Title

[0-9] A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Now showing items 16-20 of 53

MEDIA SYI’AR ISLAM INTERAKTIF BERBASIS ANIMASI 3D DI MASA PANDEMI

Tarigan, Muhammad Fikriansyah () 2021

Seiring dengan maraknya wabah covid 19, semakin sulit manusia dalam menyampaikan syi’ar Islam terutama para ulama dan pensyi’ar. Salah satu cara mengatasi keterbatasan dalam menyampaikan syi’ar Islam yaitu dengan memanfaatkan media interaktif berbasis animasi 3D. Media interaktif yang dibangun dapat memberikan informasi tentang syi’ar Islam dengan tema kenakalan remaja yang ditujukan untuk khalayak umum khususnya remaja. Animasi 3D ini dirancang dengan menggunakan software blender. Proses pembuatan dimulai dari menentukan ide cerita, pembuatan storyboard, pemodelan objek, pemberian tekstur, menggerakkan animasi, dam sampai rendering. Hasil akhir dari animasi ini berupa video interaktif yang dilengkapi dengan musik latar dan suara dari objek. Media syi’ar Islam interaktif berbasis animasi 3D dimasa pandemi ini sebagai edukasi untuk mengatasi kenakalan remaja dilingkungan masyarakat, sehingga media ini dapat bermanfaat dan berguna bagi remaja. Kata Kunci : Media syi’ar Islam interaktif, Animasi 3D, Blender 3D

MEGALOMANIA IN HAWKIN’S THE GIRL ON THE TRAIN

Oktiva, Mirza () 2021

Objek penelitian dalam tesis ini meliputi karakter Tom, kehidupan sosial dan nilai moral yang ditampilkan dalam novel The Girl on The Train. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh berasal dari novel The Girl on The Train. Penelitian ini berfokus pada karakter Tom, bagaimana dia memperlakukan wanita di sekitarnya, terutama mantan istrinya, di mana dia telah berkhianat tetapi dia membuat hal-hal seolah-olah dia adalah korban. Kata Kunci : Megalomania, Selingkuh, Keluarga, Moral.

MEKANISME PEMBENTUKAN CHIP PROSES PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT PVD DAN CVD BERLAPIS

veri akhmal ramadhan syah, din aswan a.ritonga, yulfitra, junaidi () 2023

Dalam studi pemesinan, sisa dari pemotongan yang dikerjakan dalam pemesinan disebut chip (geram), chip yang dihasilkan dari proses pemesinan memiliki bentuk dan ketebalan yang berbeda, bentuk chip yang dihasilkan pada proses pembubutan memiliki karakteristik yang sangat berkaitan dengan mode aus pahat. penting untuk mengenal mekanisme dasar yang mempengaruhi pembentukan chip untuk mengembangkan cutting tools (pahat potong) yang efisien. Penyelidikan pembentukan chip dimulai sekitar Perang Dunia II dengan peningkatan penggunaan mesin pemotong yang kuat dan lebih bertenaga, umumnya untuk pemotongan logam dengan munculnya pemotong baja kecepatan tinggi baru. Parameter pembubutan utama yaitu kecepatan potong, laju pemakanan, kedalaman potong ,geometri pahat dan bahan pahat memiliki pengaruh yang signifikan untuk mengontrol pembentukan chip.Benda kerja yang digunakan pada penelitian ini adalah Baja AISI 4340 (48 ± 1 HRC) dan pahat yang digunakan adalah pahat PVD dan CVD berlapis.Alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan chip pada penelitian ini adalah software Micro Capture Plus.Pada proses pembubutan dilakukan 8 kondisi pemotongan menggunakan mesin bubut CNC.Pada hasil akhir penelitian pembubutan kering ini didapatkan variabel-variabel yang paling signifikan terhadap ketebalan chip adalah dengan kondisi pemotongan optimal yaitu V =180 m/min , vf =352,4 mm/min maka mendapatkan karakteristik ketebalan chip senilai a =0,934 mm.

MEMBENTUK EMOSI POSITIF MELALUI STIMULI LINGKUNGAN DAN FAKTOR SOSIAL SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KECENDERUNGAN SHOPAHOLIC (STUDI PADA FAKULTAS EKONOMI BISNIS UNIVERSITAS HARAPAN MEDAN)

Nasution, Ika Priska () 2019

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah stimuli lingkungan dan faktor sosial berpengaruh terhadap emosi positif secara parsial, untuk mengetahui apakah stimuli lingkungan dan emosi positif berpengaruh terhadap kecenderungan shopaholic dan untuk mengetahui apakah faktor sosial dan emosi positif berpengaruh terhadap kecenderungan shopaholic. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa/i yang kecenderungan shopaholic di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Harapan Medan. Besarnya sampel yang diambil dalam penelitian adalah 100 orang dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan model regresi dan residual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stimuli lingkungan berpengaruh signifikan terhadap emosi positif. Stimuli Lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap kecendrungan shopaholic. Faktor Sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap Emosi Positif. Faktor sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap kecendrungan shopaholic. Emosi positif berpengaruh signifikan terhadap kecendrungan shopaholic. Tidak terdapat pengaruh signifikan stimuli lingkungan terhadap Kecenderungan Shopaholic melalui Emosi Positif. Tidak terdapat pengaruh signifikan faktor sosial terhadap Kecenderungan Shopaholic melalui Emosi Positif. Kata kunci : Stimuli Lingkungan, Faktor Sosial, Kecendrungan Shopaholic, Emosi Positif.

Memotivasi Kemauan Berpidato Bahasa Indonesia Kepada Siswa-siswi Kelas X SMA Nurul Hasanah

Erwina, Emmy () 2020

Dalam dunia pendidikan,berpidato di depan umum (public speaking) ataupresentasi bukanlah hal baru. Di dalam kehidupan manusia kemampuan berpidato merupakan suatu hal yang penting. Banyak orang yang berhasil dalam hidupnyamempunyai kemampuan berbicara di depan orang banyak, disamping kemampuan lain. Pada saat berpidato sudah dapat dipastikan akan terjadi hubungan antara pembicara dengan pendengar. Oleh sebab itu, orang yang berpidato (pembicara) harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar tercapai apa yang diharapkan. Kemampuan berpidato atau berbicara di depan public harus mempunyai pengetahuan yang cukup, keberanian, dan ketebalan mental yang kuat dengan memahami teknik dan pedoman berpidato serta melatih diri dengan serius. Dengan menggunakanpendekatankualitatif, siswa siswi dilatih keberaniannya untuk dapat menampilkan pidatonya di depan forum. Hasil capaian yang diharapkan dalam pengabdian ini, siswa-siswikelas XSMA Nurul Hasanah Medan termotivasi kemauannya untuk dapat berbicaradan menyampaikan pidatonyadi depan kelas maupun di depan umumdalam situasi formal maupun informal,dengan nilai rasa yang baik, santun, dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benarsecara terampil.