Issue Dates

Jump to a point in the index:
Now showing items 211-215 of 1372

Optimum reactive power to improve power factor in industry using genetic algortihm

ahmad yani1 , junaidi2 , m. irwanto3 , a. h. haziah () 2019

Kapasitor bank merupakan kumpulan perkakas listrik yang berbentuk kapasitor itu berfungsi sebagai alat yang dapat menurunkan atau meningkatkan daya reaktif menjadi daya jaringan. Beban pada jaringan listrik pada umumnya merupakan beban induktif. Apabila faktor daya rata-rata (cos ϴ) kurang dari 0,85 maka Listrik Negara Perusahaan akan menyediakan daya reaktif dalam denda pemakaian KVAR pelanggan. Perlu dilakukan upaya untuk menurunkan daya reaktif. Pemasangan kapasitor bank cocok diterapkan pada suatu industri beban AC. Ini akan mengurangi daya reaktif dan meningkatkan faktor daya. Dalam kasus beban AC 380 V, 50 Hz, 500 kW, faktor daya ditingkatkan dari 0,7 hingga 0,93 menggunakan algoritma genetika, sehingga AC memuat arus dan daya reaktif akan berkurang. Sangat cocok bahwa arus beban AC adalah berbanding terbalik dengan faktor daya, dan daya reaktif adalah sebanding dengan arus beban AC.

SISTEM REKRUTMEN, PENGALAMAN KERJA DAN PENEMPATAN KERJA BERDAMPAK TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PDAM TIRTANADI DELI SERDANG

Syafril, Alfiqa () 2019

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh secara parsial dan simultan sistem rekrutmen, pengalaamn kerja dan penempatan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di PT. PDAM Tirtanadi Deli Serdang sebagai perusahaan daerah di kota Medan. Populasi penelitian adalah karyawan yang bekerja di PT. PDAM Tirtanadi Deli Serdang pada tahun 2018 sebanyak 125 orang, pengambilan sampel dengan cara sensus sehingga jumlah sampel sebanyak 125 responden. Teknik analisis data dengan regresi linear berganda dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem rekrutmen, pengalaman kerja dan penempatan kerja secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Nilai koefisien adjusted R Square sebesar 0,626, artinya sistem rekrutmen, pengalaman kerja dan penempatan kerja mampu menjelaskan prestasi kerja karyawan sebesar 62,6% dan sisanya 37,4% dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti. Kata kunci:Sistem Rekrutmen, Pengalaman Kerja, Penempatan Kerja, Prestasi Kerja

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Syafitri, Dwi Ayutifany () 2019

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh promosi jabatan terhadap prestasi kerja pada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara, pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja pada Dinas Perikanan Dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara, komitmen organisasi memoderasi pengaruh yang signifikan antara promosi jabatan terhadap prestasi kerja pada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara, komitmen organisasi memoderasi pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja terhadap prestasi kerja pada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 130 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dan moderasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa promosi jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara. Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara. Komitmen organisasi mampu memperkuat pengaruh promosi jabatan secara signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara. Komitmen organisasi mampu memperkuat pengaruh disiplin kerja secara signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara. Kata Kunci: Promosi Jabatan, Disiplin Kerja, Prestasi Kerja, Komitmen Organisasi

Working process of TU 3a CNC frais machine using software system

junaidi () 2020

Proses benda kerja ini adalah: untuk mengetahui cara mentransfer gambar dari software Auto CAD ke software Q plus CELL Milling Cnc, dan untuk cari tahu cara mentransfer program dari perangkat lunak CNC Milling QELL KELLER ke mesin milling CNC TU 3A. Pembuatan benda kerja ini menggunakan tiga media utama yaitu software Auto CAD 2000, software CNC Milling KELLER Q plus, dan software CNC milling TU 3A. mesin. Proses pembuatan benda kerja dimulai dari pembuatan desain benda kerja pada software Auto CAD yang kemudian disimpan pada CDR melalui data DFX. Desain benda kerja yang terdapat pada CDR kemudian ditransfer ke CNC Millling KELLER Q plus soft- perangkat melalui Geometri. dalam Geometri, desain benda kerja diberi dimensi. Selesai dari Geometri desain benda kerja dimasukkan dalam rencana Kerja untuk diolah sehingga dapat disimulasikan untuk dipindahkan ke program CNC untuk mengubah bahasa grafis menjadi bahasa bahasa numerik sehingga dapat dibaca oleh mesin CNC. Hasil pemrograman dari software CNC KELLER Q plus kemudian dicatat untuk dieksekusi pada mesin milling CNC TU 3A sehingga diperoleh benda kerja sesuai dengan desain di AutoCAD. Pro- hasil gramming dari software CNC Milling KELLER Q plus tidak bisa langsung digunakan pada mesin milling TU 3A (EMCO), karena bahasa pemrograman yang digunakan berbeda-beda. Bahasa pemrograman pada software CNC Milling KELLER Q plus menggunakan DIN 66025 standar, sedangkan mesin milling CNC TU 3A (EMCO) menggunakan standar ISO sehingga perlu dikonversi terlebih dahulu.

ANALISIS TROUBLESHOOTING PADA FIBER TO THE HOME (FTTH) LINK STO TANJUNG MORAWA (TJR) KE PERUMAHAN RIVERA MENGGUNAKAN POWER LINK BUDGET

Rahman, Nur () 2020

Saat ini jaringan yang dibangun oleh penyedia layanan telekomunikasi hampir semuanya dimigrasikan ke jaringan optik dikarenakan keunggulannya dibandingkan dengan jaringan kabel tembaga. Salah satu keunggulannya adalah memiliki kapasitas bandwidth yang lebih besar, hal ini berbanding lurus dengan jumlah permintaan pelanggan yang semakin banyak serta teknologi komunikasi yang semakin berkembang. Instalasi dan perawatan jaringan yang baik sangat dibutuhkan demi menjaga kenyamanan pelanggan. Namun, sebaik apapun performa dan keunggulan dari fiber optik yang dijaga tidak akan menutup kemungkinan akan terjadinya gangguan (trouble) dalam proses transmisi menggunakan media transmisi fiber optik. Oleh sebab itu, pada skripsi ini akan dibahas mengenai penanganan gangguan (troubleshooting) pada kabel fiber optik menggunakan teknik penyambungan fusion splicer. Dalam Tugas Skripsi ini, dianalisa Troubleshooting pada jaringan FTTH STO Tanjung Morawa (TJR) ke Komplek Rivera Medan, penelitian dilakukan untuk melakukan pencegahan gangguan yang terjadi pada suatu sistem teknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network) di ukur dari besar anggaran daya berdasarkan tolok ukur dari teori dan standard ITU (International Telecomunication Union), dengan menggunakan alat ukur OPM (Optical Power Meter) dan SPLICER sebagai alat penyambung kabel fiber optik dan menghitung rugi-rugi menggunakan Power Link Budget. Kata kunci: Fiber Optik, troubleshooting, Fusion Splicer, Power link budget