Submit Dates
Jump to a point in the index:
Now showing items 121-130 of 225
Implementasi Analisis Karakteristik Komposit Serat Knaf Menggunakan Metode Uji Impek Untuk Jenis Spesifikasi Ukuran Kecil
junaidi (),angri abdirulah (),muhmmad bayu prakoso () 2020Penelitian ini menganalisa hasil karakteristik dari beberapa macam sfesifikasi yang di buat seperti 80/20,70/30.60/40,50/50,40/60,dengan mengambil hasil ???? dari Peralatan Universal Impact Tester .Dari hasil nya untuk Serat Knaf Panjang dan Serat Kenaf Pendek dianalisa masing masing Sfesifikasi diuji dengan 3 kali Percobaan dengan hasil ???? yang berubah . Hasil pada Spesifikasi 80/20 didapat ???? adalah 1370,1470,1570, kemudian untuk 70/30 didapat ???? adalah 610,480,560,selanjutnya untuk Spesifikasi 60/40 didapat ???? adalah 670,730 , 830 selanjutnya untuk Spesifikasi 50/50 didapat ???? adalah 800,760,560, kemudian untuk Spesifikasi 40/60 adalah 990,870 dan 640 ..Dari hasil seluruh Spesifikasi dibuat karakteristik untuk dapat menganalisa hasil yang ada pada ???? ,untuk serat panjang maupun serat pendek yang masing masing Spesifikasi di uji 3 kali masa pengujiannya
PERBANDINGAN PERFORMA MOTOR BAKAR DENGAN MENGGUNAKAN GAS LPG
junaidi, din aswan amran ritonga () 2020Perkembangan Teknologi dengan jumlah dan pertumbuhan kendaraan bermotor serta konsumsi bahan bakar minyak diIndonesia telah menimbulkan masalah terhadap lingkungan dan penyedian bahan bakar. Permasalahanini makin rumit karena subsidi untuk pengadaannya sudah sangat memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Oleh karena itu harus terus dilakukan upaya komprehensif untuk mencari solusiterbaiknya. Dalam makalah ini dibahas hasil penelitian yang bertujuan untuk mengurangi emisi danmenurunkan konsumsi bahan bakar sepeda motor, dengan mengkonversi penggunaan bahan bakarbensin dengan LPG yang biasa digunakan untuk memasak. Pengujian dilakukan di laboratoriummenggunakan dinamometer chassis untuk membandingkan torsi, daya, tingkat konsumsi bahan bakarserta biaya operasi, padasebuah mesin sepeda motor berkarburator menggunakan bahan bakar bensindan LPG, baik tanpa pengubahan kondisi pengapian maupun dengan mengubah kondisi pengapian. Daripenelitian ini didapatkan bahwa bahan bakar LPG memiliki unjuk kerja yang baik dan dapat digunakansecara langsung tanpa mengubah kondisi pengapiannya. Akan tetapi kinerjanya akan lebih baik jikakondisi pengapiannya disesuaikan. Tingkat konsumsi terbaik LPG adalah 86 km/kg atau senilai Rp.58/kmsedangkan bensin 66 km/l atau Rp.98/km
ANALISA SIFAT MEKANIK KOMPOSIT UJI BENDING
junaidi, din aswan amran ritonga () 2020Pada penelitian ini bahan yang dipergunakan adalah serat sabut kelapa dengan arah orientasi serat lurus dengan fraksi volume berbeda dengan perlakuan alkali (NaOH) selama dua jam dan tanpa perlakuan menggunakan Polyester BQTN 157 sebagai matriknya. Pembuatan dengan cara dicetak di cetakkan, pengujian bending yang dilakukan dengan acuan standar ASTM D 6110.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan bending yang optimal dari komposit serat sabut kelapa pada fraksi volume 0% serat 100% resin, 10% serat 80% resin, 20%serat 80% resin, 30% serat 70% resin, 40% serat 60%resin, 50% resin 50%serat, 60% resin 40% serat dan 70% Serat 30% resin dengan perlakuan alkali (NaOH) selama dua jam dan tanpa perlakuan serta mengetahui hasil patahan pada spesimen yang memiliki harga optimal dari pengujian bending.Hasil pengujian komposit serat sabut kelapa tanpa perlakuan dengan variasi fraksi volume dengan pengujian bending didapat Modulus Elastisitas bending rata-rata pada Vf 60% resin 40% serat dengan nilai 619047.619 MPa. Dan hasil pengujian dengan perlakuan alkali (NaOH)didapat Modulus Elastisitas bendingrata-rata padaVf 70% resin 30% serat dengan nilai 4893.410928 MPa.Pengamatan hasil patahan didapatkan jenis patahan broken fiber
ANALISA PROSES TEMPERING DENGANMEDIAPENDINGIN UDARA PADA MATERIAL AISI 1045 DIAMETER 19 CM AKIBAT PERUBAHAN SUHU DI BPPI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN
muhammad iman, junaidi junaidi, fadly ahmad kurniawa () 2021Di dalam perkembangan industri terutama dalam bidang pemesinan, teknologi metalurgi memegang peranan penting dalam pemilihan logam yang memiliki sifat-sifat mekanik maupun fisik yang sesuai dengan tuntutan produksi. Semakin luasnya tuntutan produksi logam ini, maka sikap perancang desain dan ahli metalurgi harus mampu untuk menentukan pilihannya terhadap logam yang memiliki kekuatan. Alat ini menggunakan Mesin bubut yang berfungsi sebagai untuk pembuatan dan proses pengujian impak, tensil, dan torsi. Alat ini menggunakan Mesin gerenda duduk yang berfungsi sebagai untuk mengikis atau memotong benda kerja. Alat ini menggunakan mesin gerenda potong yang berfungsi sebagai memotong benda kerja. Alat ini menggunakan alat uji impak yang berfungsi sebagai untuk menguji benda. Alat ini menggunakan alat uji tarik yang berfungsi sebagai menguji bahan tersebut sejauh mana material itu bertambah panjang. Alat ini menggunakan furnance yang berfungsi sebagai pemanas bahan yang bertujuan mengetahui tingkat kekerasan suatu benda. Energi yang di serap terhadap impak dapat dirumuskan dengan persamaan E = m.g. ( cos β – cos α)
UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR HONDA BEAT FI DENGAN VARIASI BAHAN BAKAR PERTAMAX DAN PERTAMAX TURBO
herdika sahputra, junaidi junaidi () 2021Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Perbandingan Performa Motor Honda Beat FI dengan menggunakan bahan bakar Pertamax dan Pertamax Turbo, Metode yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan pada Motor Honda Beat FI. Torsi engine yang dihasilkan oleh motor Honda Beat F1 lebih besar dengan menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo yaitu 11,3 Nm pada putaran engine 6000 rpm, sedangkan Torsi engine terendah yaitu 8,1 Nm pada putaran engine 2000 rpm menggunakan bahan bakar Pertmax.Daya engine yang dihasilkan oleh motor Honda Beat F1 lebih besar dengan menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo yaitu 9,3 hp pada putaran engine 6000 rpm, sedangkan Daya engine terendah yaitu 2,2 hp pada putaran engine 2000 rpm menggunakan bahan bakar Pertamax dan Pertamax Turbo. Sfc engine yang dihasilkan oleh motor Honda Beat F1 lebih banyak menggunakan bahan bakar Pertamax yaitu 0,4759 kg/hp.jam pada putaran engine 2000 rpm, sedangkan Sfc engine terendah yang dihasilkan motor Honda Beat FI yaitu 0,1595 kg/hp.jam pada putaran engine 6000 rpm menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo.
PENGARUH VARIASI INJEKTOR TERHADAP PERFORMA MOTOR HONDA VARIO INJEKSI 150CC BERBAHAN BAKAR PERTAMAX
yoga pratama, junaidi junaidi () 2021Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Perbandingan Performa Motor Honda Vario Injeksi 150cc dengan menggunakan variasi Injektor Standart dan Injektor Racing berbahan bakar Pertamax, Metode yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan pada Motor Vario Injeksi 150cc. Torsi engine yang dihasilkan oleh motor Honda Vario Injeksi 150cc lebih besar dengan menggunakan Injektor Racing dengan Torsi maksimum sebesar 19,6 Nm pada putaran engine 5000 rpm, sedangkan Torsi engine terendah yang dihasilkan yaitu 10 Nm pada putaran engine 2000 rpm menggunakan Injektor Standart. Daya engine yang dihasilkan oleh motor Honda Vario Injeksi 150cc lebih besar dengan menggunakan Injektor Racing dengan Daya maksimum sebesar 16,2 hp pada putaran engine 8000 rpm, sedangkan Daya engine terendah yang dihasilkan yaitu 2,6 hp pada putaran engine 2000 rpm menggunakan Injektor Standart. Sfc engine yang dihasilkan oleh motor Honda Vario Injeksi 150cc lebih banyak dengan menggunakan Injektor Racing yaitu 0,1653 kg/hp.jam pada putaran engine 8000 rpm, sedangkan Sfc engine terendah yang dihaslkan yaitu 0,0715 kg/hp.jam pada putaran engine 5000 rpm menggunakan Injektor Standart.
STUDI KUALITAS PERMUKAAN PEMBUBUTAN KERING PADA BAJA AISI 4340 MENGGUNAKAN PAHAT PVD DAN CVD BERLAPIS
yulfitra , junaidi () 2021Untuk memproduksi suatu komponen yang memiliki kualitas yang tinggi, kualitas permukaan adalah persyaratan yang paling penting untuk pengguna. Pemahaman dalam proses pembuangan geram di pemotongan logam adalah penting untuk pemilihan material dan desain pahat, dan juga untuk memastikan akurasi dimensi yang konsisten dan integritas permukaan produk jadi. Gesekan dalam pemotongan logam mempengaruhi daya pemotongan (cutting power), kualitas pemesinan, umur pahat, dan ongkos produksi. Langkah yang paling penting dari kualitas permukaan selama proses pemesinan adalah kekasaran permukaan rata – rata (Ra). Ketika aus pahat mencapai nilai tertentu, meningkatnya gaya pemotongan, getaran, dan temperatur pemotongan, hal itu menyebabkan kesalahan dimensi lebih besar dari toleransi dan integritas permukaan menjadi memburuk. Keausan pahat ini adalah salah satu aspek terpenting dalam pembubutan keras. Biasanya abrasi, adhesi dan difusi dianggap mekanisme keausan pahat utama dalam pemesinan keras. Namun, efek individual masing – masing mekanisme tergantung pada geometri pahat, tingkat atau kelas pahat, parameter pemotongan, dan kekerasan benda kerja. Keausan pahat meningkat secarasecara linear terhadap peningkatan parameter pemotongan. Ini menunjukkan bahwa peningkatan aus pahat padakondisi pemotongan yang lebih tinggi mungkin karena abrasi terutama pada ujung pahat (rake) dan tepi pahat(flank) pada saat pemesinan. Pemilihan pemesinan kering dilakukan dengan upaya lingkungan untuk meminimalisir atau menghilangkan penggunaan limbah cairan pemotongan.
PEMBUATAN KAMPAS KOPLING MENGGUNAKAN SERAT SERABUT KELAPA
pembuatan kampas kopling menggunakan serat serabut kelapa () 2021Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk mengembangkan produk kampas kopling yang berbahan dasar non asbestos, Karena bahan baku serabut kelapa di Indonesia sangat berlimpah. Produksi buah kelapa Indonesia rata- rata15,5 milyar butir/tahun atau setara dengan 3,02 juta ton kopra, 3,75 juta ton air, 0,75 juta ton arang tempurung,1,8 juta ton serat sabut, dan 3,3 juta ton debu sabuMengetahui laju aus kampas kopling menggunakan serat serabut kelapa. Mengetahui perbandingan kualitas kampas kopling berbahan asbestos dengan kampas kopling berbahan dasar serat serabut kelapa dengan campuran serat fiberglass. untuk kampas kopling jenis specimen 1 memiliki kualitas lebih unggul dibandingkan dengan kampas kopling standar komersil, dari 2 tipe campuran kampas kopling dari serat kelapa, specimen 1 lebih unggul daripada specimen 2 hal ini dikarenakan temperatur gesekan yangterjadi lebih rendah dibandignkan dengan kampas kopling komersil dan kampas kopling specimen 2.Kampas kopling berbahan asbestos memiliki nilai Tempratur max: 415°C Total ketebalan akhir: 3mm Total berat akhir: 9g, Kampas kopling berbahan serat serabut kelapa (specimen 1) memiliki nilai Tempratur max: 331°C Total ketebalan akhir: 4,7mm Total berat akhir: 10g, Kampas kopling berbahan serat serabut kelapa (specimen 2) memiliki nilai Tempratur max: 372°C Total ketebalan akhir: 4,1mm Total berat akhir: 15g.
PENGARUH MINYAK PELUMAS OIL SHELL ADVANCE AX7 SAE 10W-40 MATIC BERDASARKAN KEKENTALAN KINEMATIK DAN TOTAL BASE NUMBER PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA N MAX 155
Harun () 2021Terdapat banyak sekali parameter untuk menentukan apakah suatu pelumas sepeda motor masih layak dipakai atau tidak. Akan tetapi, para pengguna sepeda motor pada umumnya hanya berpedoman pada jarak tempuh sepeda motor (2000-3000) km atau pada waktu pemakaian (2-3 bulan) baru akan mengganti pelumas sepeda motornya. Hal tersebut direkomendasikan karena lebih efisien dan tidak menguras biaya untuk melakukan pengujian. Akan tetapi hal tersebut terkadang tidak diterapkan dengan baik ataupun dan tidak relevan. Maka dari itu perlu dilakukan pengujian berdasarkan viskositas kinematik dimana syarat kelayakan pakai pelumas adalah viskositas kinematik tidak boleh kurang 50% dari viskositas pelumas baru. Dan total base number tidak boleh kurang dari 2 mgKOH/gr. Pada tugas akhir kali ini akan dilakukan pengujian viskositas kinematik dan juga pengujian derajat celcius dengan menggunakan variasi jarak tempuh 0 Km, 1000 Km, 1500 km dan 2000 km. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa semakin panjang jarak yang ditempuh minyak pelumas mengalami penurunan viskositas kinematiknya dari 0 Km yaitu 0.09206 cSt turun 0,04985 cSt pada 1000 Km dan 0,04435 cSt pada 1500 Km serta 0,02851 cSt pada 2000 Km, namun pada jarak 2000 Km minyak pelumas tersebut belum mencapai kurang dari 50% dari viskositas kinematik. Kata Kunci : Viskositas Kinematik, Jarak Tempuh
ANALISIS PERAWATAN MESIN STERILIZER DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PKS PT. XYZ
m. imam gunadi, junaidi, fadly ahmad kurniawan () 2021PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dimana produksi yang dihasilkan adalah minyak mentah kelapa sawit CPO (Crude Falm Oil), PKM (Palm Kernel Mil). Dalam mengelolah crude oil, Stasiun perebusan (sterilizer) merupakan salah satu mesin yang sangat penting dimana mesin ini bersifat kritikal, sebab jika mesin sterilizer rusak akan mengakibatkan terhentinya proses produksi dari pabrik tersebut ketidak stabilan perekonomian dan semakin tajam nya persaingan di dunia industri mengharuskan suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan efisiensi kegiatan operasi nya. Salah satu hal yang mendukung kelancaran kegiatan operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin-mesin produksi dalam melaksanakan tugasnya. Sebelum melakukan perencanaan perawatan perlu adanya penerapan kinerja mesin yang sesuai agar dapat mengetahui faktor-faktor penyebab yang dapat merugikan kinerja mesin dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efaktivitas sterilizer dengan mengukur nilai Overall Equipment effectiveness, Availabilitiy, Performance efficiency, dan Quality product pada stasiun sterilizer. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh hasil yaitu nilai OEE 6,62%, Availabilitiy 60,78%, Performance efficiency 11,375%, Quality product 100%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa kinerja dari Sterilizer tidak maksimal dikarenakan terlalu besarnya waktu Downtime. Besarnya waktu Downtime disebabkan oleh kurang tercukupi nya tandan buah segar (TBS) sehingga mesin menjadi lebih banyak berhenti dan mengurangi kinerja dari mesin itu sendiri .