termasuk golongan IIIA pada unsur kimia sistem periodik unsur, denganlurutanxatomx13 serta beban atomx26,98lgram. Udara bebasxpada Al retan teroksidasi membuat lapisan tipis oksidax(Al2O3) yang tahanxkorosi. Aluminiumxmemiliki karakter bisa bereaksi pada kandungan asam atau basa (Murtiyoso, et al., 2017). Secara umum perlakuan panas adalah perlakuan panas kepada material logam untuk memperolah sifatsifat yang diinginkan, dengan jalan memanaskan sampai temperatur tertentu, kemudian dilakukan pendinginan ataupun penambahan unsur tertentu, sehingga diperoleh bentuk struktur mikro, kekerasan/ sifat yang diinginkan. Pengujian impact adalah suatu pengujian yang digunakan untuk menentukan sifat-sifat suatu material yang mendapatkan beban dinamis, sehingga dari pengujian ini dapat diketahui sifat ketangguhan suatu material baik dalam wujud liat maupun ulet serta getas. Pada metode ini pengujian tumbuk dengan meletakan posisi spesimen uji pada tumpuan dengan posisi horizontal/mendatar, dan arah pembebanan berlawanan dengan arah tarikan. Tujuan Penelitian, Untuk memperoleh kekuatan impact dengan suhu yang berbeda, Untuk Mengetahui sifat mekanis impact bahan spesimen sebelum dan sesudah di aging pada suhu 150ºC,300ºC dan 450ºC. Pengaruh variasi temperatur artificial pada proses age hardening terhadap perubahan tingkat kekerasan. Data Primer dari hasil pemeriksaan heat treatment terhadap kekuatan uji impact terhadap aluminium 5083 dilakukan di Politeknik Negeri Medan. Data sekunder diperoleh dari jurnal yang ada hubungannya dengan penelitian. Data objek yang telah diperoleh dianalisis menggunakan Metode Charpy. Dari hasil yang diperoleh dengan media pendingin udara pada saat penelitian aluminium dengan media pendinginan udara dengan tingkat panas yang berbeda dengan suhu 150ºC aluminium patah dan suhu 300ºC dan 450ºC tidak patah. Dari hasil yang diperoleh diatas dengan media pendinginan air dengan tingkat panas yang berbeda dengan suhu 150ºC dan 300ºC aluminium patah dan 450ºC tidak patah. Dari hasil yang diperoleh diatas dengan media pendinginan oli dengan tingkat panas yang berbeda dengan suhu 150ºC, 300ºC patah dan 450ºC tidak patah.
Analysis of generic science skills in prospective biology teacher students
rinandita wikansaria , suhardi napidb , j. junaidib , wahyu ari andryantoc , s. susilod,∗ () 2022The learning process of blood coagulation practicum for circulatory system material in Biology Education students aims to determine the ability of generic science skills. Descriptive method used in this study with research subjects consisted of 58 6th semester students. Data were obtained using essay tests. Achievement of generic science skills in students is focused on five aspects of generic science skills with research results that show, direct observation 98.83% (very good), symbolic language 38.79% (very poor), modeling 90.95% (very good), logical inference 39.51 % (very little), logic framework 94.90% (very very), with an overall average yield (75.6%) in the medium category. this generic science ability is still needed intensive guidance to increase shn for prospective teacher students biology
STUDI KUALITAS PERMUKAAN PEMBUBUTAN KERING PADA BAJA AISI 4340 (± 35 HRC) MENGGUNAKAN PAHAT PVD DAN CVD BERLAPIS
Setiawan, Wira () 2022Pada saat operasi pemesinan harus ditargetkan mesin kering atau hampir kering untuk menghindari lingkungan masalah yang terkait dengan penggunaan cairan pemotongan. Untuk mengatasi situasi di atas , 80% dari semua operasi pemesinan dilakukan dengan pahat potong unggulan seperti CBN dan keramik. Namun harga untuk pahat bubut tersebut masih terbilang mahal. Pahat potong karbida dengan harga lebih murah dipandang sebagai kemungkinan pengganti dari pahat potong sisipan CBN dan Keramik dan sebagian besar diproses dengan teknik deposisi uap kimia (CVD) dan deposisi uap fisik (PVD). Oleh karena itu, dilakukan penelitian tentang kinerja baik pahat PVD dan perkakas lapis CVD yg sangat penting untuk merekomendasikan pahat yang sesuai pada pemesinan baja AISI 4340.Benda kerja yang digunakan pada penelitian ini adalah baja AISI 4340 (±35 HRC) dan pahat yang digunakan adalah pahat PVD dan CVD berlapis. Alat yang digunakan pada penelitian ini untuk mengukur kekasaran permukaan adalah Stylus Profilometer.Pada proses pembubutan dilakukan dengam 8 kondisi pemotongan menggunakan mesin bubut CNC.].Pada hasil akhir penelitian pembubutan kering ini didapatkan variabel-variabel yang paling signifikan terhadap kekasaran permukaan,persamaan matematik kekasaran permukaan dan juga kondisi pemotongan optimal yaitu kecepatan pemotongan (v)=180 m/min , gerak makan (f)=0,2 mm/rev dan kedalaman potong (a)= 0,2mm dan kekasaran permukaan (Ra)= 2,178 micron Kata kunci : Kekasaran Permukaan,Pembubutan Kering,Proses Pembubutan,Baja AISI 4340.
PROSES PRODUKSI 2
junaidi () 2022Modul mata kuliah Proses Produksi 2 ini diharapkan bisa membantu mahasiswa dalam memahami materi yang disampaikan Dosen. Dalam diktat ini menyajikan bermacam-macamcontoh soal dan latihan soal dalam setiap BAB, yang mana mahasiswa diharapkan bisa memanfaatkan dengan baik untuk memperkuat pemahaman materi setiap BAB. Namun demikian, mahasiswa sebaiknya juga membaca buku-buku referensi yang lain tentang Proses Produksi 2 sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap dalam upaya memahami materi perkuliahan
MODUL : Elemen Mesin 2
junaidi () 2022Modul mata kuliah Elemen Mesin 2 ini diharapkan bisa membantu mahasiswa dalam memahami materi yang disampaikan Dosen. Dalam diktat ini menyajikan bermacam-macam contoh soal dan latihan soal dalam setiap BAB, yang mana mahasiswa diharapkan bisa memanfaatkan dengan baik untuk memperkuat pemahaman materi setiap BAB. Namun demikian, mahasiswa sebaiknya juga membaca buku-buku referensi yang lain tentang Proses Pengecoran Logam sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap dalam upaya memahami materi perkuliahan.
Analisa Kerusakan Pada Sistem Kopling Mobil Toyota Rush Menggunakan Metode Uji Sem (Scanning Electron Microscope)
Syahputra, Niko () 2022Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari unit kopling, transmisi, deferinsial, pada poros dan roda kendaraan. Sementara posisi unit kopling dan komponennya (clutch assembly), terletak pada ujung paling depan dan system pemindah tenaga pada kendaraan. Sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk memutus dan menghubungkan, unit memutus dan menghubungkan aliran daya / gerak / momen dari mesin ke sistem pemindah tenaga. Yang melatar belakangi penulis dalam memilih judul penelitian ini adalah dikarenakan kurangnya pengetahuan pemakai kendaraan dalam merawat sistem kopling, sehingga kerusakan kecil akan menjadi besar dan akan menambah biaya perawatan dan perbaikan, gangguan yang sering terjadi pada sistem kopling adalah keausan pada plat kopling, serta kerusakan komponen lainnya akibat kurangnya perawatan. Penelitian ini menggunakan metode uji SEM (Scanning Electron Microscope). Pada hasil penelitian kerusakan terjadi pada system kopling adalah kampas aus, plendes lemah, draghlaker kering yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kopling. Faktor utama yang menyebabkan kerusakan pada system kopling adalah human error atau sopir sering menggunakan setengah kopling yang dapat menyebabkan kerusakan sistem kopling serta kabel. Saran perbaikannya adalah jangan sering menggunakan setengah kopling serta lakukan servis secara berkala. Kata Kunci : Uji SEM, Sistem Kopling, Perawatan, Perbaikan.