dc.description.abstract |
Ikan merupakan bahan pangan yang sangat mudah mengalami kerusakan. Penyebabnya adalah kondisi
penanganan pasca tangkap yang kurang baik, mulai dari kegiatan penangkapan ikan di laut hingga ke tangan
konsumen. Salah satu masalah penanganan tersebut adalah kesulitan pendinginan atau pembekuan ikan untuk
mencegah kerusakan yang terjadi saat perjalanan pulang nelayan menuju tempat pelelangan ikan (TPI).
Pemakaian es-es balok yang sejauh ini sudah dilakukan oleh kebanyakan nelayan dinilai kurang efektif dan
sering menimbulkan kerugian bagi nelayan jika tidak memperoleh ikan saat melaut. Kondisi ini menjadi suatu
urgensi yang harus diselesaikan secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan membuat
pemodelan SKU menggunakan software CoolPack dan membandingkan performansinyadengan hasil pengujian
langsung yang khusus menggunakan refrigeran R134a. Data pemodelanyang dipakai yaitu suhu evaporator -
10⁰C, suhu kondensor 40⁰C, daya kompresor 125 W, dan jenis refrigeran R134a. Variabel yang diukur pada
pengujian langsung yaitu tekanan kondensasi, tekanan evaporasi, kuat arus listrik, dan waktu uji. Dari hasil
pemodelan SKU dan hasil pengujian kinerja SKU secara langsunguntuk kotak refrigerasi ikan diperoleh
penambahan kebutuhan R134a sebesar 15,14%, peningkatan kapasitas evaporator 18,33%, peningkatan
kapasitas kondensor 15,90%, dan peningkatan COP sebesar 11,08% untuk keseluruhan hasil uji langsung.
Kata kunci: pemodelan, uji kinerja, SKU, CoolPack, R134a | en_US |