Issue Dates

Jump to a point in the index:
Now showing items 86-90 of 105

Five Language Style in The Sea Speaks His Name Novel by Leila S. Chudori

Rifani Andrian Putri () 2023

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis gaya bahasa dan mengetahui fungsi bahasa yang berkaitan dengan lima gaya bahasa dalam novel The Sea Speaks His Name. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Sumber data diambil dari novel The Sea Speaks His Name. Data dikumpulkan dari teks narasi dan dialog dalam novel The Sea Speaks His Name. Jenis gaya bahasa diklasifikasikan berdasarkan teori Martin Joss The Five Clocks (1976). 'Jam' adalah tingkat formalitas dalam bahasa Inggris lisan dan tulisan, dan yang lainnya difokuskan untuk menggambarkan fungsi bahasa berdasarkan Holmes (2001). Terdapat 24 data, dan hasil penelitian ini adalah 1 (satu) data sebagai Gaya Formal, 7 (tujuh) data sebagai Gaya Konsultatif, 11 (sebelas) data sebagai Gaya Santai, dan 5 (lima) data sebagai Gaya Intim yang digunakan dalam novelnya. Fungsi bahasa dianalisis dari 24 data gaya bahasa; fungsi ekspresif (6 ucapan), fungsi direktif (4 ucapan), fungsi referensial (7 ucapan), fungsi puitis (2 ucapan), fungsi metalinguistik (1 ucapan), fungsi fatik (4 ucapan).

The Symbolic Meaning In Minangkabau Bukittinggi Traditional Wedding : Semiotics Studies

Nur Fadilla () 2023

Minang atau Minangkabau merupakan suku bangsa yang menganut sistem adat yang unik, yaitu sistem kekeluargaan menurut garis keturunan perempuan yang disebut dengan sistem matrilineal. Dalam budaya Minangkabau, perkawinan merupakan salah satu peristiwa penting dalam siklus kehidupan dan merupakan masa peralihan yang sangat berarti dalam pembentukan kelompok keluarga kecil baru bagi keturunannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna simbolik dalam perkawinan adat Minangkabau. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan teori Peirce. Informan penelitian ini adalah orang-orang yang memahami budaya Minangkabau, seperti kepala suku Minangkabau. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara langsung di lapangan serta memperoleh informasi dari beberapa buku dan website. Hasil yang diperoleh adalah: Maminang (melamar), Rapek Sumando (bermusyawarah dengan tokoh adat), Malam Bainai (menempelkan pacar pada calon pengantin), Manjapuik Marapulai (menjemput calon pengantin pria), Basandiang (berdampingan). Kemudian peneliti menyusun, mendeskripsikan, dan menuliskan makna simbolik yang ada pada langkah pernikahan adat Minangkabau.

Slang Words in Free Guy Movie by Matt Lieberman

Alya Namira () 2023

Penelitian ini mengkaji berbagai jenis bahasa gaul dan fungsi bahasa gaul yang digunakan dalam film Free Guy. Desain analisis dokumen dipadukan dengan penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan teori Allan dan Burridge (2006) untuk mengidentifikasi jenis-jenis bahasa gaul dan mengklasifikasikan fungsinya. Teknik analisis datanya adalah dengan menonton film kemudian menyalin dialog dari film tersebut. Data diambil dari teks dan dialog yang berisi kata-kata atau frasa slang yang diucapkan oleh tokoh-tokoh film Free Guy. Berdasarkan temuan penelitian ini, ada lima jenis bahasa gaul yang digunakan dalam film Free Guy. Mereka adalah segar dan kreatif (48), kurang ajar (15), meniru (12), akronim (4), dan kliping (7). Tipe fresh dan kreatif mendominasi kata-kata slang yang digunakan dalam film Free Guy. Mengenai fungsi bahasa gaul, film ini menggunakan bahasa gaul dalam tujuh cara berbeda. Tujuannya adalah untuk menyapa, mempermalukan, memulai percakapan santai, membentuk suasana intim, mengungkapkan kesan, mengungkapkan kemarahan dan menunjukkan keintiman. Dalam film ini, fungsi bahasa gaul yang paling sering muncul adalah untuk memulai percakapan santai.

GESTURE IN BTS MUSIC VIDEO BLOOD, SWEAT, AND TEARS: SEMIOTIC APPROACH

HADISTY CHAIRANI RAWA () 2023

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna semiotik dan mengetahui jenis-jenis gestur dalam BTS Blood, Sweat, and Tears. Secara teori, Roland Barthes membahas tiga makna semiotik: denotatif, konotatif, dan mitos. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengkaji substansi makna fenomena. Peneliti menggunakan buku, skripsi, jurnal, dan gambar visual yang diambil dari video musik BTS Blood, Sweat, and Tears sebagai sumber data untuk mendukung analisis. Hasil penelitian ini: terdapat 10 data dimana setiap data mempunyai satu sampai empat adegan. Dari 10 data tersebut terdapat tipe-tipe gestur yang meliputi 6 data termasuk tipe gestur ilustrator, 2 data termasuk tipe gestur embellishment, dan 2 data termasuk tipe gestur ilustrator. Dari sekian semiotika yang dihadirkan, makna video musik ini adalah kisah perlawanan, penyangkalan, dan akhirnya penerimaan. Seseorang tidak dapat berdiri di museum kehidupannya selamanya dan mendambakan kenang-kenangan masa lalu. Dunia adalah tempat hubungan kompleks antara terang dan gelap, baik dan jahat, kebajikan dan dosa. Saat kita melewati ambang pubertas, kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang membentuk hidup kita. Tidak ada seorang pun yang kebal terhadap godaan kehidupan seperti itu dan melihatnya, memahaminya apa adanya, dan membuat pilihan itulah yang bisa kita lakukan. Tidak ada seorang pun yang tidak tersentuh oleh kegelapan

COOPERATIVE PRINCIPLE IN QUORA Q&A SOCIAL MEDIA: PRAGMATIC APPROACH

Ammar Rasyid () 2023

Peneliti menyelidiki bagaimana melakukan percakapan secara efisien dan efektif dalam media berbasis komputer menggunakan teori prinsip kooperatif Grice. Peneliti menggunakan metode Kualitatif. Peneliti mengambil salah satu pertanyaan di Quora Indonesia “Mengapa dosen atau pihak kampus tidak melarang mahasiswa ikut demo?”, jawaban dari pertanyaan tersebut dijadikan objek penelitian. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat jenis Ketidakpatuhan terhadap maksim, yaitu memilih keluar dari maksim pada 9 (100%) dari 17 jawaban: memilih keluar dari kuantitas maksim (22%), memilih keluar dari kualitas maksim (22%), tidak mengikuti relevansi maksim (22%), tidak mengikuti cara maksim (33%).