Issue Dates

Jump to a point in the index:
Now showing items 126-130 of 139

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DENGAN METODE FAST-TRACK PADA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN IRIAN SUPERMARKET SETIABUDI OLEH PT. MITRA MANDIRI ASETINDO (Studi Kasus)

Sidabutar, Kriston Darwin () 2024

Manajemen kegiatan konstruksi selalu melibatkan perencanaan, penentuan jadwal konstruksi dan pengendalian. Pelaksanaan suatu proyek konstruksi seringkali akan mendapat masalah yang tidak direncanakan, sehingga keterlambatan tersebut akan membuat waktu pelaksanaan proyek yang telah direncanakan didalam kontrak awal akan mengalami perubahan. Seringkali saat pelaksanaan proyek di lapangan tidak sesuai dengan perencanaan awal, sehingga banyak penyimpangan yang terjadi termasuk keterlambatan proyek. Resiko keterlambatan proyek tersebut dapat diperkecil dengan menggunakan berbagai macam metode percepatan waktu pelaksanaan proyek, salah satunya adalah metode Fast Track. Fast Track merupakan suatu metode penjadwalan yang waktu penyelesaian proyek yang lebih cepat dari pada waktu yang sudah direncanakan dengan menggunakan cara-cara yang lebih efesien sehingga dapat mereduksi waktu pelaksanaan proyek. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui penghematan waktu dan pekerjaan apa saja yang menjadi lebih singkat setelah diterapkan penjadwalan dengan metode Fast Track pada proyek pembangunan Irian Supermarket Setiabudi Medan. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa waktu pelaksanaan awal adalah 455 hari dan setelah dilakukan percepatan dengan metode Fast Track didapatkan hasil 431 hari, Maka dengan menggunakan metode Fast Track terjadi percepatan waktu selama 24 hari dari waktu pelaksanaan awal atau terjadi percepatan sebesar 5,27% dari perencanaan awal. Dari semua item pekerjaan, ada beberapa item pekerjaan yang dipercepat, antara lain: pekerjaan struktur bawah dipercepat sebanyak 4 hari, pekerjaan lantai ground dipercepat sebanyak 10 hari, pekerjaan pasangan dinding bata dipercepat sebanyak 10 hari, pekerjaan keramik lantai dipercepat sebanyak 10 hari. Kata kunci: Metode Fast Track, Percepatan waktu, Manajemen proyek.

ANALISA PERCEPATAN WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE CRASHING DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) PADA PROYEK REKONSTRUKSI JALAN DI HUTA III NAGORI DOLOK PAMONGAN KEC. BANDAR HULUAN KAB. SIMALUNGUN SUMATERA UTARA (Studi Kasus)

Siregar, Putri Artha Gusti () 2024

Proyek konstruksi sering kali menghadapi tantangan dalam memenuhi jadwal yang telah ditetapkan, yang dapat menyebabkan keterlambatan dan peningkatan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis percepatan waktu dan biaya dengan menggunakan metode crashing melalui penambahan jam kerja (lembur) pada proyek rekonstruksi jalan di Huta III Nagori Dolok Pamongan, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dengan penambahan jam kerja (lembur) mendapatkan hasil yang efisien dan mengevaluasi efektivitas penambahan jam kerja sebagai solusi untuk mempercepat durasi proyek tanpa mengabaikan standar mutu. Metode crashing dipilih untuk meminimalkan tambahan biaya sambil mempercepat waktu pelaksanaan proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi proyek dapat dipercepat dari 156 hari menjadi 135 hari memberikan pengurangan 21 hari dari jadwal awal. Kata kunci: jadwal, biaya, crashing, penambahan, lembur.

PENGARUH PENGGUNAAN AIR LAUT, AIR SUNGAI, DAN AIR PAM TERHADAP KUAT TEKAN BETON

Siregar, Fathur Rizqy Al Adam () 2024

Dalam industri konstruksi, kualitas beton sangat penting untuk keberhasilan suatu proyek. Sifat mekanik beton dapat dipengaruhi oleh pilihan campuran dan jenis air yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan air laut, air sungai, dan air PAM terhadap kuat tekan beton, mengingat perkembangan konstruksi di daerah yang masih minim dengan air bersih. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan membuat campuran beton dari ketiga jenis air tersebut dan mengukur kuat tekannya pada umur 14 dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis air yang digunakan dalam campuran beton berpengaruh signifikan terhadap kuat tekan beton. Pada umur 14 hari, beton dengan air PAM memiliki kuat tekan rata-rata 26.47 MPa, beton dengan air sungai 25.38 MPa, dan beton dengan air laut 25 MPa. Pada umur 28 hari, beton dengan air PAM mencapai kuat tekan rata-rata 27.56 MPa, beton dengan air sungai 26.33 MPa, dan beton dengan air laut 20.89 MPa. Perbedaan utama disebabkan oleh kandungan kimia masing-masing jenis air, di mana air laut memiliki kandungan klorida tinggi yang berdampak negatif pada kuat tekan beton, penggunaan air PAM menghasilkan beton dengan kuat tekan terbaik, diikuti oleh air sungai, sementara air laut sebaiknya dihindari untuk menjaga kekuatan struktural beton. Kata Kunci: Kuat tekan, Air Laut, Air Sungai, Air PAM, Beton, Mekanik.

ANALISA RENCANA PERHITUNGAN STRUKTUR TULANGAN PLAT LANTAI PADA GEDUNG IRIAN SUPERMARKET JALAN SETIA BUDI MEDAN

Tamba, Yosua Hot Rejeki () 2024

Semakin banyaknya gedung tinggi yang dibangun di era modern sekarang. Membuat semakin pentingnya juga perhitungan struktur yang akurat dan komperehensif sesuai dengan aturan yang berlaku terkhusunya Standard Nasional Indonesia (SNI) dan yang pastinya gedung yang akan dibangun aman dari segala potensi kegagalan strukur serta tulangan yang paling efisien yang digunakan. Dalam proyek Gedung Irian Supermarket Setia Budi Medan diperlukan analisis tingkat keamanan struktur plat lantai sesuai dengan SNI 2847-2019 serta analisis tulangan yang paling efisien yang dapat digunakan pada struktur plat lantai Gedung Irian Supermarket Setia Budi Medan. Dan rumusan masalah yang dibahas adalah tingkat keamanan struktur Gedung serta tulangan yang paling efisien yang dapat digunakan. Metode penelitian dilakukan dengan metode studi kasus dimana pengumpulan data lapangan dan dan data tambahan, data diolah sesuai dengan SNI 2847-2019 dan untuk pengefisienan tulangan dilakukan dengan cara memperbesar jarak antar tulangan. Hasilnya adalah nilai As perlu: 652,4 mm2 < As pakai: 670,4 mm2 untuk tulangan lentur (2Ø8-150) dan As perlu: 455,4 mm2 < As pakai: 502,4 mm2 untuk tulangan geser (2Ø8-200) sehingga tulangan yang digunakan aman untuk digunakan sementara lendutan total: 16,6 mm > lendutan ijin: 6,68mm dan ϕVc: 58650 N/mm > Vu: 32823,07 N/mm sehingga tebal plat yang digunakan sebesar 120 mm aman digunakan.Tetapi pada pengefisienan tulangan tidak dapat dilakukan karena nilai As perlu: 652,4 mm2 > As pakai: 455,4 mm2 untuk tulangan lentur (2Ø8-200) dan As perlu: 455,4 mm2 >As pakai: 401,92 mm2 untuk tulangan geser (2Ø8-250) sehingga pengefisienan tulangan tidak dapat dilakukan. Kata Kunci: Plat Lantai, Beton , Tulangan, SNI

EVALUASI SISTEM DRAINASE UNTUK PENANGGULANGAN GENANGAN PADA KAWASAN JALAN AKSARA KECAMATAN MEDAN TEMBUNG KOTA MEDAN (STUDI KASUS)

Sitohang, Fransisca Melina Bernadetta () 2024

Banjir dan genangan di daerah perkotaan dan daerah padat penduduk merupakan masalah konvensional yang belum terselesaikan, dan terkadang masih menjadi masalah multi pihak. Penyebab terjadinya banjir selain drainase yang tidak mampu mengalirkan air hujan secara maksimal juga dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat merawat saluran drainase. Penulisan ini juga bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan saluran drainase yang sudah ada agar dapat menanggulangi suatu banjir pada kawasan Jalan Aksara Kecamatan Medan Tembung Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan debit saluran eksisting primer terhadap debit banjir didapat bahwa debit saluran eksisiting atau Q tampungan penampung yaitu 0,160 m³/detik dan debit banjir untuk kala ulang 10 tahun Q = 474 m³/detik, dari hasil analisa saluran tersebut sudah tidak dapat menampung debit banjir dan harus dilakukan perencanaan atau perubahan dimensi pada saluran drainase tersebut untuk mengatasi masalah banjir, maka dari hasil analisa perencanaan didapat nilai debit saluran eksisting primer atau Q tampungan penampung yaitu 0,609 m³/detik. Setelah dilakukan perencanaan maka saluran eksisting sudah mampu untuk menampung debit banjir. Kata kunci: Drainase, debit, banjir