Issue Dates
Jump to a point in the index:
Now showing items 61-65 of 83
PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) (STUDI KASUS AKBAR JAYA BAKERY)
Sibarani, Roy D.T () 2023Pengukuran kinerja adalah salah satu metode yang digunakan untuk memantau perkembangan organisasi maupun perusahaan dalam rangka mempertahankan daya saing yang dimiliki perusahaan. UKM Akbar jaya bakery merupakan salah satu industri yang berdiri sejak tahun 2001, berlokasi dikota medan yang bergerak dibidang industri roti dan kue, dengan jumlah karyawan tetap sebanyak 8 orang dengan tingkat produksi yang cukup tinggi dan waktu rentang pemesanan yang cukup pendek. permasalahan dalam penelitian ini adalah tidak tercapainya kapasitas produksi harian yang telah direncanakan yang disebapkan oleh kinerja karyawan yang tidak stabil dalam dalam setiap proses produksi. key performance indicator (KPI) atau indikator kinerja utama adalah serangkaian indikator kunci yang bersifat terukur dan memberikan informasi sejauh mana sasaran strategi yang dibebankan kepada suatu peerusahaan sudah berhasil dicapai. Sebuah perusahaan yang menggunakan KPI akan mempermudah perusahaan dalam mengukur atau mengevaluasi kinerja karyawan serta dapat mengurangi unsur subyektivitas karena penilaian karyawan diukue secara lebih obyektive. Tujuan dari penelitian ini adalah mengoptimalkan tingkat pengukuran kinerja karyawan akbar jaya bakery agar memenuhi target produksi harian menggunkan metode KPI. Berdasarkan analisa yang didapat dari UKM Akbar jaya bakery ditahun 2022 dan 2023 maka didapat bahwa tahun 2023 hanya mengalami peningkatan diakibatkan persentase pemenuhan permintaan yang ditahun sebelumnya, masih sangant signifikan maka diperlukan strategi untuk meningkatkan kinerja karyawan yaitu dengan memberikan reward atau bonus, memenuhi hak karyawan, lebih memberikan pelatihan atau training, menjalin kekrapan pemilik terhadap karyawan, serta penilaian kinerja yang transparan terhadap karyawan. Dari pengukuran kinerja dengan metode key performance indicator dapat disimpulkan bahwa melalui metode key performance indicator terbentuk ada sebanyak 9 indikator penilaian kinerja yang akan menjadi acuan pada penentuan key performance indikator dalam pengukuiran kinerja karyawan yaitu : Pemenuhan permintaan, Pengurangan Waste, Pengoptimalan biaya bahan, Efisiensi terhadap pengunaan bahan baku (tepung), Mengikuti Pelatihan, SDM yang memiliki keahlian, Penambahan Alat Produksi, Peningkatan jenis kue, Ketepatan waktu. Berdasarkan pada penelitian ini hanya 4 indikator yang paling diprioritaskan dalam meningkatkan kinerja karyawan yaitu Efisiensi terhadap pengunaan bahan baku (tepung) dengan nilai hasil 125%, SDM yang memiliki keahlian dengan nilai hasil 100%, penambahan alat produksi 166%, dan Peningkatan jenis kue dengan nilai hasil 200%. Kata kunci : Pengukuran Kinerja, Kinerja Karyawan, Key Performance Indicator.
PENERAPAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ROTI MENGGUNAKAN METODE MRP STUDI KASUS PADA AKBAR JAYA BAKERY
Sinaga, Michael () 2023Suatu proses kelangsungan produksi perusahaan beberapa dipengaruhi oleh faktor seperti teknologi, modal, persediaan barang, persediaan bahan baku, dan tenaga kerja. Faktor persediaan memiliki peranan penting di dalam suatu proses produksi, dimana bahan baku persediaan perusahaan bertujuan agar menjamin suatu proses kelangsungan produksi perusahaan. Salah satunya adalah sektor produksi roti pabrik X karena pemilik pabrik belum memakai sistem pengendalian persediaan apapun terhadap pabriknya. Hal ini ditunjukkan dari persediaan biaya yang tinggi menggunakan metode MRP dan menghasilkan penghematan dibandingkan metode perusahaan secara manual. Optimalnya bahan baku persediaan pabrik roti juga dapat dilakukan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ). Hal ini di buktikan dengan hasil perhitungan Lot Sizing dengan biaya persediaan bahan baku sebesar Rp.20.266.298, sedangkan untuk biaya pada pemesanan barang Rp.19.776.000 dan untuk penyimpanan barang sebesar Rp.11.761.500 pertahunnya. Kata Kunci: Perencanaan Kebutuhan Material (MRP); Ukuran Lot; Bahan Baku; Economic Order Quantity (EOQ).
OPTIMALISASI PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN MODEL MIXED INTEGER LINEAR PROGRAMMING PADA PT. LOGISTIK EKSPRESINDO UTAMA
Pratiwi, Rafika Apriani () 2023PT. Logistik Ekspresindo Utama merupakan salah satu Perusahaan Jasa yang memiliki layanan integrasi mulai dari jasa Freight Forwarding darat, laut maupun udara, PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan), Manajemen Transportasi untuk Project, yang didukung oleh pilihan lengkap armada transportasi darat, laut dan udara spesialisasi dalam menangani kargo yang membutuhkan penanganan khusus baik di dalam maupun luar negeri. Penentuan rute yang diterapkan saat ini hanya berdasarkan subjektivitas dari perusahaan sendiri dan belum mempertimbangkan faktor biaya dalam pengiriman. Oleh karena itu perlu digunakan suatu metode khusus untuk mengatasi masalah tersebut, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menentukan rute yang efisien dan diperoleh biaya distribusi yang optimal. Penelitian ini menggunakan metode Integer Linear Programming untuk mengoptimalkan pengiriman barang dan meminimalkan biaya transportasi. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan metode Integer Linear Programming dapat meminimumkan jarak tempuh sebesar 604 km atau 13,04%, minimum waktu tempuh sebesar 14,9 jam atau 12,88%, minimum total biaya distribusi sebesar Rp. 1.154.650 atau 16,47%. Kata Kunci : Biaya Optimal; Integer Linear Programming; Penentuan Rute
ANALISIS POSTUR KERJA PADA BAGIAN PENGUPASAN DAN PENCUCIAN UBI DENGAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA) STUDI KASUS UMKM EKA JAYA OPAK
Sriwanto, Bagas () 2023Opak Singkong adalah makanan camilan sejenis kerupuk yang memiliki rasa yang enak, gurih, dan khas singkong. Dalam proses pembuatan opak singkong ada aktivitas pengupasan kulit singkong dan pencucian singkong yang sudah dikupas, diman kedua aktivitas tersebut pekerja melakukan dengan postur tubuh janggal yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja yakni musculoskeletal disorders. Penelitian ini dilaksanakan di UMKM Eka Jaya Opak Jl. Besar Kutalimbaru No. 81 Salam Tani Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko dan level tindakan dari pekerjaan pengupasan dan pencucian ubi dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment). Hasil perhitungan postur kerja dengan metode REBA postur tubuh operator pada aktivitas pengupasan ubi pada skor 8 yang berarti pada level 3 dan untuk aktivitas pencucian ubi pada skor 9 yang berarti berada pada level 3 juga, hal ini perlu diberikan tindakan perbaikan guna mencegah penyakit akibat kerja. Rekomendasi perbaikan pada aktivitas pengupasan dan pencucian ubi adalah dengan memberikan rancangan fasilitas kerja berupa meja dan kursi kerja untuk aktivitas pengupasan ubi dan kerajang pencucian ubi yang digerakan dengan motor penggerak guna meminimalkan penyakit akibat kerja yakni gangguan musculoskeletal. Kata Kunci: Musculoskeletal Disorder, REBA, Opak Singkong
ANALISIS PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY TOPSIS PADA PT. FLORINDO MAKMUR
Febriansyah, Randika () 2023PT. Florindo Makmur merupakan perusahaan yang mengolah ubi/singkong menjadi tepung tapioka sebagai produk jadi. Kinerja karyawan sangat berpengaruh terhadap produktivitas. Perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki keahlian dan kedisiplinan kerja untuk hasil produksi yang optimal, maka dari itu diperlukan penilain kinerja terhadap karyawan untuk melihat kinerja karyawan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja dan untuk mengetahui cara meningkatkan kinerja karyawan di PT. Florindo Makmur. Data diolah dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy TOPSIS. Kesimpulan hasil dari penelitian ini ialah terdapat 4 kriteria yang akan dijadikan acuan dalam penilaian kinerja karyawan, yaitu kehadiran dengan bobot 0,420932, prilaku kerja dengan bobot 0,106408, kedisiplinan dengan bobot 0,051730 dan kualitas kerja dengan bobot 0,20931. Dari hasil perhitungan karyawan belum memenuhi standart yang ditetapkan karyawan sebesar 80%. Nilai rata-rata yang diperoleh karyawan sebesar 72,6 %. Peningkatan kinerja karyawan dapat dilakukan dengan memberikan motivasi seperti memberikan rewards dan memberikan pelatihan kedisiplinan terhadap karyawan, selain itu perusahan juga bisa memberikan pendidikan terhadap karyawan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas yang tentunya akan berdampak terhadap hasil produksi yang optimal. Peningkatan kinerja karyawan dapat juga dilakukan dengan pemberian sanksi yang lebih ketat terhadap karyawan yang melanggar peraturan. Kata Kunci : Penilaian Kinerja, Analytic Hierarchy Process (AHP), Fuzzy TOPSIS