Issue Dates

Jump to a point in the index:
Now showing items 241-245 of 1401

ANALISA DEFORMASI PADA NOZZLE DENGAN SIMULASI SOFTWARE ANSYS PADA RANCANG BANGUN MESIN INJECTION MOLDING

Manurung, Elon Josua () 2020

Mesin injection molding dibuat sebagai wahana latihan mahasiwa dalam mengembangkan kreatifitas dalam perencanaan yang melibatkan analisa penelitian dan pengembangan di bidang teknik mesin dalam pencapaian SDM yang berkualitas dan professional. Perancangan dan desain pada nozzle menggunakan Autocad 2015 dan mensimulasikannya dengan menggunakan software Ansys workbench 18.1. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui deformations, steady-state thermal dan equivalent stress serta mensimulasikannya menggunakan perangkat lunak Ansys workbench 18.1. Material yang digunakan berupa besi stainless steel 304 berdiameter 58 mm dan panjang 65 mm. Besaran nilai deformasi maksimum pada nozzle adalah 3.7438 mm dan nilai minimumnya adalah 0 mm serta perbedaan suhu pada pipa silinder sebesar 190˚c dan suhu pada nozzle sebesar 179.52˚c dan Gaya pada equivalent stress (gaya tekan) adalah 4.0855e+009 pa dan nilai gaya tekan minimumnya adalah 0 pa. Secara umum besarnya gaya deformasi, Temperatur serta equivalent stress (gaya tekan) dan defleksi maksimum yang masih dibawah tegangan izin bahan, sehingga masih aman digunakan. Kata Kunci : Injection molding, Nozzle, Simulasi, Autocad 2015, Workbench ansys 18.1, Deformations, Steady-state thermal, Equivalent stress.

PENGARUH VARIASI KARBON SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN PADA KAMPAS REM DENGAN METODE KEAUSAN, KEKERASAN DAN IMPAK

Simorangkir, Philip Reiner () 2020

Penelitian ini bertujian untuk mengetahui komposisi terbaik bahan kampas rem dari karbon sabut kelapa melalui metode pengujian keausan, kekerasan dan impak bahan kampas rem. Metode yang digunakan adalah penekanan langsung dengan menggunakan Hardness Tester, motor bakar dan alat uji impak tipe Charpy. Bahan kampas rem terdiri dari karbon sabut kelapa, barium sulfat, grafit, fiberglass, serbuk aluminium, serbuk kuningan, kalsium karbonat, silikon karbida dan resin epoxy dengan persen komposisi tertentu untuk setiap spesimen. Adapun hasil dari 3 spesimen dengan metode pengujian keausan, kekerasan dan impak hanya spesimen dengan perbandingan 70 : 30 yang direkomendasikan sebagai bahan alternatif kampas rem sebab nilai kekerasan, dan nilai impak (keuletan) dengan nilai kekerasan di 18,1 kgf/mm2 dan nilai impak 0,00048 J/mm2 Kata kunci : Kampas rem, Karbon, Impak, Kekerasan dan Keausan.

ANALISA PERUBAHAN SIFAT MEKANIS BAJA AISI 1045 BERDIAMETER 25 MM AKIBAT PERLAKUAN PANAS TEMPERING DAN MENGGUNAKAN TENSILE TEST DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR

rifki gunawan , junaidi , fadly a. kurniawan () 2020

Dalam proses pengerjaan yang dialami, terutama proses laku-panas yang diterima selama proses pengerjaan. Bila proses pendinginan dilakukan secara perlahan, maka akan dapat dicapai tiap jenis struktur mikro yang seimbang sesuai dengan komposisi kimia dan suhu baja. Pada proses pembuatannya, komposisi kimia yang dibutuhkan diperoleh ketika baja dalam bentuk fasa cair pada suhu yang tinggi. Pada saat proses pendinginan dari suhu lelehnya, baja mulai berubah menjadi fasa padat pada suhu 13.500 C, pada fasa ini lah berlangsung perubahan struktur mikro. Normalizing adalah suatu proses pemanasan logam hingga mencapai fase austenit yang kemudian diinginkan secara perlahan-lahan dalam media pendingin udara. Hasil pendingin ini berupa perlit dan ferit namun hasilnya jauh lebih mulus dari anneling. hasil tegangan setelah proses tempering memperlihatkan nilai tertinggi pada suhu 200 oC yaitu 1482, 311 N/mm2 dan nilai terendah pada suhu 400 oC yaitu 1104, 75 N/mm2 .

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN KOMPOSISI KARBON SERBUK KAYU SEBAGAI BAHAN CAMPURAN KAMPAS REM TERHADAP UJI KEKERASAN, UJI KEAUSAN DAN UJI IMPACT

HUTABARAT, BOBY CAN PUTRA () 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi terbaik bahan kampas rem dari karbon serbuk kayu melalui pengujian kekerasan, keausan dan impact kampas rem. Metode kekerasan yang digunakan adalah penekanan langsung dengan menggunakan Hardness Tester, metode keausan dengan menggunakan motor bakar dan alat uji impact dengan metode impact Charpy. Bahan kampas rem terdiri dari karbon serbuk kayu, barium sulfat, grafit, fiberglass, serbuk aluminium, serbuk kuningan, kalsium karbonat, silikon karbida dan resin epoxy dengan persen komposisi tertentu untuk setiap spesimen. Adapun hasil dari 3 spesimen dengan pengujian kekerasan, keausan dan impact, spesimen 1 merupakan sifat mekanik yang baik pada uji kekerasan dan keausan dengan nilai kekerasan 16.5 HVN dan nilai keausan 0.000722222 gr/mm2.menit. Sementara pada uji impact, sifat mekanik yang baik dan nilai yang direkomendasikan adalah spesimen 3 dengan nilai 0.000181211 J/mm2. Kata Kunci : Kampas Rem, Karbon Serbuk Kayu, Kekerasan, Keausan, Impact.

PENERAPAN EVALUASI MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA HASIL PRODUKSI MESIN PACKING WAFER DI PT. XYZ

dermawansyah , din aswan , junaidi () 2020

Untuk memproduksi sesuai dengan target produksi tentu didukung oleh mesin dan peralatan disetiap tahapan prosesnya dan harus di operasikan dengan efektif dan efisien, untuk mengoperasikan mesin dan peralatan secara efektif dan efisien diperlukan sistem perawatan mesin yang baik. Metode penelitian yang digunakan adalah Overall Equipment Effectiveness Setelah dilakukan penelitian, diperoleh nilai rata-rata Overall Equipment Efectiveness dari wafer adalah sebesar 34,00%.. Hasil ini masih jauh dari standar world class yaitu 85%. Diketahui bahwa losses terbesar yang menyebabkan rendahnya nilai OEE ini adalah Reduced speed losses sebesar 143,3% dan defect losses sebesar 9,68% dari keseluruhan losses. Yang menyebabkan rendahnya losses terdiri dari factor mesin, manusia, dan lingkungan, Untuk mengurangi kerugian tersebut, perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan skill dan pengetahuan kepada operator tentang tanda- tanda kerusakan alat tersebut. Selain itu operator diberikan tambahan pekerjaan berupa perawatan peralatan yang sering digunakannya dalam bekerja sehingga pekerjaan bagian maintenance bisa lebih terfokus. Kemudian perusahaan harus lebih memperhatikan kenyamanan operator dalam bekerja sehingga kelelahan bisa dikurangi dan produktivitas operator lebih meningkat serta meningkatkan kepedulian operator terhadap alat yang digunakanny