Issue Dates

Jump to a point in the index:
Now showing items 56-60 of 105

MAKNA SIMBOLIK PADA LUKISAN UKIYO-E (UKIYO_E NI OKERU SOUCHOUNOIMI)

Salsabila, Nadia () 2021

Lukisan Ukiyo-e merupakan suatu keahlian mengekspresikan ide-ide dan pemikiran estetika didalam blok kayu sehingga memperlihatkan efek 3 dimensi, termasuk mewujudkan kemampuan serta imajinasi pandangan akan benda, suasana,alam atau karya yang mampu menimbulkan rasa indah sehingga menciptakan peradaban yang lebih maju.Ukiyo-e ( 浮世絵) adalah sebutan untuk teknik cukil kayu atau woodcut yang berkembang di Jepang pada zaman Edo yang digunakan untuk menggambarkan lukisan pemandangan,keadaan alam dan kehidupan sehari-hari didalam masyarakat di Jepang. Dalam bahasa jepang, “Ukiyo” berarti zaman sekarang, sedangakan “e” adalah gambar atau lukisan. Lukisan Ukiyo-e yang paling mempunyai makna khusus adalah lukisan bertemakan tiga Burung. Lukisan Burung yang pertama Bebek Mandarin Oshidori yang memiliki makna sebagai kesetian dan kebahagian yang tertulis dikalimat Haiku. Hal ini dikarenakan kehidupan bebek didunia nyata memiliki hanya memiliki satu pasangan seumur hidup. Lukisan kedua Burung Bangu Jepang Tsuru memiliki makna perdamaian, keharmonisan dan kemakmuran didalam kehidupan masyarakat. Lukisan ketiga Burung Kutilang Uso bermakna keberubuntungan. Hingga sekarang orang Jepang mempercayai makna Haiku yang terlukis didalam Ukiyo-e. Dalam pembuatan Ukiyo-e digunakan dua teknik yaitu secara Tradisional dan secara Modern. Pembuatan Ukiyo-e secara tradisional dengan modern memiliki persamaan dalam mengukir diatas kayu, tetapi berbeda dalam teknik pewarnaannya. Dalam pewarnaan secara tradisional warna yang dipakai menggunakan warna alam yang didasari oleh air sebagai warna alami,sedangakan pewarnaan secara modern sudah menggukan warna tinta kimia dan printing.

The Interferences of Acehnese to Indonesian Used by Shopkeepers in Medan Johor District

Balqis, Wan Siti () 2021

This is a research which discuses interference. Language interference is the language phenomenon common in bilingual speakers. The main problem in this research is what type of interference is found in shopkeepers and how is the form of interference from Acehnese language to Indonesian in several shops in Medan Johor district. Interference refers to a deviation in using a language by including another language system. The method used is descriptive qualitative which describes a situation in the form of words that are analyzed orally and writing and consider the opinions of other people called sources. The aim of this research is to know the type of interference and try to explain the cause of interference. The result of the research showed that there were 2 types of interference that found in shopkeepers Medan Johor District which is interference of morphology and interference of syntax.

TRANSITIVITY PROCESSON DENDANG OF RANDAI IN THEART PERFORMANCE OF MINANGKABAU CULTURE IN WEST SUMATERA

Wirdiansyah, Muhammad Egi () 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dendang randai untuk dianalisis dari perspektif Systemic Functional Linguistic (SFL) yang dikemukakan oleh Halliday (2014). Penulis ingin agar lirik-lirik dendang dianalisis menggunakan teori Halliday dalam teks Randai itu sendiri. Penulis menggunakan empat lirik dendang yaitu Dendang pembuka, Dendang Simarantang, Gurindam Indang Payakumbuh, Gurindam Bacarai Kasiah. Penulis menganalisis dendang menggunakan jenis proses transitivitas sebagai pendekatan linguistik. Penulis menggunakan Linguistik Fungsional Sistemik yang dikembangkan oleh M.A.K Halliday. Pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan buku-buku, artikel-artikel di beberapa jurnal, e-book, dan sumber-sumber lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 jenis proses transitivitas yang terdiri dari 8 kalimat proses material, 4 kalimat proses mental, 7 kalimat proses relasional, 15 kalimat proses verbal, 2 kalimat proses behavioral, dan 2 kalimat proses eksistensial. Jenis proses transitivitas yang paling dominan ditemukan pada Dendang adalah proses verbal. Kata kunci: Linguistik Fungsional Sistemik, Transitivitas, Randai, Dendang

THE MEANING OF INTERNET VIRAL MEMES ON THE 9GAG SOCIAL MEDIA PLATFORM

Haidir, M () 2021

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi meme viral internet tentang makna tanda, simbol, dan penafsir yang ditemukan dalam meme 9GAG. Lambang-lambang ini menawarkan kepada peneliti petunjuk atau petunjuk untuk menguraikan arti iklan. Strategi pembingkaian dikenali tergantung pada gambar. Meme adalah salah satu teknik berkomunikasi dengan orang-orang di media sosial; salah satu contohnya adalah Meme 9GAG. Meme 9GAG adalah jenis meme yang menyertakan gambar dan keterangan. Penelitian ini menggunakan analisis semiotik untuk mengetahui tanda yang terkandung dalam meme dan bagaimana tanda tersebut dipersepsikan. Meme yang digunakan sebagai data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan bahan visual kualitatif dari 9GAGmemes.com sebagai sumber data. Teori semiotika visual yang didirikan oleh Pierce (1931) digunakan untuk menguji lima belas set data. Teknik penelitian dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Setiap informasi dalam penelitian ini terdiri dari simbol dan makna. Tanda-tanda diidentifikasi menggunakan tanda triadik Pierce (Representasi, Objek, dan Interpretant), dan ada tiga fase dalam memahami tanda: legisign komunikasi nonverbal, strategi framing, dan tindakan komunikatif. Hasil dari penelitian ini adalah; (1) Berdasarkan analisis, peneliti menemukan 27 ikon dan 39 simbol dari 15 (lima belas) data meme yang telah dipetik sebelumnya secara simple sampling; (2) Peneliti juga menemukan bahwa visual (ikon) mempengaruhi persepsi peneliti tentang makna implisit meme. Kata kunci: Semiotika, Charles Sanders Pierce, Makna, Meme, 9GAG

INDONESIAN SIGN LANGUAGE SYSTEM ANALYSIS FOR DEAF STUDENTS AT SLB NEGERI 7 JAKARTA DURING PANDEMIC

Ramadhanty, Fadhilah () 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bahasa isyarat yang digunakan dan bagaimana penggunaan bahasa isyarat di SLB Negeri 7 Jakarta khususnya pada masa pandemi COVID-19 saat ini. Manusia adalah makhluk sosial yang berkomunikasi. Salah satunya adalah Tuli. Berbeda dengan komunikasi antar manusia pada umumnya, Tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa khusus, yaitu bahasa isyarat. Penelitian ini hanya berfokus pada salah satu bahasa isyarat yang digunakan di Indonesia yaitu SIBI. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Semiotika Pierce melalui analisis yang diterapkan pada simbol atau tanda yang dihasilkan oleh siswa Tunarungu melalui gerakan tangan. Teori ini juga menganggap bahwa tanda adalah sesuatu yang dapat dikomunikasikan secara tidak langsung dan termasuk dalam komunikasi nonverbal. Pengumpulan data dilakukan dengan mencari beberapa buku dan jurnal yang berhubungan dengan topik penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik angket dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SLB Negeri 7 Jakarta menggunakan SIBI sebagai bahasa utama di lingkungan sekolah antara siswa dan guru Tunarungu. Penggunaan SIBI pada kegiatan pembelajaran jarak jauh digunakan melalui sistem online yaitu menggunakan aplikasi pendukung terbarukan. Kata kunci: Semiotika, Bahasa Isyarat, Pierce Theory, Siswa Tunarungu, SLB